Anda di halaman 1dari 41

NATIONAL INCOME: Where It

Comes and Where It Goes


Dosen Pengampuh: Dr. Sunaryati, SE., M.Si.

SASTRI AIDA ZUHRA, S.E


23208011028
Model Ekonomi Klasik
• Model ini dibangun dari pola perilaku konsumen dan
produsen.
• Pada bukunya Adam Smith, The Wealth of Nations (1776)
 menyatakan bahwa ekonomi dikendalikan oleh ‘invisible
hand’ di mana sistem pasar, bukannnya pemerintah,
merupakan mekanisme terbaik untuk perekonomian yang
sehat.
• Model klasik menjadi dasar untuk menjelaskan berbagai
interaksi ekonomi.
Teori Distribusi
• Bagaimana pendapatan nasional didistribusikan di
antara faktor-faktor produksi?
• Didasarkan pada konsep bahwa harga berubah
menyeimbangkan demand dan supply.
• Pada pasar faktor produksi permintaan untuk tiap
faktor produksi bergantung pada produktivitas
marjinal faktor itu.
Penentu Produksi
Output barang dan jasa suatu perekonomian (GDP)
bergantung pada :
• Jumlah input  factor-factor produksi
• kemampuan mengubah input menjadi output 
fungsi produksi
Faktor-faktor Produksi
• Faktor-faktor produksi  input yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa.
• Dua faktor produksi terpenting adalah modal (K) dan
tenaga kerja (L).
K=K-
L=L-
• Garis datar di atas menunjjukan bahwa setiap variable
adalah tetap.
Fungsi Produksi
• Teknologi produksi yang tersedia  Teknik penentuan
seberapa banyak output yang diproduksi dari jumlah input
(K dan L) tertentu.
• Fungsi produksi  merepresentasikan transformasi input
menjadi output.
• Asumsi penting adl  fungsi produksi memiliki skala hasil
konstan  bila input naik sebesar z, output juga akan naik
sebesar z.
• Fungsi produksi sebagai:
Pendapatan Nasional
• Output total suatu perekonomian sama dengan
pendapatan totalnya.
• Karena faktor-faktor produksi dan fungsi
produksi menentukan output total, tentu juga
menentukan pendapatan nasional.
Harga Faktor Produksi
• Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh harga-
harga faktor.
• Harga-harga faktor (factor prices)  jumlah yang
dibayar ke faktor-faktor produksi—upah yang diterima
pekerja dan sewa yang dikumpulkan pemilik modal.
• Jika diasumsikan jumlah modal dan tenaga kerja tetap,
kurva penawaran faktor berbentuk garis vertikal.
Harga Faktor Produksi
Harga faktor
(Upah atau Penawaran faktor
sewa)
Kurva penawaran vertikal ini
adalah hasil dari
penawaran yang tetap.

Harga faktor
Permintaan faktor
ekuilibrium
Jumlah faktor
Laba Ekonomi
• Tujuan perusahaan  memaksimalkan laba.
• Laba adalah penerimaan dikurangi biaya .
• Laba yang bergantung pada faktor-faktor produksi:

• Laba bergantung pada P, W, R, L, dan K.


• Perusahaan kompetitif memilih jumlah pekerja dan modal
yang memaksimalkan laba pada harga faktor tertentu.
Marginal Produk
• Produk marjinal tenaga kerja (marginal product of
labor, MPL)  tambahan output yang dihasilkan dari
satu unit tambahan tenaga kerja dengan modal
tetap:

• Fungsi produksi memiliki sifat produk marjinal


menurun (diminishing marginal product).
MPL dan Demand Tenaga Kerja
• Keputusan menambah tenaga kerja dalam konteks
memaksimalkan laba, perusahaan membandingkan
tambahan penerimaan (MR) dan tambahan biaya
(MC).
• Peningkatan penerimaan dari penambahan tenaga
kerja bergantung pada : produk marjinal tenaga kerja
dan harga output.
D Laba = D Penerimaan - D Biaya = (P × MPL) - W
MPL dan Demand Tenaga Kerja
• Sehingga, permintaan tenaga kerja ditentukan oleh P × MPL
=W

• W/P adalah upah riil  pembayaran terhadap tenaga kerja


yang diukur dalam unit output bukan dalam mata uang.
• Untuk memaksimalkan laba, perusahaan terus menambah
tenaga kerja sampai pada titik di mana penerimaan
tambahan sama dengan upah riil.
MPL dan Demand Tenaga Kerja
Y
MPL bergantung jumlah tenaga kerja.
Kurva MPL melandai ke bawah karena
MPL berkurang bila L meningkat. Grafik
Upah ini juga merupakan kurva permintaan tenaga
riil kerja perusahaan.

Jumlah tenaga kerja yang diminta


MPL, permintaan tenaga kerja
L
MPK dan Demand Modal
• Banyak modal yang disewa bergantung pada produk
marjinal modal (marginal product of capital), atau
MPK.
• MPK adalah jumlah output tambahan dari unit
modal tambahan, dengan jumlah tenaga kerja
konstan :
MPK = F (K + 1, L) – F (K, L)
• MPK bersifat menurun.
MPK dan Demand Modal
• Peningkatan laba dari tambahan modal adalah:
D Laba = D Penerimaan - D Biaya = (P × MPK) – R.
• Untuk memaksimalkan laba, perusahaan terus menambah
modal sampai MPK turun sama dengan harga sewa riil,
MPK = R/P.
• Harga sewa modal riil (real rental price of capital) diukur
dalam unit barang bukan rupiah. Perusahaan meminta tiap
faktor produksi sampai produk marjinal faktor tersebut
turun sama dengan harga faktor riilnya.
Pembagian Pendapatan Nasional
• Selisih pendapatan dengan biaya adalah laba ekonomis (economic profit)
perusahaan.
Laba Ekonomis = Y - (MPL × L) - (MPK × K)
Y = (MPL × L) + (MPK × K) + Laba Ekonomis.
• Pendapatan total dibagi kepada tenaga kerja (upah), kepada return modal,
dan laba ekonomis.
• Jika fungsi produksi memiliki sifat skala hasil konstan, maka laba ekonomis
adalah nol.
• Kesimpulan ini berasal dari Teorema Euler, yang menyatakan jika fungsi
produsi punya skala hasil konstan, maka
F(K,L) = (MPK × K) - (MPL × L)
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
• Paul Douglas mengamati bahwa pembagian pendapatan nasional
antara modal dan tenaga kerja adalah konstan sepanjang waktu.
• Dengan kata lain, pendapatan total pekerja dan pendapatan total
pemilik modal tumbuh dengan kecepatan yang hampir sama.
• Fungsi produksi haruslah memiliki sifat :
 Pendapatan Modal = MPK × K = αY
 Pendapatan Pekerja = MPL × L = (1- α) Y
• Fungsi Produksi Cobb-Douglas:
Marginal Produk Cobb-Douglas
• Produk marjinal tenaga kerja adalah :

• Produk marjinal modal adalah :


Marginal Produk Cobb-Douglas
• MPL proporsional terhadap output per pekerja, dan
MPK
• proporsional terhadap output per unit modal.
• Y/L disebut produktivitas tenaga kerja rata-rata, dan
Y/K disebut produktivitas modal rata-rata.
• Jika fungsi produksi adalah Cobb–Douglas, maka
produktivitas marjinal sebuah faktor proporsional
terhadap produktivitas rata-ratanya.
Marginal Produk Cobb-Douglas
• Kenaikan jumlah modal meningkatkan MPL dan
mengurangi MPK.

• Dan produk marjinal modal adalah :


Marginal Product
• Jika faktor (K dan L) mendapat produk marjinalnya, maka
parameter α menyatakan berapa banyak pendapatan yang
masuk ke tenaga kerja dan modal.
• Jumlah total yang dibayar ke tenaga kerja adalah . Sehingga
() adalah bagian output Y yang dihasilkan tenaga kerja.
• Jumlah total yang dibayar ke modal adalah . adalah bagian
output yang dihasilkan modal.
• Rasio pendapatan tenaga kerja terhadap pendapatan
modal adalah konstan .
Permintaan Output

Y = C + I + G + NX
Investasi
Investasi oleh
oleh
Permintaan
Permintaan total
total perusahaan
perusahaan Ekspor
Ekspor neto
neto
untuk
untuk output
output lokal
lokal dan
dan rumah
rumah
(GDP)
(GDP) tangga
tangga

Belanja
Belanja konsumsi
konsumsi Belanja
Belanja pemerintah
pemerintah
oleh
oleh rumah
rumah tangga
tangga
Fungsi Konsumsi

𝐶 =𝑐 (𝑌 − 𝑇 ) C
))
𝑇
−𝑇
𝑌−
𝑐((𝑌
=
= 𝑐
bergantung pendapatan 𝐶
𝐶
pada disposabel

Y-T

Kemiringan fungsi konsumsi adalah


MPC.
Marginal Propensity to Consume
• Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal
propensity to consume, MPC)  jumlah perubahan
konsumsi ketika pendapatan disposabel (Y - T) meningkat.
• Misal, seseorang yang senang belanja mungkin memiliki
MPC yang besar, misal 0,99. Ini berarti untuk tiap satu
dolar tambahan pendapatan disposibelnya, akan dia
belanjakan $ 0,99.
• MPC mengukur sensitivitas perubahan pada satu variabel
(C) terhadap perubahan variabel lain (Y - T).
Fungsi Investasi
• Fungsi investasi:

• Jumlah investasi bergantung pada tingkat bunga riil.


• Tingkat bunga nominal (nominal interest rate) adalah tingkat
bunga yang biasa dilaporkan; tingkat bunga yang dibayar
investor untuk meminjam uang.
• Tingkat bunga riil (real interest rate) adalah tingkat bunga
nominal yang dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh
inflasi.
Fungsi Investasi
Tingkat
bunga
riil, r

Fungsi investasi, I(r)

Jumlah investasi, I
Pengeluaran Pemerintah
• Jika belanja pemerintah sama dengan pajak
dikurangi transfer, maka G = T, dan pemerintah
memiliki anggaran berimbang (balanced budget).
• Jika G > T, maka pemerintah mengalami defisit
anggaran (budget deficit).
• Jika G < T, maka pemerintah mengalami surplus
anggaran (budget surplus).
Keseimbangan 3 Sektor: permintaan, penawaran, akan
barang dan jasa
•  permintaan output perekonomian
•  fungsi konsumsi
•  fungsi investasi
•  belanja pemerintah
•  Pajak
• Permintaan terhadap output perekonomian berasal dari konsumsi,
investasi, dan belanja pemerintah.
• Konsumsi bergantung pada disposable income; investasi bergantung pada
tingkat bunga riil; belanja pemerintah dan pajak adalah variabel eksogen
yang ditetapkan pembuat kebijakan fiskal.
Keseimbangan 3 Sektor
• Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan jumlah output
ditawarkan pada perekonomian :

• Mengganti semua persamaan menjadi identitas pos pendapatan nasional, kita


dapatkan :

• Menyamakan penawaran dengan permintaan, kita peroleh kondisi ekuilibrium:

• Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran output sama dengan


permintaannya, yang merupakan jumlah dari konsumsi, investasi, dan belanja
pemerintah.
Tabungan Nasional
• Identitas pendapatan nasional sebagai

• adalah output yang tersisa setelah permintaan


konsumen dan pemerintah dipenuhi  ini disebut
tabungan nasional (national saving) atau tabungan
(saving, S).
• Pada identitas pendapatan nasional menunjukkan
bahwa tabungan sama dengan investasi.
Tabungan Nasional
• Tabungan nasional dibagi menjadi dua bagian: tabungan
sektor swasta dan yang lain mewakili tabungan pemerintah.

• adalah disposable income dikurangi konsumsi  tabungan


swasta (private saving).
• adalah penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran/belanja
pemerintah  tabungan publik (public saving).
• Tabungan nasional adalah jumlah dari tabungan swasta dan
tabungan publik.
Investasi dan Tabungan
• Untuk melihat bagaimana tingkat bunga
menyeimbangkan pasar finansial, substitusikan
fungsi konsumsi dan fungsi investasi ke dalam
identitas pendapatan nasional :

• G dan T ditetapkan oleh kebijakan dan Y ditetapkan


oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi :
Investasi dan Tabungan
r

Tingkat
bunga
ekuilibrium

I(r)
S I, S
Perubahan Tabungan: Dampak Kebijakan Fiskal
• Peningkatan Belanja Pemerintah: Jika pemerintah
menambah belanja sebesar DG, dampaknya adalah
meningkatkan permintaan barang dan jasa sebesar DG.
• Tetapi karena output total ditetapkan oleh faktor-faktor
produksi, kenaikan belanja pemerintah harus dipenuhi
dengan penurunan beberapa unsur permintaan lain.
• Karena Y-T disposable tak berubah, konsumsi tak berubah.
Dampak Kebijakan Fiskal
• Kenaikan belanja pemerintah harus dipenuhi oleh
penurunan investasi dalam jumlah sama.
• Agar investasi turun, tingkat bunga harus naik.
• Jadi, kenaikan belanja pemerintah menyebabkan tingkat
bunga meningkat dan investasi menurun.
• Sehingga, belanja pemerintah dikatakan investasi crowd
out.
Dampak Kebijakan Fiskal
• Penurunan Pajak : Dampak langsung penurunan pajak
adalah naiknya disposable income dan konsumsi.
• Disposable income naik sebesar DT, dan konsumsi naik
sejumlah DT dikali kecenderungan konsumsi MPC.
• Semakin tinggi MPC, semakin besar dampak penurunan
pajak pada konsumsi.
• Seperti kenaikan belanja pemerintah, penurunan pajak
meng-crowd-out investasi dan meningkatkan tingkat
bunga.
Crowd Out
r
S' S Penurunan
Penurunantabungan,
tabungan,mungkin
mungkinhasilhasil
perubahan
perubahankebijakan
kebijakanfiskal,
fiskal,
menggeser
menggeserkurva
kurvamenabung
menabungke kekiri.
kiri.
Ekuilibrium
Ekuilibriumbaru
baruadalah
adalahtitik
titikdidimana
mana
kurva
kurvamenabung
menabungbarubarumelewati
melewati
kurva
kurvainvestasi.
investasi.Penurunan
Penurunantabungan
tabungan
menurunkan
menurunkanjumlah
jumlahinvestasi
investasidan dan
meningkatkan
meningkatkanbunga.
bunga.

I(r)
S I, S
Aksi
Aksikebijakan
kebijakanfiskal
fiskaldikatakan
dikatakanmeng-crowd
meng-crowdout
outinvestasi.
investasi.
Perubahan Investasi
r
• Kenaikan permintaan barang-
barang investasi menggeser kurva S
investasi ke kanan.
• Pada tingkat bunga berapapun,
jumlah investasi lebih besar.
• Ekuilibrium bergerak dari A ke B. B
• Karena jumlah tabungan tetap,
kenaikan permintaan investasi A
meningkatkan tingkat bunga I2
sedangkan jumlah investasi I1
ekuilibrium tidak berubah. I, S
S
Perubahan Investasi
r
• Pergeseran ke kanan kurva S(r)
investasi I(r), meningkatkan
tingkat bunga dan jumlah
investasi. Tabungan
miring ke atas
• Tingkat bunga lebih tinggi
mendorong orang-orang
meningkatkan tabungan, B
I2
A
yang kemudian membuat I1
investasi meningkat. I, S
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai