Anda di halaman 1dari 29

Pengantar Ilmu Ekonomi

Chapter – 9 : Perhitungan Pendapatan Nasional

Aris Insan Waluya, ST.,MM.


Universitas Buana Perjuangan Karawang
TA 2020/2021
Materi Pembelajaran
01 Siklus Aliran Pendapatan
Metode Perhitungan Pendapatan
02 Nasional

03 Perhitungan Agregat
PDB Harga Berlaku dan Harga
04 Konstan

05 Distribusi Pendapatan

06 Distribusi Kekayaan
01 Siklus Aliran Pendapatan
Pengertian Pendapatan Nasional

01 02 03
Pendapatan yang Pendapatan nasional
Penjumlahan nilai
diterima oleh pemilik dari jumlah
tambah dari setiap
faktor produksi yang pengeluaran seluruh
barang dan jasa yang
digunakan untuk pelaku ekonomi, baik
dihasilkan oleh suatu
memproduksi barang di dalam negeri
negara dalam periode
dan jasa suatu negara maupun luar negeri
tertentu
dalam satu periode selama satu periode
tertentu. tertentu.

Pendekatan Pendekatan Pendekatan


Produksi 01 Pendapatan 02 Pengeluaran 03
01 Siklus Aliran Pendapatan
 Manfaat Pendapatan Nasional

Mengetahui Struktur Perekonomian 01

Mengetahui Perkembangan
Perekonomian dari Tahun ke Tahun 02

Mengetahui perekonomian
antar daerah
03

Membandingkan kemajuan ekonomi


antar negara
04

Menjadi sumber informasi bagi


05
Pemerintah
01 Siklus Aliran Pendapatan
01 Siklus Aliran Pendapatan
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi 4:

Sektor Rumah Tangga Sektor Perusahaan (Firms


(Household Sector); sekumpulan Sector); sekumpulan perusahaan
individu yang dianggap homogen yang memproduksi barang dan
dan identik. jasa.
01 02

Sektor pemerintah (Goverment


03 04 Sektor Luar negeri (Foreign
Sector); Memiliki kewenangan Sector); sektor perekonomian
politik untuk mengatur kegiatan dunia, di mana perekonomian
masyarakat dan perusahaan. melakukan transaksi ekspor-impor.
01 Siklus Aliran Pendapatan
Pembelian barang dan jasa

Pajak
Pembelian barang dan jasa

Pajak Rumah Tangga


Pemerintah
Perusahaan Gaji, Subsidi

Gaji, Upah, Bunga, Dividen, Sewa

Impor
Ekspor Dunia Internasional
01 Siklus Aliran Pendapatan
Pasar Barang & Jasa (Good Pasar Uang & Modal (Money &
Pasar Tenaga Kerja
& Service Markets); adalah Capital Markets); adalah interaksi
(Labour Markets); adalah antara permintaan uang dengan
pertemuan antara interaksi antara permintaan & penawaran uang. Jika hak
permintaan & penawaran penawaran tenaga kerja. penggunaan uang yang
barang dan jasa. diperjualbelikan adalah ≤ 1 tahun,
maka masuk Pasar Uang. Jika
hak penggunaan uang yang
diperjualbelikan adalah ≥ 1 tahun,
maka masuk Pasar Modal.

01 02 03

Tiga Pasar
Utama (Three
Basic Markets)
02 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
 Tiga Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

Setiap Metode Pendapatan Nasional melihat


dari sudut pandang yang berbeda, tapi
hasilnya saling melengkapi.
02 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi.

Kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai tambah (value
added). Oleh karena itu, dalam perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup
perhitungan nilai tambah di setiap lahan produksi.
Dengan pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
tambah (value added) dari semua sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya
dalam satu tahun).

Sektor Produksi Nilai Output Nilai Input Nilai Tambah


NT = NO – NI PDB = σ𝒏𝒊=𝟏 𝑵𝑻 1. Pertanian (kapas) 300 0 300
2. Pabrik Benang 400 300 100
3. Pabrik Tekstil 600 400 200
NT : Nilai Tambah i = sektor produksi 4.
5.
Industri Garmen
Perdagangan (Pakaian)
800
1000
600
800
200
200
NO : Nilai Output ke 1, 2, 3, ... n
NI : Nilai Input PDB = 300+100+200+200+200
= 1200
02 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode Pendapatan (Income Approach).

Metode ini berfokus pada pendapatan dari semua pelaku ekonomi atau pihak yang
bersangkutan.
Berdasarkan pendekatan pendapatan, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan tingkat balas jasa bruto (belum dikurangi pajak) dari faktor produksi yang
dipakai.

w : wage (gaji atau upah), hal ini merupakan pemasukan yang diterima
oleh pemilik faktor tenaga kerja
r : rent (sewa) merupakan salah satu bentuk pemasukan yang diperoleh
oleh pemilik faktor produksi berupa tanah, gedung, harta dan lainnya.
PN = w + i + r + 𝝅 i : interest (bunga) merupakan bentuk pemasukan yang diperoleh oleh
pemiliki faktor produksi yang berupa modal
𝝅 : profit (keuntungan) adalah pendapatan atau pemasukan yang
diterima oleh pemilik faktor produksi kewirausahaan
02 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode Pengeluaran (Expenditure Approach).

Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pos


pengeluaran yang dipakai untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik yang
berupa barang maupun jasa yang dilakukan oleh seluruh pelaku kegiatan ekonomi, mulai
dari ruang lingkup besar hingga kceil, yakni rumah tangga konsumen, pemerintah, rumah
tangga produksi (perusahaan), serta sektor luar negeri yang ada, dan hal ini terjadi dan
dihitung pada periode ekonomi tertentu yang biasanya berlangsung selama satu tahun.

C : Konsumsi rumah tangga


I : Investasi perusahaan
PDB = C + G + I + (X – M) G : Pengeluaran yang dilakukan pemerintah (baik
konsumsi dan investasi)
(X-M): Ekspor neto (selisih antara nilai ekspor dengan nilai
impor)
03 Perhitungan Agregat
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran agregat lainnya
adalah untuk menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki/ meningkatkan
kemakmuran/ kesejahteraan rakyat.

Produk Domestik Bruto Produk Nasional Bruto


(Gross Domestic Product)
01 02 (Gross National Product).

Produk Nasional Neto Pendapatan Nasional


03 04 (National Income)
(Net National Product).

Pendapatan Personal Pendapatan Personal


05 06 Disposabel (Disposable
(Personal Income).
Personal Income).
03 Perhitungan Agregat
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

 PDB menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa


pemilik faktor produksi tersebut.
 Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun, termasuk yang dihasilkan
oleh perusahaan asing asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara.
 Semua faktor produksi output-nya diperhitungkan, maka PDB kurang menggambarkan
output yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi mmilik perekonomian domestik.

GDP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNA di Dalam Negeri


03 Perhitungan Agregat
Produk Nasional Bruto (Gross National Product).

Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara selama setahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang
dihasilkan di luar negeri.

GNP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNI di Luar Negeri

Atau

GNP = GDP + Pendapatan WNI di luar Negeri – Pendapatan WNA di dalam Negeri
03 Perhitungan Agregat
Produk Nasional Bruto (Gross National Product).

Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara selama setahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang
dihasilkan di luar negeri.

GNP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNI di Luar Negeri

Atau

GNP = GDP + Pendapatan WNI di luar Negeri – Pendapatan WNA di dalam Negeri
03 Perhitungan Agregat
Produk Nasional Neto (Net National Product).

 Memproduksi barang & jasa dibutuhkan barang modal, maka berinvestasi untuk
mengganti modal yang usang dan pemenambahan modal.
 Merupakan nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses
produksi.
 NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba yang
diperoleh.
 Tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi.

NNP = GNP – Penyusutan


03 Perhitungan Agregat
Pendapatan Nasional (National Income)

National Income merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan.
Net National Product harus dikurangi dengan angka pajak tidak langsung (PTL) dan
menambahkan angka subsidi (S).
Pajak Tidak Langsung karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi dan
Subsidi karena merupakan balas jasa atas faktor produksi.

NI = NNP – Pajak tidak langsung + Subsidi


03 Perhitungan Agregat
Pendapatan Personal (Personal Income).

Personal Income adalah bagian dari pendapatan nasional yang merupakan hak individu-
individu dalam perekonomian.
National Income dikurangi laba perusahaan yang tidak dibagikan (retained earnings) dan
pembayaran-pembayaran asuransi sosial (PAS). Ditambah pendapatan bunga yang
diterima dari pemerintah & konsumen (PIGK) personal interst income received from
goverment & consumers dan pendapatan nonbalas jasa (PNBJ) atau transfer payment to
persons.

PI = NNI + transfer payment – (laba ditahan+iuran asuransi+iuran jaminan


sosial+pajak perseroan)
03 Perhitungan Agregat
Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income).

Disposable Personal income adalah pendapat personal yang dapat dipakai oleh individu,
baik untuk membiaya konsumsinya maupun untuk ditabung.
Besarnya adalah pendapatan personal dikurangi pajak atas pendapatan personal (PAP)
atau personal taxes.

DI = PI – Pajak langsung
05 Distribusi Pendapatan
Distribusi Pendapatan merupakan indikator yang mencerminkan merata atau timpangnya
pendapatan nasional suatu negara di kalangan penduduknya.

Merupakan indikator ukuran kemiskinan

01 02 03 04
Pendapatan Kurva Lorenz Indeks atau Kriteria Bank
Per kapita (Lorenz Curve) Rasio Gini Dunia
(Coeficient Gini)
05 Distribusi Pendapatan
 Pendapatan Per kapita

Pendapatan perkapita yaitu rata-rata


pendapatan penduduk suatu negara yang diukur
dengan membandingkan antara pendapatan
nasional dengan jumlah penduduk.

Pendapatan perkapita seringkali dijadikan


ukuran pendapatan secara umum tetapi tidak
dapat dijadikan sebagai ukuran pemerataan
tingkat kesejahteraan.
05 Distribusi Pendapatan
 Kurva Lorenz (Lorenz Curve)

Kurva yang menggambarkan distribusi


kumulatif pendapatan nasional
dikalangan lapisan penduduk.

Kurva ini terletak dalam suatu garis


bujur sangkar dimana sisi tegaknya
(vertical) melambangkan presentase
kumulatif pendapatan nasional,
sedangkan sisi mendatar (horizontal)
melambangkan presentase kumulatif
penduduk. Garis diagonal
melambangkan distribusi pemerataan
mutlak.
05 Distribusi Pendapatan
 Indeks atau Rasio Gini (Coeficient Gini)

Suatu koefisien (nilai) berkisar antara 0


sampai dengan 1 (0<G<1) yang
menjelaskan kadar ketidakmerataan.
Semakin kecil koefisiennya atau
mendekati nol semakin merata
distribusi pendapatannya, semakin
mendekati 1 semakin tidak merata.

Angka ratio Gini dihitung dari kurva


Lorenz yaitu dengan membagi luas
garis melengkung dengan garis segitiga,
semakin kecil semakin merata dan
semakin besar semakin tidak merata.
05 Distribusi Pendapatan
 Kriteria Bank Dunia
Ketimpangan Distribusi Untuk mengukur distribusi pendapatan
Klasifikasi Ketimpangan
Pendapatan
Bank Dunia membagi porsi
40% penduduk pendapatan nasional yang dinikmati
berpendapatan rendah oleh lapisan penduduk.
Ketimpangan Tinggi
menerima <12% dari total
pendapatan
40% penduduk berpendapatan
40% penduduk terendah, 40% penduduk menengah
berpendapatan rendah
Ketimpangan Sedang dan 20% penduduk berpendapatan
menerima 12%-17% dari total
pendapatan tinggi (Kaya

40% penduduk
berpendapatan rendah
Ketimpangan Rendah
menerima >17% dari total
pendapatan
06 Distribusi Kekayaan

2019

Data dari tahun 2016, Indonesia berada di urutan ke 4


negara dengan ketimpangan ekonomi tertinggi di dunia.
Dimana 1% orang terkaya di Indonesia memegang 50%
kekayaan ekonomi negara
06 Distribusi Kekayaan
Untuk mengurangi ketimpangan kekayaan ekonomi, pertama-tama kita harus menekan
angka kemiskinan terlebih dahulu. Saat angka kemiskinan berkurang, secara otomatis
distribusi kekayaan ekonomi akan tersebar lebih merata dan pada akhirnya, ketimpangan
kekayaan akan berkurang.

Dalam waktu 10 tahun (2007-2017)


jumlah penduduk miskin di Indonesia
telah berkurang sebanyak 36%.
Terbukti bahwa menekan kemiskinan
butuh waktu yang sangat lama.
06 Distribusi Kekayaan
 Untuk menekan kemiskinan ada dua upaya yang harus dilakukan.
1. Progressive Wealth Tax 2. Improvement of Education Quality
Menurut Thomas Piketty dalam Capital in the Twenty Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan
First Century menganjurkan negara di dunia untuk menghasilkan eksternalitas positif.
memajaki harta kekayaan orang terkaya di dunia secara
progresif.
“But in an interview with the French magazine L’Obs,
Piketty called for a graduated wealth tax of 5% on those
worth 2 million euros or more and up to 90% on those
worth more than 2 billion euros”
Dengan penerapan pajak progresif harta kekayaan,
diharapkan konsentrasi kekayaan akan lebih merata
kedepannya.
Penerimaan pajak harta kekayaan yang besar,
pemerintah dapat membiayai kebijakan lain untuk Pemerintah Indonesia hanya mengeluarkan uang untuk
menekan kemiskinan, seperti, unemployment benefit, food pendidikan sebesar 3% dari PDB. Selama 2015, Indonesia
stamps, child benefit, free education for poorer, income berada di peringkat ke 130, negara dengan belanja
support and housing benefit. pendidikan tertinggi.
THANK YOU
Never spend your money before you have earned it

Anda mungkin juga menyukai