REKAPITULASI
PENGALAMAN KERJA
MAHASISWA 2022-2023
JURUSAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PAYAKUMBUH
2023
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Mengetahui
Disahkan oleh
Ketua Jurusan
Peternakan dan Kesehatan Hewan
LOKASI PKPM
NIM : 20253231019
Mengetahui
PROSEDUR :
1. Mempersiapkan alat tulis sebagai catatan
2. Berdiskusi dengan supervisor dan anak kandang
3. Menulis atau mencatat apa saja yang diperlukan dalam hal konstruksi kandang,
seperti panjang kandang, lebar kandang, tinggi kandang, tipe kandang, dan jenis
kandang
KOMENTAR :
Perkandangan yang ada di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang memakai
sistem clouse house yang terbagi ke dalam kandang tinggi dan kandang rendah, hal yang
membedakan keduanya yaitu kandang tinggi menggunakan 9 buah blower sedangkan
kandang rendah menggunakan 7 buah blower. Keberhasilan suatu peternakan sangat
ditentukan beberapa faktor yakni breeding, feeding dan management. Management
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu usaha terutama dalam
manajemen perkandangan. Kandang merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman
dan nyaman bagi ternak. Kandang menjadi hal yang sangat penting karena kenyamanan
kandang akan mempengaruhi produktifitas unggas tersebut. Kandang berfungsi antara lain
untuk berlindung ternak dari panas dan hujan, dan mempermudah tatalaksana dan untuk
melindungi bahaya dari predator. Suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap
produktifitas, karena suhu dan kelembaban menentukan tingkat kenyamanan bagi ayam
(Prasetyo dalam Hasrullah et al., 2022).
Mahasiswa
PROSEDUR :
1. Menyiapkan dan menyediakan alat dan bahan yang digunakan untuk menghitung
peralatan kandang yang dibutuhkan
2. Menghitung dan menganalisa kebutuhan peralatan kandang
PROSEDUR :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menganalisa lay out dan gambar
kandang
2. Menggambar atau membuat sketsa lay out dan gambar kandang
KOMENTAR:
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang memiliki 20 kandang yang terdiri dari 3
flock, yang dimana flock 1 terdiri dari kandang 1 sampai 7, flock 2 terdiri dari kandang 8
sampai 13 dan flock 3 terdiri dari kandang 14 sampai 20. Faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan di dalam usaha pembibitan ayam adalah manajemen pemeliharaan, manajemen
pakan, manajemen vaksinasi, manajemen lingkungan dan manajemen perkandangan yang
baik.
Manajemen perkandangan dari awal persiapan DOC masuk hingga pasca afkirmerupakan
faktor yang tidak kalah penting agar ayam dan lingkungan sekitar perusahaan tidak terserang
penyakit dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan (Sari dan Herdiyana, 2017).
Mahasiswa
PROSEDUR :
1. Menyiapakan alat dan bahan yang digunakan
2. Mengamati usia dan juga fase ayam
3. Menentukan pakan ayam yang sesuai dengan fasenya
KOMENTAR:
Di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang Jenis pakan yang digunakan pada fase
grower yaitu 532 R dan 534 PBR yang berbentuk crumble. Target dari Pemeliharaan periode
grower adalah mendapatkan ayam induk yang seragam pertumbuhannya atau bobot badan
antar ayam hampir sama, sehingga diharapkan pada saat dewasa kelamin terjadi serentak.
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). 6 Ayam membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk
hidupnya misalnya, bernafas, peredaran darah, dan bergerak yang disebut kebutuhan hidup
pokok, selain itu unsur gizi dibutuhkan untuk produksi telur (Rasyaf, 2011). Kebutuhan pakan
untuk ayam tergantung pada strain, umur, besar ayam, aktivitas, suhu lingkungan, kecepatan
tumbuh, kesehatan dan imbangan zat pakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan reproduksi (Mulyantini, 2010).
Mahasiswa
PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemberian pakan
2. Melakukan penimbangan pakan sesuai kebutuhan pada usia ayam
3. Membawa pakan yang sudah ditimbang ke kandang dan memasukkan pakan ke dalam
bak pakan untuk yang betina, untuk yang jantan memasukkan pakan kedalam roxel
menggunakan gayung secara manual
4. Menurunkan roxel tempat pakan ayam jantan
5. Menghidupkan mesin trough agar pakan berjalan dan merata
6. Menghandling ayam agar pakan habis merata
PROSEDUR:
1. Ayam yang akan ditimbang akan dikumpulkan ke salah satu sisi sudut kandang
menggunakan jaring
2. Untuk ayam yang ditimbang diambil hanya 10% / pen sebagai sampel
3. Ayam ditimbang menggunakan timbangan digital
4. Hasil bobot badan ayam akan dicatat pada form yang sudah disediakan
PROSEDUR:
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti timbangan digital 10 kg, keranjang
ayam, troli gantung, pulpen, kertas dan lain lain
2. Mengikuti arahan dari supervisor dan anak kandang yang dimana ayam yang akan
ditimbang diambil dari pen berapa
3. Dari setiap pen yang diambil jumlah ayam nya harus sama dari pen yang lainnya,
misalkan ayam yang diambil dari pen 1 berjumlah 50 ekor, dan akan di pindahkan ke
pen 3, dari pen 3 ke pen 1 juga harus berjumlah 50 ekor yang intinya pada setiap data
dari pen ke pen data atau jumlahnya seimbang
4. Berat ayam yang diambil dari pen 1 ke pen 3 yaitu berkisar 900 gram ke bawah
(betina)
5. Berat ayam yang diambil dari pen 3 ke pen 1 yaitu berkisar 1.200 gram ke atas
(betina)
Mahasiswa
PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk vaksin
2. Membantu petugas vaksin menggiring ayam menggunakan jaring untuk
mempermudah melakukan kegiatan vaksin
3. Menutupi trough dengan plastik agar kaki ayam tidak tersangkut di grill trough
4. Membuat sekat menggunakan jaring sebanyak 3 sekat per pen dan ayam dibagi di
dalam 3 sekat tersebut dengan jumlah yang tidak terlalu padat
5. Jaring diikat dan dijaga oleh petugas vaksin dan dibantu oleh anak magang
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu 12 orang, 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap
ayam, 2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam
7. Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin di dada sebelah kiri dan vaksin di
dada sebelah kanan dan vaksin untuk vaksin tetes mata sebelah kiri
8. Setelah ayam telah selesai divaksin ayam dilepaskan kembali dan di jatuhkan pada
bantalan karung yang berisi sekam
9. Ayam yang telah selesai di vaksin akan dihitung menggunakan counter
Mahasiswa
PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk vaksin
2. Membantu petugas vaksin menggiring ayam menggunakan jaring untuk
mempermudah melakukan kegiatan vaksin
3. Menutupi trough dengan plastik agar kaki ayam tidak tersangkut di grill trough
4. Membuat sekat menggunakan jaring sebanyak 3 sekat per pen dan ayam dibagi di
dalam 3 sekat tersebut dengan jumlah yang tidak terlalu padat
5. Jaring diikat dan dijaga oleh petugas vaksin dan dibantu oleh anak magang
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu 12 orang, 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap
ayam, 2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam
7. Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin di dada sebelah kiri dan vaksin di
dada sebelah kanan dan untuk vaksin tetes mata ayam sebelah kanan
8. Setelah ayam telah selesai divaksin ayam dilepaskan kembali dan di jatuhkan pada
bantalan karung yang berisi sekam
9. Ayam yang telah selesai di vaksin akan dihitung menggunakan counter
Mahasiswa
PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Membersihkan debu di polinet mennggunakan sapu, mencuci hanging, membersihkan
sendok nipple, membersihkan roxel dan lain lain
PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengganti pakaian dari luar dengan baju yang telah disediakan oleh perusahaan di
sanitasi ring 1, selanjutnya sebelum memasuki sanitasi ring 2 security akan
menuangkan shampoo ke rambut setiap anak kandang dan juga anak magang
3. Disanitasi ring 2 pakaian di ganti lagi dengan baju praktek dari sekolah
4. Disanitasi ring 2 telah tersedia kran air untuk membasuh kepala
5. Setiap hari pakaian yang dipakai dari sanitasi ring 1 akan dicuci di washer dekat
sanitasi ring 2.
Kontrol lalu lintas dan sanitasi merupakan metode yang efektif untuk mengendalikan
manajemen resiko suatu penyakit pada satu flock. Bila dua komponen tersebut diabaikan,
maka dengan melakukan sanitasi akan sangat membantu prinsip biosecurity tersebut (Ida
bagus, 2017).
Mahasiswa