Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

REKAPITULASI

PENGALAMAN KERJA
MAHASISWA 2022-2023
JURUSAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

NAMA: RAHMAT MARTUA SIREGAR


NIM: 20253231019

PAYAKUMBUH
2023
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

NAMA MAHASISWA : RAHMAT MARTUA SIREGAR


NOMOR BP : 20253231019

Telah Menyelesaikan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa


Di :
PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 BANGKINANG
Batu Langka Kecil, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar,Riau
Dari tanggal 25 September sampai 25 Desember 2023

Mengetahui

Koordinator Program Studi Dosen Pembimbing


Teknologi Produksi Ternak

Debby Syukriani, S.Pt., M.P. Devi Kumala sari, S.TP, M.Si.


NIP. 197912192003122002 NIP: 198512302019032016

Disahkan oleh
Ketua Jurusan
Peternakan dan Kesehatan Hewan

Toni Malvin, S.Pt. MP


NIP: 198204022005011001
REKAPITULASI
KEGIATAN PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
JURUSAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

LOKASI PKPM

PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU

NAMA MAHASISWA : RAHMAT MARTUA SIREGAR

NIM : 20253231019

Bangkinang, Desember 2023

Mengetahui

Ketua Jurusan Peternakan dan Koordinator Program Studi Teknologi


Kesehatan Hewan Produksi Ternak

Toni Malvin,S.Pt., M.P. Debby Syukriani, S.Pt., M.P.


NIP. 198204022005011001 NIP. 197912192003122002
REKAPITULASI PELAKSANAAN
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Pokok Bahasan : Breeding Farm


Sub Pokok Bahasan : Perkandangan, Pakan, Pemeliharaan,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Panen dan
Pasca Panen

Tanjung Pati, Desember 2023

Devi Kumala sari, S.TP, M.Si Rahmat Martua Siregar


NIP: 198512302019032016 NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.1Perkandangan
Kelompok Kegiatan :E.1.1 Identifikasi Kandang
Uraian Kegiatan :E1.1.1 Konstruksi Kandang

PROSEDUR :
1. Mempersiapkan alat tulis sebagai catatan
2. Berdiskusi dengan supervisor dan anak kandang
3. Menulis atau mencatat apa saja yang diperlukan dalam hal konstruksi kandang,
seperti panjang kandang, lebar kandang, tinggi kandang, tipe kandang, dan jenis
kandang

ALAT DAN BAHAN :


Alat tulis seperti pulpen dan buku
KUANTITAS/FREKUENSI :
Jumlah kandang yang diamati yaitu sebanyak 7 kandang dan dilakukan oleh 2 orang
selama 1 jam sehingga dapat dihitung HKO untuk pengamatan konstruksi kandang yaitu =
2 x 1/6 = 0,33
1. Tipe kandang yang digunakan yaitu Clouse House
2. Jenis kandang yang digunakan yaitu jenis kandang litter
3. Panjang kandang = 120 meter
4. Lebar kandang = 12 meter
5. Tinggi kandang = 2,5 meter

KOMENTAR :
Perkandangan yang ada di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang memakai
sistem clouse house yang terbagi ke dalam kandang tinggi dan kandang rendah, hal yang
membedakan keduanya yaitu kandang tinggi menggunakan 9 buah blower sedangkan
kandang rendah menggunakan 7 buah blower. Keberhasilan suatu peternakan sangat
ditentukan beberapa faktor yakni breeding, feeding dan management. Management
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu usaha terutama dalam
manajemen perkandangan. Kandang merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman
dan nyaman bagi ternak. Kandang menjadi hal yang sangat penting karena kenyamanan
kandang akan mempengaruhi produktifitas unggas tersebut. Kandang berfungsi antara lain
untuk berlindung ternak dari panas dan hujan, dan mempermudah tatalaksana dan untuk
melindungi bahaya dari predator. Suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap
produktifitas, karena suhu dan kelembaban menentukan tingkat kenyamanan bagi ayam
(Prasetyo dalam Hasrullah et al., 2022).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.1Perkandangan
Kelompok Kegiatan :E.1.1 Identifikasi Kandang
Uraian Kegiatan :E1.1.2 Kebutuhan Peralatan Kandang

PROSEDUR :
1. Menyiapkan dan menyediakan alat dan bahan yang digunakan untuk menghitung
peralatan kandang yang dibutuhkan
2. Menghitung dan menganalisa kebutuhan peralatan kandang

ALAT DAN BAHAN :


Alat yang digunakan yaitu pena, buku dan kalkulator
KUANTITAS/FREKUENSI :
Adapun bagian bagian dari peralatan kandang yaitu tempat pakan (bak pakan, trough,
cover grill), tempat minum/nipple, panel utama, slat ukuran 100 cm x 50 cm, cooling pad,
inlet, jaring, tirai kandang, hand puller, socker dan roxel.
Kegiatan menganalisa kebutuhan peralatan kandang dilakukan oleh 1 orang yang
dilakukan selama ± 1 jam dan didapat hitungan HKO nya = 1 x 1/6 = 0,16
KOMENTAR :
Di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang menggunakan sistem kandang clouse
house dengan lantai litter menggunakan sekam untuk ayam jantan dan lantai slat untuk ayam
betina. Kandang menjadi hal yang sangat penting karena kenyamanan kandang akan
mempengaruhi produktifitas unggas tersebut. Kandang berfungsi antara lain untuk berlindung
ternak dari panas dan hujan, dan mempermudah tatalaksana dan untuk melindungi bahaya
dari predator. Suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap produktifitas, karena
suhu dan kelembaban menentukan tingkat kenyamanan bagi ayam (Prasetyo dalam Hasrullah
et al., 2022).
Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.1Perkandangan
Kelompok Kegiatan :E.1.1 Identifikasi Kandang
Uraian Kegiatan :E1.1.3 Lay out dan gambar kandang (2D/3D)

PROSEDUR :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menganalisa lay out dan gambar
kandang
2. Menggambar atau membuat sketsa lay out dan gambar kandang

ALAT DAN BAHAN:


Menyiapkan alat tulis dan foto
KUANTITAS/FREKUENSI:
Kegiatan mengidentifikasi lay out kandang dan gambar kandang dibutuhkan 2 orang
dengan mengamati setiap sisi bangunan kandang baik dari dalam maupun luar kandang
dengan tujuan mengetahui beberapa ukuran yang diperlukan setiap jenis dari dalam dan luar
kandang. Maka di dapat HKO nya yaitu 2 x 1/6 = 0,33

KOMENTAR:
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang memiliki 20 kandang yang terdiri dari 3
flock, yang dimana flock 1 terdiri dari kandang 1 sampai 7, flock 2 terdiri dari kandang 8
sampai 13 dan flock 3 terdiri dari kandang 14 sampai 20. Faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan di dalam usaha pembibitan ayam adalah manajemen pemeliharaan, manajemen
pakan, manajemen vaksinasi, manajemen lingkungan dan manajemen perkandangan yang
baik.
Manajemen perkandangan dari awal persiapan DOC masuk hingga pasca afkirmerupakan
faktor yang tidak kalah penting agar ayam dan lingkungan sekitar perusahaan tidak terserang
penyakit dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan (Sari dan Herdiyana, 2017).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.3 Pakan
Kelompok Kegiatan :E.3.1 Jenis Pakan
Uraian Kegiatan :E.3.1.1 Jenis Pakan Masa Growing

PROSEDUR :
1. Menyiapakan alat dan bahan yang digunakan
2. Mengamati usia dan juga fase ayam
3. Menentukan pakan ayam yang sesuai dengan fasenya

ALAT DAN BAHAN :


Menyiapkan alat tulis dan pakan yang digunakan 532 R
KUANTITAS/FREKUENSI:
Jenis pakan yang digunakan pada fase grower yaitu 532 R dan 534 PBR yang berbentuk
crumble. Untuk mengamati hal ini diperlukan HKO 0,5 x 1/6 = 0,08

KOMENTAR:
Di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang Jenis pakan yang digunakan pada fase
grower yaitu 532 R dan 534 PBR yang berbentuk crumble. Target dari Pemeliharaan periode
grower adalah mendapatkan ayam induk yang seragam pertumbuhannya atau bobot badan
antar ayam hampir sama, sehingga diharapkan pada saat dewasa kelamin terjadi serentak.
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). 6 Ayam membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk
hidupnya misalnya, bernafas, peredaran darah, dan bergerak yang disebut kebutuhan hidup
pokok, selain itu unsur gizi dibutuhkan untuk produksi telur (Rasyaf, 2011). Kebutuhan pakan
untuk ayam tergantung pada strain, umur, besar ayam, aktivitas, suhu lingkungan, kecepatan
tumbuh, kesehatan dan imbangan zat pakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan reproduksi (Mulyantini, 2010).
Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.4 Pemeliharaan
Kelompok Kegiatan :E.4.2 Fase Growing
Uraian Kegiatan :E.4.2.1 Pemberian Pakan

PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemberian pakan
2. Melakukan penimbangan pakan sesuai kebutuhan pada usia ayam
3. Membawa pakan yang sudah ditimbang ke kandang dan memasukkan pakan ke dalam
bak pakan untuk yang betina, untuk yang jantan memasukkan pakan kedalam roxel
menggunakan gayung secara manual
4. Menurunkan roxel tempat pakan ayam jantan
5. Menghidupkan mesin trough agar pakan berjalan dan merata
6. Menghandling ayam agar pakan habis merata

ALAT DAN BAHAN:


Alat yang digunakan untuk pemberian pakan yaitu timbangan, lori gantung, gayung,
karung, bak pakan, roxel dan trough. Bahan yang digunakan yaitu pakan dengan kode 532 R
dan 534 R. Dalam hal ini dibutuhkan HKO 1 x 2/6 = 0,33
KUANTITAS/FREKUENSI:
Pemberian pakan dilakukan oleh 2 orang anak kandang dalam 1 kandang, pemberian
pakan berlangsung selama ± 1 jam.
KOMENTAR:
Pemberian pakan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang dilakukan setiap
hari pada pagi hari pukul 06.45 yang menggunakan perlatan seperti trough, roxel, karung,
gayung dan lain-lain. Perusahaan pembibitan dipastikan memilih strain yang mudah
beradaptasi diberbagai kondisi dan mampu menghasilkan telur tetas yang kualitasnya sesuai
dengan permintaan (Prambudi, 2007). Ayam pembibit menghasilkan ayam broiler (Final
Stock) yang memiliki konversi pakan yang bagus, efisiensi pakan tinggi, pertumbuhan cepat,
dan tahan cuaca panas (Rahayu et al., 2011).
Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.4 Pemeliharaan
Kelompok Kegiatan :E.4.2 Fase Growing
Uraian Kegiatan :E.4.2.2 Penimbangan bobot badan

PROSEDUR:
1. Ayam yang akan ditimbang akan dikumpulkan ke salah satu sisi sudut kandang
menggunakan jaring
2. Untuk ayam yang ditimbang diambil hanya 10% / pen sebagai sampel
3. Ayam ditimbang menggunakan timbangan digital
4. Hasil bobot badan ayam akan dicatat pada form yang sudah disediakan

ALAT DAN BAHAN:


Alat yang digunakan untuk penimbangan bobot badan ayam yaitu timbangan digital,
jaring dan form catatan hasil penimbangan. Bahan yang digunakan adalah ayam
KUANTITAS/FREKUENSI:
Ayam yang ditimbang adalah 10% dari jumlah ayam/pen. Kegiatan BW (body weight)
dilakukan pada pagi hari dengan menimbang beberapa ayam sesuai pedoman form BW yang
dilakukan oleh 1 orang penimbang dan 1 orang pencatat. HKO = 2 x 1,5/6 = 0,5
KOMENTAR:
Penimbangan BW dilakukan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang
bertujuan untuk mengetahui keseragaman dan untuk menghitung kebutuhan pakan yang akan
digunakan. Keseragaman ayam diketahui melalui pengontrolan bobot badan ayam
(Permentan, 2011). Keseragaman diukur ±10% dari rata-rata berat populasi (Sudaryani dan
Santosa, 2003).Sistem kontrol bobot badan yang dilaksanakan dengan cara menimbang bobot
badan dari ayam bertujuan untuk mengetahui tingkat keseragaman ayam dalam suatu
populasi. Ayam yang telah berumur 4 minggu, bobot badan ayam harus dikontrol secara rutin
setiap sekali seminggu dengan cara penimbangan sampel sebanyak 10% dari jumlah ayam.
Penimbangan bobot badan dilakukan secara rutin hinga akhir pemeliharaan untuk menjaga
kestabilan bobot badan ayam (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). Bobot badan yang 10 terlalu
tinggi menjadi salah satu penyebab produksi sperma menurun dan menyulitkan betina
menopang pejantan pada saat perkawinan (Sudaryani dan Santosa, 2004).
Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.4 Pemeliharaan
Kelompok Kegiatan :E.4.2 Fase Growing
Uraian Kegiatan :E.4.2.5 Seleksi dan culling

PROSEDUR:
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti timbangan digital 10 kg, keranjang
ayam, troli gantung, pulpen, kertas dan lain lain
2. Mengikuti arahan dari supervisor dan anak kandang yang dimana ayam yang akan
ditimbang diambil dari pen berapa
3. Dari setiap pen yang diambil jumlah ayam nya harus sama dari pen yang lainnya,
misalkan ayam yang diambil dari pen 1 berjumlah 50 ekor, dan akan di pindahkan ke
pen 3, dari pen 3 ke pen 1 juga harus berjumlah 50 ekor yang intinya pada setiap data
dari pen ke pen data atau jumlahnya seimbang
4. Berat ayam yang diambil dari pen 1 ke pen 3 yaitu berkisar 900 gram ke bawah
(betina)
5. Berat ayam yang diambil dari pen 3 ke pen 1 yaitu berkisar 1.200 gram ke atas
(betina)

ALAT DAN BAHAN:


Alat dan bahan yang digunakan yaitu seperti troli gantung, keranjang ayam, pulpen,
kertas, timbangan digital 10 kg, ayam dan lain lain
KUANTITAS/FREKUENSI:
Grading visual dilakukan setiap hari untuk menjaga keseragaman bobot badan ayam di
setiap pen. Grading visual dilakukan oleh 2 orang anak kandang sehingga di dapat HKO nya
3 x 2/6 = 1. Culling di periksa pada saat setelah selesai pemutaran pakan, ayam culling akan
dibawa keluar kandang dan akan dibuang. Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 25 September
2023 sampai 20 Desember 2023
KOMENTAR:
Di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang dilakukan grading visual dan
garading 100% untuk menjaga keseragaman dan culling adalah kegiatan yang dilakukan oleh
statistik pada siang hari. Grading merupakan usaha mengelompokkan ayam menjadi beberapa
kelompok dengan standar berat badan yang ada, ayam yang kecil di isolasi sendiri di beri
pelakuan atau treatment khusus agar mampu mengejar ketertingalan berat badan (Anonimus
dalam Harmono et al., 2023). Keberhasilan grading pada fase grower menetukan produksi
telur bisa memuncak pada ayam fase layer dan sebaliknya bilah kegagalan grading pada fase
grower produksi ayam tidak bisa memuncak pada fase layer, karena itulah keberhasilan
grading sangat penting dilakukan pada fase grower (Cobb vantres dalam Harmono et al.,
2023).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Kelompok Kegiatan :E.5.1 Jenis penyakit
Uraian Kegiatan :E.5.1.1.1 Vaksinasi umur 5 minggu

PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk vaksin
2. Membantu petugas vaksin menggiring ayam menggunakan jaring untuk
mempermudah melakukan kegiatan vaksin
3. Menutupi trough dengan plastik agar kaki ayam tidak tersangkut di grill trough
4. Membuat sekat menggunakan jaring sebanyak 3 sekat per pen dan ayam dibagi di
dalam 3 sekat tersebut dengan jumlah yang tidak terlalu padat
5. Jaring diikat dan dijaga oleh petugas vaksin dan dibantu oleh anak magang
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu 12 orang, 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap
ayam, 2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam
7. Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin di dada sebelah kiri dan vaksin di
dada sebelah kanan dan vaksin untuk vaksin tetes mata sebelah kiri
8. Setelah ayam telah selesai divaksin ayam dilepaskan kembali dan di jatuhkan pada
bantalan karung yang berisi sekam
9. Ayam yang telah selesai di vaksin akan dihitung menggunakan counter

ALAT DAN BAHAN:


Alat dan bahan yang digunakan yaitu jaring, suntik inject, botol tetes, plastik, tali karung,
meja vaksin, masker, besi kawat dan vaksin yang dibutuhkan.
KUANTITAS/FREKUENSI:
Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 12 orang terdiri dari 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap ayam,
2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam. Meja vaksin yang
digunakan dibuat dengan miring ke satu sisi yang dimana sisi yang miring tersebut diarahkan
kepada petugas vaksin yang menginject. Maka didapat HKO = 7 x 12/6 = 14.
KOMENTAR:
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang memanajemen kegiatan vaksin dalam 1
hari dilakukan program vaksin untuk 2 kandang yang terdiri dari 4 tim. Penyakit ayam yang
terdapat di Indonesia setiap tahun bertambah. Penyakit ayam tersebut tidak dapat dipisahkan,
baik dari ayam ras maupun ayam buras, karena pada umumnya penyakit-penyakit tersebut
ditemukan pada kelompok ayam-ayam tersebut. Kerugian yang ditimbulkan penyakit ayam
dapat berbentuk kematian, pertumbuhan terlambat, produksi telur turun atau terhenti sama
sekali. Selain itu ayam yang pernah terserang penyakit dapat menjadi sumber penyakit. Salah
satu penyakit yang masih menjadi masalah bagi peternak adalah Penyakit Infectious Coryza
(SNOT) baik itu penyebab, penyebaran maupun manajemen pengendalian dan pencegahannya
(Devi, 2015).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Kelompok Kegiatan :E.5.1 Jenis penyakit
Uraian Kegiatan :E.5.1.1.2 Vaksin umur 7 minggu

PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk vaksin
2. Membantu petugas vaksin menggiring ayam menggunakan jaring untuk
mempermudah melakukan kegiatan vaksin
3. Menutupi trough dengan plastik agar kaki ayam tidak tersangkut di grill trough
4. Membuat sekat menggunakan jaring sebanyak 3 sekat per pen dan ayam dibagi di
dalam 3 sekat tersebut dengan jumlah yang tidak terlalu padat
5. Jaring diikat dan dijaga oleh petugas vaksin dan dibantu oleh anak magang
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu 12 orang, 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap
ayam, 2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam
7. Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin di dada sebelah kiri dan vaksin di
dada sebelah kanan dan untuk vaksin tetes mata ayam sebelah kanan
8. Setelah ayam telah selesai divaksin ayam dilepaskan kembali dan di jatuhkan pada
bantalan karung yang berisi sekam
9. Ayam yang telah selesai di vaksin akan dihitung menggunakan counter

ALAT DAN BAHAN:


Alat dan bahan yang digunakan yaitu jaring, suntik inject, botol tetes, plastik, tali karung,
meja vaksin, masker, besi kawat, vaksin yang dibutuhkan.
KUANTITAS/FREKUENSI:
Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 12 orang terdiri dari 2 orang menginject dari anak
kandang, 3 orang membantu memegang ayam, 1 orang tetes mata, 2 orang menangkap ayam,
2 orang mengcounter dan 2 orang anak magang membantu menjaga ayam. Meja vaksin yang
digunakan dibuat dengan miring ke satu sisi yang dimana sisi yang miring tersebut diarahkan
kepada petugas vaksin yang menginject. Maka didapat HKO = 7 x 12/6 = 14.
KOMENTAR:
Program vaksinasi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang di lakukan pada
umur ayam tertentu di setiap fase tertentu pula. Penyakit yang lebih dikenal dengan sebutan
penyakit tetelo (Newcastle disease/ND) merupakan salah satu penyakit yang seringkali
menyerang unggas dan endemik di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh Avian
Paramyxovirus serotipe-1 (APMV-1) dari famili paramyxoviridae dengan tingkat mortalitas
dan morbiditas hingga 100% (Alexander dalam Setyaningsih et al., 2020).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Kelompok Kegiatan :E.5.1 Jenis penyakit
Uraian Kegiatan :E.5.1.2 Biosecurity kandang/peralatan

PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Membersihkan debu di polinet mennggunakan sapu, mencuci hanging, membersihkan
sendok nipple, membersihkan roxel dan lain lain

ALAT DAN BAHAN:


Alat yang digunakan yaitu sapu, kain lap dan masker dan bahan yang digunakan seperti
cairan disinfektan, sabun dan detergen.
KUANTITAS/FREKUENSI:
Pembersihan sendok nipple bertujuan agar apabila ayam meminum air yang ada di sendok
nipple tidak tercampur dengan kotoran dan begitu juga dengan pembersihan roxel agar pakan
tidak bercampur dengan sekam. Dengan demikian didapat HKO = 1 x 2/6 = 0,16.
KOMENTAR:
Biosecurity perlatan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang meliputi
pencelupan dan penyemprotan. Biosecurity adalah suatu langkah manajemen yang harus
dilakukan oleh peternakuntuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam peternakan dan
untuk mencegah penyakit yang ada di peternakan keluar menulari peternakan yang lain atau
masyarakat sekitar (Payne dalam Trijaya, 2017).
Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019

LEMBAR ISIAN KEGIATAN


Pokok Bahasan :Breeding PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3
Sub Pokok Bahasan :E.5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Kelompok Kegiatan :E.5.1 Jenis penyakit
Uraian Kegiatan :E.5.1.3 Biosecurity pekerja

PROSEDUR:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengganti pakaian dari luar dengan baju yang telah disediakan oleh perusahaan di
sanitasi ring 1, selanjutnya sebelum memasuki sanitasi ring 2 security akan
menuangkan shampoo ke rambut setiap anak kandang dan juga anak magang
3. Disanitasi ring 2 pakaian di ganti lagi dengan baju praktek dari sekolah
4. Disanitasi ring 2 telah tersedia kran air untuk membasuh kepala
5. Setiap hari pakaian yang dipakai dari sanitasi ring 1 akan dicuci di washer dekat
sanitasi ring 2.

ALAT DAN BAHAN:


Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu pakaian kandang, pakaian praktek dari sekolah,
disinfektan, shampoo dan lain lain
KUANTITAS/FREKUENSI:
Pakaian yang dari sanitasi ring 1 akan dicuci di washer, dan besoknya pakaian yang dari
sanitasi ring 2 sebelumnya akan dipakai besoknya dari sanitasi ring 1, jadi hal ini dilakukan
selang seling setiap harinya.
KOMENTAR:
Biosecurity pekerja yang dilakukan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Bangkinang
dengan melewati sanitasi ring 1 dan mengganti pakaian lalu berjalan menuju ke sanitasi ring 2
dan mandi setelah melepas pakaian. Biosecurity adalah kondisi dan upaya untuk memutuskan
rantai masuknya agen penyakit ke induk semang dan/atau upaya memastikan agen penyakit
yang ditemukan dalam suatu peternakan secepatnya dimusnahkan agar tidak menyebar di
dalam peternakan ataupun keluar peternakan. Ada tiga perlakuan utama dalam biosecurity
yaitu isolasi, kontrol lalu lintas dan sanitasi.

Kontrol lalu lintas dan sanitasi merupakan metode yang efektif untuk mengendalikan
manajemen resiko suatu penyakit pada satu flock. Bila dua komponen tersebut diabaikan,
maka dengan melakukan sanitasi akan sangat membantu prinsip biosecurity tersebut (Ida
bagus, 2017).

Mahasiswa

Rahmat Martua Siregar


NIM. 20253231019

Anda mungkin juga menyukai