Anda di halaman 1dari 47

INFLASI: PENYEBAB,

DAMPAK DAN BIAYA


SOSIAL INFLASI
Minggu 4
Pertemuan 7 dan 8
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan antara
inflasi dan tingkat suku bunga dengan mengacu
pada teori kuantitas uang. (C3)

Materi / Outline:
1.Teori kuantitas uang
2.Inflasi dan tingkat bunga
3.Suku bunga nominal dan permintaan uang
4.Biaya sosial inflasi
Sub Pembahasan I

TEORI KUANTITAS UANG (THE


QUANTITY THEORY OF
MONEY)
• Teori kuantitas uang menjelaskan pengaruh
uang terhadap ekonomi dalam jangka panjang
(menganalisis uang dari sisi permintaan).
• Diperkenalkan oleh David Hume (1711-1776)
• Landasan dari teori ini adalah “orang-orang
memegang uang untuk membeli barang dan
jasa”
• Semakin tinggi keinginan seseorang
melakukan transaksi akan semakin tinggi
permintaan terhadap uang.
• Kuantitas uang dalam sebuah perekonomian
terkait dengan banyaknya uang yang
digunakan untuk transaksi
Persamaan Teori Kuantitas

uang yang digunakan Banyaknya uang yang


untuk melakukan ditransaksikan dalam 1
transaksi tahun

• 60 roti terjual dalam 1 tahun pada harga $0.50


per roti. T adalah 60 roti/tahun, dan P adalah
$0.50 /roti. Total nilai uang yang ditransaksikan:
• P x T = $0,5/roti x 60 roti/tahun =$30/tahun
• Anggaplah kuantitas uang dalam perekonomian
(M) = $10.
• Velocity
V = PT / M
V=$30/$10
V= 3 kali (Untuk melakukan transaksi sebanyak
$30/tahun, apabila kuantitas uang adalah $10,
maka dolar) harus berpindah tangan sebanyak 3
kali)
Perubahan salah satu dari variabel pada
persamaan kuantitas berdampak pada
perubahan variabel lainnya agar keseimbangan
terjaga.
Transaksi (T) ke Pendapatan

(Y)
Rumus MV=PT sulit diaplikasikan karena
T sulit diukur. Maka diganti menjadi

M .V = P.Y
• T diganti menjadi Y (GDP riil)
• P adalah GDP Deflator
• Sehingga PY adalah GDP riil
GDP Riil
• Nilai GDP yang diukur menurut harga konstan
(menghilangkan pengaruh inflasi)
• Harga konstan ini dapat ditentukan dengan
menggunakan satu tahun dasar yang mana
harganya dijadikan acuan.
• GDP riil = Output tahun berjalan x harga dasar
• Deflator = GDPnominal/GDP riil
Menghitung GDP Riil
GDPRill =Quantity x Th dasar
Komoditas 2016 2017 2018
Beras 12.000/kg 14.000/kg 15.000/kg
Kopi 200.000/kg 220.000/kg 220.000/kg Hitung GDP
Daging Sapi 110.000/kg 140.000/kg 150.000/kg riil dengan
tahun dasar
Komoditas 2016 2017 2018 2016!
Beras 1.000 kg 1.200 kg 1.300 kg Htung
Kopi 200 kg 220 kg 250 kg Deflator
Daging Sapi 1.500 kg 1.200 kg 1.300 kg GDP nya!
Fungsi Permintaan Uang ) (M d

dan Persamaan Kuantitas


• Untuk menguji pengaruh uang terhadap
ekonomi maka kuantias uang dinyatakan
dalam bentuk seberapa besar uang
tersebut dapat digunakan untuk membeli
barang/jasa (real money ballance) M/P
• M/P mengukur kemampuan atau daya beli
dari uang
• Anggap perekonomian hanya
memproduksi roti. Apabila kuantitas uang
$10 dan harga roti $0,5 maka real money
ballance adalah 20 roti.
• Makna: pada tingkat harga roti saat ini,
uang dapat membeli sebanyak 20 roti.
Fungsi permintaan uang( M / P ) d = kY
money demand function is an equation that
shows the determinants of the quantity of real
money balances people wish to hold

k = konstanta (kecenderungan orang menahan


uangnya dari setiap dolar yang dimilikinya)

Kuantitas permintaan uang riil proporsional


terhadap pendapatan riil
Permintaan uang riil (M/P )d harus sama dengan
penawaran M/P
M / P = kY
M (1 / k ) = PY
M .V = P .Y
Dimana V=1/k
•Permintaan uang berkaitan dengan kecepatan
perputaran uang (velocity of money).
•Parameter persamaan permintaan uang (k) dan
kecepatan perputaran uang saling berlawan.
•k besar maka V kecil dan sebaliknya.
Pengaruh Kuantitas Uang (M) terhadap GDP
nominal
• Kuantitas uang (quantity of money) akan
menentukan nilai mata uang (daya beli uang)
dengan asusmsi
M .V = P.Y diangap konstan.
velocity

• Dengan mengasumsikan V adalah konstan


maka disimpulan GDP nominal dipengaruhi oleh
perubahan kuantitas uang (M).
• Perubahan M secara proporsional akan
meningkatkan GDP nominal
Faktor-faktor penentu tingkat
harga (P)
• Faktor produksi dan fungsi produksi
menentukan tingkat output (Y).
• Uang beredar (money supply M ) yang
ditetapkan bank sentral menentukan nilai
nominal dari output PY, dengan asumsi V
tetap.
• Tingkat harga adalah rasio nilai nominal output
PY terhadap tingkat output Y.
• Penambahan jumlah uang beredar (M)
oleh bank sentral secara proporsioanal
akan meningkatkan nilai GDP nominal
• Asumsi faktor produksi dan teknologi
yang konstan maka output rill yang
dihasilkanYkonstan
= f (K , L )
• P merupakan satu-satunya variabel yang
dapat mengimbangi kenaikan M
Thus, the quantity theory of money states
that
•The central bank, which controls the
money supply, has ultimate control over the
rate of inflation.
•If the central bank keeps the money supply
stable, the price level will be stable.
•If the central bank increases the money
supply rapidly, the price level will rise
rapidly.
Sumber: Mankiw, 2016 p:111
STUDI KASUS
• Bagaimana pencetakan uang oleh
pemerintah yang digunakan untuk
membiayai pengeluarannya dapat menjadi
penyebab inflasi? (Baca case study
Mankiw (2016) hal 113)
Sub pembahasan II

INFLASI DAN SUKU BUNGA


Inflasi dan Suku Bunga
Dua tipe suku bunga
• Suku Bunga Riil: suku bunga yang
meningkatkan daya beli uang. Selisih antara
tingkat bunga nominal dengan infflasi
• Suku Bunga Nominal: suku bunga yang
dibayarkan oleh bank
r = i −π
• r= suku bunga riil
• i=suku bunga nominal
• π=inflasi
Fisher Effect
i = r +π
Suku bunga nominal adalah suku bunga riil
ditambah tingkat inflasi

Suku bunga nominal dapat meningkat karena dua


hal
1.Peningkatan suku bunga riil
2.Inflasi
•Perpaduan teori kuantitas dan persamaan Fisher
menjelaskan bagaimana penambahan uang akan
berdampak pada perubahan suku bunga nominal
(Fisher Effect)
Inflation and Nominal Interest Rates Over Time This figure plots the
Nominal interest rate (on three-month Treasury bills) and the inflation rate
(as measured by the CPI) in the United States since 1954. It shows the Fisher
effect: higher inflation leads to a higher nominal interest rate. (Mankiw, 2016,
p116)
Sub Pembahasan III

SUKU BUNGA NOMINAL DAN


PERMINTAAN UANG
• Ingat kembali asumsi teori kuantitas:
permintaan uang riil proporsional terhadap
pendapatan.
• Apakah suku bunga nominal berpengaruh
terhadap permintaan uang??
– Biaya memegang uang?
– Nilai masa depan uang dan harga sekarang?
Biaya Memegang Uang
• Uang yang dipegang (disimpan dalam dompet)
tidak memberikan pendapatan bunga.
• Suku bunga nominal adalah oportunity cost dari
biaya memegang uang.
• Inflasi akan menurunkan daya beli uang.
• Biaya memegang uang menurut persamaan
fisher sama dengan suku bunga nominal.
i = r +π
• Permintaan uang ditentukan oleh harga uang itu
sendiri
• Menggabungkan teori kuantitas dan Fisher
Effect, fungsi permintaan uang:
( M / P ) = L(i, Y )
d

L = money demand because money is the economy’s most


liquid asset (the asset most easily used to make
transactions).
Permintaan uang riil dipengaruhi oleh pendapatan (Y)
Kenaikan pendapatan akan meningatkan permintaan uang
riil
Permintaan uang riil dipengaruhi oleh suku bunga nominal
(i) Kenaikan suku bunga nominal akan menurunkan
permintaan uang riil.
Sumber: Mankiw, 2016, p.119
Nilai masa depan uang dan
harga sekarang
• Penawaran uang riil M/P terhadap permintaan
uang L(i, Y ):
M / P = L(i, Y )

• Dengan menggunakan persamaan Fisher suku


bunga nominal adalah jumlah suku bunga riil
dan Inflasi yang diharapkan Eπ
M / P = L(r + Eπ , Y )
• Tingkat inflasi yang diharapkan memengaruhi
penawaran uang riil.
• Tingkat harga tidak hanya dipengaruhi
oleh besarnya penawaran uang saat ini,
namun juga dipengaruhi oleh ekspektasi
penawaran uang di masa yang akan
datang.
• Contoh: pengumuman yang dilakukan
oleh Bank Sentral mengenai rencana
penambahan jumlah uang beredar akan
meningkatkan angka inflasi yang
diharapkan.
Sub Pembahasan IV

BIAYA SOSIAL INFLASI


Jawab pertanyaan berikut ini
1. Mengapa inflasi dianggap sebagai hal
yang buruk? (Coba list apa saja dampak
buruk inflasi yang anda rasakan!)
2. Selain keburukannya, apakah menurut
Anda inflasi juga dapat memberikan
dampak positif? (Utarakan pendapat
Anda, mengapa ya atau mengapa tidak)
Kesalahan persepsi umum
• Inflasi mengurangi upah riil.
– Hal ini berlaku hanya dalam jangka pendek,
ketika upah nominal yang ditetapkan oleh
kontrak.
– Dalam jangka panjang, upah riil ditentukan
oleh pasokan tenaga kerja dan produk
marjinal tenaga kerja, tidak tingkat harga
atau tingkat inflasi.
Penghasilan per jam rata-rata dan CPI,
1964-2006
$ 20 250

$ 18

$ 16 200

CPI (1982-1984 = 100)


$ 14
upah per jam

$ 12 150

$ 10

$8 100

6$

$4 CPI (skala kanan) 50


upah nominal
$2 upah riil
$0 0
1964 1970 1976 1982 1988 1994 2000 2006
BAB 4 Uang dan Inflasi
• Upah nominal mengalami kenaikan
sejalan dengan inflasi yang terjadi.
• Upah riil berfluktuasi namun pergerakan
dari awal sampai akhir periode cenderung
konstan.
• Pandangan klasik:
Perubahan tingkat harga hanyalah
perubahan dalam unit pengukuran.
Biaya Sosial Inflasi

1. Biaya inflasi yang diharapkan


2. Biaya ketika inflasi di atas harapan
Biaya Inflasi yang diharapkan
a. Shoe Leather Cost (biaya kulit sepatu)
sederhananya adalah apabila terjadi inflasi
moderat maka relatif penetapan suku bunga
bank menjadi lebih besar dari tingkat inflasi
(dalam hal ini di atas 7% p.a) menyebabkan
masyarakat sering bolak-balik menarik
uangnya di bank atau ATM. Biaya yang muncul
mungkin adalah biaya transpor biaya, layanan
ATM dan biaya terduga lainnya.
b. Menu Cost (biaya menu) yaitu biaya
yang keluar karena perusahaan harus
mencetak dan mengedarkan katalog baru
seiring merubah harga.
c. Complaint and Opportunity Loss Cost (biaya
komplain dan hilangnya kesempatan). Bila
perusahaan dengan sengaja tidak mau
menggantikan katalog baru maka perusahaan
akan mengalami kerugian karena harga akan
naik sementara perusahaan menjual dengan
harga lama. Bila tidak disengaja maka
perusahaan akan mendapatkan komplain dari
pelangggan karena harga tidak sesuai dengan
katalog (khusus untuk negara yang
konsumerismenya relatif sangat baik)
d. Biaya perubahan peraturan
perundang-undangan pajak. Dengan
diketahuinya tingkat inflasi maka otoritas
pajak akan merubah tarif dari sistem
pungutan, dan ini tentu saja harus
merubah peraturan dan undang-
undangnya terlebih dahulu.
e. Biaya ketidaknyamanan hidup.
Sehubungan dengan poin a s/d d maka
akan menyebabkan perencanaan
keuangan dan laba tidak menjadi
menentu. Perencanaan keuangan akan
mengalami revisi apabila inflasi naik dan
turun. Dengan demikian hal tersebut perlu
mendapat perhatian yang serius dari
masyarakat dalam memperhatikan kondisi
perekonomian negaranya.
Biaya Inflasi di atas harapan

• Kerugian bagi kreditur dan keuntungan


bagi debitur.
• Penurunan nilai uang pensiun
Manfaat Inflasi
• Inflasi menjadi satu-satunya faktor yang dapat
dimanfaatkan perusahaan untuk menurunkan
tingkat upah riil
• Perusahaan tidak mungkin menurunkan upah
secara langsung.
• Cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan
menaikkan upah dibawah tingkat inflasi
• Mis: inlasi 5% perusahaan menaikkan upah 3%
• Inflasi akan menyerap pengangguran.
SIMPULAN
Uang
– stok aset yang digunakan untuk transaksi
– berfungsi sebagai alat tukar, penyimpan nilai,
dan satuan akun.
– Komoditas uang memiliki nilai intrinsik, uang
fiat tidak.
– Bank sentral mengendalikan jumlah uang
beredar.
Kuantitas teori uang mengasumsikan kecepatan
stabil, menyimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan
uang menentukan tingkat inflasi.
Biaya inflasi
– Inflasi yang diharapkan
biaya shoeleather, biaya menu,
pajak & distorsi harga relatif,
ketidaknyamanan mengoreksi angka inflasi
– Inflasi di atas harapan
semua redistribusi atas ditambah sewenang-
wenang kekayaan antara debitor dan kreditor
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai