PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
baru (new media) lambat laun mengambil alih hampir semua kemampuan yang
dimiliki oleh media konvensional, bahkan pada titik tertentu new media
memberikan lebih dari apa yang bisa diberikan oleh media konvensional. Hal ini
yang bersifat masif hal itu didasari semua karena kebebasan komunikasi dan
memperoleh informasi saat ini telah diberikan oleh pemerintah, sebagaimana yang
dengan segala jenis saluran yang tersedia”. Teknologi dalam perkembangan arus
membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu
menjadi pola kominikasi informasi tanpa batas. Dengan demikian, pada dasarnya
dari media massa tradisional menjadi media massa baru. Pada akhirnya media
1
baru dalam konteks teknologi dan globalisasi mengalami perubahan yang
industri dan teknologi media komunikasi. Dalam wacana media komunikasi baru
merupakan komunitas yang sangat haus akan informasi dan tidak ingin dikatakan
sebagai orang yang yang ketinggalan jaman karena ketinggalan informasi kearah
ditambah nya dengan ada nya Undang – Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang
kerjasama antar stasiun televisi yang menjadi induk jaringan sebagai kordinator
penyiaran dengan stasiun televise local yang berfungsi sebagai anggota jaringan,
2
disamping itu system ini juga memberikan peluang bagi televisi lokal untuk lebih
maju dan berdaya saing tetapi tantangan globalisasi, kemajuan teknologi dan
penyiaran radio dan televisi baik dikota maupun di daerah semakin meningkat hal
televisi berjaringan atau lokal.1 Kasus yang terjadi yaitu usaha penyiaran televisi
perorangan dengan menggunakan parabola merek matrix sinyal dari satelit yang
ditangkap LNB (Low Noise Band) yang menempel di parabola, dialirkan melalui
kabel menuju Receiver kemudian dari Receiver masuk ke modulator masuk lagi
ke Coobiner lalu masuk ke boster setelah itu disalurkan melalui kabel ke para
antara lain : Golabal TV, SCTV, INDOSIAR, RCTI, MNCTV, METRO TV,
TRANS TV, TRANS 7, ANTV, TV ONE, JTV, R TV, FOX SPORT, BEIN
TV;-, XINGXONG, K DRAMA, dan DMC TV. Masih banyak kita temukan di
contoh di wilayah Kukar tepatnya di Kec,Muara Jawa, Kec. Samboja, Kec. Teluk
1
Budhijanto Danrivanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran Teknologi Informasi, 2009,
pelanggan rata-rata berkisar kurang lebih 500 orang s/d 1500 orang pelanggan dan
Usaha penyiaran televisi perorangan ini telah berjalan cukup lama berkisar
5 tahun s/d 10 Tahun lebih tanpa memiliki izin Penyiaran dari Pemerintah yang
mengetahui harus memiliki izin akan tetapi pengusaha penyiaran televisi tersebut
(1) huruf b “didirikan dengan bentuk badan hukum Indonesia berupa perseroan
(3). Ada sanksi pidana apabila usaha penyiaran televisi perorangan tanpa
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk penyiaran radio dan pidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) untuk penyiaran televisi, setiap orang
4
(1)’’ pasal 33 ayat (1) berbunyi “ sebelum menyelenggarakan kegiatannya
televisi kabel memang merupakan salah satu problem utama. Pasalnya, para
pengelola televisi kabel menjadikan jumlah dan ragam siaran sebagai keunggulan
kompetitifnya. Paling tidak, ada lebih dari sepuluh sumber siaran televisi kabel
mengatakan, sumber siaran itu seolah-olah dianggap tercurah begitu saja dari
langit.
sebagai pemegang hak siar (content provider), siaran free to air (FTA) asing yang
langsung diambil dari satelit yang tidak memliki landing rights di Indonesia. Juga
siaran FTA asing yang langsung diambil dari satelit yang memiliki landing rights
di Indonesia, siaran FTA dari stasiun televisi lokal di daerah setempat, siaran FTA
dari stasiun televisi lokal yang berada di luar provinsinya, dan siaran FTA dari
stasiun sistem stasiun jaringan (SSJ). Juga siaran yang materinya diperoleh dari
pemerintah daerah setempat, siaran yang diproduksi sendiri, baik yang dilakukan
secara langsung (live) maupun tunda (tapping), siaran yang khusus menyiarkan
iklan sepanjang hari (misalnya, home shopping), serta siaran yang materinya
menyangkut persoalan hak siar maupun persoalan sensor yang menjadi kewajiban
5
lembaga penyiaran. Hingga kini, masih terdapat pengelola televise kabel yang
semestinya hanya merupakan end user (pelanggan) dari sebuah LPB Melalui
tanpa hak. Modus pencurian hak siar seperti ini paling lazim dijumpai.
Padahal, pemegang hak siar sudah berupaya agar terbangun kemitraan yang tidak
memberatkan pengelola TV Kabel. Pada wilayah bisnis seperti ini, KPID cukup
kerjasama yang dipilih sesuai mekanisme pasar. Pola bisnis konten siaran seperti
ini tidak melulu didasarkan pada aspek bisnis semata tapi juga memperhatikan
Sejauh ini, pola kerjasama yang telah diterapkan oleh content provider
Kalaupun jumlahnya tidak sebanyak yang diminta oleh pemilik content provider
mencukupi jumlah yang diminta. Tidak jadi soal apabila secara faktual jumlah
content provider dengan content provider lainnya. Lebih menarik lagi karena nilai
jual hak siar sepakbola jauh lebih tinggi dibanding kanal premium, yang
siar ini. Hak siar yang sejatinya eksklusif, dicuri lantaran tergiur keuntungan
finansial.
B. RUMUSAN MASALAH.
tentang penyiaran?
C. TUJUAN PENELITIAN
Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Adapun yang dimaksud dengan siaran
adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan
gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun
spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk
dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
penerima siaran. Dalam Undang-undang itu juga diatur masalah ketentuan dan
7
pengaturan hukum mengenai penyelenggara jasa pelayanan penyiaran mengenai
KPI yang bertugas mengatur hal-hal mengenai penyiaran; dan yang terdiri dari :
penyiaran, perizinan menjadi tahapan keputusan dari negara (melalui KPI) untuk
tanggungjawab secara kontinyu dan berkala agar setiap lembaga penyiaran tidak
melenceng dari misi pelayanan informasi kepada publik. Dalam sistem perizinan
izin penyelenggaraan penyiaran. Sementara itu dari sisi proses dan tahapan,
i. Masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI;
8
ii. Rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI;
iii. Hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan khusus
iv. Izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah
Pemberian izin dilakukan secara bertahap, yakni, izin sementara dan izin
penyiaran radio wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 6 (enam) bulan
sedangkan untuk lembaga penyiaran televisi wajib melalui masa uji coba siaran
paling lama 1 (satu) tahun. Perlu dicatat, bahwa izin penyiaran yang sudah
Televisi Kabel. Terkait dengan masalah perizinan yang memberi dampak atau
akibat sekaligus kewajiban hukum, maka surat izin bagi lembaga atau badan
2
https://anggieagustriansyah.wordpress.com/pembahasan-2/pembahasan/.diakses terakhir tanggal
5 Juni 2015
9
II. Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran TV Melalui Kabel,
b) Data teknis;
dan ayat (5), diproses dalam tenggang waktu paling lama 30 (tiga
kabupaten juga banyak menyimpang dari standar penyelenggaran siar yang mana
Karena banyak juga siaran luar negeri yang disiarkan oleh beberapa
layak di tonton oleh anak-anak, termasuk siaran yang bertentangan dengan adat
tenaga untuk tim evaluasi terhadap standar kelayakan operasi. Juga penting
sosialisiasi oleh KPID dan asosiasi TV kabel di beberapa kabupaten. Atau lebih
Perda tentang jasa pelayanan TV kabel dari tiap kabupaten dan perlunya juga
kabel di daerah yang melibatkan KPID Kaltiml, Pemda, kepolisian agar penyedia
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi di bidang karya ilmiah
b. Manfaat Praktis
11
Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pihak
E. TINJAUAN PUSTAKA
telah ditemukan mesin cetak maupun pesawat radio, namun dari aspek
dapat melupakan nama Fransworth (USA) sebagai seorang yang pertama sekali
ditampilkan secara elektronik di layar pada tahun 1920. Kemudian pada tahun
Tabung vakum yang oleh Frasnworth diberi nama Image Dissector itulah
12
meski pada saat itu sempat diperdebatkan karena masih ada pihak lain yang
RCA mengklaim bahwa Vladimir Zworykin lah yang pertama sekali menemukan
agustus 1962 dalam siaran percobaan oleh TVRI. Barulah kemudian secara
definitif TVRI menyiarkan secara langsung pembukaan Asian Games ke-4 pada
tahun yang sama, sekaligus dinyatakan bahwa tanggal 24 agustus 1962 sebagai
siaran yang secara resmi pertama sekali media tetevisi mengudara di bumi
yang cukup pesat, seiring dengan perkembangan dalam bidang media massa
elektronik dunia termasuk era teknologi satelit dengan beragam varian yang
populer disebut sebagai news media, menjadikan Indonesia tidak bisa dipisahkan
cukup pesat, seiring dengan perkembangan dalam bidang media massa elektronik
dunia termasuk era teknologi satelit dengan beragam varian yang populer disebut
sebagai news media, menjadikan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari konstelasi
13
informasi dunia.Hukum positif dengan diterbitkannya undang-undang maupun
Barulah sejak tahun 1989 bermunculan lembaga penyiaran swasta yang diawali
oleh RCTI dan diikuti oleh lembaga penyiaran televisi swasta lainnya.
lembaga televisi yang ada melakukan penyesuaian dengan status yang beragam,
TVRI menjadi lembaga penyiaran publik dan semua televisi swasta wajib menjadi
14
independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan
komunitasnya.
informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang adalah kondisi informasi
yang tertib, teratur, dan harmonis terutama mengenai arus informasi atau pesan
dalam penyiaran antara pusat dan daerah, antar wilayah di Indonesia, serta antara
diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional. (BAB III pasal 6).
Dalam pasal 6 ayat (3) dikatakan bahwa : Dalam sistem penyiaran nasional
terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang
Sebagai konsekuensi dari aturan dalam pasal 6 ayat (3) ini, maka
Pemerintah (PP) nomor 50 tahun 2005, khusus dalam memberi pedoman umum
terhadap pelaksanaan Sistem Jaringan terdapat pada BAB VI, pasal 34 sebagai
berikut:
1. Sistem stasiun jaringan terdiri atas Lembaga Penyiaran swasta induk satsiun
16
2. Lembaga Penyiaran Swasta induk stasiun jaringan merupakan Lembaga
Penyiaran Swasta yang tergabung dalam suatu sistem stasiun jaringan yang
pada ayat (3) hanya dapat berjaringan dengan 1 (satu) Lembaga Penyiaran
Televisi.
17
Menindak lanjuti amanat Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP) dan
lembaga Negara yang diberi tugas melakukan tata kelola lembaga penyiaran di
jaringan di dalam buku Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standard Progaram
Siaran (SPS) untuk dijadikan acuan bagi seluruh pengelola lembaga penyiaran di
penyiaran wajib menyiarkan program siaran lokal dalam sistem stasiun jaringan
Serikat dengan munculnya tiga jaringan besar yang menyediakan acara untuk
stasiun lokal, yakni dimulai oleh stasiun televisi NBC dan CBS, kemudian
diikuti oleh ABC dimana sebelumnya ABC sebagai pesaing mereka. Jaringan
tiga besar (Big Three) ini masing-masing memiliki 200 outlet di AS sehingga
acara-acara dari ketiga stasiun besar ini menjangkau seluruh pelosok negeri.
menghubungkan pantai timur dan barat AS. Selain itu pada tahun 2004 General
Electric membeli studio film Universal dan menggabungkan diri dengan NBC.
Selanjutnya jaringan televisi CBS dikembangkan pada tahun 1982 oleh William
18
kehadiran seorang raja hotel Amerika Laurence Tisch memperkuat keberadaan
jaringan televisi pada tahun 1948 dan berikutnya ABC melakukan merger
stasiun televisi. Setelah itu stasiun ABC membeli Capcities Communications pada
1985 yakni sebuah stasiun televisi di Kansas City yang beroperasi dengan nama
ABC/Cap Cities dan akhirnya dibeli oleh Disney dengan mengganti sedikit label
Pada tahun 1986 Rupert Murdoch seorang yang terkenal sebagai raja
media internasional tidak mau ketinggalan dengan membeli tujuh stasiun non-
tahun 1995 untuk dijadikannya sebagai outlet bagi unit produksi Warner Brothers
pada tahun 2006 Viacom dan Time Warner menggabungkan WB dengan UPN
menjadi jaringan televisi baru yang disebut dengan jaringan CW-C untuk CBS
dan W untuk Warner dengan segmentasi audience berusia 18-34 tahun. Sistem
akuisisi muncul dalam dunia broadcast, yakni pada dekade 1980 an. Pada saat itu
perusahaan media mulai membeli perusahaan luar negeri. Sebut saja Bertelsman
19
(Jerman) yang mengakuisisi perusahaan rekaman RCA dan Arista di AS. Setelah
itu ia juga mengakuisisi 14 majalah wanita yang dibeli dari perusahaan New York
yang cukup signifikan. Demikian pula aliansi Vicom dengan menjual acara
Negara. (Vivian:2008)
dilihat dari segi latar belakang pembentukannya apa yang terjadi di Indonesia
tidak sama persis dengan perjalanan sistem jaringan yang telah terjadi sebelumnya
di Amerika Serikat.
sistem stasiun jaringan justeru terbalik jika dibandingkan dengan yang terjadi di
Amerika.
20
Berdasarkan aturan yang ada, stasiun penyiaran televisi nasional yang
secara kebetulan kesemuanya berada di ibu kota negara, Jakarta, dan sesuai
yang sama Lembaga penyiaran nasional itu wajib melepaskan hak kepemilikannya
content).
yakni : dua atau lebih stasiun yang saling berhubungan melalui relay (kawat,
kinds of networs, but all of them have one thing in common: They distribute
Kominfo No 43 tahun 2009 tentang Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) antara lain
terdapat di psl (1): “Sistem stasiun jaringan adalah tata kerja yang mengatur relay
siaran secara tetap antar lembaga penyiaran.” Sedangkan dalam psl (2)
kota.”
stasiun jaringan.
Dalam pengaturan tentang volume isi siarannya terdapat dalam pasal (8), yaitu :
22
1. Dalam sistem stasiun jaringan stasiun yang direlay oleh stasiun anggota
dari stasiun induk, dibatasi dengan durasi paling banyak 90% dari seluruh
penyiaran swasta, program siaran yang direlay oleh stasiun anggota dari
stasiun induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara bertahap turun
menjadi paling banyak 50% dari seluruh waktu siaran per hari.
memuat siaran lokal dengan durasi paling sedikit 10% dari seluruh waktu
pada ayat (3) secara bertahap naik menjadi paling sedikit 50% dari seluruh
Selanjutnya dalam pasal (9) dijelaskan tentang maksud siaran lokal, seperti
berikut :
Siaran lokal adalah siaran dengan muatan lokal pada daerah setempat yang
tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3), pasal 1 ayat (12) yang dimaksud
dengan Program siaran lokal adalah : program siaran dengan muatan lokal, baik
23
belakang cerita, dan sumber daya manusia, dalam rangka pengembangan budaya
Program
minimal 10% (sepuluh perseratus) dari total durasi siaran berjaringan per
hari.
2. Program siaran lokal sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) minimal
secara bertahap wajib ditingkatkan hingga 50% (lima puluh per seratus)
Negara RI tahun 1945 dengan azas manfaat, adil dan merata, kepastian
bertanggung jawab.
24
Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh
integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan
media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
demokratisasi, rasa keadilan dan fungsi ekonomi serta kebudayaan dalam rangka
terbinanya watak dan jati diri bangsa sekaligus terwujudnya semangat otonomi
Permen kominfo no 43 tahun 2009 dipandang relevan dalam kondisi saat ini.
Kebhinekaan.
25
d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
penyiaran yang berada di kota-kota besar dimiliki oleh korporasi atau perusahaan
yang umumnya memiliki kekuatan modal yang lebih besar daripada pemilik
kepemilikan dan penguasaan lembaga penyiaran swasta oleh satu orang atau satu
siaran, dibatasi.
modal awal seluruhnya hanya dimiliki oleh warga Negara Indonesia, jika
kemudian akan ditambah dengan modal asing hanya dibatasi sampai 20% atas
Lembaga penyiaran swasta yang sudah mempunyai stasiun relay di ibu kota
program siarannya secara penuh dikelola oleh penanggung jawab LPS lokal yang
memiliki status sebagai stasiun induk jaringan melakukan merger atau akuisisi
terhadap stasiun lokal ( yang nota benenya atas pembentukannya sendiri) itu,
berlaku.
yakni dengan mengacu kepada kedua ketentuan di atas baik Peraturan Pemerintah
a. Persyaratan Administrasi :
28
2. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya beserta pengesahan
7. Daftar media cetak, lembaga pemyiaran televisi yang sudah dimiliki oleh
pemohon.
8. Uraian tentang struktur organisasi mulai dari unit kerja tertinggi samapi
unit kerja terendah, termasuk uraian tata kerja yang melekat pada setiap
unit kerja.
b. Program Siaran :
1. Uraian tentang waktu siaran, sumber materi mata acara siaran, khalayak
2. Presentase mata acara siaran keseluruhan dan rincian siaran music, serta
peralatan studio dan pemancar, jumlah dan jenis studio serta perhitungan
biaya investasinya.
29
2. Gambar tata ruang studio dan peta lokasi stasiun penyiaran, gambar tata
ruang stasiun pemancar dan peta lokasi stasiun pemancar, serta gambar
Menurut Permen Kominfo RI no. 28 Tahun 2008, Tentang Tata Cara dan
e. Seluruh modal awal usahanya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan
telah diatur tentang proses dan tahapan perjalanan sebuah permohonan dimulai
dari pengajuan proposal yang dilakukan oleh pemohon pengelola LPS hingga
pada tahap memperoleh izin dari pemerintah berupa Izin Penyelenggara Penyiaran
(IPP).
Dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2008, pasal 17 ayat (5)
menjelang tahapan kerja operasional yang dianggap layak bagi sebuah lembaga
dengan Rekomendasi Kelayakan (RK) yang dikeluarkan oleh KPI sebagai hasil
31
Terhitung paling lambat 15 hari (lima belas) hari kerja sejak diterimanya
Pada pasal (18) hingga pasal (22) dijelaskan tentang Forum Rapat
evaluasi dan penilaian evaluasi hingga akhirnya samapi kepada penerbitan Izin
Prinsip Penyelenggara Penyiaran oleh Menteri Kominfo atas nama Pemerintah RI.
untuk memberi kesempatan dan waktu bagi pemohon untuk mengurus kekurangan
Stasiun Radio (ISR) yang berkaitan dengan penetapan Kanal Frekeuensi sekaligus
Masa berlakunya IPPP ini sama halnya dengan tenggat waktu uji coba
siaran, sesuai dengan ketentuan UU bahwa uji coba siaran untuk jasa penyiaran
radio diberikan selama 6 (enam) bulan dan 1 (satu) tahun untuk jasa penyiaran
Kominfo. Berdasarkan permohonan itu maka KPI tentang pelaksanaan uji coba
32
Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) yang diberikan oleh pemerintah melalui
KPI dapat diperpanjang sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Undang-
Undang, yakni 5 (lima) tahun bagi lembaga Jasa Penyiaran Radio dan 10
lain bermakna memberi pengertian, bahwa paradigma adalah model dalam teori
menjelaskan sesuatu teori dari mazhab tertentu. Tetapi untuk keperluan kajian
paradigm yakni :
3. Critical paradigm.
Menurut Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss (22:2009) bahwa tidak ada
33
panduan yang membantu kita memahami, menjelaskan, mengartikan, menilai, dan
Selanjutnya Little john & Karen (22:2009) menjelaskan bahwa dua orang
pengamat yang menggunakan mikroskop mungkin melihat hal yang berbeda pada
tidak semata-mata dijadikan sebagai tujuan dari penelitian apalagi pemilihan teori
panduan bagi peneliti dalam operasionalisasi kegiatan penelitiannya agar isi dan
arah penelitian senantiasa berada dalam fokus yang bermuara pada titik tujuan
akhir penelitian. Jadi teori bukan untuk kepentingan teori itu sendiri.
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
34
mengacu kepada kepentingan masyarakat dalam bingkai menjaga keutuhan
Dasar 1945.
dengan konsep Negara lain. Dari kenyataan yang ada sangat kelihatan bahwa
visi maupun kultur budaya bangsa, sehingga produk aturan yang dikeluarkan
Oleh sebab itu, penerapan strategi penyiaran di Indonesia sebagai salah satu
formal lainnya.
berkesesuaian atau paling tidak yang sangat mendekati dengan fenomena yang
ada, yakni sebuah teori yang setidaknya dapat menyoroti antara berbagai
dan pemerintah.
Komunikasi massa dan masyarakat, yaitu dengan konsep pendekatan media dan
35
konstruksi sosial dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.
Sebagaimana yang diuraikan dalam tabel di atas, maka teori yang peneliti
yang ada, menurut peneliti teori yang cukup relevan sekalgus peneliti gunakan
Teori tanggung jawab sosial berasal dari inisiatif Komisi Kebebasan pers
prestasi tertentu dalam karya media yang dapat dinyatakan dan seyogianya
dipedomani. (116:1996).
yang objektif dan akurat. Ciri paling inovatif dari teori ini adalah media harus
bertanggung jawab untuk menjaga “komunitas besar” agar produktif dan kreatif.
Teori ini menyatakan bahwa media harus melakukan hal tersebut dengan cara
36
mengutamakan keragaman kultural-dengan menyuarakan aspirasi semua rakyat-
secara nasional, wilayah, atau lokal masa lalu. (Stanley J.Baran-Dennis K.Davis.
145:2010)
sosial harus berusaha mengawinkan tiga prinsip yang agak berbeda : prinsip
kebebasan dan pilihan individual; prinsip kebebasan media; dan prinsip kewajiban
sebagai berikut :
masyarakat.
37
kesempatan yang sama untuk mengungkapkan berbagai sudut
media, dan hasil kerja Komisi Kebebasan Pers (Komisi Hutchin), berpendapat
untung (seperti halnya teori liberal), juga bertujuan untuk membawa konflik ke
yang penting untuk dikemukakan harus diberikan hak dalam forum, dan jika
media dianggap tidak memenuhi kewajibannya, maka ada pihak yang harus
tindakan konsumen, kode etik penyiaran dikontrol oleh badan pengatur mengingat
38
F. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
normatif, karena sasaran dalam penelitian ini diarahkan pada hukum dan aspek –
aspek norma hukum. Peneliti menggunakan dukungan data empiris dalam melihat
kesesuaian antara das sein dan das sollen untuk diarahkan pada implementasi
dengan bentuk badan hukum Indonesia berupa perseroan terbatas (PT) tidak bisa
secara perorangan atau CV. Apabila lembaga penyiaran tersebut berbentuk badan
4 ayat (3).Ada sanksi pidana apabila usaha penyiaran televisi perorangan tanpa
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk penyiaran radio dan pidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) untuk penyiaran televisi, setiap orang
39
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah: Pertama,
Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari
hukum primer, seperti dasar- dasar teoritik atau pendapat pakar hukum serta karya
ilmiah lainnya. Keempat, Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan
petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum
4. Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan pelaku yang dapat diamati. Seluruh data yang diperoleh dalam
40
penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Dimana seluruh data dikelompokan
secara sistematis dan dikaji sehingga diperoleh gambaran jelas mengenai masalah
yang diteliti, lalu dianalisis lebih lanjut dalam bentuk pemaparan untuk
secara ilmiah. Analisa dilakukan dengan cara mengkaji dan menelaah serta
RI No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Seperti dikatakan di atas, bahwa metode
penelitian yang digunakan untuk penulisan penelitian ini adalah metode penelitian
41