Anda di halaman 1dari 2

•Dr.

Boenjamin setiawan

1. PROFIL

Nama : dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D.

Lahir: Tegal, Jawa Tengah, 23 September 1933

Saudara Kandung:

-Fransiscus Bing Aryanto

-Khouw Lip Swan

-Maria Karmila

-Khouw Lip Tjoen

-Theresia Harsini Setiady

Organisasi Yang Didirikan: Kalbe Farma

Kehidupan Pribadi & Riwayat Pendidikan

dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. memulai pendidikan Sekolah Dasar di Tegal, setelah tamat dari SD, ia
pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA-nya. Setelah lulus SMA, Boenjamin
Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus
sebagai dokter pada 1958. Boenjamin Setiawan lalu melanjutkan pendidikannya keluar negeri yaitu di
University of California. Disana ia mendapat gelar Ph.D dengan disertasi berjudul The Inhibition of
Alcohol Dehydrogenate by Chlor Promazine, an Other Phcnothiazinc Derivatif. Pada tahun 1958,
Boenjamin Setiawan menjadi asisten dosen di kampusnya, kemudian ia menjadi dosen. Pada tahun 1980
Boenjamin menjadi lektor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Pada tahun 1963, Boenjamin
Setiawan mencoba berbisnis dengan mendirikan PT Farmindo bersama sejumlah rekannya, namun
perusahaanya tersebut hanya mampu bertahan selama tiga tahun. Penyebab kegagalan tersebut yaitu
karena kurangnya pengalaman di bidang pemasaran atau marketing. Boenjamin dan rekannya mampu
memproduksi produk obat-obatan namun gagal mendistribusikannya.

2. INDUSTRI YANG DI BANGUN

*PT Farmindo perusahaan ini hanya bertahan beberapa tahun saja karena kurangnya pengalaman
mereka di bidang pemasaran.

*Kalbe Farma
3. SEJARAH LENGKAP NYA

Kalbe Farma didirikan pada 10 September 1966, oleh 6 bersaudara, yaitu Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip
Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Kalbe Farma telah jauh
berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah pendirinya di
wilayah Jakarta Utara. Perusahaan juga berhasil mencatatkan sahamnya untuk pertama kali di Bursa
pada tanggal 30 Juli 1991.[1]

Selama lebih dari 40 tahun sejarah Kalbe, pengembangan usaha telah gencar dilakukan melalui akuisisi
strategis terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya. Merek-merek Kalbe Farma juga dikenal
sebagai barang rumah tangga.

Pelaksanaan konsolidasi Kalbe Group pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi,
pemasaran dan keuangan Kalbe sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka memperluas usaha
Kalbe baik di tingkat lokal maupun internasional. Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi
terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar
sekitar US$5 miliar dan penjualan melebihi Rp15 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga
memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe pada masa mendatang.

Pada tahun 1992, melalui Yayasan Pendidikan Kalbe, Kalbe Farma mendirikan STIE (Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi) Kalbe, yang akhirnya pada tahun 2009 berubah nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbe. Tahun 2011, STIE Supra, STMIK Supra dan ITBK melebur menjadi satu dan berubah nama menjadi
Kalbis Institute. Dalam operasionalnya Kalbis Institute bekerja sama dengan Bina Nusantara.

Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Kalbe, diantaranya obat resep (Brainact, Cefspan, Mycoral,
Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced, Neurotam, Hemapo, dan CPG), produk kesehatan (Promag,
Mixagrip, Extra Joss, Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco, dan Original Love Juice),
produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta konsumen dengan kebutuhan khusus (Morinaga
Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol Zee,
Fitbar, Entrasol, Nutrive Benecol dan Diva).

Kalbe memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni Enseval Putera Megatrading
Tbk (EPMT).

Anda mungkin juga menyukai