Anda di halaman 1dari 28

Pendapatan Nasional

LINGKARAN KEGIATAN
EKONOMI
Tiga kegiatan ekonomi yang utama yaitu:
 Menghasilkan (produksi)
 Menyalurkan (distribusi)
 Menggunakan atau memakai (konsumsi)
Pelaku atau subyek ekonomi, yaitu:
 Para konsumen
 Para produsen
 Pemerintah
 Luar negeri
 Perbankan
Tiga Pasar Utama
 Pasar Barang dan Jasa
 Pasar Tenaga Kerja
 Pasar Uang dan Modal
Figure 1 The Circular-Flow Diagram

MARKETS
Revenue FOR Spending
GOODS AND SERVICES
• Firms sell
Goods Goods and
• Households buy
and services services
sold bought

FIRMS HOUSEHOLDS
• Produce and sell • Buy and consume
goods and services goods and services
• Hire and use factors • Own and sell factors
of production of production

Factors of MARKETS Labor, land,


production FOR and capital
FACTORS OF PRODUCTION
Wages, rent, • Households sell Income
and profit • Firms buy
= Flow of inputs
and outputs
= Flow of dollars

Copyright © 2004 South-Western


 Keseimbangan produksi, pendapatan, dan pembelanjaan: Hasil
produksi nasional (Q*) bila dijual mendatangkan penerimaan
bagi RTP. Penerimaan RTP dari pembelanjaan masyarakat pada
gilirannya menimbulkan pendapatan masyarakat (Y) yang cukup
untuk membeli hasil produksi tersebut. Jumlah ketiganya itu
pada dasarnya sama meskipun bentuk konkretnya berbeda,
suatu arus uang pembayaran masyarakat untuk membeli hasil
produksi, dan arus pendapatan balas karya faktor produksi.

 Pasar: arus barang (hasil produksi) dan arus uang


(pembelanjaan masyarakat) bertemu dan saling berinteraksi di
”pasar” di mana ditentukan tingkat harga. Pokok masalah
ekonomi masyarakat, yaitu APA yang dihasilkan dan BERAPA,
BAGAIMANA, UNTUK SIAPA, OLEH SIAPA dipecahkan dengan
bantuan mekanisme harga dalam interaksi antar semua unsur
pokok tersebut.
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
EKONOMI MAKRO
 Produk Nasional = Q*: hasil produksi seluruh masyarakat
selama satu tahun. Terdiri dari berbagai macam barang dan
jasa. Agar dapat dijumlahkan, arus barang atau volume
produksi dinyatakan (dinilai) dalam uang menurut harga
pasarnya, atau P x Q.
 Pendapatan Nasional: Bila hasil produksi dijual, para
produsen mendapat uang. Dengan uang itu mereka membayar
para pemilik faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam,
modal dan kegiatan pengusaha) yang telah membantu dalam
proses produksi barang dan jasa itu. Jumlah total upah/gaji,
sewa, bunga, dan laba yang diterima oleh para pemilik
faktorproduksi sebagai balas jasa atas sumbangannya dalam
proses produksi selama satu tahun disebut Pendapatan
Nasional (National Income = Y).
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
 Barang yang dihasilkan dinyatakan dalam unit yang berbeda, yaitu
dalam ton, barel, helai, kuintal, unit dsb. Oleh karena itu untuk
memudahkan perhitungannya dinyatakan dalam nilai uang.
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
adalah nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun
waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada
(berlokasi) dalam perekonomian tersebut.
 Barang/jasa akhir , adalah barang/jasa yang langsung dikonsumsi
oleh konsumen.
 Barang antara, adalah barang-barang yang harus diproses lagi
untuk menjadi barang akhir.
 Ada tiga cara perhitungan yaitu: Cara pembelanjan/pengeluaran,
cara pendapatan, dan cara produksi neto atau nilai tambah.
CARA PEMBELANJAN/PENGELUARAN

 Dengan cara menghitung dan menaksir nilai aliran pembelanjaan yang


dilakukan oleh sektor rumah tangga, penanam modal (perusahaan, pemerintah
dan sektor luar negeri. C + I + G + (X – M).
 Konsumsi RT terdiri dari barang-barang kebutuhan hidup (makanan, pakaian
perumahan, peralatan) dan jasa misal pendidikan, kesehatan, pengangktan dsb.
 Investasi swasta adalah pengeluaran untuk pembelian barang-barang modal.
Yang dihitung adalah investasi neto (Inv. Bruto dikurangi depresiasi/penyusutan
barang-barang modal)
 Pengeluran pemerintah terutama ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
Jenisnya dapat berupa gaji pegawai, pembelian peralatan, dan pembangunan
fasilitas publik.
 Ekspor menambah pembelanjan menyebabkan lebih banyak barang yang
diproduksi. Sedangkan impor menyebabkan aliran pembelanjaan beralih ke luar
negeri dan mengurangi kegiatan sektor perusahaan.
CARA PENDAPATAN
 Yang dihitung dan ditaksir adalah aliran pendapatan faktor-faktor
produksi.
 Apabila dimisalkan susut nilai (depresiasi), pajak tak langsung dan
subsidi sama dengan nol, maka nilai aliran faktor-faktor produksi adalah
sama dengan nilai aliran pembelanjaan. Keadaan ini menyebabkan
dalam sistem perhitungan pendapatan nasional konsep produk nasional
mempunyai arti yang sama dengan pendapatan nasional.
 Aliran pendapatan yang dihitung adalah: gaji / upah, keuntungan
perusahaan, bunga, dan sewa.
CARA PRODUKSI NETO atau NILAI TAMBAH

 Yang dihitung adalah nilai barang-barang akhir yang dikonsumsi.


 Cara ini memperhatikan pertambahan nilai barang dalam proses produksi.
 Nilai tambah = nilai penjualan – nilai pembelian.
 Contoh nilai pakaianjadi:
Jenis barang Nilai penjualan Niali tambah
(Rp) (Rp)
Kapas 50 50
Kain 150 100
Pakaian di pabrik 350 200
Pakaian di toko 400 50
Jumlah nilai tambah 400
SIAPA YANG MENIKMATI NILAI TAMBAH?

 PARA PEMILIK FAKTOR PRODUKSI YANG IKUT


MEMPRODUKSI BARANG TERSEBUT. MISALNYA TENAGA
KERJA MEMPEROLEH UPAH; PEMILIK MODAL
MEMPEROLEH BUNGA; PEMILIK LAHAN/PERALATAN
MEMPEROLEH SEWA; DAN PENGUSAHA MEMPEROLEH
LABA/KEUNTUNGAN.
 UPAH + BUNGA + SEWA + LABA = PENDAPATAN NASIONAL
Bagaimana Data sumbangan berbagai kegiatan
ekonomi disusun?
Dilakukan dengan membagikan berbagai kegiatan ekonomi dalam
memproduksi barang dan jasa.
Sektor/Lapangan usaha Nilai tambah
Pertanian (prod.kapas) 50
Industri (tekstil/kain dan pakaian) 100 + 200
Jasa-jasa 50
Sumbangan kepada Produk Domestik Bruto 400
BERBAGAI PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP);


merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk
negara tersebut dan penduduk/perusahaan negara lain.
 Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP);
merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi dengan
menggunakan faktor-faktor produksi milik warga negara yang
bersangkut.
 PDB dikurangi/ditambah pendapatan neto faktor produksi dari luar
negeri = PNB
 PNB dikurangi Penyusutan barang-barang modal = Produk Nasional
Neto (PNN) atau Net National Product (NNP
 PNN dikurangi Pajak tidak langsung neto = Pendapatan Nasional (PN)
atau National Income (NI)
Soal latihan
PENDAPATAN PRIBADI (Yr)
DAN PENDAPATAN DISPOSIBLE(Yd)
 Yr adalah pend. yang diterima seluruh rumah tangga dalam
perekekonomian dari pembayaran ke atas penggunaan faktor-
faktor produksi yang dimiliki dan dari sumber lain (transfer
payment).
 Yd (pendapatan siap pakai) yaitu Yr dikurangi pajak pendapatan
perseorangan. Pendapatan inilah yang sebenarnya dapat
digunakan oleh rumah tangga untuk membiayai konsumsi atau
keperluan lainnya.
DISPOSABLE INCOME
 Penghasilan yang diterima oleh RTK (=Y) tidak semuanya dapat
dibelanjakan untuk membeli barang maupun jasa ataupun
ditabung, karena sebagian harus dibayar kepada PEM dalam
bentuk pajak-pajak (PPN, PPh). Pajak (Taxes) disingkat Tx.
 Sebagian dari uang pajak tersebut oleh pemerintah digunakan
untuk memberi subsidi kepada RTK (untuk beras, BBM, pupuk).
Pembayaran subsidi disingkat Tr (transfer payments).
 Pajak Netto (T) = Tx -Tr
 Pendapatan digunakan untuk pengeluaran konsumsi, untuk
tabungan, dan untuk bayar pajak. Y = C + S + T.
 Pendapatan masyarakat yang sudah dipotong pajak dan
ditambah subsidi disebut Disposable Income (Yd). Jadi Yd = Y –
Tx + Tr.
Nilai barang jadi dan jasa yang diukur dengan harga berlaku disebut GDP nominal. Ini
bisa berubah setiap saat, baik karena ada perubahan dalam jumlah (nilai riil) barang dan
jasa atau ada perubahan dalam harga barang dan jasa tersebut.
Sehingga, GDP nominal Y = P  y, di mana P adalah tingkat harga dan y adalah output
riil—di sini output dan GDP serupa.
GDP Riil atau, y = YP adalah nilai barang dan jasa yang diukur menggunakan harga
konstan.

Perbedaan antara riil dan nominal ini dapat juga diterapkan pada nilai moneter lain,
seperti gaji. Gaji nominal (atau uang) dinotasikan oleh W dan dibagi jadi nilai riil (w) dan
variabel harga (P). Sehingga, W = gaji nominal = P • w
w = gaji riil = W/P

Konversi dari satuan nominal ke riil ini memungkinkan kita untuk menghilangkan
masalah yang muncul ketika mengukur nilai rupiah yang berubah sepanjang waktu
sebagaimana tingkat harga berubah.
15
Mari kita lihat bagaimana GDP riil dihitung dalam ekonomi apel dan
jeruk kita.
Misalnya, kita ingin membandingkan output pada 2006 dan 2007, kita pilih harga-
dasar tahunan (base-year prices), misal harga 2006.
GDP riil pada 2006 :
(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2006) +
(Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2006).
GDP riil pada 2007 :
(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2007) +
(Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2007).
GDP riil pada 2008 :
(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2008) +
(Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2008).
Harga 2006 digunakan untuk menghitung GDP riil untuk semua tahun di atas. Karena
harga dibuat konstan dari tahun ke tahun, GDP riil bervariasi hanya jika jumlah yang
diproduksi berbeda.

16
DEFLATOR HARGA IMPLISIT UNTUK GDP

Deflator GDP = GDP Nominal /GDP Riil

GDP Nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari output


perekonomian.

GDP Riil mengukur output yang dinilai pada harga konstan.

Deflator GDP, disebut juga deflator harga implisit untuk GDP,


mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun dasar. Ini
mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam
perekonomian.

17
Pada beberapa kasus, menggunakan harga-dasar tahunan
yang muncul 10 atau 20 tahun lalu adalah salah (misal,
komputer dan biaya kuliah). Pada tahun 1995, Biro
Analisis Ekonomi memutuskan untuk memakai
ukuran rantai-tertimbang GDP riil. Tahun
dasar berubah terus-menerus. Ukuran baru
ini lebih baik daripada ukuran sebelumnya
Harga rata-rata pada 2006 karena menjamin harga yang dipakai
dan 2007 digunakan untuk untuk menghitung GDP riil tidak
mengukur pertumbuhan riil dari terlalu out-of-date.
2006 sampai 2007. Harga rata-rata
pada 2007 dan 2008 digunakan untuk
mengukur pertumbuhan riil dari 2007
sampai 2008, dan seterusnya. Tingkat
pertumbuhan tahun-ke-tahun ini disatukan
membentuk rantai untuk membandingkan output
antara dua waktu..

18
Table 3 GDP, Life Expectancy, and Literacy

Copyright©2004 South-Western
KESULITAN DALAM PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL

 Kurangnya data statistik dari berbagai lapangan kegiatan


ekonomi
 Bahaya akan timbulnya perhitungan ganda (double accounting)
 Sukarnya/sulitnya memisahkan secara jelas dan tegas antara
barang akhir (final goods) dan barang antara (intermediate
goods)
YANG TIDAK DIMASUKKAN DALAM PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL

 Pembayaran transfer; yaitu pembayaran-pembayaran yang


sifatnya perpindahan saja dari satu tangan ke tangan lain, tanpa
berproduksi,
 Perubahan-peruahan nilai atas barang, akibat inflasi atau deflasi,
 Kegiatan-kegiatan yang sifatnya ilegal,
 Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan karena alasan-
alasan praktis.
MANFAAT/PERANAN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

 Alat ukur kemakmuran suatu bangsa


 Mengetahui struktur perekonomian negara
 Berguna untuk menentukan/menyusun berbagai kebijakan lebih
lanjut
 Dengan memperbandingkan antara neraca pendapatan nasional
dengan neraca pembayaran internasional, dapatlah diperoleh
kesimpulan tetang sampai seberapa jauh kemanfaatan dan
artinya hubungan ekonomi luar negeri terhadap perekonomian
nasional
 Data-data kuantitatif tentang out put, konsumsi, tabungan dan
investasi, adalah merupakan landasan untuk munyusun
perencanaan kegiatan ekonomi di masa yang akan datang
 Untuk mengetahui dan membandingkan kegiatan ekonomi
masyarakat itu sendiri dari tahun ke tahun
KELEMAHAM GNP SEBAGAI TOLOK UKUR
KEMAKMURAN
 Ada sejumlah kegiatan yang sebenarnya termasuk produktif,
tetapi tidak ikut diperhitungkan.
 GNP adalah alat ukur yang bersifat kuantitatif, yang tidak dengan
tepat dapat mencerminkan perbaikan dalam kualitas hidup.
 GNP mengukur volume peroduksi, tidak menjelaskan tetang
distribusi produksi/pendapatan.
 Kenaikan GNP ada beberapa efek sampingan negatif seperti
pencemaran udara dan kerusakan lingkungan hidup.
 Ukuran lain tetang kesejahteraan misalnya: harapan hidup,
jumlah dokter per penduduk, konsumsi kalori per kapita, jumlah
anak sekolah yang drop-out, dsb.
Indeks
Indeks harga
harga konsumen
konsumen (IHK)(IHK) atau
atau Consumer
Consumer Price
Price Index
Index
(CPI)
(CPI) mengubah
mengubah harga harga berbagai
berbagai barang
barang dan
dan jasa
jasa menjadi
menjadi
sebuah
sebuah indeks
indeks tunggal
tunggal yang
yang mengukur
mengukur seluruh
seluruh tingkat
tingkat harga.
harga.
Biro
Biro Statistik
Statistik Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja mengukur
mengukur semuanya
semuanya dengan
dengan
menghitung
menghitung hargaharga sekeranjang
sekeranjang barang
barang dan
dan jasa
jasa yang
yang dibeli
dibeli
oleh
oleh konsumen
konsumen tipikal.
tipikal. CPI
CPI adalah
adalah harga
harga sekeranjang
sekeranjang barang
barang
ini
ini relatif
relatif terhadap
terhadap harga
harga keranjang
keranjang yang
yang sama
sama pada
pada tahun
tahun
dasar.
dasar.

24
Mari kita lihat bagaimana CPI akan dihitung dalam ekonomi apel
dan jeruk kita.

Misalnya, anggap bahwa konsumen tipikal membeli 5 apel dan 2 jeruk setiap bulan.
Lalu keranjang barang terdiri dari 5 apel dan 2 jeruk, dan CPI :

CPI = ( 5  Harga Apel sekarang) + (2  Harga Jeruk sekarang)


( 5  Harga Apel 2006) + (2  Harga Jeruk 2006)

Pada perhitungan CPI, 2006 adalah tahun dasar. Index menyatakan berapa yang
harus dibelanjakan untuk membeli 5 apel dan 2 jeruk sekarang relatif terhadap harga
sekeranjang buah yang sama tahun 2006.

25
Deflator GDP mengukur harga semua barang diproduksi, sementara CPI mengukur
harga hanya barang dan jasa yang dibeli konsumen. Sehingga, peningkatan harga
barang yang dibeli hanya oleh perusahaan-perusahaan dan pemerintah akan muncul
dalam deflator GDP, bukan dalam CPI.

Perbedaan lain adalah deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang
diproduksi secara domestik. Barang-barang impor bukan bagian dari GDP dan
karenanya tidak muncul dalam deflator GDP.

Perbedaan ketiga adalah cara keduanya mengagregasi harga. CPI menerapkan


timbangan tetap pada harga barang yang berbeda-beda, sementara deflator GDP
menerapkan timbangan yang berubah.

26
Angkatan kerja (labor force) didefinisikan sebagai jumlah orang yang bekerja dan
orang yang menganggur, dan tingkat pengangguran (unemployment rate)
didefinisikan sebagai persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participation rate) adalah persentase
dari populasi orang dewasayang ada dalam angkatan kerja.

Tingkat Pengangguran = Jumlah Penganggur


 100
Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja = Angkatan Kerja


 100
Populasi Dewasa

27
Biro Statistik
Tenaga Kerja

Labor Force = 147.4


million
Unemployment rate
= 5.5%
Labor Force Particip
ation Rate = 66.0%

Biro Statistik Tenaga Kerja menghitung statistik ini untuk seluruh


populasi dan untuk kelompok di dalam populasi : laki-laki dan
perempuan, kulit putih dan kulit hitam, remaja dan usia kerja.

Angkatan Kerja = 147,4 juta

Tingkat pengangguran = 5,5%

Tingkat partisipasi angkatan kerja = 66,0%

28

Anda mungkin juga menyukai