Anda di halaman 1dari 16

Nama : JULIANTA AMIN

Nim : L1A120054
Kelas : B
Tugas 1: Ilmu Tilik Dan Tingkah Laku Ternak

Soal:

1. Tunjukkan Bagian-bagian tubuh pada foto ternak jantan & betina. Gunakan
bahasa Indonesia, Inggris, Latin. Gunakan ternak sapi, kerbau, kambing, ayam,
itik &entok.

 Gambar sapi jantan danbagian-bagiannya


Pundak/sholder/hum
Punggung /back/retro

Leher/neck/collum
Pangkalekor/tail
base/caudabasi Tanduk/horn/cornu

Ekor/tail/cauda Kepala/head/caput

Telinga/eart/aut
Paha/thig/stricta

Mata/eye/oculus
Betis/calf/vitulus
Hidung/nose/nasus
Kuku/nail/clavus
Mulut/mouth/oris
Kemaluan/cock/galli
Dada/chest/pectus
Perut/stomach/stomachum Lutut/knee/genu

Gambar 1. Sapi Jantan (tauri)


Punggung/back/retro Pundak/sholder/humero

Pangkal ekor/ tail base/cauda basi Leher /neck/ coullum

Kepala/head/caput

Ekor/tail/cauda Telinga/ears/autes

Paha/ thigh/stricta Mata/eye/oculus

Hidung/ nose/nasus
Betis/ calf/vitulus
Mulut/mounth/oris
Kuku/ nail/clvus

Putting susu/ nipple/ papilla Dada/ chest/pectus Lutut/knee/genu

Gambar 2. Sapi Betina (vacae)

 Gamabar kerbau jantan dan betina sertabagian-bagiann


Punggung /back/retro Pundak/sholder/humeros

Leher/neck/collum
Pangkal ekor/tail base/cauda basi
Tanduk/horn/cornu

Kepala/head/caput
Ekor/tail/cauda
Telinga/eart/autes
Paha/thig/stricta
Hidung/nose/nasus

Betis/calf/vitulus
Mulut/mouth/oris
Kuku/nail/clavus
Mata/eye/oculus

Kemaluan/cock/galli
Dada/chest/pectus

Perut/stomach/stomachum
Lutut/knee/genu

Gambar 3. Kerbau Jantan dan bagian-bagianya


Punggung/back/retro Pundak/sholder/humero Tanduk/horn/corn

Pangkal ekor/ tail base/cauda basi


Leher /neck/ coullum
Kepala/head/caput

Ekor/tail/cauda
Telinga/ears/autes
Hidung/ nose/nasus Mulut/mounth/oris
Paha/ thigh/stricta

Betis/ calf/vitulus
Lutut/knee/genu

Mata/eye/oculus

Kuku/ nail/clvus Putting susu/ nipple/ papilla


Dada/ chest/pectus

Gambar 4. Kerbau Betina Dan bagian-bagianya

 Gambar kambing jantan dan betina sertabagian-bagiann

Punggung /back/retro Pundak/sholder/humeros

Leher/neck/collum
Pangkalekor/tail
base/caudabasi Tanduk/horn/cornu

Ekor/tail/cauda Kepala/head/caput

Telinga/eart/autes

Paha/thig/stricta Hidung/nose/nasus

Mata/eye/oculus
Betis/calf/vitulus

Mulut/mouth/oris
Kuku/nail/clavus

Dada/chest/pectus
Kemaluan/cock/galli

Perut/stomach/stomachum Lutut/knee/genu

Gambar 5. Kambing jantan


Pundak/sholder/hum eros Tanduk/horn/cornu
Punggung/back/retro

Leher /neck/ coullum


Pangkal ekor/ tail base/cauda basi
Kepala/head/caput

Ekor/tail/cauda Mata/eye/oculus

Paha/ thigh/stricta Telinga/ear/autes

Hidung/ nose/nasus
Betis/ calf/vitulus
Mulut/mounth/oris
Kuku/ nail/clvus
Lutut/knee/genu
Putting susu/ nipple/ papilla Dada/ chest/pectus

Gambar 6. Kambing betina

 Gambar ayam jantan dan betina sertabagian-bagiannya


Punggung /back/retro

Telinga/ear/auris Jengger/comb/crista

Ekor/tail/cauda
Paruh/beak/rostru

Gelambir/wattle/wattle
Sayap/wings/alis

Mata/eye/oculus
Paha/thigh/femur
Leher/neck/collum
Betis/calf/vitulus
Dada/chest/pectus
Taji/spur/calcar

Perut/stomach/stomachum
Kuku/nail/clavus
Gambar 7. ayam jantan (gallus)
Punggung /back/retro

Telinga/ear/auris Jengger/comb/crista

Ekor/tail/cauda
Paruh/beak/rostru

Gelambir/wattle/wattl
Sayap/wings/alis
Mata/eye/oculus

Paha/thigh/femur Leher/neck/collum

Betis/calf/vitulus
Dada/chest/pectus
Kuku/nail/clavus
Perut/stomach/stomachum

Gambar 8. ayam betina(gallina)

 Gambar itik jantan dan betina sertabagian-bagiannya

Punggung /back/retro

Ekor/tail/cauda
Paruh/beak/rostrum

Mata/eye/oculus
Sayap/wings/alis
Leher/neck/collum

Paha/thigh/femur
Dada/chest/pectus

Betis/calf/vitulus
Perut/stomach/stomachum
Kuku/nail/clavus

Gambar 9. itik jantan (drake)


Punggung /back/retro
Mata/eye/oculus

Ekor/tail/cauda Paruh/beak/rostrum

Leher/neck/collum
Sayap/wings/alis

Dada/chest/pectus
Paha/thigh/femur

Betis/calf/vitulus Perut/stomach/stomachum

Kuku/nail/clavus

Gambar 10. itik btina(anas femina)

 Gamabar itik jantan dan betina sertabagian-bagiannya

Punggung /back/retro

Paruh/beak/rostrum
Ekor/tail/cauda
Mata/eye/oculus

Leher/neck/collum
Sayap/wings/alis

Dada/chest/pectus
Paha/thigh/femur

Betis/calf/vitulus
Perut/stomach/stomachum

Kuku/nail/clavus

Gambar 11. entok jantan (migale)


Punggung /back/retro
Paruh/beak/rostrum

Ekor/tail/cauda
Mata/eye/oculus

Sayap/wings/alis Leher/neck/collum
Dada/chest/pectus

Paha/thigh/femur

Perut/stomach/stomachum
Betis/calf/vitulus

Kuku/nail/clavus

Gambar 12. entok btina(granny)

2. Buat rangkuman disertai soal dan pembahasan/jawaban dari materikuliah.

RANGKUMAN ILMU TILIK TERNAK

(Livestok Judging)

 Pengertian, Fungsi Dan PersyaratanJudging

1. PengertianJudging

 Ilmu Tilik Ternak=Judging= eksteriur (exterior) adalah ilmu yang


mempelajari hubungan antara morfologi (bentuk luar tubuh) dengan
kemampuan produksi ternak (dayaproduksi).
 Judging merupakan cabang biologi yang mempelajari korelasi bentuk
tubuh dan bagianbagian tubuh ternak hidup dengan dayaproduksi.
 Manfaat Judging : mengetahui derajat karakteristik ternak yang
berhubungan dengan kemampuan produksi dan seleksihewan.
 Peternak hendaknya mengenal bagian-bagian luar tubuh ternak sebab
bagian tubuh dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan
kemampuan produksi ternaktersebut.
 Hal tersebut dapat menolong peternak dalam membedakan ternaknya,
sehingga dapat menggolongkan sebagai ternak yang berproduksi tinggi
(terbaik), produksi sedang (baik) dan produksi rendah (tidakbaik).
 Manfaat judging sehub dg seleksi : penentuan ternak yang akan di
pasarkan, pemberian pakan dan program pembibitan. Sehingga judging
sangat penting & diterapkan di : peternakan, perusahaan peternakan,
pengemukan ternak dan dalam tataniaga ternak.
 Judging didasarkan atas fakta yang diperoleh dengan cara melihat dan
meneliti ternak. Fakta ini mempunyai hubungan dengan karakteristik yang
dimiliki ternak. Interpretasi dari fakta yang dikumpulkan tidak sama bagi
setiap orang. Perbedaan ini menimbulkan variasi di dalam penilaian
sehingga menjadi dasar penentuan harga dan tawar menawar dalam
tataniagaternak.

2. FungsiJudging

1. Dalam Bisnis Peternakan.- Hampir setiap fase dalam tataniaga peternakan


memerlukan judging. Setiap ternak yang akan dijual atau dibeli harus lolos dari
penilaian/seleksi.

2. Dalam Breeding Ternak.- Seorang breeder melakukan penilaian untuk


menentukan ternak mana yang dapat dikawinkan (pejantan dan induk), ternak
yang dapat dipelihara terus (masih menguntungkan) dan ternak yang harus dijual
atau diafkir.

3. Dalam Penggemukan (Fattening) dan Pemotongan ternak (Abattoir).- Peternak


yang melakukan penggemukan dan jagal (butcher) yang membeli ternak untuk
dipotong harus melakukan judging yangcermat.

4. Dalam Kontes/Lomba Ternak.- Judging membantu untuk menentukan type


ternak ygdiinginkan.

 Hubungan Judging, Breeding, Feeding danManagement

 Judging merupakan dasar dari semua kegiatan peternakan. Tidak akan


sempurna suatu perusahaan peternakan tanpa melakukanjudging
 Breeding dan feeding saling melengkapi dimana seorang feeder akan
menggunakan hasil seleksi dari para breeder. Seorang feeder yang ahli
dalam pakan seharusnya bisa mengotimalkan pertumbuhan ternak yang
sebelumnya telah melalui seleksi yang intensif oleh breeder.
 Hasil kerja breeder adalah merupakan dasar, tetapi tidak akan berhasil
apabilapotensibawaansejaklahir(genetik)tidakdapatdikembangkan
oleh feeder. Oleh karenanya hasil breeding yang baik merupakan langkah
awal perbaikan performance ternak.
 Semua kegiatan peternakan seperti judging, breeding, feeding dan
marketing ditentukan oleh management peternakan. Meskipun seleksi
berjalan baik, pakan yang diberikan bermutu, namun tidak akan
memberikan hasil yang menguntungkan jika tidak dibarengi dengan
manajemen yang baik pula.

3. Syarat-syarat judging

Judging ternak merupakan cara analisa yang teliti dan pengukuran yang
dilakukan berdasarkan pada standar umum dan telah diterima sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan ternak yang ideal. Ada empat persyaratan dalam
judging ternak, yaitu:

1. Informasi.- Penilai (judgement) harus mengetahui informasi standar


type ternak yang ideal dan penampilan yang terbaik dari suatu populasi yang
besar.

2. Observasi.- Hasil analisa dan penilaian harus akurat dan komprehensif.


Kemampuan observasi dan analisa yang akurat dapat diperoleh daripengalaman.

3. Perbandingan.- Ternak harus dibandingkan tidak hanya dengan standar


type yang ideal tetapi juga dengan ternak lain dan harus dipilih salah satu
diantaranya.

4. Keputusan.- Penilai yang menyimpulkan berdasarkan observasi dan


perbandingan seobjektif mungkin, berdasarkan nilai keseluruhan dari kualitas
terbaik ternak. Ternak yang dipilih adalah ternak yang memiliki lebih banyak ciri-
ciri type yang diingini dibanding dengan ternak yanglainnya.

 Cara Penilaian(Judging)

Penilaian yang dilakukan dengan sistimatis akan menambah akurasi dan


ketepatan penilaian & menghindarkan dari kesalahan memberikan gambaran yang
lebih menyeluruh dari seluruh ternak atau kelompok ternak.

Prosedur Judging:

1. Pengetahuan tentang bagian-bagian tubuh ternak.- Harus diketahui


posisi atau bagian tubuh ternak yang penting dan berhubungan dengan daya
produksi.
2. Penentuan standar yang ideal.- penilai harus mengetahui tujuan
pemeriksaan dan memahami standar yang dipakai dalam pemeriksaan, termasuk
kriteria yang terbaik(ideal).

3. Observasi teliti dan masuk akal.- Penilai hendaknya mampu mendeteksi


konformasi yang baik dan jelek, serta mampu mengevaluasi dan
mempertimbangkan nilai relatif dari kisaran nilai konformasitersebut.

4. Kejujuran dan ketegasan.- Penilai yang haik harus memiliki kejujuran


dan ketegasan dalam penilaian. Dalam menilai ternak tidak boleh terpengaruh
oleh: penilaian sebelum lomba, pemilik ternak dan dukunganpenonton.

5. Prosedur logis dalam penilaian.- Sangat berbahaya bagi penilai jika


terlalu dekat dengan ternak saatmenilai.

6. Konsisten.- Penilai harus konsisten dalam penilaian. Meskipun mungkin


pemilik akan marah jika ternaknya dinyatakan tidakbaik.

Dalam menilai sebaiknya memperhatikan tiga tahapan, sebagai berikut:

(1) jarak pandang harus langsung danjelas,


(2) melakukan palpasi, dan
(3) menggerakkan ternak untuk mengecek keseimbangantubuh.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam observasi /judging ternak adalah sbb:

1) Dari samping, yaitu memeriksa kedalaman tubuh, kelurusan garis tubuh,


kekompakan bentuk, kedalaman flank, kondisi bagian kaki dan kemontokan paha.
Diperiksa pada jarak 3 – 4 meter.

2) Observasi dari belakang pada jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah lebar
bagian rump, lebar dan kedalaman lekukan loin dan cara berdiri pada kaki
belakang.

3) Observasi dari depan dengan jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah
bentuk dan karakteristik kepala, lebar dada, bagian tulang kaki depan dan
lengkungan tulangdada.

4) Palpasi, untuk menentukan tingkat dan kualitas perlemakan dengan meraba


dan menekan bagian atas dari shoulder (bahu) sampai rump (pinggang)
menggunakan ibu jari dantelunjuk.

 Beberapa Petunjuk Judging SapiPotong


1. Memeriksa ternak sapi dari jarak tertentu. Hasil penilaian yang akurat
mengenai type umum dan konformation sapi potong jika memeriksa dari
jaraktertentu

2. Observasi dari jarak dekat untuk memeriksa ciri-ciri kepala, kualitas kepala,
kesehatan mata dan kulit sertatulang.

3. Palpasi atau meraba sapi untuk menentukan tingkat perlemakan (kepadatan dan
penyebaran lemak) serta keempukan dan kehalusan daging. Pada Judging sapi
bibit yang diutamakan adalah konformasi dan keseimbangan tubuh serta
perkembangan daging secara alamiah dan bukanperlemakannya.

4. Melakukan penilaian sewaktu ternak berjalan. Bertujuan untuk mengetahui ada


tidaknya cacat yang mungkin tidak terlihat bila ternak diperiksa dalam keadaan
tidak berjalan(diam).

Alasan-alasan Dalam Memutuskan Penilaian Kemampuan

Penilai untuk memberikan penjelasan mengenai penilainya dan


memberikan keputusan yang logis merupakan ciri-ciri penilai yang baik. Penilai
harus mengetahui secara jelas dan mengemukakan pikirannya secara sistimatis,
singkat dengan bahasa yang baik. Penilai harus fokus dan mengkonsentrasikan
ingatannya serta mampu mengutarakan dan memberikan alasan yang logis tentang
keputusannya.

 Nilai dari alasan penilaian di tentukano1eh:

1. Konten atau isi pernyataan, memuat ketepatan dari pada pernyataan yang sesuai
dengan hasilpenilaian
2. Perbedaan-perbedaan penting diantara ternak yang dinilai harus disertai dengan
alasan.
3. Kesempurnaan alasan dengan menyebutkan perbedaan penting yangteramati.
4. Terminologi atau penggunaan istilah peternakan akan memperkuat alasan
penilaian.
5. Penjelasan yang baik dengan materi yang sistimatis akan memperbaiki alasan
penilaian. Umumnya isi dari alasan sangat dipertimbangkan untuk menentukan
nilaiakhir.
 Buku catatanpenilaian

Buku catatan (signalement) berguna bagi penilai dalam memberikan alasan


bila tidak langsung mengemukakan alasan pada waktu penilaian. Tahapan
pembuatan catatan adalah sebagai berikut:
1. Sebelum penilai melakukan pencatatan, maka ia harus lebih dahulu menentukan
kelas ternak, menentukan rata-rata penampilan dan memahami alasan mengapa ia
menempatkan ternak pada kelastertentu.

2. Menulis pasang-pasangan ternak, misalnya: pertama dan kedua, kedua dan


ketiga, ketiga dan keempat,dst.

3. Alasan penempatan pasangan ternak sudah merupakan penjelasan pertama.


Penulisan alasan harus secarasistimatis.

4. Menjelaskan mengapa ternak tertentu ditempatkan 1ebih tinggi dibanding


ternaklainnya.

5. Hanya perbedaan penting yang dicatat karena bagian yang tidak penting hanya
akan memberikan data yang membosankan dan melemahkanalasan.

PENILAIAN KONDISI KESEHATAN TERNAK

Penilaian kondisi kesehatan ternak dapat ditentukan dengan mengamati


beberapa organ tubuh. Beberapa bagian tubuh tersebut, seperti mata, bulu, kulit
dan jaringan di bawah kulit (membran mukosa), serta sikap berdiri, gerakan dan
nafsu makan.

1. Mata.- Harus bersinar, tidak terdapat kelainan pada mata, misalnya pada
kelenjar lacrimal dan kelopak mata serta tidak terdapat pendarahan pada putih
mata/kornea mata. Mata dan organ-organ tubuh yang berhubungan dapat
dipengaruhi secara symptomatik oleh penyakit umum pada tubuh ternak. Di
samping itu bola mata harus terletak pada pusat bila dilihat (tidak juling). Iris
dapat bereaksi dengan pupil secara cepat, terdapat kemampuan menyempit bila
mendapat cahaya atau penyinaran yang kuat. Lensa mata diperiksa pada siang hari
atau dengan optical moscope. atau disinari dengan sinar pada ruang gelap dengan
jarak 5 - 10 cm.

2. Rambut.- rambut mempunyai konsistensi yang halus dan mengkilap, lebat dan
panjangnya tergantung pada bangsa dan musim atau pengaruh iklim, misal musim
dingin panjang, lebat dan kasar. Pada musim panas, pendek, jarang, bulu
mengkilap berlemak atau berminyak karena sekresi kelenjarsebasea.

Perubahan patologis pada rambut atau bulu dapat disebabkan oleh:

(a) Beberapa infeksi, penyakit antraks, foot and mouth desease dan
enteritis menyebabkan pertumbuhan bulu yang rontok kasar dan
berubahwarna,
(b) Penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari atau dermatitis yang
menyebabkan kelainanwarna,

(c) Parasit menyebabkan bulurontok.

3. Kulit.- kulit tampak elastis dan dilapisi oleh lapisan lemak yang dihasilkan
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kelainan patologis misalnya defisiensi Vit.
A atau asam lemak essensial akan menyebabkan peradangan pada kulit
(dermatitis), kulit bersisik (hiper keratosis), eksim (rusak permukaan kulit akibat
iritasi), exanthema (toxik akibat makanan, merkuri dan yodium). Pada jaringan di
bawah kulit dapatdiperiksa:

(a). Konsistensi,- yakni elastis dan fleksibilitas mobilitas, serta turgor skin yang
dapat dilihat pada kulit leher di bawah rusuk yang membentuklipatan.
(b). Patologis,- haematoma adalah pecahnya pembuluh darah di bawah kulit,
akibat parasit atau larva lalat hipoderma bovis pada kulit di musim semi atau
musimpanas,
(c). Membran mukosa,- mukosa dari hidung, rongga di atas mulut, lidah dan
palatum keras, mata dan konjungtiva, vestibulum dan vagina tidak berbau atau
berbau spesifik, halus mengkilap dan tidakpucat.
4. Sikap Berdiri.- tegak, kuat dan semua bagian tubuh didukung oleh ke empat
kaki dengan teracak/kuku yang rata.

5. Gerak.- jika ternak digerakkan maka ternak akan memperlihatkan gerakan yang
lincah, riang dankuat.

6. Nafsu makan.- cukup baik, bila diberikan ransum atau diganti ransum maka
ternak cepat menyesuaikan diri tanpa menguranginafsu.

Soal dan Jawaban:

1. Apa yang dimaksud dengan judging ?

Judging eksteriur (exterior) adalah ilmu yang mempelajari hubungan


antara morfologi (bentuk luar tubuh) dengan kemampuan produksi ternak (daya
produksi). Judging juga merupakan cabang biologi yang mempelajari korelasi
bentuk tubuh dan bagianbagian tubuh ternak hidup dengan dayaproduksi.

2. Jelaskan fungsi judging dalam bisnis peternakan!

Fungsi judging dalam bisnis peternakan adalah untuk mengetahui derajat


atau karakteristik yang dimiliki oleh hewan. Hampir setiap fase dalam tataniaga
peternakan memerlukan judging, setiapp ternak yang akan dijual atau dibeliharus
lolos dari penilaian/seleksi. Selain itu fungsi judging yang sangat penting adalah
untuk produksi.

3. Jelaskan hubungan antara breeding dan feeding!

Breeding dan feeding saling melengkapi dimana seorang feeder akan


menggunakan hasil seleksi dari para breeder. Seorang feeder yang ahli dalam
pakan seharusnya bisa mengotimalkan pertumbuhan ternak yang sebelumnya
telah melalui seleksi yang intensif oleh breeder. Dalam hal ini breeder bertindak
sebagai penyedia bibit ternak dan feeder menghasilkan sapi yang gemuk dengan
kualitas daging yang baik. Hasil kerja breeder adalah merupakan dasar, tetapi
tidak akan berhasil apabila potensi bawaan sejak lahir (genetik) tidak dapat
dikembangkan oleh feeder. Oleh karenanya hasil breeding yang baik merupakan
langkah awal perbaikan performance ternak.

4. Apa manfaat judging dalam bisnis peternakan?

Manfaat judging yaitu untuk mengetahui derajat karakteristik ternak yang


berhubungan dengan kemampuan produksi dan seleksi hewan. Peternak
hendaknya mengenal bagian-bagian luar tubuh ternak sebab bagian tubuh dapat
memberikan gambaran tentang kondisi dan kemampuan produksi ternak
tersebut. Hal tersebut dapat menolong peternak dalam membedakan ternaknya,
sehingga dapat menggolongkan sebagai ternak yang berproduksi tinggi (terbaik),
produksi sedang (baik) dan produksi rendah (tidak baik). Selain itu manfaat
judging juga berhubungan dengan penentuan ternak yang akan di pasarkan,
pemberian pakan dan program pembibitan. Sehingga judging sangat penting &
diterapkan di : peternakan, perusahaan peternakan, pengemukan ternak dan dalam
tataniagaternak.

5. Hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam observasi/judging


ternak?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam observasi /judging ternak yaitu:

1) Dari samping, yaitu memeriksa kedalaman tubuh, kelurusan garis tubuh,


kekompakan bentuk, kedalaman flank, kondisi bagian kaki dan kemontokan paha.
Diperiksa pada jarak 3 – 4 meter.
2) Observasi dari belakang pada jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah lebar
bagian rump, lebar dan kedalaman lekukan loin dan cara berdiri pada kaki
belakang.
3) Observasi dari depan dengan jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah
bentuk dan karakteristik kepala, lebar dada, bagian tulang kaki depan dan
lengkungan tulangdada.
4) Palpasi, untuk menentukan tingkat dan kualitas perlemakan dengan meraba
dan menekan bagian atas dari shoulder (bahu) sampai rump (pinggang)
menggunakan ibu jari dantelunjuk.

6. Mengapa dalam judging ternak diperlukan persyaratan-persyaratan yang


harus dipenuhi?

persyaratan-persyaratan dalam judging ternak harus dipenuhi agar penilai


mendapatkan informasi dan analisa yang dilakukan dengan sistematis yang akan
menambah akurasi dan ketepatan penilaian dan menghindarkan dari kesalahan
memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dari seluruh ternak atau kelompok
ternak, sehingga dapat memberikan perbandingan dan keputusan yang lebih
akurat.

7. Mengapa memberikan penilaian judging dalam usaha bisnis peternakan


itu diperlukan?

Penilaian judging dalam usaha bisnis peternakan itu diperlukan agar


menambah akurasi dan ketepatan penilaian & menghindarkan dari kesalahan
memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dari seluruh ternak atau kelompok
ternak. Sehingga penilai dapat memilih ternak yang memiliki banyak ciri-ciri type
yang diingini dibanding dengan ternak yang lainnya.

8. Sebutkan tiga tahapan dalam penilaian judging!

Ada tiga ahapan dalam penilaian judging yaitu:

(1) jarak pandang harus langsung danjelas,


(2) melakukan palpasi, dan
(3) menggerakkan ternak untuk mengecek keseimbangan tubuh.

9. Apa yang menyebabkan perubahan kondisi patologis pada rambut atau


bulu ternak !
Perubahan patologis pada rambut atau bulu dapat disebabkan oleh:

(a)Beberapa infeksi, penyakit antraks, foot and mouth desease dan enteritis
menyebabkan pertumbuhan bulu yang rontok kasar dan berubahwarna,
(b)Penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari atau dermatitis yang
menyebabkan kelainanwarna,
(c) Parasit menyebabkan bulurontok.
10. Bagaimana tahapan dalam pembuatan catatan penilaian (signalement)?

Tahapan pembuatan catatan adalah sebagai berikut:


1. Sebelum penilai melakukan pencatatan, maka ia harus lebih dahulu menentukan
kelas ternak, menentukan rata-rata penampilan dan memahami alasan mengapa ia
menempatkan ternak pada kelastertentu.
2. Menulis pasang-pasangan ternak, misalnya: pertama dan kedua, kedua dan
ketiga, ketiga dan keempat,dst.
3. Alasan penempatan pasangan ternak sudah merupakan penjelasan pertama.
Penulisan alasan harus secarasistimatis.
4. Menjelaskan mengapa ternak tertentu ditempatkan 1ebih tinggi dibanding
ternaklainnya.
5. Hanya perbedaan penting yang dicatat karena bagian yang tidak penting hanya
akan memberikan data yang membosankan dan melemahkanalasan.

Anda mungkin juga menyukai