Anda di halaman 1dari 42

BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM

KEPERAWATAN

Joko Wiyono, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom


0341-457608/08123239741
jokowi07@yahoo.co.id
Berfikir adalah :

> Ketrampilan setiap manusia dalam mempraktekkan cara-


caranya sendiri
> Merupakan proses kompleks, dinamis,abstrak dan bersifat
sangat individual
OTAK KANAN DAN KIRI
THINKING STYLE

SA AA

SK AK
MODEL BERPIKIR OTAK KIRI
 CENDERUNG DETAIL
 SUKA MELAKUKAN PERENCANAAN
 SUKA HAL-HAL YANG LOGIS
 SUKA MELAKUKAN ANALISIS MASALAH
MODEL BERPIKIR OTAK KANAN

 BERPIKIR CENDERUNG MENYELURUH


 DIPENGARUHI EMOSI
 SERING MENGGUNAKAN INTUISI
 SUKA CARA KERJA YANG BERBEDA-BEDA
PROSES PENYEIMBANGAN (PEMIKIR
OTAK KIRI)
 MEMELIHARA HEWAN
 MENCOBA BERBAGAI RESEP
 MENCOBA BERBAGAI ROUTE YANG BERBEDA
 MENDENGARKAN MUSIK
PROSES PENYEIMBANGAN
(PEMIKIR OTAK KANAN)

 MERANGKAI RAKITAN
 MERENCANAKAN SESUATU
 MENGATUR FOTO, PERANGKO,
DLL
 MENGANALISA SESUATU
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERFIKIR
 Status fisik
 Jumlah tidur dan istirahat
 Nutrisi
 Keseimbangan cairan dan elektrolit
 Proses kognitif
 Umur dan perkembangan
 Kompleksitas informasi
FAKTOR LAIN :
 Self Efficacy : keyakinan mampu melakukan sesuatu, yakin
sudah mempunyai kemampuan dasar berfikir dengan baik
sehingga dengan meningkatkan kesadaran dan memeliharanya
akan menjadi ahli (sebagai pemikir kritis = critical thinkers )
 Indikator ketrampilan berfikir baik

– Mampu belajar, mengambil resiko berfikir, menjawab


pertanyaan pertanyaan,menantang status quo,
mempergunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk
belajar dan tumbuh.
 Anxiety/Kecemasan

Angelo dan Cross 1993 mengemukakan hal sebagai berikut


- Kecemasan kecil/ rendah akan membatasi berfikir
- Kecemasan sedang/ beberapa akan menstimulasi berfikir
- Kecemasan berat/ banyak akan melumpuhkan berfikir .

- Kecemasan yang seimbang dan tepat merupakan kunci “


Hight Level Thinking “ ( Berfikir pada tingkat tinggi )
 Perkembangan intelektual

 Menurut Perry (1970) : perkembangan intelektual merupakan


kontinuing “ dualism dan relativism “
 Dualism merupakan perkembangan intelektual dengan
pendekatan belajar tradisional, kaku bila hanya mengenal benar
salah dan baik buruk , cara berfikir seperti ini mencegah
berfikir kreatif
 Relativism adalah perkembangan intelektual sesuai dengan
respon kondisi yang bersifat fleksibel . Di keperawatan cara ini
tepat karena respon manusia tidak bersifat kaku, tidak sama untuk
semua orang dan selalu berubah.
KREATIFITAS :
PERLUKAH ? MENGAPA DAN UNTUK APA?

 Arus globalisasi ( perubahan cepat, persaingan)


 Tuntutan no 1 utk mendapat pekerjaan
 Menikmati hidup

Mandiri , percaya diri


 Mudah beradaptasi terhadap segala kondisi
 Mampu Belajar seumur hidup
 Membentuk Masyarakat demokratif
BERFIKIR KRITIS BAGI PERAWAT

1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam
memberikan askep.
3. Perawat setiap hari mengambil keputusan.
• Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
4. Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan
lingkungannya
5. menangani perubahan yang berasal dari stressor
lingkungan
DEFINISI KREATIFITAS

 Keinginan/kebutuhan untuk
mengubah/mengembangkan ( improve)
 Melihat sebuah situasi/permasalahan dari sisi lain
( see differently) -> think outside the box
 Terbuka pada pelbagai gagasan bahkan yang tidak
umum/aneh sekalipun ( open)
 Mengimplementasikan ide perbaikan( acting)
DEFINISI BERFIKIR KRITIS
 Matthews and Gaul (1979), berfikir kritis merupakan sikap “
Inquiry “ = Menyelidik, mencakup : mempergunakan faktor-faktor,
prinsip-prinsip, teori, abstraksi,deduksi, interprestasi dan evaluasi
terhadap argumen-argumen.
 Ennis (1985) berfikir refleksi dan mempunyai alasan difokuskan
pada memutuskan apa yang dipercaya atau diperbuat.
 Facione (1990), mempunyai maksud tertentu, pengaturan
pendapat/pertimbangan diri, menghasilkan interpretasi, analisa,
evaluasi dan kesimpulan. Penting sebagai alat penyelidikan serta
dapat menembus dan membetulkan fenomena-fenomena
kemanusiaan
 Paul( 1992), merupakan seni berfikir,tentang
berfikirmu, ketika kamu berfikir untuk membuat
berfikirmu lebih baik, jelas, tepat atau lebih bertahan.
 Rubenfeld and Scheffr (1995) mendefinisikan berfikir kritis
sebagai berikut :

T : Total recall (mengetahui secara menyeluruh)


H : Habits ( Kebiasaan berfikir dengan baik )
I : Inquring ( Penyelidikan, penemuan )
N : News ideas and creativity (Selalu menemukan ide-ide
baru dan Kreatif)
K : Knowing how you think (Mengetahui cara berfikir)
KARAKTERISTIK BERFIKIR KRITIS
 Mempunyai alasan dan rasional
 Selalu refleksi

 Menginspirasi sikap penyelidikan

 Berfikirnya otonom

 Mencakup berfikir kreatif

 Berfikir jujur

 Fokus pada memutuskan apa yang harus diyakini atau diperbuat


CARA MENGEMBANGKAN BERFIKIR KRITIS
 Merefleksikan diri tentang ketrampilan berfikir yang dimiliki
 Membangun ketrampilan berfikir yang ada

 Mengoptimalkan berfikir

 Belajar lebih tentang berfikir

 Membuat tujuan dalam mengembangkan berfikir kritis


22
 Rubenfeld and Scheffr (1995) mendefinisikan berfikir kritis
sebagai berikut :

T : Total recall (mengetahui secara menyeluruh)


H : Habits ( Kebiasaan berfikir dengan baik )
I : Inquiring ( Penyelidikan, penemuan )
N : News ideas and creativity (Selalu menemukan ide-ide
baru dan Kreatif)
K : Knowing how you think (Mengetahui cara berfikir)
TOTAL RECALL
 Berarti mengingat fakta atau mengingat dimana dan bagaimana
menemukan ketika dibutuhkan.

 Fakta keperawatan datang dari berbagai sumber : isinya dipelajari di


kelas, informasi di buku, cerita pasien ke perawat atau orang yang
signifikan, data pasien didapatkan melalui perasaan, instrumen dan
upaya lain.

 Total recall juga kemampuan untuk mengakses pengetahuan, dengan


pengetahuan dipelajari sesuatu dan dipertahankan dalam pikiran

 Total recall tergantung pada memori


H : HABITS

Pendekatan berpikir yang sering diulang dan menjadi


kebiasaan.

Contoh : CPR
I : INQUIRING

 Mempelajari isu dengan mendalam dan menanyakan


secara jelas.

 Inquiring adalah pemikiran utama yang digunakan untuk


mengambil kesimpulan.
N : NEWS IDEAS AND CREATIVITY

 Terdiri dari pola berpikir yang sangat spesial.

 Berpikir kreatif berada pada posisi yang bertentangan


dengan kebiasaan.
K : KNOWING HOW YOU THINK
Disebut “metacognition”

“Meta” berarti diantara


“Cognition” berarti proses menjadi tahu

Jika kamu berada pada proses untuk menjadi tahu maka


kamu akan tahu bagaimana cara kamu berpikir
METODE/ALAT MELATIH BERPIKIR KRITIS
DAN KREATIF (GOOD THINKING)

Role play

Brainstorming ( All Factors Involved, All


Possible Alternatives, Positive-Negative-
Stimulating, Random Word, Alternatives-
Possibilities-Choices, Plus-minus-
interesting, Other People Views) )

De Bono Six Thinking Hats

scamper
BRAINSTORMING
 Ide sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat
mungkin
 Diskusi detil tidak diperlukan

 tunda kritikan/penilaian

 Kuantitas lebih penting daripada kualitas

 ide-ide gila disambut baik

 kombinasi /modifikasi dari ide


DE BONO’S SIX THINKING HAT

Topi kuning Pandangan positif, keuntungan, kemungkinan


Topi Hitam Pandangan negatif, problem, kerugian,
peringatan, kesulitan, kritikan
Topi Putih Data, informasi apa yang diperlukan,
bagaimana mendapatkan dsb
Topi Merah Intuisi, emosi, perasaan ( pengalaman,
pendidikan, pengtahuan dsb)
Topi hijau Berpikir kreatif, alternatif, pengembangan ide

Topi biru Memimpin, mengontrol diskusi, mengingatkan


aturan main ( satu orang bergiliran)
SCAMPER
S substitute menggantikan Sate vegetarian,
tempe/tahu -> daging,
food suplement
C combine menggabung Kunci + alarm

A Adapt, alter adaptasi, mengubah Handphone

M Modify, magnify, Mengubah, Notebook, VCD


minify memperbesar

P Put to other Memakai utk Sampah -> pupuk


uses/purposes keperluan lain

E eliminate menghilangkan ATM

R Reverse, rearrange Membalik, mengatur Pabrik -> restoran


ulang
KARAKTERISTIK PEMIKIR KRITIS YANG
IDEAL ( IDEAL CRITICAL THINKER )

 Inquistive : Mempunyai sifat menyelidiki


 Open – Minded : Berfikir terbuka
 Analytical : Selalu analisis
 Systematic : Berfikir sistematis
 Confident : Percaya diri
 Truth-Seeking : Berpegang pada kebenaran ilmiah
 Mature : Matang dan dewasa
4 HAL POKOK PENERAPAN BERFIKIR KRITIS
DALAM KEPERAWATAN

1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :


Berfikir kritis ad/ kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
- perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan
idea, fikiran, info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien,
sesama perawat, profesi.
- Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.

2. Argumentasi dalam keperawatan


Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi
untuk menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu,
memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu
tuntutan/tuduhan.
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan
Sehari-hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.
Keputusan apa yang harus kita lakukan
4. Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
PENGKAJIAN
 Mengumpulkan data dan validasi.
berfikir kritis.
- Perawat melakukan pengumpulan data secara
menyeluruh dan dari berbagai aspek menggunakan
ilmu-ilmu lain yang terkait.
- Mengelola dan mengkatagorikan data
PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.


 Menentukan masalah dan argumen secara rasional

 Lebih terlatih, lebih tajam dalam menegakan diagnosa


keperawatan
PERENCANAAN KEPERAWATAN :
 Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil
yang diharapkan
 Mengembangkan keterampilan guna mensintesa ilmu
yang dimiliki untuk memilih tindakan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
 Pelaksanaan tindakan keperawatan adalah keterampilan
dalam menguji hipotesa.
 Tindakan nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
EVALUASI KEPERAWATAN
 Mengkaji efektifitas tindakan
 Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang
pemenuhan kebutuhan dasar klien
 Analisa masalah : dilanjutkan, direvisi, diganti atau
dihentikan.
TUGAS INDIVIDU
 Berikan contoh konkrit berpikir kritis pada tahapan proses
keperawatan.

 Proses Keperawatan :
1. Pengkajian  yang dikaji apa? Proses berpikir kritisnya
bagaimana?
2. Diagnosis keperawatan  diagnosis keperawatan apa? Proses
berpikir kritisnya bagaimana?
3. Perencanaan  Rencananya apa? Proses berpikir kritisnya
bagaimana?
4. Pelaksanaan  Pelaksanaan apa? Proses berpikir kritisnya
bagaimana?
5. Evaluasi  Evaluasi apa? Proses berpikir kritisnya bagaimana/
42

Anda mungkin juga menyukai