Anda di halaman 1dari 2

NAMA : JULIA MERLIANI

NPM : 19.11.1001.3443.208

KELAS : MANAJEMEN 03 PAGI


TUGAS ETIKA BISNIS DAN PROFESI

PELANGGARAN-PELANGGARAN KODE ETIK PERIKLANAN IKLAN SABUN LIFEBUOY


1) Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) menilai Iklan Lifebuoy versi “Mother
Holding Child” melanggar ketentuan dalam Etika Pariwara Indonesia (EPI). Dalam iklan
tersebut, terdapat karakter yang digambarkan seolah-olah sebagai praktisi
kesehatan.Seperti diketahui, di dalam EPI diatur bahwa iklan dilarang menggunakan
karakter yang seolah-olah ditampilkan sebagai dokter, perawat, farmasis, laboratoris dan
pihak-pihak lain yang mewakili profesi kesehatan beserta segala atribut yang berkonotasi
dengan profesi kesehatan.Pernyataan ini disampaikan Ketua Badan Pengawas Periklanan
PPPI, Ridwan Handoyo dalam forum mediasi antara kantor pengacara Lubis-Santosa &
Maulana yang mewakili PT. Reckitt Benckiser dengan sembilan stasiun TV, Selasa, 11 Januari
2011 .
Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menerima aduan dari PT. Reckitt
Benckiser, produsen sabun Dettol, mengenai iklan sabun Lifebuoy yang dinilai melanggar
ketentuan. Irfan Arifin, dari kantor pengacara Lubis-Santosa & Maulana menyampaikan
bahwa iklan Lifebuoy tersebut melanggar Keputusan Menteri Kesehatan No. 386/1994 dan
Etika Pariwara Indonesia.
Menurut Irfan, walaupun kantornya tidak menampik memiliki kepentingan terkait
pengaduan ini karena mewakili produsen pesaing Lifebuoy, namun perlu dicatat bahwa ada
kepentingan publik yang lebih luas yaitu pelanggaran Keputusan Menteri Kesehatan yang
juga melarang peragaan tenaga kesehatan atau karakter lainnya seolah-olah
merepresentasikan profesi tenaga kesehatan.
“Untuk itu, dalam pelanggaran ini, masyarakatlah yang sesungguhnya dirugikan”, kata Irfan
dalam forum yang dipimpin oleh Dadang Rahmat Hidayat, Ketua KPI Pusat.
Judhariksawan, Anggota bidang Kelembagaan KPI Pusat menyampaikan apresiasinya kepada
pihak pengadu karena jarang sekali kasus-kasus seperti ini diadukan. “Jarang ada kasus
seperti ini diadukan, saya apresiasi jika ini atas nama publik. Ada hal normatif yang
dilanggar. PPPI mengatakan ini melanggar EPI. tentunya KPI akan mempelajari sebagai
bahan apa yang akan kita tempuh untuk langkah selanjutnya, ini akan kita plenokan terlebih
dahulu”, kata Judha.
2) Sabun mandi Lifebuoy menggambarkan kebiasaan warga Bitobe, Nusa Tenggara Timur
(NTT), yang kurang kesadaran terhadap hidup bersih, dalam sebuah iklan berjudul `5 Tahun
Bisa untuk NTT`. Bahkan dalam iklan itu disebutkan, satu dari empat balita di NTT meninggal
karena diare.
Di akhir iklan, Pandji Pragiwaksono, yang menjadi bintang iklannya berpesan `Agar Mereka
Bisa Merayakan Ulang Tahun kelima dan seterusnya`.
Namun, belakangan ini muncul sejumlah protes dari warga NTT karena iklan tersebut. Mulai
dari warga biasa hingga gubernur daerahnya melihat iklan tersebut menyudutkan NTT.
Seolah semua NTT hidup dalam kesusahan dan tidak sadar gaya hidup sehat. Pengiklan
dituding menjual kemiskinan demi kepentingan komersialnya.
Bagaimana menurut ahli branding soal iklan yang diributkan tersebut?
Menurut Ahli Branding, Silih Agung Wasesa, sebenarnya tak ada yang salah dalam iklan
tersebut. Semua tertulis sesuai fakta dan pesan.
Menurut Silih, dalam iklan satu menit dua detik itu juga sudah memenuhi etika program.
"Ajakannya juga bagus. Ada data, fakta, dan kesimpulan masalah yang menjadi ajakan.
Penyebutan desanya pun jelas, termasuk sumber datanya," ujar  Silih saat
dihubungi Liputan6.com, Senin (2/12/2013).
Namun, iklan sabun mandi Lifebuoy itu menjadi masalah karena mengangkat bagian
belakang alias keburukan provinsi NTT. Jadi semacam mengungkap keburukan masyarakat
NTT. Selain itu, penyebutan `5 Tahun Bisa untuk NTT` akan lebih enak jika `5 tahun bisa
untuk Bitobe NTT.
"Biar tidak terjadi generalisasi," katanya.
Selain itu, lanjut Silih, mungkin pihak Lifebuoy lupa bahwa kemiskinan dan kematian balita
adalah tanggung jawab gubernur sehingga akan lebih baik kalau secara khusus Lifebuoy
menggandeng Pemuda NTT. "Jadi, selain Pandji dimunculkan juga gubernur NTT, misalnya
untuk mengajak masyarakat indonesia membangun warga desa Bitobe untuk mencegah
kematian balita," katanya.

Anda mungkin juga menyukai