oleh
PUTRI MAHARANI AULIA
NPP 29.0236
Program Studi :Studi Kebijakan Publik
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
TANDA PERSETUJUAN..............................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
ABSTRAK ..................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...................................................................................1
II. METODE PRAKTIK..............................................................................7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................9
III.1 Hasil .....................................................................................9
III.2 Pembahasan........................................................................9
IV. PENUTUP..........................................................................................16
IV.1 Kesimpulan..............................................................................
......16
IV.2 Saran.......................................................................................
......16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17
LAMPIRAN...............................................................................................19
iv
ABSTRAK
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai dengan tanggal 18 Maret 2022 Kementerian Kesehatan
melaporkan 5.927.550 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 152.975
kasus meninggal (CFR 38,7 %). (Covid.go.id diakses 18 Maret 2022 Pukul
08.31 WIB)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Boston Consulting
Group mengenai COVID-19, yang mana pada saat ini, pandemi ini telah
dimunculkan dalam tiga fase manajemen krisis. Yang pertama adalah fase
pre-krisis dimana, melibatkan pemerintahan atau organisasi yang
menghadapi dampak secara langsung. Kemudian mucul fase ramp-up,
dimana orang-orang mulai kembali bekerja setelah adanya krisis. Kapan
dan dimana masing-masing fase berlangsung tergantung pada berbagai
faktor yang mempengaruhi. Dan yang ketiga adalah kecepatan terhadap
perubahan, bagaimana pemerintahan atau organisasi beradaptasi secara
cepat terhadap perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID -19,
dimana keadaan tersebut saat ini dikenal dengan istilah “New Normal”.
Yaitu, suatu transformasi untuk menata kehidupan dan perilaku baru
ketika pandemi dan yang kemudian akan dibawa terus kedepannya.
(Wahyudi S & Hendra Kusuma, 2020 : 9)
Pemerintahan atau organisasi harus bisa melihat dan beradaptasi
dengan krisis pandemi COVID-19 yang terjadi dan disamping itu bisa
mengantisipasi dan mempersiapkan untuk “new normal”. Hal ini tentunya
sejalan dengan bagaimana suatu pemerintahan atau organisasi
melakukan manajemen krisis di tengah pandemi COVID-19 yang sedang
terjadi saat ini. (Hadian Wijoyo, 2021 : 23).’
2
Untuk mempermudah wisatawan dalam mencari informasi tentang
destinasi wisata, para wisatawan dapat memanfaatkan aplikasi SIDETA
(Sistem Informasi Destinasi Wisata). Pada aplikasi ini juga melayani
layanan pengaduan, sehingga para wisatawan dapat menyampaikan
keluhan mereka yang berhubungan dengan pelayanan dan kenyaman di
tempat wisata yang mereka kunjungi. Untuk bisa mendapatkan pelayanan
destinasi wisata ini, masyarakat dapat mengunduhnya melalui playstore.
Setelah selesai mengunduhnya maka para calon wisatawan dapat
menikmati fitur-fitur yang terdapat didalamnya.
3
lebih cepat dan mudah. Untuk bisa mendapatkan pelayanan administrasi
kependudukan secara online, masyakat harus menggunakan aplikasi
Sipade dan Sibenar dengan cara mengunduhnya terlebih dahulu di
playstore.Kalau sudah ada linknya ikuti saja langkah-langkahnya,
masukkan persyaratan-persyaratannya, nanti Petugas akan memproses
layanan administrasi kependudukan yang dibutuhkan oleh Pemohon.
(covid-19.kota cimahi.go.id diakses 18 Maret 2022)
Selanjutnya Ibu Ipah menambahkan, bahwa berdasarkan Peraturan
Presiden (PERPRES) Nomor 96 Tahun 2018 Tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, Kalau dulu
persyaratnnya ada sepuluh item, sekarang dengan Perpers nomor 96,
persyaratan administrasi kependudukan disederhanakan menjadi tiga atau
empat dokumen saja. Persyaratnnya dokumen itu nanti dikirimkan, lalu
fotonya harus di scan karena fotonya harus yang asli. Jadi nanti
memasukan persyaratan jangan fotokopi yang buram dan sebagainya,
nanti petugas susah untuk memproses dokumen tersebut. (covid-19.kota
cimahi.go.id diakses 18 Maret 2022)
Namun dengan beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh
pelayanan administrasi kependudukan secara digital atau online di Kota
Cimahi, Masih banyak masyarakat yang mengeluh terkait proses
pelayanan yang lama dan terkadang dokumen kependudukan yang tak
kunjung muncul di aplikasi SiPade dan SiBenar Kota Cimahi. Setelah
ditelusuri oleh Petugas, masalah ini muncul salah satunya karena
masyarakat memberikan dokumen persyaratan yang memang susah
untuk diproses. Ada yang mengirim dokumen malah tangan yang ke foto,
otomatis petugas harus berkomunikasi lagi dengan masyarakat untuk
membetulkannya. Kadang petugas juga mencoba mengirim pesan atau
chat langsung kepada orangnya untuk memberitahu bahwa
persyaratannya kurang. Masyarakat harusnya cepat merespon, tetapi
terkadang respon dan tanggapan masyarakat lamban sehingga proses
layanan yang diberikan juga menjadi lambat. Selain itu, masyarakat masih
4
banyak yang kurang paham atau kurang menguasai teknologi SiPade dan
SiBenar Kota Cimahi sehingga tidak mengetahui letak atau dokumen yang
sudah jadi di aplikasi tersebut. Masyarakat yang kebingungan
menggunakan aplikasi tersebut kemudian datang dan mengadukan
perihal masalah yang dihadapinya ke Kelurahan Leuwi Gajah.
Uraian diatas menjadi latar belakang pentingnya penulis melakukan
Praktik Lapangan Empat (PL IV). Berdasarkan Pedoman Teknis Praktik
Lapangan IV Institut Pemerintahan Dalam Negeri Tahun Akademik
2021/2022, pelaksanaan kegiatan Praktik Lapangan IV bagi Praja Utama
Angkatan XXIX adalah bagian dari kurikulum semester VIII, yang
kegiatannya dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2022 sampai 26 Maret
2022. Penulis melaksanakan PL IV di Kelurahan Leuwi Gajah, Kecamatan
Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
Tujuan umum dari kegiatan Praktik Lapangan IV ini adalah untuk
membantu dan mendukung Pemerintah Kota Cimahi khususnya
Kelurahan Leuwi Gajah untuk mensosialisasikan aplikasi Sipade Dan
Sibenar Dalam Rangka Upaya Meningkatkan Pelayanan Publik Secara
Digital Di Kelurahan Leuwi Gajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi
Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, Praktik Lapangan IV merupakan salah
satu kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh Praja Institut Pemerintahan
Dalam Negeri yang berusaha mengidentifikasi permasalahan di lapangan
dan kemudian mampu menganalisis serta dapat memberikan solusi dalam
memecahkan suatu permasalahan. Serta sebagai syarat kelulusan untuk
menyelesaikan Pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Hasil dari kegiatan Praktik Lapangan IV ini akan penulis tuangkan
dalam bentuk laporan yang berjudul “SOSIALISASI APLIKASI SIPADE
DAN SIBENAR DALAM RANGKA UPAYA MENINGKATKAN
PELAYANAN PUBLIK SECARA DIGITAL DI KELURAHAN LEUWI
GAJAH KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI PROVINSI
JAWA BARAT”.
5
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam kegiatan Praktik Lapangan IV yaitu masih
belum optimalnya sosialisasi aplikasi Sipade (Sistem Informasi Adminduk
Data Elektronik) dan Sibenar (Sistem Informasi Perubahan Elemen Data
dari Rumah) khususnya Kelurahan Leuwigajahdalam mendukung majunya
pelayanan publik secara digital di Kelurahan Leuwigajah pada saat
pandemi COVID-19 . Oleh karena itu, diperlukan pemberitahuan dan
informasi kepada masyarakat Leuwigajah untuk melaksanakan pelayanan
digital yang lebih cepat, efektif, dan efisien.
6
BAB II
METODE PRAKTIK
7
untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi terkait penggunaan aplikasi
SiPade dan SiBenar dalam pelayanan administrasi pendudukan
Kelurahan Leuwi Gajah di tengah pandemi COVID-19 serta untuk mencari
solusi dan alternatif terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Metode Sosialisasi
3. Praktik
8
BAB III
3.1 Hasil
Kegiatan Praktik Lapangan IV ini dilaksanakan dengan acara tatap
muka dan praktik tentang pelayanan administrasi kependudukan berbasis
digital melalui aplikasi SiPade dan SiBenar di Kelurahan Leuwi Gajah saat
Pandemi COVID-19 berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan tatap
muka dengan metode tanya jawab, sosialisasi (kelompok maupun
individu) dilanjutkan dengan latihan / praktik untuk menggunakan aplikasi
SiPade dan SiBenar Kota Cimahi. Kegiatan BKP ini dilaksanakan mulai
tanggal 7 Maret sampai dengan 26 Maret 2022. Peserta Praktik Lapangan
IV di Kelurahan Leuwi Gajah ini yaitu Lima orang Praja Utama IPDN (Putri
Maharani Aulia, Ilham Pangerang, Putri Bunga Kasih, Muhammad Darin
Firlya, dan Akhmad Qastalani). Kegiatan ini melibatkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Cimahi, DISKOMINFO Kota
Cimahi, Kelurahan Leuwi Gajah, serta Masyarakat Leuwi Gajah.
3.2 Pembahasan
Pelaksanaan Praktik Lapangan IV terkait sosialisasi tentang tentang
program Pemerintah Kota Cimahi yaitu Aplikasi Sipade (Sistem Informasi
Adminduk Data Elektronik) dan Sibenar (Sistem Informasi Perubahan
Elemen Data dari Rumah) khususnya Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Cimahi dalam mendukung majunya pelayanan
publik secara digital di Kelurahan Leuwi Gajah pada saat pandemi
COVID-19. Sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang strategi pelayanan publik secara digital atau
online dengan menciptakan aplikasi SiPade dan SiBenar Kota Cimahi
yang lebih efektif, efisien, dan mudah digunakan oleh masyarakat di
tengah pandemi COVID-19 menggunakan jejaring social atau berbasis
9
digital, yang mana sebelumnya masyarakat relative melakukan
permohonan administrasi kependudukan dengan langsung mendatangi
RT, RW, Kelurahan, atau Kecamatan.
Saat ini masih banyak masyarakat di Kelurahan Leuwi Gajah yang
bertahan dengan sistem konvensional. Tetapi, dengan adanya pandemi
COVID-19 ini membuat banyak pembatasan sosial pada semua bidang
kehidupan, sehingga menimbulkan berbagai dampak, salah satunya
pelayanan online atau digital yang diterapkan pada pelayanan
administrasi kependudukan di Kelurahan Leuwi Gajah.
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi
dalam melakukan pelayanan publik di tengah pandemi COVID-19 adalah
Mengubah pelayanan konvensional administrasi kependudukan menjadi
ke arah pelayanan yang berbasis digital. Inovasi ini sedang
dikembangkan oleh Pemerintah Kota Cimahi, salah satunya adalah
dengan Aplikasi Sipade (Sistem Informasi Adminduk Data Elektronik) dan
SiBenar (Sistem Informasi Perubahan Elemen Data dari Rumah) Kota
Cimahi.
Gambar 3.1
Aplikasi SiPade (Sistem Informasi Adminduk Data Elektronik)
10
Gambar 3.2
Aplikasi SiBenar (Sistem Informasi Perubahan Elemen Data dari
Rumah) Kota Cimahi.
11
Sumber : Dokumentasi Penulis,2022
Gambar 3.3
Sosialisasi Aplikasi SiPade dan SiBenar Kota Cimahi Guna
Meningkatkan Pelayanan Berbasis Digital di Tengah Pandemi COVID-
19 Pada
Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan
Jumat / 11 Maret 2022
12
Sumber : Dokumentasi Penulis,2022
Gambar 3.4
Sosialiasi dengan Masyarakat Kelurahan Leuwigajah
13
petugas menyarankan Ibu Ilham untuk mengecek email juga, karena
aplikasi biasanya juga mengirimkan hasil dokumentasi administrasi
kependudukan ke email penggunanya. (dapat dilihat pada gambar 3.5)
14
Sumber : Dokumentasi Penulis,2022
Gambar 1.6
Sosialiasi dengan Masyarakat Kelurahan Leuwigajah
Gambar 3.7
Sosialiasi dengan Masyarakat Kelurahan Leuwigajah
15
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang dilaksanakan oleh penulis di lapangan,
dalam hal ini penulis memberikan saran kepada :
16
mendorong sosialisasi tentang pelayanan administrasi
kependudukan secara digital bagi Masyarakat Leuwigajah dalam
meningkatkan pelayanan di tengah Pandemi COVID-19 serta
memfasilitasi bagi masyarakat Leuwigajah yang ingin melakukan
pelayanan administrasi kependudukan secara digital atau online.
Selain itu, Pemerintah Kota Cimahi bersama Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Cimahi sebaiknya menambah fitur pelayanan
administrasi kependudukan berbasis digital di Kota Cimahi seperti
Surat Keterangan Miskin / Kurang Mampu dan sebagainya agar
semua pelayanan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.
Selanjutnya, DISKOMINFO dan Kelurahan Leuwigajah harus
melakukan sosialisasi secara menyeluruh (tidak hanya Ketua RW
saja) agar masyarakat Leuwigajah bisa lebih mengetahui terkait
kebijakan atau inovasi tersebut.
b. Bagi Masyarakat Kelurahan Leuwigajah untuk semakin mempelajari
pelayanan administrasi kependudukan secara digital atau online
dengan baik yang adiberikan oleh DISKOMINFO Kota Cimahi atau
Kelurahan Leuwigajah maupun belajar otodidak (sendiri) melalui
berbagai jejaring social seperti youtube, instagram dan lain-lain. Agar
pelayanan yang didapatkan oleh masyarakat bisa semakin cepat,
efektif, dan efisien.
17
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2020. Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian CoronaVirus Disease (COVID-19). Jakarta Selatan :
Kementerian Kesehatan RI
Wahyudi S. & Hendra Kusuma. 2020. Ekonomi Indonesia di Tengah
Pandemi Covid-1. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Wijoyo, Hadian. 2021. Dampak Pandemi Terhadap Kehidupan
Manusia Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Sumatera Barat : Insan Cendekia
Mandiri
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 Tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil
SUMBER LAIN
Covid.go.id diakses 18 Maret 2022 Pukul 08.31 WIB
Cimahi.go.id : Disdukcapi Kota Cimahi Lumcurkan Aplikasi SiPade Dan
Sibenar Untuk Permudah Layanan Masyarakat
https://cimahikota.go.id/berita/detail/81577-disdukcapi-kota-cimahi-
lumcur kan aplikasi-sipade-dan-sibenar-untuk-permudah-layanan-
masyarakat diakses 18 Maret 2022 Pukul 09.18 WIB)
18
LAMPIRAN
19
Sumber : Dokumentasi Penulis,2022
20