Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ATIKA TRIANDANI

NIM : 170211100296
KELAS : MANAJEMEN G (2017)

1. Sebutkan satu perusahaan yang menjalankan bisnis dengan memakai prinsip


etika bisnis dan tanggung jawab sosial (berikan contoh kasus ), jelaskan !
PT. Unilever merupakan perusahaan yang sangat besar dan berskala global, serta
mempunyai kantor pusat di Belanda, sedangkan kantor di Indonesia merupakan salah
satu cabangnya, disamping cabang di negara-negara lainnya. Uniliver hadir di
Indonesia sejak tahun 1933. Sebagai perusahaan induk di Belanda, Unilever Plc
menghendaki agar Unilever Indonesia berkembang lebih besar lagi di Indonesia. PT
Unilever selalu menekankan pada integritas dan kualitas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.Unilever Indonesia sangat mengedepankan etika
dan tanggung jawab sosial bisnis perusahaan. Konsep etika dan tanggung jawab sosial
bisnis yang dikedepankan oleh perusahaan Unilever Indonesia adalah sebagai
berikut :
A. Standar Perilaku
Dalam melaksanakan segala kegiatan, Unilever melakukannya dengan penuh
kejujuran, integritas dan keterbukaan dengan tetap menghormati hak asasi
manusia, menjaga keseimbangan para karyawan perusahaan dan menghormati
kepentingan sah relasi perusahaan.
B. Mematuhi Hukum
Semua Perseroan Unilever dan para karyawannya berkewajiban mematuhi
ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka
melaksanakan usahanya
C. Karyawan
Unilever memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan kerja yang
diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati di mana semua
memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi Perseroan. Unilever akan
merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan hanya atas dasar
kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus
dilakukan. Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang
aman dan sehat. Unilever tidak akan menggunakan sarana kerja apa pun yang
bersifat memaksa atau mempekerjakan anak. Unilever memiliki komitmen untuk
bekerja dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat keterampilan
dan kemampuan setiap individu. Unilever menghargai martabat individu dan
haknya untuk kebebasan bergabung dalam suatu organisasi. Unilever akan
memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui
informasi dan proses konsultasi.
D. Konsumen
Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan produk bermerek dan pelayanan
yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas serta aman
bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produk dan pelayanan-pelayanan Unilever
akan diberi label, disampaikan melalui iklan-iklan dan dikomunikasikan secara
tepat dan semestinya.
E. Lingkungan
Unilever memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan perbaikan dalam
pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang untuk
mengembangkan suatu bisnis yang berdaya tahan. Unilever akan bekerja sama
dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian lingkungan,
meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebar-luaskan
budaya karya yang baik.
F. Keterlibatan Pada Masyarakat
Unilever berupaya menjadi perusahaan yang dapat diandalkan, dan sebagai bagian
integral dari masyarakat serta memenuhi kewajiban terhadap masyarakat dan
komunitas setempat.
G. Persaingan Bisnis
Unilever percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung
pengembangan perundang-undangan tentang persaingan yang sesuai. Perseroan
Unilever beserta karyawannya akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan
prinsip persaingan sehat dan mengikuti semua aturan yang berlaku.
H. Inovasi
Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah demi memenuhi kebutuhan konsumen,
Unilever akan senantiasa merujuk kepada keinginan konsumen dan masyarakat.
Unilever akan bekerja atas dasar ilmu yang tepat, dan menerapkan standar
keamanan produk secara ketat.
I. Integritas Bisnis
Unilever tidak menerima ataupun memberi, entah secara langsung atau tidak
langsung, suapan atau keuntungan lannya yang tidak pantas demi keuntungan
bisnis atau finansial. Tidak satu pun karyawan Unilever yang boleh menawarkan,
memberi ataupun menerima hadiah atau pembayaran yang merupakan, atau dapat
diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan, atau penawaran suap harus ditolak
langsung dan dilaporkan kepada manajemen.

Dari penjelasan di atas tentang sekupan etika bisnis dan tanggung jawab sosial yang
dijalankan oleh Unilever Indonesia hingga sekarang, dapat dilihat betapa konsistennya
Unilever Indonesia dalam menerapkan dan mengimplementasikan etika bisnis dan
tanggung jawab sosial dalam segala aspek aktifitas organisasi. Hal ini menandakan
bahwa Unilever Indonesia sebagai bagian perusahaan global mampu menunjukan
eksistensinya dalam dunia persaingan internasional. Unilever tidak hanya berkutat
dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas saja, melainkan dari segi
perusahaan, hukum, bisnis, karyawan dan bidang lainnya tetap harus mengedepankan
etika. Hal inilah yang membedakan Unilever dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang mempunyai konsep etika bisnis dan
tanggung jawab sosial yang menyeluruh sebagaimana konsep yang dikedepankan oleh
Unilever.
CONTOH STUDY KASUS
Dampak pencemaran lingkungan yang timbul akibat limbah pabrik PT. Unilever yaitu
1. Dampak Pencemaran Air Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian
terhadap manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan
oleh pencemaran air dapat berupa
a. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini
diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi
air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuci
dan lain-lain.
b. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena
minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam
proses industri kimia.
c. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi,
pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah tercemar oleh
senyawa an organik dapat mengakibatkan perubahan drastis pada PH air. Air
yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan tanaman dan hewan air,
selain itu air yang tercemar oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati
dan pada manusia timbul penyakit kulit ( rasa gatal ).
2. Dampak Pencemaran Udara Dengan dibangunnya pabrik di perkotaan asapnya
dapat mengakibatkan polusi udara sehingga menganggu kenyamanan bagi para
pemakai jalan. Apabila udara telah tercemar maka akan menimbulkan penyakit
seperti sesak napas.
3. Dampak Pencemaran Tanah. Tanah yang telah tercemar oleh bahan pencemar
seperti senyawa karbonat maka tanah tersebut akan menjadi asam, H2S yang
bersama CO membentuk senyawa beracun didalam tanah sehingga cacing
penggembur tanah mati. Ketiga dampak pencemaran tanah ini dapat berakibat
buruk terhadap lingkungan terutama karena hasil kegiatan industri PT Unilever
bila limbahnya langsung dibuang tanpa melalui proses pengolahan lebih dahulu

Bentuk Tanggung Jawab Sosial PT Unilever terhadap Pencemaran Limbah yang


Ditimbulkan

Tanggung jawab social perusahaan mengenai pencemaran limbah yang ditimbulkan


perusahaan, diwujudkan melalui beberapa program, antara lain:

a. Program Pengembangan Usaha Kecil Menengah


b. Program Pelestarian Sumber Air
c. Program Daur Ulang dan
d. Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
Dalam mengembangkan programnya, Perusahaan berpegang, pada 4 strategi utama
yaitu:

1. Mengembangkan program yang terkait usaha kami (PT.UNILEVER)


2. Merumuskan model kegiatan atau program percontohan yang dapat diterapkan di
daerah lain
3. Bekerja sama dengan unsur-unsur masyarakat seperti LSM, lembaga pemerintah,
pranata pendidikan pelaku bisnis lain dan ·
4. Membuat replikasi model di daerah-daerah lain Dalam melaksanakan inisiatif
tanggung jawab sosial, kami menerapkan pendekatan menyeluruh bagi setiap inisiatif.
Melihat konteks yang lebih luas, mulai dari yang kecil untuk memastikan pencapaian
hasil yang baik lalu, kami bergerak cepat untuk mereplikasikan inisiatif tersebut,
sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat luas.

Jadi disini bisa dilihat bahwa PT. Unilever memiliki etika dan tanggung jawab yang baik
kepada masyarakat atas apa yang diperbuat perusahaan yang bisa membuat rugi
masyarakat setempat.

2. Sebutkan satu perusahaan yang menjalankan bisnis tanpa melihat prinsip etika
bisnis dan tanggung jawab sosial (berikan contoh kasus ), jelaskan !
PT. Megasari Makur adalah perusahaan yang memproduksi produk sepeti tisu basah,
pengharum ruangan dan juga obat anti-nyamuk. Bermula pada tahun 1996, yang
berproduksi di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Obat anti-nyamuk yang
diproduksi di beri merek HIT, HIT mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang
murah dan lebih tangguh. Selain di indonesi HIT juga mengekspor produknya keluar
Indonesia. Obat anti nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur
dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan
Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia.
Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di
pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan
manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan,
gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.HIT yang
promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya
karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan
Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-
nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan
HIT 17 L (cair isi ulang).
Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur
ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006.Masalah yang
juga muncul adalah timbulnya miskomunikasi antara Departemen Pertanian (Deptan),
Departemen Kesehatan (Depkes), dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Menurut UU, registrasi harus dilakukan di Depkes karena hal ini menjadi kewenangan
Mentri Kesehatan. Namun menurut Keppres Pendirian BPOM, registrasi ini menjadi
tanggung jawab BPOM. Namun Kepala BPOM periode sebelumnya sempat
mengungkapkan, semua obat anti-nyamuk harus terdaftar (teregistrasi) di Depkes dan
tidak lagi diawasi oleh BPOM. Tetapi pada kenyataannya, selama ini izin produksi
obat anti-nyamuk dikeluarkan oleh Deptan. Deptan akan memberikan izin atas
rekomendasi Komisi Pestisida. Jadi jelas terjadi lempar masalah dan kewenangan di
antara instansi-instansi tersebut.
Contoh study kasus
Ditemukan bahwa HIT menggunakan zat berbahaya untuk membuat obat anti-
nyamuk, zat yang digunakan adalah Propoxur dan Diklorvos pada produk obat anti-
nyamuk yang dibuat oleh PT, korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang
mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang
baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
Dilihat dari undang-undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Obat
anti-nyamuk HIT menyalahi beberapa ketentuan yang tercantum dalam UU tersebut.
Berikut beberapa pasal dalam undang-undang Perlindungan Konsumen yang
dilanggar oleh PT. Megasari Makmur sebagai penghasil obat anti-nyamuk:
1. Pasal 4, hak konsumen
Ayat 1: “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan atau jasa”.
Ayat 3: “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan atau jasa”.
PT. Megasari Makmur tidak memberi penjelasan dalam efek samping penggunaan
obat anti-nyamuk, tentang bagaimana zat-zat yang terkandung didalam obat
tersebut. HIT hanya memikirkan bagaimana mereka memproduksi obat anti-
nyamuk ini tanpa memikirkan kesehataan konsumennya.
2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah
Ayat 2: “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan
dan pemeliharaan”.
PT. Megasari Makmur tidak memberitahukan dengan benar tentang indikasi yang
terdapat pada obat anti-nyamuk HIT ini, bagaimana cara menggunakannya.
Sehingga konsumen dengan pengetahuannya yang minim menyemprotkan begitu
saja HIT tersebut ke ruangannya dan langsung menggunakan ruangan tersebut
tanpa mendiamkan setengah jam atau lebih agar zat yang terkandung dalam obat
anti-nyamuk itu bekerja.
3. Pasal 8
Ayat 1: “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang
dan atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Ayat 4: “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya
dari peredaran”.
PT. Megasari Makmur melanggar 2 ayat diatas, mereka tetap mengedarkan
produknya padahal sudah mengetahui produknya belum memenuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam undang-undang. HIT ditarik dari peredaraan setelah
jatuh korban, seharusnya dapat dicegah sebelum korban berjatuhan.
4. Pasal 19:
Ayat 1: “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau
jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”.
Ayat 2: “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan atau jasa yang sejenis atau setara
nilainya, atau perawatan kesehatan dan atau pemberian santunan yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Ayat 3: “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari
setelah tanggal transaksi”.
PT. Megasari Makmur harus bertanggung jawab atas kelalaiannya yang
dibuatnya, dengan memberi ganti rugi kepada korban yang mengalami kerugian
atas penggunaan HIT. Dengan memberikan santunan yang setara.

Jadi kesimpulan dari study kasus diatas adalah PT. MEGASARI MAKMUR tidak
menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial dalam berbisnis sehingga perusahaan
tersebut dikenakan beberapa pasal perlindungan kosumen karena telah merenggut satu korban
jiwa.

3. Jelaskan prndapat saudara bisnis yang etik seperti apa? Dan apabila anda diberi
kesempatan menjadi manajer dalam perusahaan dan diminta untuk
menyusunCRS, program-program apa saja yang akan anda susun? Jelaskan!
Etika Bisnis adalah cara-cara saat melakukan kegiatan berbisnis yang mencangkup
semua aspek, baik itu yang berkaitan dengan seorang individu, perusahaan, maupun
masyarakat. Etika bisnis dapat membangun dan membentuk nilai-nilai, norma dan
perilaku yang baik dalam berbisnis. Karena setiap perusahaan dalam berbisnis
meyakini bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki etika, bisnis yang mematuhi
peraturan hukum atau peraturan yang berlaku. Dalam suatu perusahaan etika bisnis
dapat menjadikan pedoman untuk melaksanakan aktivitas dalam bekerja, yang dimana
bekerja dilandasi dengan etika, moral, kejujuran dan profesionalisme. Etika bisnis
dapat mengatur dan mengarahkan para pelaku bisnis untuk mewujudkan manajemen
maupun citra yang baik dalam berbisnis, sehingga bisnis tersebut dapat di ikuti oleh
semua orang yang mempercayai adanya bahwa bisnis itu memiliki etika yang baik.
Etika yang baik menurut saya adalah:
Perusahaan yang jujur dalam berkounukasi dan bersikap dan memiliki
profesionalisme terhadap karyawan maupun konsumen, memiliki tanggung jawab dan
konsisten dalam apa yang diperbuat oleh perusahaan tersebut, menjalankan
perusahaan dengan sesuai visi misi yang dibuat dll.
Jika saya menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan saya akan menyusun CSR
dengan program program yang sangat bermanfaat untuk masyarakat umum ataupun
untuk perusahaan. Dimana dengan adanya program CSR ini akan membantu
permasalahan atau kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar. Sedangkan untuk
perusahaan, program CSR ini akan memberikan image perusahaan yang baik dimata
konsumen dan masyarakat. Program tersebut adalah :
1. Menyalurkan program beasiswa untuk para siswa SD, SMP, SMA dan PTN
setiap tahunnya, menyalurkan donasi dalam bentuk bantuan sarana pendidikan,
perpustakaan sekolah, sponsorship kegiatan sekolah/perguruan tinggi.
2. Memberikan bantuan pengobatan gratis bagi masyarakat di sekitar perusahaan
melalui program Pelayanan Kesehatan Keliling (Yankesling).
3. Memberikan bantuan untuk pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana
umum, tempat-tempat ibadah (masjid, musholla) serta bantuan untuk kegiatan-
kegiatan peringatan hari besar keagamaan seperti pemberian bingkisan paket hari
raya untuk masyarakat setempat, bantuan hewan kurban dll. Sementara itu, zakat,
infaq dan shodaqoh secara rutin dikumpulkan dari penghasilan yang diterima para
karyawan setiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai