Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3

- 2020420003 Lutfi Dyah Wahyuni


- 2020420007 Nofita Sari

Topik: Le Mineral Yang Melanggar Etika Periklanan

Tanggal Berita: 22 Juni 2023

Sumber: wartaekonomi.co.id

Permasalahan: Terdapat billboard di jalan Gardujati, Bandung yang menampakkan dua orang
bayi Tengah menggenggam galon sekali pakai.

Menurut Ketua Badan Pengawas Periklanan Perusahaan Periklanan Indonesia (BPP–P3I)


Susilo Dwi Hatmanto, ‘iklan tersebut yang menampakan bayi, maka klaim aman bagi bayi
harus ada bukti dan iklan tersebut sudah melanggar etika, sebab iklan tersebut bukanlah
produk iklan anak-anak.’

Dalam dunia periklanan telah di atur oleh Etika Pariwara Indonesia (EPI) mengenai standar
etika periklanan yang berlaku di seluruh iklan, pelaku dan usaha periklanan di wilayan
hukum negara Indonesia, diantaranya:

1. Anak tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk yang tidak layak
dikomsumsi oleh anak, tanpa didampingi orang tua;
2. Iklan tidak boleh memperlihatkan anak dalam adegan-adegan yang berbahaya,
menyesatkan atau tidak pantas dilakukan oleh anak;
3. Iklan tidak boleh menampilkan anak sebagai penganjur sesuatu produk yang bukan
untuk anak;
4. Iklan tidak boleh menampilkan adegan yang mengeksploitasi daya rengek(pester
power) anak, dengan maksud memaksa para orang tua untuk mengabulkan
permintaan anak mereka akan produk terkait.
Selain itu, dalam iklan tersebut menggunakan anak dibawah umur yang telah diatur
dalam Undang-Undang Perlinduangan Konsumen Pasal 17 ayat (1) huruf (f), yakni
“melanggar etika dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
periklanan.” Dalam Komisi Penyiara Indonesia (KPI) menyebutkan siaran iklan tidak
boleh menayangkan eksploitasi anak dibawah umur 12 tahun.

Permasalahan: Iklan Le Mineral menampilkan seorang dokter yang lengkap memakai atribut
dokter.

Asep Suhendar - Senin, 24 Juli 2023 | 09:52 WIB

Dokter yang menjadi bintang iklan Le Minerale dianggap telah melanggar etika kedokteran yang
telah ditetapkan oleh organisasi profesi, atau Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK)
Pusat, Ikatan Dokter Indonesia.
Dalam iklan tersebut M Adib Khumaidi mengatakan jika masyarakat Indonesia harus meminum air
yang berkualitas. Minum itu baik, namun pastikan air yang diminum berkualitas, tidak berbau,
tidak berwarna dan mengandung mineral yang diperlukan tubuh," kata Dokter Adib Khumaidi
sambil memegang produk AMDK, Le Minerale.

Dengan demikian Dokter yang menjadi model iklan tersebut menurut Dokter Tony Setiobudi telah
melanggar peraturan yang ditetapkan oleh organisasi profesi kedokteran.

"Saya bacakan peraturannya ini ada di pasal sembilan, dokter Indonesia dapat tampil pada iklan
produk yang tidak memiliki kliem penyembuhan penyakit, kesehatan, kecantikan, atau kebugaran
juga tidak namun dengan melepas seluruh atribut profesi dokter," kata Tony Setio Budi.

"Ini melanggar dia masih pake jas dokter," sambungnya.

Selain itu, Tony Setiobudi juga mengatakan jika dokter yang menjadi bintang iklan suatu
produk tidak boleh memperlihatkan identitas dirinya sebagai dokter.

"Tidak menyebut atau disebut sebagai dokter. Disitu disebut sebagai dokter ya," ucap
Dokter Tony Setiobudi. "Serta harus melepas atribut dan logo organisasi profesi
kedokteran. Logo organisasi kedokteran masih ditampilkan disitu," Menurut saya ini sudah
melanggar pasal sembilan yang sudah kita baca tadi," imbuh Dokter Tony Setiobudi.

Dengan demikian itu adalah pelanggan kode etik profesi kedokteran yang dilakukan oleh
seorang dokter yang menjadi model iklan Le Minerale.

Anda mungkin juga menyukai