Anda di halaman 1dari 112

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK SELAMA TERJADINYA

PANDEMI COVID- 19 DI DINAS PENANAMAN MODAL


DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk menyelesaikan program strata satu dan meraih gelar
Sarjana Ekonomi

Diajukan Oleh:

ANDI SUWINATASYA

181020014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
GOWA
2022
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK SELAMA TERJADINYA
PANDEMI COVID- 19 DI DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Disusun oleh

ANDI SUWINATASYA
NIM : 181020014

TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL .............................

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. NURMIATI, S.P.,M.M.,M.Si Dr. Ir. ILHAM, S.E.,S.P.,S.PSi.,M.M


NIDN. 0916087801 NIDN. 0910076803

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi,

Indri Septiani, S.E.,M.M.,CFM


NIDN. 0026097901
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK SELAMA TERJADINYA
PANDEMI COVID- 19 DI DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Disusun oleh

ANDI SUWINATASYA
NIM : 181020014

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


pada hari ........................, tanggal .........................
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Tim Penguji,

........................................................
(Ketua Penguji)

........................................................
(Anggota)

........................................................
(Anggota)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
MAKASSAR
2022
ABSTRAK

SUWINATASYA, ANDI :181020014 Fakultas Ekonomi, Jurusan manajemen,


Universitas Patria Artha Efektivitas Pelayanan Publik Selama Terjadinya
Pandemi Covid-19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan (Dibimbing Oleh Ibu Nurmiati Dan Pak Ilham)

Penelitian ini membahas tentang Efektivitas Pelayanan Publik Selama


Terjadinya pandemi Covid-19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Di Provinsi Sulawesi Selatan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi kualitatif dengan


tipe penelitian deskriptif, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Informan dalam penelitian ini
sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam,
observasi langsung dan dokumentasi.

Hasil penelitian menujukkan bahwa efektivitas pelayanan public selama


masa pandemic covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa skala prioritas pelayanan
diukur oleh tingkat keberhasilan si pemberi layanan akan tetapi selama pandemi
covid-19 terjadi banyak mengalami perubahan yang signifikan sehingga membuat
kecemasan terhadap masyarakat, akan tetapi pihak dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu berupaya selalu memberikan pelayanan yang terbaik
dengan menerapkan kebijakan, memperbaharui sarana dan prasarana, serta
meminimalisir keresahan masyarakat mengenai waktu pelayanan.

Kata Kunci : Efektifitas Pelayanan Publik, Pelayanan Publik, Dinas Penanaman


Modal, Pelayanan Terpadu, Kebijakan pelayanan, Sarana dan Prasarana,
Waktu pelayanan.
ABSTRACT
SUWINATASYA, ANDI :181020014 Faculty of Economics, Department of
Management, Patria Artha.University. Effectiveness of Public Services During
the Covid-19 Pandemic at the Investment and One Stop Service Office of South
Sulawesi Province. (Supervised by Mrs. Nurmiati and Pak Ilham)

This study discusses the effectiveness of public services during the COVID-
19 pandemic at the Investment and One-Stop Integrated Service Office in South
Sulawesi Province.

The type of research used is descriptive qualitative research with descriptive


research type, the data sources used in this study are primary data sources and
secondary data sources. There were 10 informants in this study. Data collection
techniques with in-depth interviews, direct observation and documentation.

The results of the study show that the effectiveness of public services during
the COVID-19 pandemic, the One Stop Investment and One Stop Service Office of
South Sulawesi Province shows that the service priority scale is measured by the
success rate of the service provider but during the covid-19 pandemic there have
been many significant changes so that This creates anxiety for the community, but
the Investment and One Stop Service Office strives to always provide the best
service by implementing policies, updating facilities and infrastructure, and
minimizing public concerns about service time.

Keywords: Public Service Effectiveness, Public Service, Investment Service,


Integrated Service, Service Policy, Facilities and Infrastructure, Service Time.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan begitu banyak rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Efektivitas Pelayanan Publik Selama Terjadi Covid- 19 Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan” skripsi ini

sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan program strata-1 di Prodi Manajemen, Fakultas

Ekonomi Universitas Patria Artha.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Bastian Lubis. S.E.,M.M.,CFM selaku Rektor Universitas Patria Artha.

2. Ibu Indri Septiani. S.E.,M.M.,CFM selaku Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi.

3. Bapak Drs. Idham Mannaga.M.M selaku ketua Prodi Manajemen Universitas Patria Artha.

4. Ibu Dr. Nurmiati. S.E. M.M.,M.Si sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

arahan dengan sabar dan teliti kepada peneliti dalam menyelesaikan proposal.

5. Bapak Dr.Ir. Ilham.S.E.,S.P.,S.P.,S.Psi.,M.M sebagai pembimbing II yang telah

membimbing dan memeberikan berbagai macam saran dan kritikan sehingga Proposal ini

berjalan dengan benar.

6. Orang tua peneliti yang selalu memberikan doa dan motivasi serta dukungan semangat

bagi peneliti agar dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik

7. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Manajemen dan semua pihak yang telah

memberikan masukan dorongan serta semangat motivasi bagi peneliti.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah tulus dan ikhlas
memberi doa dan dukungan hingga dapat terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa yang telah disusun dalam skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna,oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun

dan pembaca pihak lain yang berkepentingan dan dapat memberi sumbangan bagi Almamater

tercinta .

Gowa,03 Agustus 2022

Penulis

ANDI SUWINATASYA

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................................iv
ABSTRACT............................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
A. Landasan Teori............................................................................................................6
B. Penelitian Terdahulu.................................................................................................16
C. Kerangka pikir............................................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................20
A. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................................20
B. Jenis Dan Sumber Data Penelitian.........................................................................21
C. Informan Penelitian...................................................................................................23
D. Metode Pengumpulan Data.....................................................................................24
E. Analisis Data..............................................................................................................27
F. Defenisi Oprasional...................................................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................31
A. Gambaran Umum Lokasi Objek Penelitian............................................................31
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan..............................................34
C. VISI DAN MISI PROVINSI SULAWESI SELATAN...............................................36
D. Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu............................................................................................................................37
E. Keadaan Sumber Daya Manusia Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan..............................43
F. Pembahasan dan hasil penelitian efektivitas pelayanan publik selama
terjadinya pandemi covid- 19 di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan....................................................44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................72
A. Kesimpulan................................................................................................................72
B. Saran..........................................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................75

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu..........................................................................................16


Tabel 3. 1Informan penelitian..............................................................................................23

Tabel 4. 1Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................................................44

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Fikir...................................................................................................19

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu...............................................................................................................20

Gambar 4. 1 Struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu......................................................................................................37
Gambar 4. 2 Sarana Dan Prasarana........................................................................................54
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ............................................................................80

Lampiran 2 DOKUMENTASI ..............................................................................................82


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam organisasi pemerintahan pelayanan pada masyarakat merupakan

tujuan utama yang menjadi kewajiban dalam menyelenggarakan pelayanan dan

menciptakan pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat. Selain itu, pemerintah

juga mempunyai peranan penting untuk menyediakan pelayanan publik yang prima

bagi masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat.

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin modernnya kehidupan manusia

dewasa ini, pemerintah banyak mendapat sorotan publik terutama dalam hal

pelayanan yang menuntut aparatur negara sebagai pelayanan masyarakat

memberikan pelayanan sebaik–baiknya menuju good governance, sedangkan

masyarakat Indonesia sendiri semakin kritis dalam pelayanan prima yang diberikan

oleh pemerintah. Oleh sebab itu substansi administrasi yang memberikan arahan

dan mengatur semua aktivitas pelayanan dalam mencapai suatu tujuan.

Pelayanan yang diberikan pada masyarakat setiap waktu ingin selalu

menuntut pelayanan yang berkualitas dari pemerintah dengan melakukan cara

transparan dan akuntabilitas. Dilihat dari fakta sekarang konsep otonomi daerah dan

desentralisasi diartikulasikan untuk fokus pada pembangunan dan usaha di daerah

masing-masing. Dalam konteks negara saat ini pelayanan publik menjadi lembaga

organisasi dan profesi Ia tidak lagi merupakan kegiatan tanpa payung hukum antara

jaminan sosial dan gaji yang memadai sebagaimana yang telah terjadi di Negara

1
2

berkembang dimasa lalu.

Sebagai salah satu lembaga organisasi, yang menjamin keberlangsungan

administrasi Negara dengan serta melibatkan pengelolaan sumber daya dan

pengembangan kebijakan pelayanan untuk kepentingan pelayanan publik. Sebagai

profesi, pelayanan publik yang berpijak pada prinsip-prinsip etika dan

profesionalisme seperti, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas, netralitas, integritas, dan

keadilan bagi masyarakat yang menerima pelayanan.

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

manusia (Sinambela,2010). Pelayanan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia

tersebut, tentu membutuhkan pihak lain dalam penyediaan akan kebutuhan yang

mana terdapat kebutuhan yang sifatnya umum namun tidak dapat mereka penuhi.

Dengan demikian pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian dalam proses

pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.

Sejalan dengan aturan peningkatan pelayanan yang tersirat dalam

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/2003

Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Pedoman umum

pelayanan tersebut terkandung prinsip-prinsip pelayanan yaitu kejelasan, akurasi,

kepastian waktu tanggung jawab, kesederhanaan, keamanan, dan kelengkapan

sarana yang telah mengalami perubahan yang menjadi Permenpan RB Nomor 19

Tahun 2021 Tentang Tentang Standar Pelayanan Di Lingkungan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, namun saat ini dunia

tengah dihebohkan dengan adanya pandemi covid- 19 yang memiliki dampak cukup
3

besar terhadap beberapa aspek salah satunya seperti pertumbuhan ekonomi,

kesehatan, maupun pelayanan publik. Seperti yang kita ketahui dengan kondisi saat

ini, pelayan publik sangatlah kurang efektif dengan adanya pembatasan sosialisasi

(social distancing) dan Pembatasan Fisik (Physical Distancing) sehingga untuk

pelayanan publik perlu ditinjau kembali untuk memberikan akses kepada

masyarakat.

Dalam efektivitas pelayanan publik terdapat beberapa masalah yang harus

diperhatikan terkhusus dalam kondisi pandemi covid-19 yang mengharuskan kita

ekstra berfikir untuk solusi bagaimana masyarakat tetap bisa mengakses pelayanan

publik terlebih pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Sulawesi Selatan yang melayani berbagai perizinan sehingga sangat terkait

terhadap pelayanan publik.

Realitanya yang terjadi di masyarakat pelayanan yang didapatkan masih

kurang maksimal selain karena pada masa pandemi banyaknya batasan-batasan

yang terjadi sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Berdasarkan hasil

observasi awal penulis permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu perubahan sarana dan prasarana

pelayanan seperti adanya pembatas antara meja pelayanan, pemberian informasi ke

masyarakat seperti pemanfaatan media sosial, serta perubahan-perubahan

kebijakan yang terjadi seperti keterbatasan waktu pelayanan dan diberlakukannya

protocol Kesehatan.

Berdasarkan realita yang terjadi, maka penelitian dilakukan dengan tujuan

mengetahui seberapa efektif pelayanan publik selama terjadinya pandemi covid-19


4

di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi

Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pelayanan publik selama

terjadinya pandemi covid- 19 di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan publik selama

terjadinya pandemi Covid- 19 di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan dapat diperoleh manfaat

penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Penulis.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

bagi penulis khususnya dalam pengetahuan tentang bahasa.

2. Bagi Tempat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi instansi

dalam memberikan pelayanan publik selama terjadinya pandemik covid- 19.


5

3. Bagi Kalangan Kampus

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna

bagi bagi kalangan akademik khususnya kepada peneliti yang ingin

mengembangkan keefektifitasan dalam pelayanan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Efektivitas Dan Teori

a. Konsep Efektivitas

Efektivitas (effectiveness) secara umum dapat diartikan

“melakukan sesuatu yang tepat” (Stoner, 2013). Menurut Yukl

(2015) efektivitas diartikan berkaitan dengan tepat tidaknya

pemilihan sesuatu sehingga mampu mencapai sasaran yang

diinginkan. Istilah efektivitas sering digunakan dalam

lingkungan organisasi atau perusahaan yakni

menggambarkan tepat tidaknya sasaran yang dipilih

perusahaan atau kantor tersebut. Efektifitas tersebut dapat

dilihat dari manfaat atau keuntungan dari sesuatu yang dipilih

untuk kepentingan organisasi atau perusahaan.

Menurut Mardiasmo (2017) Efektivitas adalah ukuran

berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi

mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi mencapai

tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan

efektif.” Sedangkan, Menurut Beni (2016) Efektivitas adalah

hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan

merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan

6
dan prosedur dari organisasi.

Efektivitas juga berhubungan dengan derajat

keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu

kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai

pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan

pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang telah

ditentukan.

7
7

Menurut Effendy (dalam Sawir, 2020: 127) efektivitas

didefinisikan sebagai komunikasi yang prosesnya mencapai

suatu tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang

dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang

ditentukan.

Menurut (Julia, 2010: 26) Efektivitas program dapat

dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang

menunjukkan sejauh mana sasaran program yang telah

ditetapkan. Suatu program yang dibuat dapat dikatakan

efektif apabila usaha dan tindakan yang dilakukan dapat

terwujud sesuai dengan hasil yang diharapkan. Efektivitas

digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan antara

rencana dan proses yang dilakukan dengan hasil yang

dicapai.

Menurut (Claudia P, John K, & Neni Kumayas ; 2019)

juga menjelaskan “Efektivitas program dapat dijalankan

dengan kemampuan operasional dalam melaksanakan

program-program kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya”. Ini menunjukan penyesuaian untuk

meningkatkan kinerja sistem.

Efektivitas juga sering digunakan untuk mengukur

keberhasilan yang dicapai oleh organisasi atau perusahaan

terkait dengan program-program yang direncanakan.


8

Pengolahan sebuah organisasi atau perusahaan dikatakan

berhasil apabila sasaran atau tujuan yang ditetapkan mampu

dilaksanakan dan memberikan kegunaan bagi perusahaan

tersebut. Ukuran dari efektivitas dapat dinilai, dengan cara

membandingkan pencapaian tujuan dari suatu aktivitas yang

dilakukan dan bukan mengenai biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan aktivitas tersebut (Danim, 2011).

Robbins (2015) yang mengatakan efektivitas berkaitan

dengan kemampuan untuk memilih atau melakukan sesuatu

yang paling sesuai atau tepat dan mampu memberikan

manfaat secara langsung. Ukuran penilaian yang digunakan

adalah tepat tidaknya organisasi atau perusahaan

menjalankan segala sesuatu misalnya pelaksanaan program

atau aktivitas.

Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat

Muasaroh (2010:13), Efektivitas suatu program dapat dilihat

dari aspek-aspek antara lain:

1. Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika

melaksanakan tugas atau fungsinya.

2. Aspek ketentuan dan peraturan, Efektivitas suatu program dapat

juga dilihat dari berfungsinya aturan yang telah dibuat dalam

berlangsungnya proses kegiatan.


9

3. Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan dikatakan

efektif apabila hasil yang di dapat sesuai dengan tujuan atau kondisi

ideal program.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita

simpulkan bahwa penekanan konsep efisiensi terletak pada

pencapaian tujuan. Artinya tujuan atau sasaran yang

diinginkan dapat tercapai sesuai dengan rencana semula dan

efektif bila mempengaruhi harapan. Pengukuran atau

penilaian efisiensi jaringan juga digunakan untuk

mengevaluasi efisiensi salah satu fungsi organisasi.

Harga sebenarnya diharapkan. Efektivitas mengacu

pada pencapaian hasil kinerja yang ditetapkan oleh setiap

organisasi sebagai tujuan dari tujuan yang ditetapkan dalam

organisasi itu. Pencapaian kinerja dapat diukur dengan

melihat seberapa baik suatu tujuan telah tercapai.

Pengukuran kinerja merupakan langkah yang efektif dalam

memastikan perkembangan tujuan organisasi, apakah tujuan

tersebut berhasil atau gagal.

b. Konsep Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan

yang dilakukan oleh penyelenggaraan pelayanan publik

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang


10

undangan.

Menurut Akh Muwafik (2010:24) pelayanan publik

merupakan bentuk pemberian pelayanan keperluan

seseorang atau masyarakat yang memiliki suatu kepentingan

pada suatu organisasi sesuai dengan aturan pokok dan tata

cara yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun standar

pelayanan telah diatur dalam Undang- Undang No 25 Tahun

2009 yang di dalamnya dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

1. Komponen standar pelayanan yang berkaitan dengan proses

penyampaian pelayanan (service delivery diantaranya:

persyaratan; sistem, mekanisme, biaya, dan prosedur; jangka

waktu pelayanan, biaya, produk pelayanan.

2. Komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses

pengolahan pelayanan, meliputi : dasar hukum, sarana dan

prasarana, kompetensi pelaksana, jaminan keamanan dan

keselamatan pelayanan, evaluasi kinerja pelaksana.

Sehubungan dengan kewajiban melaksanakan

pelayanan publik bagi pemerintah, menyatakan bahwa

“Setiap orang mempunyai hak begitu juga kewajiban.

Sebagaimana seorang warga negara, setiap orang

mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang baik dari

pemerintah. Setiap orang juga berhak memperoleh

perlindungan hukum dari tindakan sewenang- wenang dari


11

pejabat tata usaha Negara sendiri.”

Pemerintah merupakan pihak yang memberikan

pelayanan bagi masyarakat. Adapun dalam bentuk

pelaksanaannya terdiri dari beberapa bentuk. Menurut Moenir

(2010:190) bentuk pelayanan itu terdiri dari :

a. Pelayanan Lisan

Pelayanan dengan lisan dilakukan oleh petugas- petugas di

bidang hubungan masyarakat, bidang layanan informasi dan di

bidang- bidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau

keterangan kepada siapapun yang memerlukan.

b. Pelayanan Berbentuk Tulisan

Ini merupakan jenis pelayanan dengan memberikan

penjelasan melalui tulisan didalam pengolahan masalah

masyarakat. Pelayanan dalam bentuk tulisan di dalam pengelolaan

masalah masyarakat. Pelayanan dalam bentuk tulisan terdiri dari

dua jenis yaitu:

1. Pelayanan yang berupa petunjuk, informasi dan yang sejenis di

tujukan kepada orang- orang yang berkepentingan agar

memudahkan mereka dalam berurusan dengan institusi atau

lembaga.

2. Pelayanan yang berupa reaksi tertulis atau permohonan,

laporan, keluhan, pemberian/ penyerahan dan sebagainya.

3. Dalam bentuk perbuatan, dalam kenyataan sehari- hari jenis


12

layanan ini memang terhindar dari layanan lisan, jadi layanan

dan perbuatan dengan lisan sering tergabung. Hal ini disebabkan

karena hubungan lisan paling banyak dilakukan dalam pelayanan

secara umum. Hanya titik berat perbuatan itu sendiri yang

ditunggu oleh orang yang berkepentingan adalah mendapatkan

pelayanan dalam bentuk perbuatan bukan hanya sekedar

penjelasan dan kesanggupan lisan.

Pelayanan terpadu adalah bagian dari mekanisme

pelayanan dalam bentuk perizinan maupun non perizinan di

satu tempat. Layanan terpadu merupakan bagian dari upaya

mewujudkan tata laksanannya pemerintah yang baik. Dari hal

ini prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan

merupakan hal- hal yang ingin ditonjolkan dalam

pelaksanaannya.

Pola penyelenggaraan pelayanan publik terpadu

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Pelayanan Terpadu Satu Atap

Pola pelayanan satu atap memiliki persamaan dengan pola

pelayanan fungsional yaitu, prinsipnya kewenangan proses dan

penyelesaian layanan tetap dilakukan oleh dinas/instansi terkait

sedangkan perbedaannya yaitu, pada pelayanan terpadu satu atap,

masing-masing dinas atau instansi membentuk counter atau loket-

loket atau pintu pelayanan untuk masing masing jenis perizinan,


13

dan menempatkan staf sebagai Front Office/ Front Line yang

dikoordinir oleh seorang Kepala Kantor Unit Satu Atap (UPTSA).

2) Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Menurut Nina Rahmayanty (2010:5) dalam bukunya

mengatakan, pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan

pekerjaan. Tanpa pelanggan, kita atau perusahaan tidak punya

apa- apa. Perusahaanlah yang bergantung pada pelanggan dan

untuk pelangganlah kita bekerja, karena pelanggan sumber uang

dan pekerjaan. Pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan

tujuan utama dalam perusahaan karena tanpa pelanggan,

perusahaan tidak akan ada. Oleh karena itu perusahaan harus

memikirkan dalam mempertahankan pelanggan. Pelanggan ditarik

dengan tawaran yang lebih kompetitif dan dipertahankan dengan

memberikan kepuasan.

Pola pelayanan terpadu satu pintu di selenggarakan

pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan

yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu

pintu. Asumsinya penyelenggaraan pelayanan dilakukan

secara tunggal oleh Dinas/ instansi tertentu atau oleh unit

kerja tertentu yang mandiri, (UPTSP), dan diselenggarakan

pada satu tempat atau lokasi tertentu. Jenis pelayanannya

meliputi pelayanan yang prosesnya memiliki keterkaitan

dengan perizinan yang lain, artinya, ada keterkaitan antara


14

kewenangan pelayanan perizinan yang dimiliki oleh satu atau

lebih dari dinas/ instansi. Tertentu yang dipadukan dan

dikoordinasikan oleh satu dinas/ instansi atau UPTSP. Pola

ini tidak berbeda jauh dengan pola UPTSP atau One Stop

Service yang saat ini dilakukan di beberapa daerah.

c. Faktor- Faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pelayanan

publik

Sehubungan dengan Implementasi kebijakan

penyelenggaraan pelayanan publik yang didefinisikan

sebagai pelaksanaan atau penerapan penyelenggaraan

pelayanan publik sebagaimana yang diamanatkan dalam

undang-undang tentang pelayanan publik Nomor 25 Tahun

2009 sistem penyelenggaraan pelayanan publik, seperti mengenai

standar pelayanan; maklumat pelayanan; pengelolaan sistem

informasi pelayanan; pengelolaan sarana/prasarana dan fasilitas

pelayanan; biaya/tarif pelayanan; perilaku pelaksana dalam

pelayanan. Dengan beracuan pada undang-undang tentang

Pelayanan Publik Nomor 25 Tahun 2009 yang memfokuskan

tentang Standar pelayanan publik untuk mengukur seberapa

efektif pelayanan publik maka, setiap organisasi maupun

instansi pemerintah dalam penyediaan pelayanan publik

haruslah mempunyai standar-standar tertentu dalam

pelayanannya.Standar menjadi indikator untuk mengukur


15

sejauh mana pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat.Selanjutnya standar pelayanan publik dimaknai

sebagai suatu ukuran yang telah ditentukan oleh

penyelenggara atau penyedia pelayanan publik sehingga

nantinya wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima

pelayanan.

Adapun standar pelayanan publik (dalam

Mukarom,2016: 97) meliputi sebagai berikut:

1. Prosedur pelayanan; yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

2. Waktu penyelesaian; yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai penyelesaian pelayanan, termasuk

pengaduan.

3. Biaya pelayanan; termasuk rincian tarif yang ditetapkan dalam

proses pemberian pelayanan.

4. Produk pelayanan; hasil pelayanan yang akan diterima sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Sarana dan prasarana; penyediaan sarana dan prasarana

pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan; harus ditetapkan dengan

tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan

perilaku yang diperlukan.

Namun dalam keadaan pandemi covid-19 untuk


16

implementasi kebijakan dan standar pelayanan publik hanya

berfokus pada 3 faktor yaitu:

1. Kebijakan pelayanan publik yang merupakan suatu program

pencapaian tujuan, nilai-nilai dalam praktek yang terarah.

2. Sarana dan prasarana; penyediaan sarana dan prasarana

pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik

3. Waktu penyelesaian; yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai penyelesaian pelayanan, termasuk

pengaduan

d. Dampak pelayanan publik setelah adanya kasus pandemi Covid-19

Dunia sedang dihebohkan dengan munculnya Pandemi

Coronavirus Disease (Covid-19), yang membawa dampak

signifikan ke perubahan dunia. Mulai dari aspek ekonomi,

sosial, hingga kehidupan sehari-hari, hampir tak ada yang

bisa berkelit dari kemunculan virus Covid-19 ini, tidak

terkecuali terhadap pelayanan publik sejak virus corona

pertama kali muncul akhir Desember 2019 lalu. Sejak

diumumkan kasus positif virus Covid-19 di Indonesia pada 2

Maret 2020 lalu, pemerintah meningkatkan langkah-langkah

dalam menangani pandemi global dari Covid-19. Sebelum itu,

pemerintah juga telah meningkatkan kesiagaan banyak

rumah sakit dan peralatan yang sesuai dengan standar

internasional, termasuk pada anggaran yang secara khusus


17

dialokasikan bagi segala upaya pencegahan dan

penanganan.

Sejak awal Maret 2020, berbagai kebijakan telah

dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Mulai dari

membatasi hubungan sosial (social distancing), menghimbau

untuk bekerja di rumah (work from home) bagi sebagian

besar Aparatur Sipil Negara (ASN), meniadakan kegiatan

ibadah, dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah serta

mengurangi aktivitas ekonomi di luar rumah. Kebijakan

tersebut bermaksud baik, namun dampak dari kebijakan

tersebut memiliki resiko tinggi, hingga akhir Maret 2020

kebijakan pemerintah bukan hanya social distancing tapi

dilanjutkan dengan Physical Distancing, dan juga pemerintah

telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB).

Dengan banyaknya instansi penyelenggara layanan

publik yang membatasi layanan, menginisiasi layanan online

bahkan sampai meniadakan pelayanan sementara, menjadi

satu fenomena yang harus dilakukan. Pembatasan pelayanan

publik ini mulai dilakukan oleh pemerintah sejak pertengahan

bulan Maret 2020 ini, dimulai dengan meliburkan anak

sekolah dengan meminta untuk belajar di rumah dan

kemudian menghimbau kepada pegawai-pegawai untuk


18

melakukan Work From Home (WFH).

Pemberlakuan WFH ini memang tidak diberlakukan

kepada seluruh penyelenggara pelayanan publik,

dikarenakan ada beberapa bidang yang tidak dapat

melakukan WFH, seperti Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil terkait dengan perekaman KTP-El,

mengenai pembayaran pajak kendaraan bermotor maupun

perpanjangan STNK di Samsat, dan bidang-bidang lain yang

memerlukan kedatangan masyarakat secara langsung.

Walaupun tidak memberlakukan WFH, tetapi tetap

memberlakukan pembatasan pelayanan publik. Pembatasan

yang dilakukan yaitu seperti dengan mengurangi jumlah

antrian yang masuk ke dalam ruangan dan di dalam ruangan,

serta pelayanan harus mengikuti anjuran jarak aman yaitu

minimal 1 meter.

Dengan berlakunya WFH bagi pegawai-pegawai yang

bergerak dalam pelayanan publik, menyebabkan pelayanan

publik menjadi terhambat, karena pada akhirnya beberapa

bidang pelayanan tidak dapat melayani masyarakat secara

langsung. Akan tetapi, penyelenggara pelayanan publik

kemudian membuat inovasi-inovasi dalam memberikan

pelayanan agar pelayanan tidak terhambat seperti

memberikan pelayanan melalui sistem online.


19

B. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis melakukan tinjauan pustaka

sebagai langkah dari penyusunan proposal peneliti agar

terhindar dari kesamaan judul dan lain- lain. Skripsi atau

penelitian yang sudah ada sebelumnya, setelah mengadakan

tinjauan pustaka, maka penulis menemukan jurnal yang

membahas tentang efektivitas pelayanan publik.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

NO Penul Judul Hasil


is dan
Tahu
n
1 Ana Wahyu Analisis Berdasarkan hasil penelitian ini dan
Nindari¹, dan Efektivitas sesuai dengan jawaban yang diberikan
Suhardiman² 1945 Pelayanan dari informan kepada peneliti bahwa
Publik ada beberapa indikator yang dirasakan
Pada Kantor oleh masyarakat kurang yaitu tentang
Kecamatan ketentuan pelayanan yang hanya
Palaran Kota dijelaskan ketika masyarakat
Samarinda memintanya dan keramahan petugas
saat memberikan pelayanan di Kantor
Camat Palaran. Adapun yang
menjadikan faktor penghambat dalam
jalannya pelayanan di Kantor Camat
Palaran yaitu kedisiplinan petugas
pelayanan serta ketersediaan blangko
dalam pengurusan Kartu Tanda
Penduduk maupun Kartu Keluarga.
2 Subarling,Andi Pelayanan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Rasyid Publik Pada tingkat efektifitas pelayanan publik
Dinas pada dinas penanaman modal dan
Pananrangi, Syamsul Penanaman pelayanan terpadu terkategori ‘baik’
Bahri,2009 Modal Dan atau terkategori ‘efektif’.Kesimpulan
Pelayanan penelitian ini adalah pada dasarnya
Terpadu pelayanan publik pada dinas
Satu Pintu penanaman modal dan pelayanan
terpadu telah berlangsung baik dan
mendapat respon yang baik dari
20

masyarakat pengguna jasa pelayanan


imb meskipun hal tersebut masih
memerlukan upaya maksimal dari
pemda Kabupaten Bulukumba untuk
meningkatkan pelayanan tersebut.
3 Hamzan Wadi,2021 Efektivitas Berdasarkan hasil penelitian ini
Pelayanan menunjukkan bahwa ada beberapa
Publik Pada faktor yang mempengaruhi
Kantor keefektivitasan dalam melakukan
Desa pelayanan publik di kantor Desa
Sukadamai Sukadamai Kecamatan Jerowaru
Kecamatan Kabupaten Lombok Timur sehingga
Jerowaru dari beberapa faktor penulis
Kabupaten mengambil kesimpulan dan solusi
Lombok untuk dapat lebih meningkatkan
Timur. pelayanan publik
tersebut.
4 Maria Elis Sriani Efektivitas Hasil penelitian sebagaimana sudah
dan Cahyo Pelayanan terlaksana semua tentang efektifitas
Sasmito,2018 Publik pelayanan publik dibidang kesehatan
Dibidang dalam upaya Mewujudkan
Kesehatan kesejahteraan masyarakat di Upt (Unit
Dalam Upaya Pelayanan Terpadu) Puskesmas Dau,
Mewujudkan adapun Masyarakat yang sangat
Kesejahtera mendukung efektifitas pelayanan
an publik sesuai dengan tujuan instansi
Masyarakat dalam upaya mewujudkan kepuasan
dan kesejahteraan masyarakat dapat
dilihat dari program kerja Puskesmas
Dau sudah tersusun dalam struktur
organisasi Puskesmas Dau. Upaya
Puskesmas Dau dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat juga sudah
baik, hal ini dapat dilihat dari inovasi
(mobil keliling dan layar monitor
untuk pengambilan nomor antrian).
Mereka sudah menyiapkan mobil
pelayanan 24 jam untuk masyarakat,
bahkan mereka juga mempunyai tim
Home Care yang siap untuk melayani
masyarakat untuk melakukan proses
pelayanan.
21

C. Kerangka pikir

Pelayanan publik adalah sistem yang diperlukan oleh

masyarakat untuk menjamin pemenuhan hak atas pelayanan

publik dan menjamin perlindungan pelayanan publik. Pada

sistem pelayanan publik akan berhubungan dengan beberapa

indikator untuk menentukan efektivitas pelayanan. Efektifitas

pelayanan publik dapat terwujud jika indikator pelayanan

dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat apalagi di

masa pandemi covid-19 pelayanan publik banyak mengalami

perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, penulis membuat

kerangka berpikir untuk mengetahui efektivitas pelayanan

publik selama terjadinya kasus pandemi Covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis membuat gambar seperti

Efektivitas Pelayanan Publik

berikut
22

Kebijakan
Sarana dan Waktu
Pelayanan
Prasarana pelayanan
Publik

Efektivitas Pelayanan Publik selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu satu pintu Provinsi Sulawesi Selatan

Gambar 2. 1 Kerangka Fikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

23
Penelitian ini dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulawesi Selatan yang terletak di Jl.

Bougenville No.5, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar,

Sulawesi Selatan 90231.adapun alasan penulis mengambil lokasi

penelitian di Dinas Penanaman Modal dan PElayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan mengingat kantor ini

merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah di Provinsi

Sulawesi Selatan yang membawahi 24 kabupaten/Kota yang secara

khusus memberikan pelayanan mengenai berbagai macam perizinan

yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Dan waktu

penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu kurang lebih 2 bulan

yaitu dari tanggal Juni – Juli 2022.

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

24
25

B. Jenis Dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif merupakan

jenis-jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan

analisis yang mendalam. Proses dan makna yang ditonjolkan dalam penelitian

kualitatif ini memiliki landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar

fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Jenis-jenis penelitian ini

melibatkan peneliti di dalam peristiwa atau situasi yang sedang diteliti. Oleh

sebab itu, diperlukan kedalaman analisis oleh peneliti ketika melakukan riset

dan proses menemukan hasil penelitian. Karena secara umum, penelitian

kualitatif ini nantinya bertujuan memperoleh data utama dari wawancara dan

observasi.

Penelitian kualitatif merupakan filsafat postpositivisme, di mana peneliti

akan meneliti suatu kondisi objek yang alamiah dan peneliti menjadi

instrumen kuncinya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kualitatif

dilakukan secara triangulasi atau gabungan dan analisis datanya bersifat

induktif atau kualitatif. Penelitian kualitatif ini juga dibagi-bagi berdasarkan

jenis-jenis penelitian lagi, di antaranya sebagai berikut.

Untuk mengumpulkan data penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia (Moleong, 2016).


26

Jenis penelitian yang akan peneliti lakukan adalah jenis penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan dengan

fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini. Alasan peneliti melakukan

penelitian dengan jenis penelitian deskriptif adalah agar dapat menjelaskan

secara lebih rinci bagaimana efektivitas dalam pelayanan publik selama

terjadinya pandemi covid- 19 di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Sulawesi Selatan.

2. Sumber data

a. Data primer

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data yang

diperoleh langsung dari sumber yang asli. Dengan itu proses

pengumpulan data harus dilakukan dengan memperhatikan sumber

utama yang akan dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, data

primer diperoleh langsung dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu dengan melalui beberapa survei atau pengamatan

bagaimana keefektifitasan dalam pelayanan publik selama terjadinya

pandemi covid-19.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung

tetapi diperoleh melalui orang lain atau pihak lain, misalnya dokumen

laporan- laporan, jurnal penelitian, artikel, dan majalah ilmiah yang isinya

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian


27

ini data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, dan beberapa survei

lapangan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Sulawesi Selatan .

C. Informan Penelitian

Penelitian mengenai Efektivitas Pelayanan Publik di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan dengan

cara purposive sampling yaitu Teknik penarikan sampel dimana memerlukan

narasumber yang memiliki pemahaman dan berkaitan langsung dengan masalah

yang diteliti dalam memperoleh data dan informasi yang akurat, serta informan yang

diambil dengan pertimbangan bahwa informan yang dipilih dianggap banyak

mengetahui atau berkompeten terhadap masalah yang dihadapi.

Tabel 3. 1Informan penelitian

NO Nama Inisial Jabatan/Pelayanan yang diterima Jumlah

Sekretaris Dinas Penanaman

Dra. Andi iIsma Modal Dan pelayanan Terpadu


1 A.I 1 orang
Satu Pintu Provinsi Sulawesi
M.Hum
Selatan.

2 Gladis G Bagian. Pelayanan Front Office 1 orang

3 Ratna Ayu R.A Bagian. Tim Teknis 1 orang

4 Abdi Aziz A.Z Bagian. Tim Administrasi 1 orang

5 Andi Wahida A.W Bagian. Tim Tata Usaha 1 orang

6 Ayu Anggraini A.A Masyarakat yang melakukan 1 orang

pengurusan izin usaha simpan

pinjam (yang wilayah anggotanya


28

berada dalam satu kabupaten)

Masyarakat yang melakukan


Andika Jelang
7 A.J.R pengurusan pengurusan izin usaha 1 orang
Ramadhan
toko swalayan

Masyarakat yang melakukan

8 Hartati Reski H.R pengurusan surat izin tempat usaha 1 orang

(SITU).

Nur Inayah Masyarakat yang melakukan TDUP


9 N.I.W.P 1 orang
Wulandari Putri untuk usaha Kawasan pariwisata.

Masyarakat yang melakukan

10 Sunandar S pengurusan izin usaha produksi 1 orang

benih/bibit ternak dan pakan.

Masyarakat yang melakukan

11 Wahyu setiadi W.H pengurusan izin penyelenggaraan 1 orang

dan pembangunan fasilitas parkir.

JUMLAH 11 orang

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian harus melakukan kegiatan pengumpulan data. Kegiatan yang

dilakukan untuk mengumpulkan data merupakan prosedur yang menentukan baik

atau tidaknya suatu penelitian. Oleh karena itu pengumpulan data dilokasi dilakukan

dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan peneliti sebagai berikut :


29

1. Observasi

Observasi menurut (Mania 2017) adalah proses yang kompleks,

terdiri dari berbagai macam proses biologis maupun proses psikologis.

Namun, proses yang paling penting ialah ingatan dan pengamatan.

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan

partisipasi ataupun nonpartisipatif (non participatory observation)

pengamatan tidak ikut dalam kegiatan. Dalam penelitian ini, observasi atau

pengamatanyang digunakan penelitian kualitatif pendoman obsevasi ini

hanya berupa garis garis besar atau butir butir umum kegiatan yang akan

akan diobservasi. Dalam melakukan observasi, penelitian langsung turun

kelapangan untuk mengamati aktivitas individu- individu di lokasi penelitian.

Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat baik- baik dengan cara

terstruktur maupun semistruktur. Selain itu, dalam pengumpulan data

peneliti juga melakukan perekaman data untuk membedakan catatan

deskriptif (partisipan, catatan peristiwa dan aktivitas tertentu) dengan

catatan reflektif (pengetahuan pribadi peneliti, seperti spekulasi, gagasan,

kesan dan prasangka).’

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan pada suatu

masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab, dimana dua orang

atau lebih berhadap- hadapan secara fisik (Edi 2016). Sementara itu,
30

(Munthe 2015) berpendapat wawancara adalah situasi antar pribadi

berhadapan muka (face to face), ketika seseorang mengajukan

pertanyaan- pertanyaan yang dirancang untuk untuk memperoleh

jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, kepada

seseorang yang diwawancarai, atau informan. Terdapat dua jenis

wawancara yaitu wawancara mendalam (in depth interview), dimana

peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat

langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas

tanpa pedoman pertanyaan yang diarsipkan sebelumnya sehingga

suasana hidup, dan dilakukan berkali kali. Kemudian, terdapat juga

wawancara terarah (guided interview) dimana peneliti menanyakan kepada

informan hal- hal yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini,

peneliti memilih menggunakan teknik wawancara dalam (in- depth

interview) karena pelaksanaannya lebih alamiah untuk menggali gagasan

informan secara terbuka. Dalam melakukan pengumpulan data melalui

wawancara ada tiga cara yang digunakan peneliti. Pertama, mendengar

dan mencatat ataupun merekam jawaban dari informan. Kedua, selama

wawancara peneliti menanyai informan secara langsung dengan

menanyakan pertanyaan sesuai objek yang akan diteliti. Ketiga, selama

wawancara menggunakan pertanyaan deskriptif untuk meminta informan

mengutarakan pandangan atau situasi khusus. Maksudnya, adalah

mendorong informan berbicara dalam bahasanya sendiri mengenai

pengalaman dan pandangannya.


31

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku- buku yang relevan, peraturan- peraturan

peraturan, laporan kegiatan, foto- foto, film dokumenter, data yang relevan

penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang

(Nilamsari 2004). Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara. Dokumen membantu peneliti dalam

mengumpulkan, merekam, atau pencatat data atau informasi yang dapat

diperoleh dari dokumen- dokumen berupa data berbentuk tulisan- tulisan

atau berupa gambar- gambar yang terkait dengan penelitian yang sedang

diteliti.

E. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan menganalisa mengambil

kesimpulan yang didukung oleh pendapat dari ahli dan teori studi kepustakaan.

Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007:248), analisis data adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Milles & Huberman (2014:20),

yaitu interactive model yang mengklasifikasikan analisis data dalam 3 langkah yaitu:
32

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data yaitu suatu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Setelah proses pemilihan data dan kemudian

diinterpretasikan dengan teliti, sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang objektif

dari suatu penelitian. Analisis semiotika merupakan pendekatan yang dilakukan

dalam penelitian ini, untuk menganalisis data yang diperoleh melalui dokumentasi

yang dilakukan terhadap segala muatan pesan bagi peneliti.

2. Penyajian data (display data)

Data tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun bentuk yang

lazim digunakan pada data kualitatif terdahulu dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi)

Dalam penelitian ini akan diungkap mengenai dari data yang dikumpulkan.

Dari data tersebut akan diperoleh kesimpulan yang tentatif, kabur, kaku dan

meragukan, sehingga kesimpulan tersebut perlu diverifikasi. Verifikasi dilakukan

dengan melihat kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan

yang diambil tidak menyimpang. Metode analisis dipakai dalam penelitian ini

adalah metode analisis deskriptif yaitu analisis yang digambarkan dengan kata-

kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk mendapat kesimpulan.

Menarik kesimpulan atau verifikasi. Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan,

peneliti mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,

penjelasan, konfigurasi konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan


33

proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas akan meningkat menjadi

lebih terperinci.

Kesimpulan-kesimpulan final akan muncul bergantung pada besarnya

kumpulan-kumpulan catatan lapang, dokumen pengkodean nya, penyimpanan,

dan metode pencarian ulang yang digunakan. Dengan demikian, data yang

terkumpul tersebut dibahas dan diartikan sehingga dapat diberikan gambaran

yang tepat mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi dan hal-hal yang

seharusnya terjadi.

F. Defenisi Oprasional

Beberapa konsep yang terdapat dalam penulisan ini perlu dijelaskan definisi

operasionalnya sebagai berikut :

a. Efektivitas pelayanan publik

Efektivitas pelayanan publik adalah hubungan antara hasil yang

diharapkan dengan hasil yang ingin dicapai jika dilihat dari sudut pandang lain

efektivitas pelayanan publik memiliki ukuran untuk menyatakan seberapa jauh

target (kuantitas,kualitas, dan waktu).

b. Kebijakan pelayanan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai

rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana

dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak

(tentang pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita cita, tujuan, prinsip,

dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran.

c. Sarana dan prasarana


34

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dan

bahan untuk mencapai tujuan dari suatu proses produksi. Sementara

prasarana adalah segala sesuatu yang menjadi penunjang utama dalam

terselenggaranya produksi.

d. Waktu pelayanan

Ketepatan waktu mengandung arti bahwa pelaksanaan pelayanan di

masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.


35
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Objek Penelitian.

1. Sejarah berdirinya DPMPTSP

Pada awal mulanya kantor Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Indonesia

disebut dengan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

bidang penanaman modal merupakan kebijakan yang

diperintahkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal. Berdasarkan Undang-undang

tersebut, PTSP dimaksudkan untuk membantu penanam

modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas

fiscal, dan informasi mengenai penanaman modal. Dalam

undang-undang tersebut, PTSP diartikan sebagai

penyelenggaraan suatu Perizinan dan Non-Perizinan

pengertian ini berbeda dengan pengertian “pelayanan terpadu

satu atap”.

Keputusan Menteri PAN-RB Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003, pengertian “pelayanan terpadu satu

atap” adalah pola pelayanan yang diselenggarakan dalam

satu tempat untuk berbagai jenis pelayanan yang tidak

mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa

36
pintu, sedangkan “pelayanan satu pintu” adalah pola

pelayanan yang diselenggarakan dalam satu tempat yang

meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan

proses dan dilayani satu pintu. PTSP di tingkat pusat

dilakukan oleh lembaga yang berwenang di bidang

penanaman modal

37
38

yang mendapat pendelegasian dari lembaga yang memiliki

kewenangan Perizinan dan Non-Perizinan di tingkat pusat,

provinsi atau kabupaten/kota. Lembaga yang dimaksud disini

adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau

Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD).

Pemerintah mengkoordinasi kebijakan penanaman modal,

baik koordinasi antar instansi Pemerintah, antar instansi

Pemerintah dengan Bank Indonesia, antar instansi

Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, maupun antar

Pemerintah Daerah. Koordinasi pelaksanaan kebijakan

penanaman modal tersebut dilakukan oleh BKPM. Dalam

melaksanakan PTSP, BKPM harus melibatkan perwakilan

secara langsung dari setiap sektor dan daerah terkait dengan

pejabat yang mempunyai kompetensi dan kewenangan.

Dilihat dari ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 di atas, pada tingkat nasional telah

terdapat “payung” bagi pelaksanaan pelayanan terpadu satu

pintu.

2. Sejarah singkat DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan

Dasar pembentukan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PTSP) Provinsi

Sulawesi Selatan adalah Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan di Provinsi Sulawesi Selatan. Pembentukan DPM-


39

PTSP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan tindak lanjut

implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah diatur

dalam undang-undang. Selanjutnya disusun susunan

organisasi dan tata kerja Dinas PM-PTSP Provinsi Sulawesi

Selatan.

3. Maksud dan Tujuan dibentuknya PTSP

Tujuan didirikannya PTSP adalah untuk memperoleh

kemudahan dalam proses perizinan mendirikan usaha yang

selama ini dikeluhkan oleh para pelaku usaha. Dengan

berbagai keluhan masyarakat atau investor yang menggap

terlalu lama mengurus proses perizinan dan nonperizinan

yang prosesnya dimulai dari tahap permohonan hingga tahap

penerbitan dokumen.

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah

kegiatan pengurusan perizinan, proses pengurusan mulai

tahap permohonan sampai dengan tahap penerbitan dokumen

dilayani melalui satu pintu dan dilakukan di satu tempat.

Tujuan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,

memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan publik. Sedangkan sasaran

penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah


40

terwujudnya pelayanan publik yang cepat, efektif, efisien,

transparan dan pasti.

4. Dasar Hukum

Praktek Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) saat ini

menggunakan dasar hukum:

a. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) didirikan

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 di

bawah kendali Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM).

b. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan

Koordinasi Penanaman Modal.

c. Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Penyelenggaraan Penanaman Modal Dalam Rangka

Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam

Negeri melalui Sistem Pelayanan Satu Atap.

d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di

Bidang.

f. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis


41

Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan

Pelayanan Publik.

g. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi

Selatan.

Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Peraturan Walikota Makassar Nomor

99 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, susunan organisasi,

Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan tugas dan fungsi

sebagai berikut:

a. Tugas Pokok :

Tugas pokoknya adalah melaksanakan urusan

pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu, meliputi pengembangan iklim penanaman modal,

promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal,

pengendalian pelaksanaan penanaman modal, data dan sistem

informasi penanaman modal, serta pelayanan terpadu satu pintu


42

yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas

dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya.

b. Fungsi :

1) Penyusunan rumusan kebijakan teknis penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan penanaman modal.

2) Penyusunan, perumusan dan penetapan program serta

kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan penanaman

modal.

3) Penyelenggaraan pelayanan di bidang penanaman modal

dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

4) Pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan pelayanan

perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal.

5) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang perizinan dan non perizinan.

6) Pembinaan dan pelaksanaan pelayanan informasi,

pemrosesan atau pengolahan dan pelaporan

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan.

7) Pelaksanaan pelayanan pengaduan dan melakukan

penyelesaian atas pengaduan.

8) Penandatanganan perizinan dan non perizinan yang

menjadi kewenangan Dinas Perizinan Terpadu dan


43

Penanaman Modal.

9) Pelaksanaan koordinasi dalam penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan non perizinan, termasuk

koordinasi pengkajian teknis perizinan melalui Tim teknis.

10) Perumusan, pengembangan dan pengendalian

penyelenggaraan pelayanan perizinan sesuai dengan

kewenangannya.

11) Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian Teknik

operasional pengelolaan keuangan, kepegawain dan

pengurusan barang milik daerah yang berada dalam

penguasaannya.

12) Pelaksanaan kesekretariatan.

13) Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis dan Tenaga

Fungsional.

C. VISI DAN MISI PROVINSI SULAWESI SELATAN.

Visi

“Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif

dan Berkarakter”

Misi

1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif dan berkarakter.

2. Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel

3. Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.

4. Pembangunan manusia yang kompetitif dan inklusif.


44

5. Peningkatan produktivitas dan daya saing produk sumber daya alam yang

berkelanjutan.

D. Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

G
a
m
b
a
r

4. 1Struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur

menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan

kepada pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan tugasnya,

Kepala Dinas mempunyai fungsi :


45

a) Perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu satu pintu;

b) Pelaksanaan kebijakan Urusan pemerintahan Bidang

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan

Bidang Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu;

d) Pelaksanaan administrasi dinas; dan

e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait

tugas dan fungsinya.

2) Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan kegiatan,

memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan

program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum, dan keuangan

dalam lingkup Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, sekretaris

mempunyai fungsi:

a) Pengoodinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas;

b) Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;

c) Pengoodinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum;

d) Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan

e) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

2.1 Sub Bagian Program.


46

Sub bagian Program dipimpin oleh kepala Subbagian

yang mempunyai tugas membantu sekretaris dalam

mengumpulkan bahan dan melakukan penyusunan program,

penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan.

2.2 Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum.

Subbagian Umum, kepegawaian, dan Hukum dipimpin

oleh kepala subbagian yang mempunyai tugas membantu

sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan

urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan

dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta

mengelola administrasi kepegawaian dan hukum.

2.3 Subbagian Keuangan.

Subbagian Keuangan dipimpin oleh kepala Subbagian

yang mempunyai tugas membantu sekretaris dalam

mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan

administrasi dan pelaporan keuangan.

3) Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman

Modal.

Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman

Modal dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas

membantu kepala dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan,

dan melaksanakan kebijakan teknis perencanaan

pengembangan iklim penanaman modal.


47

3.1 Seksi Perencanaan Dan Sistem Informasi Penanaman

Modal.

Seksi Perencanaan Dan Sistem Informasi Penanaman

Modal dipimpin oleh kepala seksi yang membantu kepala

bidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal

dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan dan sistem

informasi penanaman modal.

3.2 Seksi Regulasi Penanaman Modal

Seksi Regulasi Penanaman Modal dipimpin oleh kepala

seksi yang mempunyai tugas membantu kepala bidang

perencanaan pengembangan iklim penanaman modal dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan teknis regulasi penanaman modal.

3.3 Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah

Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah dipimpin oleh

kepala seksi yang mepunyai tugas membantu kepala bidang

perencanaan pengembangan iklim penanaman modal dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan teknis pemberdayaan usaha daerah.

4) Bidang Promosi Penanaman Modal

Bidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh kepala

bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


48

mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan

teknis promosi penanaman modal.

4.1 Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal

Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal

dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas membantu

kepala bidang promosi penanaman modal dalam melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

teknis pengembangan promosi penanaman modal.

4.2 Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal.

Seksi Pelaksanaan Promosi Pennaman Modal dipmpin

oleh kepla seksi yang mempunyai tugas membantu kepala

bidang promosi penanaman modal dalam melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

teknis pelaksanan promosi penanamanm modal.

4.3 Seksi Sarana Dan Prasarana Promosi Penanaman

Modal.

Seksi Sarana Dan Prasarana Promosi Penanaman

Modal dipmpin oleh Kepala seksi yang mepunyai tugas

membantu kepala bidang promosi penanaman modal dan

melakukan penyimpanan bahan perumusan dan pelaksnaan


49

kebijakan teknis sarana dan prasarana promosi penanaman

modal.

5) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan.

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dipimpin oleh

Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan

kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan perizinan. Dalam

melaksanakan tugasnya Bidang Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan memiliki fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis bidang penyelenggaraan

pelayanan perizinan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang penyelenggaraan

pelayanan

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang

penyelenggaraan pelayanan perizinan;

d. pelaksanaan administrasi bidang penyelenggaraan

pelayanan perizinan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

5.1 Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan.

Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan dipmpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas


50

membantu kepala bidang penyelenggaraan pelayanan

perizinan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis administrasi pelayanan

perizinan dan non perizinan.

5.2 Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin

oleh kepala seksi yang mempunyai tugas membantu kepala

bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan dalam

melakukan penyiapan bahan baku perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan perizinan dan non

perizinan.

5.3 Seksi Pengaduan Perizinan Penanaman Modal.

Seksi Pengaduan Perizinan Penanaman Modal dipimpin

oleh kepala seksi yang mempunyai tugas membantu kepala

bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan teknis pengaduan perizinan penanaman modal.

5.4 Seksi Pemantauan Penanaman Modal.

Seksi Pemantauan Penanaman Modal dipimpin oleh

kepala seksi yang mempunyai tugas membantu kepala bidang

pengendalian pelaksanaan penanaman modal dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan teknis pemantauan penanaman modal.


51

5.5 Seksi Pembinaan Penanaman Modal.

Seksi Pembinaan Penanaman Modal dipimpin oleh

kepala seksi yang mempunyai tugas membantu kepala bidang

pengendalian pelaksanaan penanamn modal dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan teknis pembinaan penanaman modal.

5.6 Seksi Pengawasan Penanaman Modal.

Seksi Pengawasan Penanaman Modal dipimpin oleh

kepala seksi yang mempunyai tugas membantu kepala bidang

pengendalian pelaksanaan penanaman modal dalam

melakukan penyimpan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

teknis pengawasan modal.

6) Jabatan Fungsional.

Jabatan fungsional adalah jabatan yang telah ditetapkan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

E. Keadaan Sumber Daya Manusia Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi

Selatan.

Dalam menunjang tugas pokok dan fungsi Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) provinsi Sulawesi Selatan salah satu faktor yang


52

penting adalah faktor sumber daya manusia aparatur. Adapun

jumlah PNS yang dipekerjakan pada Badan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 ialah

sebanyak 82 orang. Pegawai merupakan salah satu kunci

pokok dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan organisasi

untuk melaksanakan tuntutan tugas atau pekerjaan tersebut.

Untuk mengetahui keadaan pegawai Dinas penanaman

modal dan perizinan pemerintah Sulawesi Selatan dapat

dilihat sebagai berikut :

1) Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Dalam pelaksanaan tugas selain jumlah pegawai yang

dibutuhkan oleh sebuah instansi atau organisasi, dalam

pelaksanaan tugas juga membutuhkan kemampuan dan

keterampilan dari pegawai. Adapun tingkat Pendidikan yang

dimiliki oleh Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 4. 1Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan terakhir Banyaknya

1. SMA 8

2. S1 45

3. S2 22

4. S3 7
53

Total 82

F. Pembahasan dan hasil penelitian efektivitas pelayanan publik

selama terjadinya pandemi covid- 19 di Dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi

Selatan.

Pelayanan perizinan terpadu merupakan suatu

pelayanan yang sangat kompleks, pada dasarnya perizinan

merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik.

Dalam hal ini kualitas pelayanan publik sangat diperhatikan

terkhusus di bidang perizinan sehingga masyarakat merasa

pelayanan yang diberikan sudah cukup efektif dan efisien.

Keberadaan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Provinsi

Sulawesi Selatan diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat umum, baik dari segi dunia usaha maupun

pemerintahan. Menurut masyarakat, dengan adanya

DPMPTSP pemerintahan Sulawesi Selatan masyarakat dapat

memperoleh pelayanan publik yang lebih baik serta

masyarakat mengerti akan pentingnya mendapatkan

pelayanan yang efektif dan efisien.

Dimasa pandemi Covid-19 banyak mengalami

perubahan sejak awal Maret 2020 diumumkan kasus positif

virus covid-19 pemerintah meningkatkan Langkah-Langkah


54

dalam menangani pandemi global dari covid-19. Sebelum itu,

pemerintah juga telah meningkatkan kesiagaan banyak

rumah sakit dan peralatan sesuai dengan standar

internasional, termasuk pada anggaran secara khusus

dialokasikan bagi segala upaya pencegahan dan

penanganan. Pada akhirnya pemerintah pusat juga

mengeluarkan beberapa kebijakan seperti mulai membatasi

hubungan sosial (social distancing), menghimbau untuk

bekerja di rumah (work from home) bagi Sebagian besar

Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan diberlakukannya

beberapa kebijakan ini dapat mempengaruhi beberapa kantor

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga pada Kantor

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mengalami banyak perubahan terkhusus dalam melakukan

pelayanan publik, maka dari itu diperlukan transparansi

informasi pelayanan agar masyarakat mengetahui perubahan

yang terjadi.

1. Kebijakan Pelayanan Publik.

Seiring waktu berjalan dan berkembangnya ragam

pelayanan publik serta kian banyak tuntutan pelayanan publik

yang lebih efisien, cepat, fleksibel, berbiaya rendah serta

memuaskan masyarakat. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini

adanya kendala yang membuat banyaknya perubahan seperti


55

kebijakan pelayanan publik yang terjadi di kantor Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Melihat dari aspek permasalahan yang terjadi sehingga

memunculkan pertanyaan tentang kebijakan pelayanan untuk

pegawai dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu dirangkum dalam sebuah wawancara singkat yang terjadi

selama dilapangan. Antara mahasiswa dan informan seperti

dibawah ini:

Wawancara bersama Tim Front Office pada tanggal 6 juni

2022 mengenai bagaimana kebijakan pelayanan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Kebijakan pelayanan selama pandemi covid-19 tidak begitu mengalami

banyak perubahan terutama di bagian pelayanan tersendiri, yang

mengalami perubahan hanyalah di bagian sarana dan prasarana karena

pada masa pandemi banyak kebijakan pemerintah yang mengkhususkan

di bagian protokol Kesehatan seperti menerapkan pemakaian masker,

diberlakukannya cuci tangan sebelum masuk kedalam kantor dinas, dan

adanya juga pembatasan antara meja pelayanan.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Teknis pada tanggal 7

juni 2022 mengenai bagaimana kebijakan pelayanan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan


56

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Kebijakan kantor dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu tidak pernah mengalami perubahan dan sistem pelayanan nya tetap

sama seperti yang biasanya begitupun selama pandemi covid-19

kebijakan tetap sama seperti masyarakat tetap memperoleh kemudahan

pelayanan,fasilitas fisikal, dan informasi mengenai penanaman modal.”

Wawancara bersama Tim Tata Usaha pada tanggal 6 Juni

2022 mengenai bagaimana persyaratan administrasi dalam

pelayanan selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Sebelum terjadi dan selama terjadinya pandemi covid-19 untuk

persyaratan administrasi tidak pernah mengalami perubahan tetap seperti

standar yang berlaku untuk semua jenis pelayanan perizinan seperti

pengisian formulir pendaftaran, melengkapi persyaratan umum,

melengkapi persyaratan khusus.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Administrasi 7 Juni

2022 bagaimana persyaratan administrasi dalam pelayanan

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Dalam pelayanan perizinan persyaratan administrasi sudah ditetapkan,

untuk beberapa jenis perizinan memiliki persyaratan yang berbeda- beda

sesuai dengan bentuk izin yang ingin dikeluarkan misalnya Ketika

mengurus izin mendirikan bagunan dan pengembangan perumahan


57

persyaratannya antara lain :a. Permohonan tertulis di alamatkan kepada

kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

provinsi Sulawesi selatan; b.fotokopi kartu tanda penduduk penanggung

jawab dan akta pendirian dan perubahan yang terakhir (apabila ada) yang

dilengkapi dengan pengesahan/ persetujuan/ pemberitahuan dari

kementerian hukum dan hak asasi manusia bagi badan yang berbentuk

perseroan terbatas;c. Fotokopi nomor pokok wajib pajak atas nama

badan;d. Fotokopi tanda daftar perusahan;e. Fotokopi izin lokasi untuk

yang termasuk kriteria yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;f. proposal perencanaan pembangunan perumahan yang memuat

paling sedikit:1) perencanaan dan perancangan 2) perencanaan dan

perancangan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan ; 3)

perolehan tanah; dan 4) pemenuhan perizinan; g.tanda bukti status

kepemilikan hak atas tanah berupa fotokopi: 1. Sertipikat Hak Atas

Tanah;2. SPORADIK;”

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan informan dapat

diketahui kebijakan pelayanan dan administrasi pelayanan yang

terjadi pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu tetap pada standar pelayanan yang sudah ada dan

ditetapkan oleh pemerintah walaupun dalam keadaan pandemi

covid-19 sekalipun tetap tidak mengalami perubahan.

Selain itu, masyarakat juga berperan penting dalam

pelayanan publik sehingga mahasiswa juga melakukan survei


58

yang dirangkum dalam wawancara singkat bersama salah satu

masyarakat yang sedang melakukan pelayanan di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai

berikut.

Wawancara Bersama masyarakat WS pada tanggal 10 juni

2022 mengenai apakah masyarakat mengalami kendala tentang

kebijakan yang berlaku selama terjadinya pandemi covid-19 di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Pada saat pengurusan terdapat pembatasan pelayanan

seperti pembatasan antrian pelayanan dan waktu

pelayanan dikarenakan pihak dinas mengupayakan

mengurangi penyebaran virus covid-19 sehingga membuat

pengurusan izin usaha sedikit terhambat.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat HR 13 Juni

2022 mengenai apakah masyarakat mengalami kendala tentang

kebijakan yang berlaku selama terjadinya pandemi covid-19 di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Menurut saya sangat mengalami kendala dikarenakan

waktu pelayanan selama pandemi covid-19 yang semakin

berkurang dari waktu pelayanan senin-kamis :pukul 08.00

s.d 15.00 WIB, jumat :pukul 08.00 s.d 15.30 WIB menjadi

hanya senin s.d rabu : pukul 08.00 s.d 12.00 WIB

menjadikan masyarakat merasa pengurusan yang dia


59

lakukan mengalami penundaan dan itu sangat tidak baik.”

Wawancara bersama masyarakat AJR 14 Juni 2022

mengenai bagaimana sistem pelayanan yang diberikan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk sistem pelayanan yang diberikan selama pandemi

banyak mengalami berubah mulai dari banyaknya batasan

batasan pelayanan seperti menerapkan pelayanan melalui

system online berupa website nani silincah akan tetapi

banyak dari sebagian masyarakat tidak paham mengenai

sistem online.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat S pada tanggal

16 Juni 2022 mengenai bagaimana sistem pelayanan yang

diberikan mengenai selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Selama pandemi banyak sekali pembatasnya pelayanan

seperti pelayanan yang dilakukan melalui antrian loket,

sistem pelayanan mulai dari pengumpulan dokumen

selanjutnya akan diproses sesuai prosedur atau urutan

penerimaan dokumen, selanjutnya ketika dokumen sudah

diproses dan diterima izin akan diterbitkan lalu diberikan

kepada pemilik yang melakukan pengurusan.”

Wawancara bersama masyarakat NIWP pada tanggal 17


60

Juni 2022 apakah staff selalu mengutamakan keinginan

masyarakat dalam pelayanannya selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

“Pada saat pengurusan pihak dari dinas lebih tepatnya staf

yang berada di meja front office tetap memberikan layanan

dengan cara berkomunikasi melalui media komunikasi

seperti melalui via whatsapp ataupun via telepon sehingga

dari masyarakat tetap mendapat layanan terbaik.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat AJR pada

tanggal 14 Juni 2022 apakah staff selalu mengutamakan

keinginan masyarakat dalam pelayanannya selama terjadinya

pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

“Untuk sistem pelayanan selama pandemi ini sangatlah

rumit bagi kita yang masyarakat karena sekarang

pelayanan dilakukan dengan dua cara yaitu pelayanan

secara langsung (offline) yaitu masyarakat masih bisa

datang ke kantor dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu akan tetapi ada pembatasan seperti

meja pelayanan diberi sekat untuk mencegah penyebaran

virus covid-19 dan pelayanan tidak langsung (online)

melalui website nani silincah akan tetapi selama pandemi


61

pelayanan yang dilakukan kebanyakan pelayanan yang

tidak langsung (online) sehingga masyarakat mengalami

kendala karena masih banyak dari mereka yang kurang

memahami tentang teknologi sedangkan pelayanan

langsung (offline) sangat dibatasi selama pandemi terjadi.”

Wawancara bersama masyarakat HR pada tanggal 13 Juni

2022 apakah dalam pelayanan masyarakat diberi informasi

mengenai prosedur pelayanan selama terjadinya pandemi covid-

19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu.

“Untuk informasi mengenai prosedur pelayanan pihak staf

biasanya memberikan informasi ketika terjadi perubahan

karena selama pandemi covid-19 banyak terjadi

perubahan, informasi biasanya diberikan secara lisan

seperti penyuluhan dan secara tulisan yaitu adanya

spanduk yang dipajang didepan kantor dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu .”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat pada tanggal

WS 10 juni 2022 apakah dalam pelayanan masyarakat diberi

informasi mengenai prosedur pelayanan selama terjadinya

pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

“ Selama terjadinya pandemi untuk informasi prosedur


62

pelayanan dari pihak dinas pun sudah berupaya

memberikan informasi yang memudahkan masyarakat

dalam melakukan pelayanan seperti adanya informasi

prosedur pelayanan melalui website DPMPTSP Provinsi

Sulawesi Selatan atau website SIMAP ”

Wawancara bersama masyarakat NIWP pada tanggal 17

Juni 2022 apakah syarat syarat pelayanan yang diberikan sudah

dianggap jelas selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Persyaratan untuk pengurusan dokumen tidak pernah

mengalami perubahan selama ini baik sebelum pandemic

covid-19 terjadi maupun dimasa pandemic covid-19 terjadi

persyaratan pengisian dokumen nya tetap sama yaitu

pengisian formulir, melengkapi persyaratan umum serta

persyaratan khusus. lagi pula ketika masa pandemic covid-

19 terjadi yang menjadi kendalanya bukan mengenai

prosedur pengumpulan dokumen yang susah akan tetapi

pembatasan antrian dan waktu pelayanan yang semakin

berkurang membuat masyarakat resah karena sangat

penghambat selesainya proses pelayanan ”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat S pada tanggal

16 Juni 2022 apakah syarat syarat pelayanan yang diberikan

sudah dianggap jelas selama terjadinya pandemi covid-19 di


63

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Tidak semua persyaratan dipahami masyarakat dengan

cepat Saranya pihak kantor dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu menyiapkan media

informasi baik itu secara tulisan berupa brosur atau

pamflet yang bisa dibaca dan media sosial berupa

informasi website kantor dinas yang dapat diakses oleh

penerima layanan atau masyarakat seperti brosur atau

pamflet.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa

kebijakan pelayanan selama pandemi covid-19 sudah tidak

mengalami Kendala selain dikarenakan kebijakan pelayanan

sudah ditetapkan oleh peraturan pemerintah seperti prosedur

dan persyaratan pelayanannya tetap sama, namun yang

mengalami perubahan hanya pada penerapan protokol

Kesehatan dan pngurangan jam kerja sehingga membuat

masyarakat harus beradaptasi akan perubahan yang terjadi.

Sebagaimana telah dikemukakan dalam Undang-Undang

No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dan untuk

mengungkapkan bagaimana Implementasi Kebijakan

penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam hal ini sangat

berpengaruh bagi pelayanan public selama pandemi covid-19

dikarenakan kebijakan pelayanan publik sangat menunjang


64

pelayanan yang efektif sebab tanpa adanya sebuah kebijakan

baik organisasi maupun pelayanan tidak memiliki arah dan

tujuan.

2. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat atau bagian yang

memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran

suatu proses, termasuk juga dalam lingkup pelayanan publik.

Dengan adanya fasilitas yang mendukung akan memberikan

kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Akan

tetapi di masa pandemi covid-19 ini banyak sarana dan

prasarana yang bertambah terkhusus di kantor Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Realitanya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu sangat perlu memperhatikan sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan pelayanan terutama di

masa pandemi covid-19 maka dari itu timbul beberapa

pertanyaan yang dirangkum dalam sebuah wawancara singkat

yang dilakukan di lapangan antara mahasiswa dan informan

seperti dibawah ini:


65

Gambar 4. 2Sarana Dan Prasarana

Wawancara bersama Tim Teknis pada tanggal 7 Juni 2022

bagaimana kondisi dan ketersedian sarana dan prasarana

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Selama pandemi covid-19 pemerintah sudah mengeluarkan beberapa

kebijakan seperti yang menerapkan protokol Kesehatan. jadi sarana dan

prasarana yang berubah dari kantor dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu adanya penambahan protokol

kesehatan seperti pengukur suhu, tempat cuci tangan, dan

diterapkannya pake masker.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Administrasi pada

tanggal 7 Juni 2022 bagaimana kondisi dan ketersedian sarana

dan prasarana selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.


66

“Ketersediaan sarana dan prasarana di kantor kami sudah cukup baik

terlebih selama pandemi covid-19 secepatnya dilakukan perubahan

sarana untuk mencegah penyebaran virus covid-19 seperti menerapkan

protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci,

menyediakan tempat cuci tangan, menyedikan pengukur suhu, dan

menyediakan pembatas antara pemberi pelayanan dan masyarakat.”

Wawancara bersama Tim front Office pada tanggal 6 juni

2022 apakah ada media atau sumber informasi yang disediakan

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk media dan sumber informasi di kantor kami sudah tersedia baik

sebelum terjadinya pandemi covid-19 dan sumber media yang berupa

website resmi DPMPTSP provinsi Sulawesi Selatan ataupun SIMAP

yang mampu diakses oleh masyarakat untuk memberikan informasi

mulai dari informasi kantor sampai dengan informasi jenis pelayanan

apa yang masyarakat inginkan.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Tata Usaha 6 Juni

2022 apakah ada media atau sumber informasi yang disediakan

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk media biasanya berupa dua secara lisan maupun tulisan

dikarenakan sebagian masyarakat masih ada yang belum paham akan

teknologi sehingga masih ada pemberian informasi yang dilakukan oleh


67

staff pihak dari dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu kepada masyarakat akan tetapi biasanya informasi juga ada yang

berupa tulisan seperti brosur,media surat kabar, dan pemberitahuan

yang biasanya dipajang di papan informasi dinas penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu..”

Wawancara Bersama Tim Teknis 7 Juni 2022 bagaimana

kesiapan protokol kesehatan dalam pelayanan selama pandemi

covid-19 selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk protokol Kesehatan itu sudah sangat siap karena yang kita

ketahui memang untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19

seharusnya kita sama sama membantu pemerintah seperti selalu

menerapkan pake masker dan cuci tangan dan selalu juga gunakan

hanzanitaser supaya kedepannya tidak ada lagi penyebaran untuk virus

covid-19.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Administrasi 7 Juni

2022 bagaimana kesiapan protokol kesehatan dalam pelayanan

selama pandemi covid-19 selama terjadinya pandemi covid-19 di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Realitanya di kantor dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu untuk kesiapan protokol kesehatannya sudah sangat baik

terlebih diharuskan selalu pake masker untuk mendapatkan pelayanan

jika masyarakat tidak memakai masker maka tidak akan mendapat


68

pelayanan serta diterapkan juga pembatasan jumlah pelayanan dalam

sehari yaitu minimal 100 dokumen pelayanan untuk mencegah

penyebaran covid-19.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

sudah melakukan berbagai upaya dalam mengurangi angka

penyebaran virus covid-19 terkhusus sarana dan prasarana agar

masyarakat tetap dapat melakukan pelayanan pada di masa

pandemi covid-19.

Masyarakat mempunyai hak dalam pelayanan publik, untuk

itu sarana dan prasarana penting untuk dikembangkan apalagi di

masa pandemi covid-19 banyak hal yang menyebabkan

masyarakat enggan melakukan pelayanan oleh sebab itu pihak

pemerintah agar memperhatikan masalah tersebut.

Dengan ini pula timbul beberapa pertanyaan masyarakat

bagaimana cara penanganan dari masalah sarana dan

prasarana yang dirangkum dalam sebuah wawancara singkat

yang terjadi selama dilapangan antara mahasiswa dan informan

sebagai berikut.

Wawancara bersama masyarakat WS pada tanggal 10 Juni

2022 bagaimana keadaan sarana dan prasarana selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.


69

“Dari sebagian masyarakat mengeluhkan karena tidak

tersedianya masker secara gratis untuk penerima layanan

yang lupa membawa masker dan hanya diberitahukan

untuk menyediakan masker sebelum masuk ke dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

melakukan pelayanan.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat NIWP pada

tanggal 17 Juni 2022 bagaimana keadaan sarana dan prasarana

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Sarana dan Prasarana tetap baik akan tetapi ada yang

mengalami beberapa perubahan contohnya dengan tidak

bertatap muka langsung akan tetapi adanya pembatasan

atau skat antara pemberi layanan dan masayarakat akan

tetapi sebagai masyarakat dapat memklumi hal tersebut

karna hal tersebut semerta semerta untuk pencegah

penyebaran covid-19.”

Wawancara Bersama masyarakat AA pada tanggal 18 Juni

2022 apakah sarana disiapkan berbasis digital selama terjadinya

pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

“Untuk sarana yang berbasis digitalnya karna pihak kantor

melakukan pembatasan dalam pelayanan sehingga pihak


70

kantor menyediakan layanan dalam bentuk website SIMAP

yang bisa di akses oleh masyarakat akan tetapi dari

Sebagian masyarakat yang belum paham prosesnya masih

bisa tetap datang ke kantor dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu untuk menanyakan ke pihak

kantor atau staf front office.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat S pada tanggal

16 juni 2022 apakah sarana disiapkan berbasis digital selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Sebenarnya untuk sarana berbasis digital seperti website

SIMAP sudah ada untuk semua layanan perizinan akan

tetapi masih ada Sebagian masyarakat belum beradaptasi

akan hal itu sehingga masih merasa akan lebih efektif jika

datang ke kantor dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu.”

Wawancara bersama masyarakat HR pada tanggal 13 Juni

2022 apakah kursi sebagai fasilitas disesuaikan dengan protokol

Kesehatan selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Selama terjadi pandemi covid-19 pembatasan kursi

antrian sudah diberlakukan untuk saling menjaga jarak.

mulai dari kursi antrian menunggu pelayanan sampai meja


71

front office sudah dibatasi akan tetapi terkadang

masyarakat masih banyak yang melanggar saya sebagai

masyarakat yang melakukan pelayanan kadang untuk

saling menegur padahal pandemi ini tidak bisa disepelekan

apami kalau tersebar tanpa kita tau.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat AJR pada

tanggal 14 Juni 2022 apakah kursi sebagai fasilitas disesuaikan

dengan protocol Kesehatan selama terjadinya pandemi covid-19

di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Sebagai fasilitas yang memang sudah ada, pihak kantor

berupaya menyediakan kursi antrian yang berjarak

dengan memberikan tanda silang bagian antara kursi satu

dengan yang lain agar tetap menjaga jarak dalam proses

mendapatkan layanan.”

Wawancara bersama masyarakat AA pada tanggal 18 Juni

2022 apakah disiapkan handzaniteser dan tempat cuci tangan

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Kalau tentang kesediaan tempat cuci tangan selama

pandemi covid-19 sudah tersedia dari pihak dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

namun, terkadang masyarakat sendiri yang belum sadar

pentingnya 5M (memakai masker, mencuci tangan,


72

menjaga jarak,menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas)

dan mereka belum terbiasa dengan keadaan dimana harus

mematuhi protokol kesehatan.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat HR pada

tanggal 13 Juni 2022 Apakah disiapkan handzanitizer dan tempat

cuci tangan selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Dari pihak Kantor Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah menyediakan tempat

cuci tangan dan hand zanitiser dikarenakan hal tersebut

dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan agar virus

covid-19 tidak menyebar.”

Wawancara bersama masyarakat NPWP pada tanggal 17

Juni 2022 apakah sistem antrian selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu mengikuti protokol Kesehatan.

“Untuk antrian biasanya dibatasi hanya sebatas nomor

antrian yang diberikan kepada masyarakat. Selama

pelayanan belum dilakukan staff menginfokan kepada

masyarakat agar mempersiapkan dokumen yang

dibutuhkan. Selanjutnya, pada saat nomor antrian sudah

disebutkan dokumen di setor ke dalam loket lalu setelah itu

kembali menunggu untuk tindak lanjutnya.”


73

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat S pada tanggal

16 Juni 2022 apakah sistem antrian selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu mengikuti protokol Kesehatan.

“Pada sistem antrian pihak dari Kantor Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu tentunya sudah

menghimbau untuk tetap mengikuti protokol Kesehatan

seperti dalam antrian untuk pengumpulan dokumen harus

jaga jarak antara satu dengan yang lainnya akan tetapi

masih ada masyarakat belum paham akan pentingnya hal

tersebut sehingga terkadang pihak keamanan dari kantor

dinas pun turun tangan untuk memberikan arahan agar

jaga jarak.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana selama pandemi covid-19 sebagian sudah tersedia seperti tempat

cuci tangan, handzanitizer, kursi antrian yang berjarak, dan sekat antara meja

pelayanan sedangkan yang belum tesedia yaitu penyediaan masker secara

gratis yang di berikan kepada masyarakat yang lupa memakainya. Namun

kedala terbesar dari pembatasan pelayanan dalam hal sarana dan prasarana

yaitu masih banyak masyarakat yang masih kurang paham padahal pihak dinas

pun sudah berupaya mengembangkan sarana dan prasarana di masa pandemi

covid-19.

Sesuai dengan pembahasan mengenai sarana dan prasarana yang


74

sangat mempengaruhi keefektivitasan pelayanan publik seperti yang

dikemukakan moenir (2016:119) Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat

dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan organisasi. sedangkan

Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya

proses pekerjaan, seperti ruang kerja, ruang tunggu, dan sebagainya.

Begitupun di masa pandemi covid-19 diharuskan pihak kantor dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu untuk memperbaharui

sarana dan prasarana seperti menambah protokol Kesehatan demi mengurangi

angka penyebaran virus covid-19

3. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan adalah jangka waktu

penyelesaian suatu pelayanan publik mulai dari dilengkapi

persyaratan teknis dan administrasi hingga selesainya suatu

proses pelayanan.Standar waktu pelayanan sangat penting bagi

pengguna layanan untuk kejelasan jangka waktu penyelesaian

izin yang mereka buat di unit penyelenggaraan perizinan.

Namun dalam hal waktu penyelesaian pelayanan banyak

mengalami perubahan yang membuat pihak dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu harus melakukan

beberapa pemahaman kepada masyarakat akan hal tersebut.

Melihat dari aspek yang dijelaskan diatas terdapat kendala

yang serius sehingga menimbulkan beberapa pertanyaan

mengenai hal tersebut yang dirangkum melalui wawancara


75

singkat yang terjadi di lapangan antara mahasiswa dan informan

seperti berikut.

Wawancara bersama Tim Front Office pada tanggal 6 juni

2022 bagaimana waktu penyelesaian pelayanan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk waktu penyelesain pelayanannya sudah ditetapkan sesuai standar

pelayanan baik sebelum pandemi covid-19 atau setelah adanya pandemi

covid-19 dan itu sudah jelas informasinya untuk masyarakat namun pada

saat pandemi covid-19 ada pembatasan pelayanan yang kita lakukan

seperti per hari pelayanan yang dilakukan maksimal 100 dokumen dan di

jam jam tertentu tidak dilakukan juga pelayanan seperti jam 13.00 untuk

hari senin s.d rabu akan tetapi penyelesaian dokumen tetap sama sesuai

dengan standar pelayanan yaitu maksimal 7 hari.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Administrasi 7 Juni

2022 bagaimana waktu penyelesaian pelayanan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Penyelesain waktu untuk kelengkapan dokumen sampai selesainya

dokumen diproses atau terbitnya perizinan sudah ada ketetapan

waktunya sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 7 hari sesuai

dengan ketentuan pemerintah dan ada beberapa mekanisme atau

proses pengerjaan dokumen yang memakan waktu tapi pihak kantor


76

dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu selalu berupaya untuk

tepat waktu agar masyarakat juga lebih tenang dalam melakukan

pengurusan apalagi selama pandemi covid-19 masyarakat merasa

sangat gelisah akan susahnya melakukan pengurusan perizinan.”

Wawancara bersama Tim Teknis 7 Juni 2022 bagaimana

keterbukaan informasi tentang standar waktu pelayanan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Selama pandemi covid-19 berbagai cara dilakukan untuk menyebarkan

informasi mengenai adanya perubahan waktu pelayanan baik itu melalui

beberapa penyuluhan sampai informasi yang dipasang papan informasi di

depan pintu kantor karena bisanya masyarakat akan lebih mudah melihat

informasi kalau sudah ada tertera di depan kantor walaupun selama pandemi

covid-19 masih banyak masyarakat yang bertanya ke kantor bagaimana

perubahan waktu pelayanan yang dilakukan di kantor sekarang.”

Adapun yang ditambahkan dari Tim Tata Usaha 6 Juni

2022 bagaimana keterbukaan informasi tentang standar waktu

pelayanan selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk informasi ke masyarakat mengenai perubahan standar waktu pelayanan

selama pandemic covid-19 pihak kantor sendiri berupaya memberikan informasi

di depan kantor berupa pamflet atau spanduk yang bertuliskan waktu pelayanan

namun biasanya dari pihak kantor dinas penanaman modal dan pelayanan
77

terpadu satu pintu masih melayani Ketika ada dari Sebagian masyarakat yang

ingin bertanya mengenai hal perubahan standar waktu pelayanan selama

pandemic covid-19 apalagi selama pandemi covid-19 masyarakat belum banyak

tahu tentang adanya pembatasan pelayanan dan harus tetap menerapkan

protokol Kesehatan walaupun di situs web resmi kami DPMPTSP sudah tertera

berbagai informasi mengenai hal tersebut tetapi masih ada sebagian masyarakat

yang masih belum paham teknologi sehingga membuat mereka masih tetap

dating kekantor .”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk

waktu pelayanan sudah memiliki standar tetap sehingga baik

dalam masa pandemi covid-19 tidak akan berpengaruh untuk hal

waktu pelayanan.

Bagi masyarakat waktu pelayanan sangat berpengaruh

untuk segala pengurusan dikarenakan masyarakat terkadang

ingin berkas yang sudah dimasukkan ke dinas agar cepat

diproses namun pada kenyataannya pada masa pandemi covid-

19 banyak hal yang menghambat waktu pelayanan sehingga

masyarakat resah dan membutuhkan solusi oleh karena itu

timbul beberapa pertanyaan yang dirangkum dengan wawancara

singkat yang terjadi dilapangan antara mahasiswa dan informan

seperti berikut.

Wawancara bersama masyarakat HR pada tanggal 13 Juni

2022 bagaimana menurut masyarakat dengan adanya


78

perubahan waktu pelayanan selama terjadinya pandemi covid-19

di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Dalam pengurusan dokumen dapat dikatakan sedikit terhambat karena

dengan adanya pembatasan seperti jam kerja pelayanan dari jam 08.00

s.d 12.00 serta pembatasan antrian melalui loket saya rasa itu sangat

kurang baik walaupun sebagai masyarakat harus membantu pemerintah

dalam mengurangi angka penyebaran virus covid-19 akan tetapi

seharusnya dari pihak kantor sendiri harus memaksimalkan atau

memberikan solusi agar walaupun terdapat banyak pembatasan tapi

pelayanan yang dapatkan juga efisien .”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat AA pada

tanggal 18 juni 2022 bagaimana menurut masyarakat dengan

adanya perubahan waktu pelayanan selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

“ Menurut saya wajar wajar saja agar para staff dan

masyarakat bisa terhindar dari paparan virus covid-19

pemerintah pun sudah menghimbau agar kesadaran dari

kita masing masing demi Kesehatan maka dari itu untuk

perubahan waktu pelayanan seharusnya tidak masalah

bagi saya yang menjadi masalah ketika para staff dengan

sengaja memperlambat proses dokumen dengan alasan

work From Home”


79

Wawancara bersama masyarakat S pada tanggal 16 Juni

2022 apakah masyarakat sudah merasa mendapatkan

pelayanan yang maksimal selama terjadinya pandemi covid-19 di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Belum maksimal masyarakat terkadang membutuhkan beberapa hari

untuk menyelesaikan pengurusan misalnya pengurusan izin usaha yang

sebelum pandemic hanya 3-4 hari sekarang sudah 7 hari namun dalam

hal ini saya sebagai masyarakat mengerti kantor dinas penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu juga menjalankan tugasnya untuk

mengurangi angka penyebaran virus covid-19.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat WS pada

tanggal 10 Juni 2022 apakah masyarakat sudah merasa

mendapatkan pelayanan yang maksimal selama terjadinya

pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

“Untuk pelayanan yang maksimal menurut saya pribadi

belum maksimal dikarenakan jam kerja semakin sedikit

hanya 4 hari jam kerja sehingga membuat masyarakat

merasa kesal karena harus datang ke kantor berkali kali

apalagi di masa pandemic covid-19 yang masyarakat

rasakan semakin banyak kendala untuk melakukan sebuah

pengurusan perijinan seperti antrian yang hanya dibatasi

beberapa dokumen saja dan itu pun prosesnya memakan


80

waktu sampai 7 hari jadi untuk saya sangat tidak efisien.”

Wawancara bersama masyarakat AJR pada tanggal 14

Juni 2022 apakah pegawai atau staf selalu ada pada saat jam kerja

selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Pada saat saya melakukan pengurusan dokumen selama pandemi covid-19 atau

sebelumnya disaat jam kerja pihak staff selalu stay di meja front office dan

selalu melayani sesuai apa yang ingin diurus misalnya ingin melakukan

pengurusan tentang perizinan bangunan pihak staff akan menanyakan terlebih

dahulu kelengkapan dokumen selanjutnya setelah dikonfirmasi, lalu diberikan ke

pihak staff, setelah itu dokumen yang sudah dikumpulkan akan diproses sampai

dengan terbitnya perizinan yang diinginkan dan selama ini pun pelayanan yang

diberikan dari pihak staff sangatlah baik.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat NIWP pada

tanggal 17 Juni 2022 apakah pegawai atau staf selalu ada pada saat

jam kerja selama terjadinya pandemi covid-19 di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Dari yang saya lihat Ketika saya mengurus izin usaha walaupun mereka

dibatasi oleh pergantian waktu jam kerja akan tetapi pihak kantor dinas atau

para staf front office tetap selalu bergantian dalam memberikan layanan

sehingga masyarakat tetap mendapat layanan yang baik.”

Wawancara bersama masyarakat AA pada tanggal 18 Juni

2022 apakah dalam memberikan pelayanan staf atau pegawai selalu


81

tepat waktu dalam menyelesaikan tugas selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

“Untuk ketepatan waktu dalam menyelesaikan satu dokumen terkadang masih

kurang maksimal disebabkan ada beberapa pegawai yang tidak sedang berada

di kantor dinas untuk hal ini ada beberapa kebijakan pemerintah memberlakukan

kerja dari rumah sehingga hal ini juga yang selalu menghambat pengurusan

dokumen karena terkadang pegawai yang berwenang menyelesaikan pengurusan

dokumen pihak staff atau pegawai menyelesaikan tugasnya di rumah padahal

masyarakat ingin secepatnya mendapatkan dokumen tersebut misalnya Ketika

kita ingin mengurus dokumen izin usaha namun dihambat waktu penyelesaiannya

sebab staf yang mengerjakan sedang tidak ada dikantor..”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat WS pada

tanggal 10 Juni 2022 apakah dalam memberikan pelayanan staf atau

pegawai selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Pendapat saya pribadi soal ketetapan waktu selama

menyelesaikan dokumen yang disetor belum tepat waktu

dikarenakan selama pandemic covid-19 jam kerja yang

berlaku hanya senin s.d rabu jam 08.00-12.00 WIB yang

membuat masyarakat merasa terburu buru belum lagi

sistem antrian yang sangat menyita waktu dan lebih


82

parahnya diberlakukan kebijakan kerja dari rumah hal itu

yang membuat jam kerja setiap staf berbeda-beda

sehingga menjadi sebuah masalah dalam menyelesaikan

dokumen walaupun perubahan sistem pelayanan ada yang

menggunakan online namun masih kurang efektif bagi

kami masyarakat..”

Wawancara bersama masyarakat S pada tanggal 16 Juni

2022 puaskah anda terhadap jadwal waktu yang ditetapkan untuk

proses pelayanan setiap jenis perizinan selama terjadinya pandemi

covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

“Sebenarnya saya peribadi sebagai masyarakat merasa kurang

puas dengan waktu pelayanan yang begitu singkat seperti jam

kerja yang diterapkan hanya 5 jam sehari dan diberlakukannya

pelayanan yang hanya 3 sehingga masyarakat yang tadinya bisa

mendapatkan layanan tapi harus tertunda akibat jam kerja yang

sudah lewat akan tetapi untuk mengurangi penyebaran virus

covid-19 saya sebagai masyarakat mengerti dan paham kalau

waktu yang ditetapkan biasanya tidak sesuai.”

Adapun yang ditambahkan dari masyarakat AJR pada

tanggal 14 Juni 2022 Puaskah anda terhadap jadwal waktu yang

ditetapkan untuk proses pelayanan setiap jenis perizinan selama

terjadinya pandemi covid-19 di Dinas Penanaman Modal dan


83

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Untuk kepuasan sebenarnya masih belum puas

dikarenakan pembatasan waktu pelayanan yang selama

pandemic covid-19 dikurangi yang sehingga membuat

masyarakat harus datang berkali kali ke dinas walaupun

ada yang lebih mudah dengan melihat informasi melalui

website SIMAP akan tetapi masih banyak dari masyarakat

belum paham untuk media internet jadi mereka tetap

datang ke kantor dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu untuk berkonsultasi kepada pihak staff

dan melakukan pengurusan dokumen yang ingin diurus.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk

waktu pelayanan masih banyak yang mengalami kendala dan

masih kurang efektif sebab selama terjadinya pandemi covid-19

waktu pelayanan berkurang, awalnya sebelum terjadinya

pandemi covid-19 jam kerja terjadi dari hari senin sampai jumat

dimulai pukul 08.00 s.d 15.30 namun setelah terjadi pandemi

covid-19 jam kerja terjadi dari hari senin sampai rabu dimulai

pukul 08.00 s.d 12.00 dan masyarakat juga belum beradaptasi

sehingga semua pelayanan harus sama seperti sebelum

pandemi covid-19 terjadi.

Berdasarkan teori menurut Ridwan dan Sudrajat

(2009:103), setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus


84

memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan

adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan

adalah aturan yang diberlakukan dalam penyelenggaraan

pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima

pelayanan. Yakni meliputi waktu penyelesaian pelayanan

ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan

penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan sehingga sangat

berpengaruh terhadap keefektivitasan pelayanan publik

terkhusus selama pandemic covid-19 waktu pelayanan yang

berubah membuat dari Sebagian masyarakat sedikit khawatir

dan resah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terkait efektifitas pelayanan

publik selama terjadinya pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu di Provinsi Sulawesi Selatan dapat disimpulkan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi

Sulawesi Selatan sudah berupaya untuk tetap mengefektifitaskan pelayanan publik

namun Realitanya yang terjadi di masyarakat pelayanan yang didapatkan masih

kurang maksimal, walaupun untuk kebijakan pelayanan sudah tidak mengalami

kendala dikarenakan untuk kebijakan sudah ditetapkan oleh undang undang nomor

25 tahun 2009 tentang implementasi kebijakan pelayanan publik akan tetapi untuk

saranan dan prasarana masih ada yang belum tersedia dan kesadaran dari

masyarakat pun masih sangat kurang akan pentingnya menerapkan 5 M (memakai

masker, mencuci tangan, menjaga jarak,menjauhi kerumunan, mengurangi

mobilitas) sehingga dapat dikatakan belum efektif untuk penerapan sarana dan

prasarana dan untuk waktu pelayanan dapat dikatakan juga belum efektif karena

waktu pelayanan yang semakin berkurang yang awalnya jam kerja 5 hari sebelum

pandemi covid-19 berubah menjadi 3 hari jam kerja sehingga membuat masyarakat

resah, adapun juga pelayanan yang dilakukan secara online membuat masyarakat

harus beradaptasi dan belajar bagaimana cara penggunaannya seperti website

SIMAP yang sebenarnya mempermudah masyarakat akan tetapi masih banyak dari

85
masyarakat yang belum paham penggunaan teknologi

86
87

serta informasi yang seharusnya lebih diupayakan untuk masyarakat agar tidak

terjadi salah paham mengenai pembatasan pembatasan guna mencegah

penyebaran virus covid-19.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan

saran yaitu demi meningkatkan efektifitas dan kualitas

pelayanan kepada masyarakat terutama selama pandemi

covid-19 hendaknya para pegawai di Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Provinsi Sulawesi Selatan tetap mengupayakan berbagai

cara untuk memenuhi pelayanan masyarakat walaupun

dalam kondisi pandemi covid-19 terjadi demi kelancaran dan

efektifnya pelayanan.Dengan beberapa faktor yang

mempengaruhi hendaknya dari di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi

Sulawesi Selatan memberikan informasi secara tegas

mengenai kebijakan pelayanan kepada masyarakat sehingga

tidak ada lagi kesalah pahaman dalam melakukan pelayanan

dan si penerima layanan pun merasa tidak didiskriminasi.

Selain kebijakan pelayanan Sarana dan prasarana yang ada

di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan perlu

diperbaharui apalagi di masa pandemi viovid-19 agar lebih


88

mendukung kinerja para aparat pelaksana pelayanan dan

meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat pengguna

layanan. Dan demi pelayanan yang prima kepada masyarakat

selama pandemi covid-19 , sebaiknya Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Provinsi Sulawesi Selatan sesegera mungkin dapat

meminimalisir keresahan masyarakat mengenai waktu

pelayanan yang semakin terbatas dan selalu memberikan

pemahaman kepada masyarakat bahwa baik di masa

pandemi covid-19 pelayanan yang diberikan tetap dilakukan

secara baik.
89

DAFTAR PUSTAKA

A.F.Stoner Janes, dkk. 2013.Manajemen, edisi Indonesia. Jakarta: PT. Prenhalindo.

Claudia Pantow, Johannis Kaawoan, Neni Kumayas Jurnal Eksekutif Vol 3, No 3 (2019)
“Efektivitas Pemekaran Kecamatan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Di Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa”.

Damin, sudarwan. 2011.motivasi kepemimpinan & Efektivitas kelompok. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Edi, Fandi Rosi Sarwo. 2016. Teori Wawancara Psikodignostik. Penerbit LeutikaPrio.

https://pelayananpublik.id/2019/08/12/pengertian-sarana-dan prasarana-fungsi-
hingga-contohnya/.

https://www.merdeka.com/sumut/contoh-kebijakan-publik-pengertian-dan-
tingkatan-

di-dalamnya-kln.html.

Julia, Sopha, 2010, Efektivitas Program Bantuan 121 Operasional Sekolah, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Kepmenpan No 63/KEP/m. PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
90

Mania, Sitti. 2017. “Observasi Sebagai Alat Evaluasi Dalam Dunia Pendidikan Dan
Pengajaran.” Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 11(2):
220–33.

Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 2014. Hal 20. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber.

Muasaroh. 2010. Aspek-aspek Efektivitas studi Tentang Efektivitas Pelaksanaan Program


Pelaksanaan PNPM-MP. Universitas Brawijaya Malang.

Moleong, L. J 2016. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Munthe, Ashiong P. 2015. “Pentingnya Evaluasi Program Di Institusi Pendidikan: Sebuah


Pengantar, Pengertian, Tujuan Dan Manfaat.” Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan 5(2): 1–14.

Nuriyanto, Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Indonesia, Sudahkah Berlandaskan


Konsep “Welfare State”?, Jurnal Konstitusi, Volume 11, Nomor 3, September 2014,
Hal. 436.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi


No.19,Bn.2021/No.436 Tentang Standar Pelayanan Di Lingkungan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi.

Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu.

Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah


Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705-709.

Rizky Fitriyansyah, A. D. (2020). Efektivitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam


Meningkatkan Kualitas Pelayanan PUblik Di DInas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Aceh. Jurnal Proposal, 685-694.

Rahmayanti, Nina. (2010). Manajemen Pelayanan Prima. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Robbins.2015.Perilaku organisasi. Index. Jakarta.

Sinambela, L. P. (2010). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sawir Muhammad , 2020, Birokrasi Pelayanan Publik, Yogyakarta: CV Budi Utama.

Saleh Akh Muhafik. 2010. Public Service Communication. Malang: UMM Press.

UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.


91

Yukl , Gary.2015.Leadership in organisations. Terjemah jusuf udayana. kepemimpinan


dalam organisasi. Edisi 3. Jakarta :Penerbit Prenhallindo. Tentang Metode-metode
Baru. Jakarta: UIP.
92

L
A
M
P
I
R
A
N
93

PEDOMAN WAWANCARA

1. Kebijakan Pelayanan

a. Bagaimana kebijakan pelayanan selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

b. Bagaimana persyaratan administrasi dalam pelayanan selama pandemi covid- 19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

2. Saran Dan Prasarana

a. Bagaimana kondisi dan ketersedian sarana dan prasarana selama pandemi covid-19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

b. Apakah ada media atau sumber informasi yang disediakan selama pandemi covid- 19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

c. Bagaimana kesiapan protokol kesehatan dalam pelayanan selama pandemi covid-19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

3. Waktu Pelayanan

a. Bagaimana waktu penyelesaian pelayanan selama pandemi covid-19 Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu?

b. Bagaimana keterbukaan informasi tentang standar waktu pelayanan selama pandemi

covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

Lampiran 1
94

PEDOMAN WAWANCARA

1. Kebijakan Pelayanan

a. Apakah selama terjadinya pandemi masyarakat mengalami kendala tentang

kebijakan yang berlaku. selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

b. Bagaimana sistem pelayanan yang diberikan selama pandemi covid- 19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

c. Apakah staf selalu mengutamakan keinginan masyarakat dalam

pelayanannya selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu?

d. Apakah dalam pelayanan masyarakat diberi informasi mengenai prosedur

pelayanan. selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu?

e. Apakah syarat syarat pelayanan yang diberikan sudah dianggap jelas

selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu ?

2. Saran Dan Prasarana

a. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana selama pandemi covid- 19 Di

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu?

b. Apakah sarana disiapkan berbasis digital selama pandemi covid- 19 Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

c. Apakah kursi sebagai fasilitas disesuaikan dengan protocol Kesehatan

selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


95

Satu Pintu ?

d. Apakah disiapkan handzaniteser dan tempat cuci tangan selama pandemi

covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu?

e. Apakah sistem antrian selama terjadinya pandemi covid-19 mengikuti

protokol Kesehatan selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

3. Waktu Pelayanan

a. Bagaimana menurut masyarakat dengan adanya perubahan waktu

pelayanan selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

b. Apakah masyarakat sudah merasa mendapatkan pelayanan yang maksimal

selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu ?

c. Apakah pegawai atau staf selalu ada pada saat jam kerja selama pandemi covid- 19

Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

d. Apakah dalam memberikan pelayanan staf atau pegawai selalu tepat waktu dalam

menyelesaikan tugas selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?

e. Puaskah anda terhadap jadwal waktu yang ditetapkan untuk proses pelayanan setiap

jenis perizinan selama pandemi covid- 19 Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu ?


96

Lampiran 2

DOKUMENTASI

1. Bersama masyarakat
97
98

2. Bersama pihak Kantor


99

Anda mungkin juga menyukai