Week 3/ Sesi 4
Group 4
1. Salma Nabila Deani 2602257071
2. Rakhmad Nurseha 2602237681
3. Tamara Diva Wardhana 2602256195
4. Jovita Aviella Pinontoan 2602238053
5. Miftakhul Bhasyariyah 2602269853
2. Apakah Anda percaya bahwa tujuan UNVR untuk kesuksesan ekonomi dan sosial
berkelanjutan? Berikan alasan Anda.
3. Meskipun sudah melakukan CSR, apakah UNVR pernah mengalami permasalahan terkait
etika bisnis? Gambarkan singkat permasalahan seperti apa? Dan jika belum pernah, apakah
yang mungkin menimpa UNVR?
Jawab:
Sebagai sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun tentunya berbagai permasalah
pernah dihadapi oleh UNVR, termasuk permasalahan mengenai etika bisnis. Pedoman-
Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman Unilever (keduanya disebut sebagai “Kode
Etik”) menjelaskan perilaku-perilaku yang ‘harus’ atau ‘tidak boleh’ dilakukan serta standar
perilaku yang diharapkan dari karyawan etika berinteraksi dengan rekan kerja, mitra bisnis,
pelanggan, dan konsumen.
Sebagai salah satu perusahaan multinasional yang berada di Indonesia, salah satu Pedoman
Prinsip Bisnis UNVR juga menguraikan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang yang
Namun demikian pada tahun 2016 UNVR pernah menghadapi gugatan terkait hak cipta yang
diajukan Joice M. Senduk. Gugatan tersebut terkait pencatuman foto Joice tanpa izin yang
dilakukan UNVR dalam iklan salah satu produk pembersih pakaiannya, yaitu Rinso.
Kejadian bermula pada tahun 2004 saat Joice dinyatakan sebagai pemenang undian mesin
cuci produk tersebut. Kemudian Joice diminta untuk menandatangani sejumlah dokumen dan
berfoto sebagai kelengkapan administrasi. Namun kemudian foto tersebut dicantumkan
dalam iklan Rinso di seluruh Indonesia baik di papan reklame maupun di media cetak.
Atas hal tersebut di atas UNVR digugat karena dinilai melanggar Pasal 12 UU No. 28/2014
tentang Hak Cipta. Pasal tersebut menjelaskan, setiap orang dilarang melakukan penggunaan
secara komersial, penggandaan, pengumuman, pendistribusian, dan komunikasi atas potret
yang dibuatnya guna kepentingan reklame atau periklanan secara komersial tanpa
persetujuan tertulis dari orang yang dipotret atau ahli warisnya.
Setelah melalui proses persidangan pada akhirnya majelis hakim tidak menerima gugatan
Joice dengan alasan gugatan tersebut obscuur libel alias kabur. Dalam putusan yang
dibacakan di persidangan tahun 2016 juga, ketua majelis Titiek Tedjaningsih menilai, dalam
gugatan Joice sekan mencampuradukkan dengan perbuatan melawan hukum (PMH) yang
notabene masuk dalam perkara perdata. Padahal, kedua gugatan tersebut merupakan jenis
yang berbeda yang mana, jika perbuatan melawan hukum seharusnya diajukan melalui
pengadilan negeri, sedangkan gugatan hak cipta diperiksa dan diadili di pengadilan niaga.
Walaupun pada akhirnya UNVR dapat lepas dari gugatan konsumennya, namun hal tersebut
tetap menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan terkait dengan implementasi etika bisnis
UNVR. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik serta budaya berani bertanggungjawab
penting untuk selalu ditegakkan dalam menjalani etika bisnisnya agar menghindari UNVR
dari segala potensi pelanggaran yang mungkin terjadi.
Referensi:
Laporan Tahunan (Annual Report) 2021. PT Unilever Indonesia Tbk.
Ridwan. 2016. Gara-gara Iklan Rinso, Unilever Digugat Rp 13,5 Miliar.
https://jambi.tribunnews.com/2016/10/30/gara-gara-iklan-rinso-unilever-digugat-rp-135-
miliar. Diakses pada 9 Desember 2022 pukul 17.46 WIB.