Anda di halaman 1dari 51

Pengertian

Ilmu yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian


secara keseluruhan (agregat).
Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel tingkat
pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga
umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan kerja,
neraca pembayaran
Permasalahan
Inflasi
Pengangguran
Neraca pembayaran yang timpang
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Peningkatan kapasitas produksi
Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri dan
perilaku masing-masing unit pengambilan keputusan,
khususnya perusahaan bisnis dan rumah tangga
Makro mempelajari atau memusatkan perhatian pada
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk-2
tertentu dan perilaku masing2 industri, tetapi pada
penentu jumlah keluaran nasional total
Mikro keputusan ekonomi individual
Makro keputusan ekonomi agregatif
Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi
makro
Konsumsi Produksi Harga Ketenaga-
kerjaan
Mikro Konsumsi Jumlah Harga setiap Kebutuhan
Individu produksi suatu barang/ jasa tenaga kerja
perusahaan satu
perusahaan
Makro Konsumsi Jumlah Harga barang/ Kebutuhan
Negara produksi jasa secara tenaga kerja
nasional keseluruhan secara
keseluruhan
DEPRESI BESAR
Model Klasik
Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model
Klasik) pada masala perekonomian yang luas, contoh:
Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa
penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan
turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya,
pengangguran tidak bertahan lama.
Revolusi Keynesian
John Meynard Keynes (The General Theory of Employment,
Interest dan Money, 1936)
Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja,
melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa.
Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian
untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Caranya:
pemerintah merangsang permintaan agregat untuk mengangkat
ekonomi keluar dari resesi
EKONOMI MAKRO BARU
Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an
Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden Kennedy
dan johnson: penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai
peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran
Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970-an
Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami
serangkaian fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja,
keluaran, dan inflasi.
Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat,
akibatnya jutaan orang kehilangan pekerjaan dan
mengakibatkan kerugian besar karena kehilangan keluaran
dan pendapatan
Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi) bila tingkat harga
keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau
tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)
Perhatian utama:
Inflasi
Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis
Pengangguran
Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan fiskal kebijakan menyangkut pajak dan
keluaran
Kebijakan moneter alat yang digunakan oleh bank
sentral untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang
Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran) kebijakan
pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan
kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan
agregat
Fokus komponen ekonomi makro:
Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor)
Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)
Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)
Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)

Hubungan empat komponen tergambar dalam diagram


arus melingkar, yang menunjukkan pendapatan yang
diterima dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-
masing sektor perekonomian
Pembelian barang
& jasa buatan
dalam negeri oleh Pembelian barang
orang asing Luar Negeri & jasa buatan luar
(eksport) negeri (Import)
Pembelian barang
& jasa

Pembelian Pajak
barang & jasa

Pembayaran
Rumah
Perusahaan Pemerintah Tangga
gaji, bunga,
Pajak transfer

Gaji, bunga,
dividen, laba dan
sewa
Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga Luar Negeri

PASAR PASAR PASAR UANG/


BARANG DAN TENAGA MODAL
JASA KERJA (FINANSIAL
MARKET)
P

AS

P*

AD

0 Y
Y*
GDP

Puncak
Pertumbuhan

Lembah

0 t
Mazhab Klasik
Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and Causes
of The Wealth of Nations)
Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang
selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama
dengan keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang
tidak kentara invinsible hand.
Dasar Filsafatnya :
Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan
ekonomi apapun
Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan,
sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu tercapai (tidak ada pengangguran)
Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creates its own demand)
Corak Kegiatan Ekonomi
Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten dan
bersifat modern
Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi
(produsen dan rumah tangga) Y = C (pendapatan upah untuk beli
barang produksi)

Produk/Barang

Pembayaran

Konsumen/
Produsen RM Tangga

Upah/gaji

Tenaga kerja/jasa tenaga kerja


Corak Kegiatan Ekonomi Modern
Ekonomi Modern = di dalamnya terdapat lebih dua pelaku ekonomi
(produsen dan rumah tangga, lembaga keuangan dan investor) Y = C +
S+I
Upah/Gaji

Tenaga Kerja

Konsumen/
Produsen RM Tangga

Produk/Barang

Pengeluaran Konsumsi

Investasi Tabungan
Pinjaman
Investor Bank
Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian
Faktor harus dipenuhi agar kondisi full-employment, yaitu
sebagai berikut :
Jumlah barang modal yang dipergunakan dalam
perekonomian
Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang bersedia
Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan
Tingkat teknologi yang dipergunakan
Notasi ekonominya :
Y = f [M, TK, Q, T]
Keynesian
Tokoh John Maynard Keynes pelopor teori dan kebijakan
ekonomi modern.
Buku terkenalnya = The General Theory of Employment, Interest
and Money
Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard,
melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan
perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi
Dasar Filsafat :
Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan
kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi
tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan
bahwa pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu
untuk mendapatkan keuntungan
Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang
dapat mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full
employment.
Pandangan Keynes : kegiatan perekonomian
Fleksibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi
Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik besar kecilnya tingkat
tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya tingkat pendapatan dan
kecenderungan mengkonsumsi.
Tingkat upah dan pengangguran
Tingkat upah sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang
melebihi permintaannya yang berdasarkan analisis klasik jumlah yang
dibutuhkan
Manakala tingkat upah turun, maka tingkat pendapatan pun akan turun,
dan selanjutnya daya beli akan turun dan tentu saja pengeluaran
masyarakat akan semakin berkurang kelebihan kapasitas produksi.
Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara
Kegiatan perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan efektif,
yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar
barang dan jasa yang diminta permintaan agregatif (C, I, G, X M).
Notasi ekonomi Keynsian =
Y = AE = C + I + G + (X M) AE = Agregat Expenditure
Islam memiliki khasanah fiqih muamalah
yang sangat kaya dan luas, diantara
khasanah tersebut adalah prinsip Syirkah
al Inan, al Mudharabah, Baias Salam,
baial Istishna, Baial Murabahah, Ijarah,
hawalah, ar Rahn, al Wakalah, al Qardh
dan al Ajr wal Umulah.
Khasanah fikih muamalah selain bersumber dari
Quran dan hadis juga bersumber dari Kitab atau
karya-karya para ulama antar lain :
1. al-Kindi, 7. al Ghazali,
2. Ibnu Rusd, 8. al-Khaawrizmi,
3. Ibnu Khaldun, 9. Ibnu Haitam,
4. Ibnu Hazm, 10. al-Farabi,
5. Jabir Ibnu Hayam, 11. Ibnu Sina,
6. Ibnu hajja. 12. Ar razi dll.
Ba h k a n b e b e r a p a e k ono m b a r a t y a n g t e ri n s p i r a s i k a r y a
e k on om m u s lim a d a la h :
Te or i Pa re t o Op t im u m d ia m b il d a ri k it a b Nahjul Balaqah Imam Ali.
Abu Yusuf (798 M) d a l a m k i t a b n y a a l - K h a r a j y a n g m e n u li s
t e n t a n g t a n g g u n g j a w a b e ko n o m i p e m e ri n t a h u n t u k
m e m e n u h i k e b u t u h a n ra k y a t .
A d a m S m i t h ( 1 7 7 6 ) d e n g a n b u k u n y a T h e W e a l t h of N a tion
b a n y a k t e rin s p ira s i ole h b u k u al-Amwal-nya Abu Ubaid (838 M).
T eori L e f f e rs C u rv e y a n g d ici p t a k a n ol e h L e f f e r ( p e n a s e h a t
e ko no m i Pr e s i d e n Ro n a l d R e a g a n) t eori i ni d icip t a k a n p a d a
s a a t k ri si s y a n g m e l a n d a A m e r i k a d i a k h i r m a s a j a b a t a n
R e a g e n y a n g p e r t a m a d a n t e rori i ni c u k u p a m p u h u n t u k
m e n a n g g u l a n g i k ri si s t s b . L e f f e r b e r t e r u s t e r a n g b a h w a
t e orin y a t e rin s p ira s i ole h b u k u Ibnu Khaldun (1404 M).
D al a m b u k u T h e W e a l t h of N a tio n k a r y a A d a m S m i t h ( 1 7 7 6
M ) y a n g te rd iri d a ri lim a jilid .
D al a m jilid k e li m a b a b p e r t a m a , A d a m S m i t h
m e m b a n din gk a n m a sy arakat dengan ti n g k a t
p e r e ko no m i a n y a n g b e r b e d a ( b a n g s a d e n g a n e ko nom i
t e r b e la k a n g d a n b a n g s a d e n g a n e k on om i m a ju )
Adam Smith menjelaskan, bangsa arab yang
dimaksud adalah yang dipimpin oleh :

Mohamet and his immediate successor

atau lebih tepatnya Rasululloh saw dan Khulafaur


Rasyidin
Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang berkuasa di
Inggris ketika itu mencetak koin emas yang
merupakan direct copy dari dinar Islam berikut
tulisan Arabnya.
Yang uniknya koin (uang) tersebut mencatumkan
kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasululloh
dan juga dua buah salib kecil, karena Raja Offa
bergama Nasrani.
Kh a ra j (s e je n is p a ja k t a n a h ),
Z a k a t , k u m s (p a ja k 1 / 5 ),
jiz y a (s e je n is p a ja k a t a s b a d a n ora n g n on M u s lim ) d a n
p e n e rim a a m la in - la in (d ia n t a ra n y a Ka f f a ra h / d e n d a ).
U s h r (p a ja k )
G h a n im a h (p a m p a s a n p e ra n g )
A m w a l F a d h la (M u s lim y g m e n in g g a l t a n p a a h li w a ris ).
Na w a ib (p a ja k b a g i k a u m m u s lim y g k a y a u / k e p e r lu a n
n e g a r a y g s if a t n y a d a ru ra t .
S u m b e r p e n e rim a a n n e g a ra
m e lip u t i
Dari kaum muslim Dari kaum non muslim Dari masyarakat umum
1. Zakat.
2. Ushr (5-10%) 1.ghanimah.
3. Ushr (2,5%) 2.Fai
4. Zakat fitrah. 1.jizya. 3.Uang tebusan
5. Wakaf. 2.Kharaj 4.Pinjaman dari kaum
6. Amwal Fadhla 3.Ushr (5%) muslim
7. Nawaib 5.Hadiah dari pemimpin/
8. Sadaqah yag lain negara lain
9. khums
Penerimaan zakat dan kums dihitung secara
proporsional, secara ekonomi hal ini akan menciptakan
built-in stability (hal ini akan menstabilkan harga dan
menekan inflasi).

Sistim zakat perniagaan dihitung dari hasil usaha (tax


on quasi rent) sehingga tidak mempengaruhi harga dan
jumlah penawaran. Ini berbeda dengan sistim Pajak
pertambahan nilai (Ppn) yang ada sekarang yg dihitung
atas harga barang, sehingga harga barang bertambah
mahal dampak jumlah yang ditawarkan lebih sedikit
(up-ward shift on supply curve).

Sedangkan zakat ternak, Islam menerapkan sistim yang


progresif untuk memberi insentif peningkatan produksi.
Makin banyak ternak yang dimiliki makin kecil zakat
yang harus dibayar, ini akan mendorong skala produksi
yang lebih besar dan terciptanya efisiensi biaya.
D is is i p e n g e lu a ra n , t e rd iri d a ri p e n g e lu a ra n u n t u k :
d a kw a h ,
p e n d id ik a n d a n k e b u d a y a a n ,
ip t e k ,
h a nka m ,
k e s e ja h t e ra a n
so s ia l d a n
b e la n ja p e g a w a i
Pe ra n a n Ba it u l M a a l (Ke u a n g a n Pu b lik )
adalah
1. M e n a m p u n g s u m b e r p e n e rim a a n n e g a ra d a n m e n d is t rib u s ik a n n y a
ke b e rb a g a i s e k to r.
2. Pe n g e lo la a n k e u a n g a n n e g a ra la n g s u n g d ib a w a h p e n g a w a s a n
R a s u lu lla h d e n g a n s e k re t a ris k h u s u s .
3. S e b a g ia n b e s a r d is a lu rk a n u n t u k k e b u t u h a n e ko no m i, socia l d a n
b ud aya .
4. S is t im d is t rib u s id a n s a n g a t f le k s ib e l (t id a k b iro k ra t is )
Ke b ija k a n d ila k s a n a k a n t a n p a m u n g g a n a k a n in s t ru m e n b u n g a .
Pe re ko no m ia n ja z ira h A ra b s e b a g ia n b e s a r a d a la h s e k to r
p e rd a g a n g a n (b u k a n e ko no m i y a n g b e rb a s is s u m b e r d a y a a la m ).
M it ra d a g a n g t e rb e s a r a d a la h Pa rs ia d a n Ro m a .
Pe rs y a ra t a n u n t u k m e la k u k a n t ra n s a k a s i a d a la h a la t p e m b a y a ra n
y a n g d a p a t d ip e rca y a y a it u D in a r d a n D irh a m .
1 . k e d u a ko in t e rs e b u t m e m ilik i b e ra t y a n g t e t a p d a n
2 . m e m ilik i k a n d u n g a n e m a s d a n p e ra k y a n g t e t a p ,
3 . n ila i s a t u d in a r s a m a d e n g a s e p u lu h d irh a m .
S e ca ra a la m ia h t ra n s a k s i y a n g b e re d a r d id a e ra h M e s ir a t a u S y a m
m e n g g u n a k a n D in a r s e b a g a i a la t t u k a r, s e m e n t a ra d i k e k a is a ra n
Pe rs ia m e n g g u n a k a n D irh a m .
E k s p a n s i y a n g d ila k u k a n Is la m k e w ila y a h Ke k a is a ra n Pe rs ia d a n
Ro m a m e n y e b a b k a n p e rp u t a ra n u a n g s e m a k in m e n in g k a t .
S e la m a p e m e rin t a h a n N a b i u a n g t id a k d ip e n u h i d a ri k e u a n g a n
n e g a ra s e m a t a m e la in k a n d a ri h a s il p e rd a g a n g a n d e n g a n lu a r n e g ri.
Ka re n a t id a k a d a n y a p e m b e rla k u k a n t a rif f d a n b e a
m a s u k p a d a b a ra n g im p o r, u a n g d iim p o r d a la m
ju m la h cu k u p u n t u k m e m e n u h i p e rm in t a a n in t e rn a l.
Pa d a s is i la in n ila i e m a s d a n p e ra k p a d a k e p in g a n
D irh a m m a u p u n D in a r s a m a d e n g a n n ila i no m in a l
(f a ce ve lu e ) u a n g a n y a (s e h in g g a d a p a t d ip e rg u n a k a n
s e b a g a i h ia s a n a t a u o rn a m e n ).

D a p a t d is im p u lk a n b a h w a a w a l p e rio d e Is la m
p e n a w a ra n u a n g
(M o n e y S u p p ly ) t e rh a d a p p e n d a p a t a n s a n g a t e la s t is .
Kebijakanmoneter sejakzamanRasulullahSAW
Sel ain Dirham dan Dinar, alat pembayaran yang
di gunakan pada awal periode I slam khususnya para
pedagang besar dan bereputasi tinggi adalah :
1. Surat wesel dagang dan
2. Surat hutang
M eningkatnya perdagangan antara Y aman dan Syam
menci ptakan kemungkinan untuk menerbitkan dan
meneri ma al at pembayaran lainnya yaitu surat wesel
tagih atau surat hutang diantara pedagang,
Pada masa kekalifahan U mar I bn Khatab, diter bitkannya
surat pembayaran yg disebut dengan Saq, yg saat ini
dikenal dg sebutan cek yang penggunaannya dapat
diterima masyarakat.
Antisipaskebijakanmoneter zaman
RasulullahSAW

Pemercepatan peredaran uang.


Dengan sistim pemerintahan yang legal dan perangkat
hukum yang tegas dalam menentukan peraturan etika
dagang dan penggunaan uang, maka hal-hal yang
dilarang adalah :
1. Larangan terhadap Kanz (penimbunan uang untuk spekulasi)
cenderung mencegah dinar dan dirham kelaur dari perputaran.
2. Larangan praktek bunga mencegah tertahannya uang ditangan
pemilik modal.
Sedangkan pemercepatan peredaran uang, Rasul
mendorong masyarakat untuk mengadakan kontrak
kerjasama dan mendesak mereka untuk memberikan
pinjaman tanpa bunga sehingga lebih memeprkuat
peredaran uang.
Antisipaskebijakanmoneter zaman
RasulullahSAW
Kebijakan fiskal terhadap nilai uang.
1. M emberikan kesempatan yang l ebi h besar kepada
kaum Musli m dalam mel akukan aktivitas produktif
dan ketenagakerjaan.
2. Rasulullah mendesak golongan Anshar dan M uhajirin
untuk melakukan perjanjian Mudharabah (bagi hasil),
Muz araa (pembagi an panen) dan M usaqat (satu pihak
menyediakan kebun, pihak lain mengatur irigasi dan jasa
tenaga kerja).

dengan kerjasama ini meningkatkan penawaran agregat


masyarakat yang berdampak pada stabilitas nilai uang
ketingkat equilibrium yang tinggi.
Antisipaskebijakanmoneter zaman
RasulullahSAW
Mobilisasi dan utilitas tabungan.
Pihak pemi lik dana dan enterprenuer bekerjasama dengan
exente agreement share yang menghasilkan nilai tambah.
Karena kegi atan ekonomi saat itu adal ah jasa, agricultural,
perdagangan, dan kerajinan, bentuk hukum yang sesui
kegi atan tersebut adal ah M udharabah, Muz araah, Musaq at
dan Musyarakah.
Tabungan yang di miliki oleh masyarakat (investor) dialokasikan
untuk perdagangan dan Kerajinan, sedangkan assets fisik
seperti tanah peralatan digunakan untuk Agricultural.

Dengan bimbingan Rasulullah kaum Muhajirin dan Ansar


bekerjasama dengan share 50% :50%
A d m in is t ra s i t e la h d it a t a d e n g a n d e n g a n
p e n ca t a t a n d o u b le e n t r y s y s t e m , p e n a t a a n in i
s e ja la n d e n g a n m a k in b e rt a m b a h n y a p e m e lu k
Is la m d a n lu a s w ila y a h n y a
S e la in Ba it u l M a a l p u s a t d id irik a n p u la Ba it u l
M a a l d is t rik , p ro p in s i d a n lo k a l
D is is i p e n g e lu a ra n , p e m b a n g u n a n in f ra s t ru k t u r m e n d a p a t p e rh a t ia n
b e s a r.
M e m e rin t a h k a n G u b e rn u r M e s ir, A m r Ib n A s h u n t u k m e m b e la n ja k k a n
s e p e rt ig a APBN u n t u k :
1 . M e la k u k a n p e n g g a lia n k a n a l d a ri F u s t a t (Ka iro ) k e S u e z u n t u k
m e m u d a h k a n t ra n so p rt a s i d a g a n g a n t a ra s e m e n a n ju n g A ra b d a n
M e s ir.
2 . J u g a m e m b a n g u n d u a ko t a b is n is : Ku f a (u n t u k b is n is d e n g a n
Ro m a w i) d a n Ba s ra (b is n is d e n g a n Pe rs ia ).

Catatan
APBN jarang sekali mengalami defisit, karena pengeluaran
hanya dilakukan apabila ada pemasukan (sistim cash bassis).
D it e rb it k a n n y a s u ra t p e m b a y a r a n c e k y a n g
p e n g g u n a a n n y a d a p a t d it e rim a m a s y a ra k a t .
M e n g in s t ru k s ik a n u n t u k m e n g im p o r s e ju m la h
b a r a n g d a g a n g a n d a ri M e s ir k e M a d in a h , k a re n a
b a r a n g y a n g d iim p o r d a la m ju m la h y a n g b e s a r
s e h in g g a d is t rib u s in y a m e n ja d i t e rh a m b a t , O le h
k a re n a it u Kh a lif a h U m a r m e n e rb it k a n s a q /c e k
k e p a d a y a n g b e rh a k m e n e rim a n n y a
Tu g a s Ba it u l M a a l d ia t u r d a n d iu ra ik a n s e b a g i b e rik u t :
M e n g a t u r d a n m e n g u ru s p e rm a s a la h d a n k e b u t u h a n
m a s y a ra k a t.
m e m e p e r b a h a r u i k ot a t u a d a n m e m b a n g u n y a n g b a ru .

m e n g u m p u lk a n k h a ra j.

m e m p e r s ia p k a n p e rt a h a n a n n e g a ra .
Pe m b a n g u n a n s e k t o r -s e k t o r u m u m yang
d io rg a n is a s i m a s in g -m a s in g d is t rik .
Pe n e t a p a n s e c a ra rin c i t in g k a t e k o n o m i d a la m
m a s y a ra k a t d a n m e n ja m in b a g ia n m a s in g -
m a s in g o ra n g (Ia m e n g a t a k a n s e t ia p in d ivid u
m e n d a p a tka n b a g ia n pada p e n d a p a ta n
n a s io n a l)
M e n e k a n k a n k e p a d a p a ra g u b e rn u r u n t u k
b e n a r -b e n a r m e n d is t rib u s ik a n p e n d a p a t a n
ke p a d a k e lo m p o k m a s y a ra k a t s e h in g g a
t e rc a p a ila h k e s e ja h t e ra a n d a n k e a d ila n .
D in a r d a n D irh a m m e ru p a k a n s a t u - s a t u n y a m a t a
u a n g y a n g d ip a k a i.
Pa d a m a s a p e m e rin t a h a n Im a m A li, Is la m m e n ce t a k
u a n g s e n d iri, n a m u n d e m ik ia n m a s a p e m e rin t a h a n
Im a m A li t id a k t e rla lu la m a (- / + 4 t a h u n ), s e h in g g a
u a n g y a n g d ice t a k t e rs e b u t t id a k d a p a t b e re d a r
lu a s . O le h k a re n a it u d a p a t d ik a t a k a n b a h w a
p e n a w a ra n u a n g s e la m a m a s a it u s a m a s e p e rt i
p a d a m a s a Na b i M u h a m m a d .
Tidak ada satu pun instrumen kebijakan moneter yang digunakan
pada masa awal periode keislaman.
Karena penggunaan uang sebagai alat tukar, tidak ada alasan untuk
melakukan perubahan supply uang melalui kebijakan diskresioner.
Pe m ilik m u t la k t e rh a d a p s e g a la s e s u a t u y a n g a d a d im u k a b u m i
in i, t e rm a s u k h a rt a b e n d a , a d a la h A lla h S WT (k e p e m ilik a n ole h
m a n u s ia h a n y a b e rs if a t re la t if , s e b a t a s u n t u k m e la k s a n a k a n
a m a n a h m e n g e lola d a n m e m a n f a a t k a n s e s u a i d e n g a n
k e t e n t u a n Ny a ).
S t a t u s h a rt a y a n g d im ilik i m a n u s ia a d a la h :
1 . H a rt a s e b a g a i a m a n a h (tit ip a n , a s a t ru s t ) d a ri A lla h S WT.
2 . Ein s t a in b e rp e n d a p a t , m a n u s ia t id a m a m p u m e n cip t a k a n
e n e rg i, y a n g m a m p u m a n u s ia la k u k a n a d a la h m e n g u b a h
d a ri s a t u b e n t u k e n e rg i k e b e n t u k e n e rg i la in .
3 . H a rt a s e b a g a i p e rh ia a s a n h id u p y a n g m e m u n g k in k a n
m a n u s ia b is a m e n in k m a t i d e n g a n b a ik d a n tid a k
b e rle b ih a n .
4. Harta sebagai ujian keimanan. (menyangkut cara mendapatkan dan
memanfaatkan.
5 . H a rt a s e b a g a i b e k a l ib a d a h
Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha (am al) atau mata pencaharian (maisyah).
D ila ra n g m e n ca ri h a rt a , b e ru s a h a a t a u b e k e rja y a n g d a p a t m e lu p a k a n
k e m a t ia n (Q .S . A t Ta k a t s u r: 1 - 2 ), m e lu p a k a n D z ik u ru lla h (Q .S . A l
M u n a f iq u n : 9 ), M e lu p a k a n s h a la t & Z a k a t (Q .S . A n N u r: 3 7 ), d a n
m e m u s a t k a n k e k a y a a n p a d a s e k e lo m p o k o ra n g s a ja (Q .S . A l H a s y r: 7 ).
D ila ra n g m e n e m p u h u s a h a y a n g h a ra m , s e p e rt i :
1. Kegiatan Ribawi (Q .S. Al Baqarah: 275 -281).
2 . Be rju a l b e li b a ra n g y a n g d ila ra n g a t a u h a ra m (Q .S . A l M a id a h : 9 0 -
9 1 ).
3 . M e n cu ri/ m e ra m p o k / p e n g g a s a b a n (Q .S . A l M a id a h : 3 8 ).
4 . Cu ra n g d a la m t a k a ra n d a n t im b a n g a n (Q .S . A l M u t h a f f if in : 1 - 6 ).
5 . M e la lu i ca ra - ca ra y a n g b a t h il d a n m e ru g ik a n (Q .S . A l Ba q a ra h : 1 8 8 ).
6 . M e la lu i ca ra s u a p m e n y u a p (H .R Im a m A h m a d ).
1. S e ca ra im p lis it d id a la m A l Q u ra n d a n H a d is t t id a k
t e rca n t u m is t ila h bank .
2. F u n g s i p e rb a n k a n s e ca ra p a rt ia l t e la h d ia p lik a s ik a n
s e ja k z a m a n R a s u lu lla h d a n Kh u la f a u r R a s y id in (y a it u
m e n e rim a s im p a n a n , m e n y a lu rk a n d a n a d a n
m e m b e rik a n ja s a p e n g irim a n u a n g )
F u n g s i p e rb a n k a n s e ca ra p a rt ia l (s a t u ora n g m e la k u k a n s a t u
fu n g s i d a ri p e rb a n k a n ) t e rs e b u t a d a la h :
R a s u l u ll a h S A W y a n g d i k e n a l d e n g a n j u l u k a n a l A m i n , d i p e rc a y a ol e h
m a s y a r a k a t M e k a h u n t u k m e n e ri m a si m p a n a n h a rt a, s e hi n g g a p a d a s a a t
h i jr a h k e M a d i n a h , b e li a u m e m i n t a k e p a d a s y a i d i n a A li r a u n t u k
m e n g e m b a li k a n s e m u a t i ti p a n i t u k e p a d a y a n g m e m i li ki, y a n g d i ti ti p i t i d a k
d a p a t m e m a n f a a t k a n h a rt a tit ip a n te r s e b u t . (Wa d ia h a d A m a n a h ).
S a h a b a t R a s u l u ll a h , Z u b a i r b i n a l A w w a m l e b i h s u k a m e n e r i m a ti ti p a n
d a l a m b e n t u k p i n j a m a n y a n g m e m i li ki h a k u n t u k m e m a n f a a t k a n (W a d i a h a t
D ho m a n a h ). K a r e n a b e n t u k n y a p i n j a m a n m a k a i a w a ji b m e n g e m b a l i k a n
u tu h .
P e n g g u n a a n ce k ( m e d i a p e m b a y a r a n y a n g p a d a w a k t u i t u i s til a h n y a s a q )
t el a h dik e n al lu a s s ej al a n d e n g a n m e ni n g k a t n y a p e r d a g a n g a n a n t ar a
n e g e ri S y a m d a n Ya m a n .
Ba h k a n d i z a m a n U m a r b i n K h a t t a b r a b e li a u m e n g g u n a k a n c e k u n t u k
m e m b a y ar t u nj a n g a n k e p a d a m e r e k a y a n g b er h a k. De n g a n cek t ers e b u t
k e m u d ia n m e re k a m e n g a m b il g a n d u m d i Ba it u l M a l.
P e m b e r i a n m o d a l u n t u k m o d a l k e r j a b e r b a s i s b a g i h a s il, s e p e r ti
M u d h a r a b a h , M u s y a r a k a h , M u z a r a a h , M u s a q a h t e l a h d i k e n a l s e j a k a w a l
d ia n t a r a k a u m M u h a jirin d a n k a u m A n s h a r .
Ke t ig a f u n g s i p e rb a n k a n d ila k u k a n o le h s a t u in d iv id u t u m b u h d a n
b e rk e m b a n g d iz a m a n B a n i A b b a s iy a h , d a n le b ih b e r k e m b a n g p e s a t
la g i s e t e la h b e re d a rn y a je n is m a t a u a n g
Pa d a z a m a n A b b a s iy a h , p a d a s a a t p e m e rin t a h a n M u q t a d ir (9 0 8 - 9 3 2
M ). S a a t it u s e t ia p w a z ir m e m p u n y a i b a n k ir s e n d ir i, m is a ln y a Ib n u
A b i Is a m e n u n ju k A li Ib n Is a ; H a m id Ib n u W a h a b m n u n ju k Ib ra h im
Ib n u Y u h a n a .
Ke m a ju a n p ra k t ik p e rb a n k a n p a d a z a m a n it u d it a n d a i d e n g a n
b e re d a rn y a a la t p e m b a y a ra n s a q (c e k ) s a n g a t lu a s s e b a g a i m e d ia
p e m b a y a ra n .
Pe rb a n k a n s a a t it u t id a k m e n g g u n a k a n ko n s e p b u n g a d a la m
o p e ra s io n a ln y a , n a m u n m e n g g u n a k a n ko n s e p b a g i h a s il d is is i
p e n g h im p u n a n d a n a n y a , d a n ju a l b e li, g a d a i, s e w a d a n b a g i h a s il
d is is i p e m b ia y a a n n y a .
N. Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi Makro
Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi
Makro
___________________, Makro Ekonomi Islam
Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi
Islam
Juniar endrawanto, Konsep Makro Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai