Nim : 90200119096
Kelas : Manajemen C
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama
Zeepfabrieken N.V. Switch dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Bapak A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia, tanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. PT Unilever bergerak di bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
nabati dan makanan berbahan dasar susu, es krim, makanan dan minuman dari produk teh dan
kosmetik. PT Unilever selalu mengedepankan integritas dan kualitas tinggi, peduli terhadap
masyarakat dan lingkungan.
1. Standar Perilaku
Dalam menjalankan semua aktivitas, kami melakukannya dengan penuh kejujuran, integritas,
keterbukaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, menjaga kepentingan karyawan
kami dan menghormati kepentingan sah dari hubungan kami.
2. Menaati Hukum
Semua perusahaan Unilever dan karyawannya wajib mematuhi hukum dan peraturan negara
tempat mereka berbisnis.
3. Karyawan
Kami berkomitmen untuk bekerja dengan karyawan untuk mengembangkan dan memperkuat
keterampilan dan kemampuan setiap individu. Kami menghormati martabat dan hak individu
atas kebebasan berserikat dalam satu perkumpulan. Kami akan menjaga komunikasi yang baik
dengan karyawan melalui informasi dari perusahaan dan organisasi konsultan.
4. Pemegang Saham
Unilever menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip perpisahan tata kelola perusahaan
yang baik dan standar internasional. Kami memberikan informasi tentang aktivitas, struktur, dan
situasi keuangan serta kinerja kami kepada pemegang saham secara tepat waktu dan benar.
5. Mitra Bisnis
Unilever berkomitmen tinggi untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan
pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis. Dalam menjalankan bisnis, kami mengharapkan mitra
kami untuk mematuhi prinsip-prinsip bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip bisnis kami
Kerugian akibat pencemaran air dapat berupa air yang tidak dapat digunakan lagi untuk
keperluan rumah tangga, hal ini disebabkan oleh air yang tercemar.
Tanah yang telah tercemar oleh zat pencemar seperti senyawa karbonat, tanah akan menjadi
asam, H2S yang bersama-sama dengan CO membentuk senyawa toksik di dalam tanah sehingga
cacing pengurai tanah mati.
sebuah. Menurunnya etika formalisme (moral yang menitikberatkan pada niat yang berkaitan
dengan perilaku dan hak tertentu.
b. Kurangnya kesadaran moral utilitarian (moral berkaitan dengan memaksimalkan yang terbaik
untuk sebanyak mungkin orang)
c. Undang-undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi masih kurang
f. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan sosial)
1. Penegakan budaya berani bertanggung jawab atas segala perilakunya. Individu yang memiliki
kesalahan tidak bersembunyi di balik institusi. Berbicara kebenaran terkadang dianggap
melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru untuk mengungkapkan pendapat.
2. Ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja sudah jelas. Bukan berdasarkan kedekatan
dengan atasan, tapi kinerja.
KESIMPULAN :
SARAN :
Dari hasil penulisan di atas, diharapkan PT Unilever konsisten dalam menjalankan etika
bisnisnya agar tidak terjadi pelanggaran yang mungkin terjadi. Dan menjaga serta meningkatkan
segala pencapaian yang telah diraih dan terus memberikan dampak positif bagi bisnis dan juga
bagi masyarakat.