php/JJ/article/download/20721/16876
c. Mendorong iklim kreatif untuk setiap sektor. d. Menciptakan pemerataan, baik pendapatan maupun
kesempatan berusaha. e. Menjamin kelangsungan berusaha. E Menciptakan lapangan kerja dan
lapangan usaha sehingga tenaga kerja Indonesia tidak perlu mencari pekerjaan ke luar negeri.
Pertanyaanya, mengapa negara lain yang hanya memiliki bidang dan sektor ekonomi yang lebih sedikit
dan secara geografis dan topografis kurang subur, tetapi menyediakan pekerjaan yang relatif lebih
banyak bagi tenaga kerja Indonesia (TKI)? Mengapa TKI dari negara kita harus mencari pekerjaan ke luar
negeri, yaitu ke negara-negara yang sektor dan bidang ekonominya relatif sedikit, tetapi menyediakan
pekerjaan yang lebih banyak? Padahal Indonesia kaya akan sumber daya ekonomi kreatif seperti telah
dikemukakan pada bugian sebelumnya. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang
subur, bila tidak dikelola dengan sungguh-sungguh, sumber daya alam tersebut semakin lama akan
semakin langka dan habis. Apalagi bila semua komoditas yang diekspor adalah bahan baku dan bahan
mentah seperti hasil pertambangan (batu bara, emas, perak, timah); hasil kehutanan dan perkebunan
(kayu gelondongan, minyak sawit, teh, karet alam); dan hasil kelautan (ikan, rumput laut, dan hasil laut
lainnya), maka dalam jangka panjang akan habis. Padahal, semua bahan baku tersebut dapat
dikembangan nilai tambahnya secara kreatif. Melalui pengembangan ekonomi kreatif, semua sumber
daya tersebut terbarui dan dapat menyerap tenaga kerja, yang berarti mengurangi pengangguran.
meningkatkan pendapatan, meningkatkan devisa, dan meningkatkan kesejahteraan. Dengan demikian,
permasalahan ekonomi kreatif di Indonesia bukan terletak pada bahan baku, tetapi pada modal
intelektual, manajemen, dan kemauan politik dari pemerintah untuk menggerakkannya. Sekali lagi,
banyak negara maju penghasil ekonomi kreatif memanfaatkan "globalisasi" dan kekayaan intelektual,
untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki negara- negara yang berkembang, seperti:
kekayaan intelektual seperti desain, merek, hak paten, hak cipta, dan royalti-menguasai perekonomian
negara-negara berkembang. Hampir sebagian besar pabrik dan industrinya beroperasi di negara-negara
berkembang yang kaya akan bahan dasar ekonomi kreatif. Pada umumnya, negara-negara tersebut
menghasilkan produk produk tidak nyata, sedangkan negara-negara yang kurang maju menghasilkan
produk-produk nyata sebagai bahan baku perusahaan perusahaan mereka. Pembaruan Sumber Daya
Dalam Ekonomi Kreatif 1. Pembaruan sumber daya alam Sekarang yang terpenting adalah bagaimana
memperbarui sumber daya alam untuk menghasilkan manfaat ekonomi (green economy). Melalui
model ekonomi kreatif,