Anda di halaman 1dari 22

PENYAMAKAN KULIT

Dasar Teknologi Hasil Ternak


Pendahuluan
• penyamakan kulit adalah Pengolahan bahan
mentah kulit (hides and skin) menjadi bahan
kulit atau tersamak (leather) dengan
menggunakan bahan-bahan kimia yang
mendukung proses penyamakan.
• “Pengolahan kulit mentah menjadi bahan
tersamak akan menyebabkan kulit tahan
terhadap pengaruh mikroorganisme, kimia dan
fisik” (Fahidin dalam Aningrum, S., 2006).
Tahapan penyamakan kulit

Pengerjaan basah (Beam


House)

Proses penyamakan
(Tanning)

Penyelesaian akhir
(Finishing)
Proses pengerjaan basah
Pengasam
Pembelaha
Pengapura
Perendama
am
n (soaking)
n

Tujuan :
• Mempersiapkan kulit
untuk dimasuki bahan
penyamak,
• Menghilangkan
bagian-bagian kulit
yang tidak perlu, dan
• Memperbesar pori
kolagen sehingga
bahan penyamak
dapat masuk.
Perendaman (Soaking)
Fungsi
• untuk mengembalikan kadar air yang hilang selama
proses pengeringan sebelumnya karena kulit basah lebih
mudah bereaksi dengan bahan kimia penyamak,
• membersihkan sisa kotoran, darah, garam yang masih
melekat pada kulit serta mengembalikan sifat kulit
mentah menjadi lemas dan lunak.
Bahan kimia yang digunakan adalah
• air, teepol, dan soda abu.
Limbah dari perendaman ini adalah
• desinfektan dan kotoran-kotoran dari kulit.
Pengapuran
• Pengapuran dilakukan selama 24 jam.
• Pengapuran adalah proses membengkakan kulit
untuk melepas sisa daging,
• Menyabunkan lemak pada kulit,
• Pembuangan sisik,
• Pembuangan sisa daging,
• Menghilangkan epidermis, bulu, kelenjar keringat
dan kelenjar lemak.
• Bahan kimia yang digunakan yaitu air, natrium
sulfida dan kapur.
Pembelahan
• Fungsi dari tahap ini adalah untuk
membelah kulit menjadi dua bagian yang
mana kulit atasan diperoleh dari penipisan
kulit mentah menggunakan mesin belah
(Magnalitting Machine).
Pengasaman (pickling)
• berfungsi untuk menghilangkan kapur,
• menetralkan kulit dari suasana basa,
• menghindari pengerutan kulit,
• menghindari timbulnya endapan kapur yang
dilakukan pada pH 3-3,5 dimana kulit dalam
keadaan tidak bengkak.
• Bahan kimia yang digunakan adalah asam-
asam organik lemah seperti asam formiat
dan asam laktat.
1. Kapur akan bereaksi dengan zat penyamak
menjadi kalsium tannat yang berwarna agak
gelap dan keras ketika kulit disamak nabati,
akibatnya kulit menjadi pecah.
2. Kapur akan bereaksi menimbulkan
pengendapan krom hidroksida pada kulit
disamak krom. Pembuangan kapur dilakukan
dengan menggunakan asam atau garam
asam, misalnya H2SO4, HCOOH, dan
(NH4)2SO4
PROSES PENYAMAKAN
(TANNING)
• Prinsip dari proses penyamakan adalah
memasukkan zat penyamak ke dalam jaringan
serat kulit (kolagen) untuk membentuk ikatan
antara jaringan kulit yang akan mengubah sifat
kulit yang semula mudah rusak => tahan lama
• “Proses penyamakan bertujuan untuk
mengubah kulit mentah yang mudah rusak oleh
aktivitas mikroorganisme, kimia, atau fisik
menjadi kulit tersamak yang lebih tahan
terhadap pengaruh-pengaruh tersebut
Bahan penyamak
Berasal dari akasia, manggis, buah pinang, gambir dan lain- lain

Bahan penyamak nabati memberikan warna coklat muda atau kemerahan, bersifat agak
kaku tapi empuk dan kurang tahan terhadap panas.

berasal dari senyawa yang mengandung logam-logam seperti aluminium,


Bahan penyamak mineral zirkonium, dan kromium. menghasilkan kulit yang lebih lembut/lemas, daya
tarik tinggi dan lebih tahan terhadap panas dan bakteri.

Bahan penyamak minyak ●


Bersal dari minyak ikan
• Dalam proses penyamakan diperoleh kulit
tersamak dengan logam krom.
• Kulit ditumpuk 1-2 hari
• Untuk menghilangkan kadar air yang
masih tersisa dilakukan pemerasan
dengan mesin maupun tangan
• Selanjutnya diatur ketebalan kulitnya ahar
rata dengan mesin ketam (shaving)
Tahap pemucatan
• Dengan asam-asam organik : kalsium
hipokloridan dan sodium hidroksida
• Tujuan :
1. Menghilangkan flek besi dari mesin
ketam
2. Menurunkan pH kulit yang berarti
memudakan warna kulit
Tahap penetralan (Neutralizing)
• Tujuannya agar kulit samak tidak
menggangu tahap selanjutnya karena pH
kulit asam (3-4).menggunakan garam
alkali misalkan NaHCO3.
Tahapan pengecatan dasar (dyeing)
• Memberikan warna dasar pada kulit agar
warna pada kulit tidak mudah pecah
• Bahan : air, cat dasar dan asam formiat
Tahapan peminyakan
• Bahan : air, minyak sulphonasi dan anti
jamur.
• Fungsi :
1. untuk pelumas serat-serat kulit agar kulit
jadi tahan tarik
2. Membuat kulit terpisah satu dengan
lainnya
3. Kulit menjadi tahan air
Tahap pelumasan
• Untuk mencehah warna kulit gelap dan
permukaan yang mudah pecah bila ditekuk
• Mencegah keluarnya bahan penyamak
sebelum kulit menjadi kering
• 1 bagian minyak paraffin, 1 bagian minyak
surfonir, 3 bagian air
• Selanjutnya kulit diperas dan dikeringkan
• Kulit diregangkan untuk mendeteksi batas
kemulurannya
PENYELESAIAN AKHIR
(FINISHING)
• Setelah kulit disamak, kulit diperindah
dengan mengkilapkan, pewarnaan,
penghalusan permukaan kulit, menutup
cacat dan warna kulit yang tidak merata
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai