Pentingnya pola pikir kreatif di masa depan dikemukakan oleh Daniel H. Pink (2005).1
Pink menjelaskan bahwa secara umum telah terjadi pergeseran kebutuhan dalam masyarakat.
Pada abad ke-18 hingga abad ke-20, individu dihadapkan pada keterbatasan sehingga tenaga
kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja dengan pekerjaan yang bersifat sekuensial, literal,
fungsional, tekstual dan analitik. Namun saat ini dan di masa mendatang kemampuan yang
berkaitan dengan estetika, kontekstual, sintesis, dan visualisasi diyakini sebagai kemampuan
yang penting dalam menggerakkan perekonomian maupun menciptakan kualitas hidup bagi
masyarakat.
Beberapa faktor yang mendorong pentingnya pola pikir kreatif di masa mendatang:
1. Abundance. Teknologi yang semakin maju dan globalisasi yang memudahkan masyarakat
untuk berinteraksi telah memberikan masyarakat kemudahan untuk mendapatkan
kebutuhannya. Masyarakat mengalami kecukupan sumber daya pemuas kebutuhan yang dapat
diproduksi oleh beberapa negara. Hal ini mengakibatkan setiap industri yang bergerak di
produk yang sama harus berusaha untuk membuat sesuatu yang unik sehingga tidak mudah
disubstitusi oleh produk lain.
2. Asia. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat khususnya di Asia telah
mengakibatkan biaya produksi lebih murah di Asia. Tenaga kerja yang berlimpah menjadikan
para pemilik modal banyak memindahkan usahanya ke Asia karena dengan kualitas yang
sama, upah tenaga kerja lebih murah di Asia.
3. Automation. Tenaga kerja di setiap negara tidak hanya bersaing dengan tenaga kerja di
negara lain, tetapi juga bersaing dengan teknologi. Revolusi industri merupakan salah satu
contoh kasus yang menuntut individu harus rela kehilangan pekerjaannya dan digantikan
dengan mesin. Tantangan saat ini adalah apabila pekerjaan kita dapat digantikan oleh
komputer, mesin, robot, atau teknologi lain, maka kita tidak akan bisa berkompetisi di masa
yang akan datang.
59
peluang menjadi sumber daya yang produktif menghasilkan nilai tambah. Ide akan muncul
apabila kita memikirkan, merenung, berimajinasi, dan mengkayalkan (dream) sesuatu yang akan
kita lakukan, baik tentang cara-cara baru maupun karakter baru dari suatu yang akan kita
kembangkan. Ide bisa muncul kapan aja dan dimana saja, mungkin ketika bangun tidur, jalan-
jalan, sedang berteman, sendang santai, atau bahkan ketika sedang berada dalam kamar mandi
atau toilet.
Ide dapat dikembangkan dengan cara melakukan evaluasi dan pengamatan secara terusmenerus
terhadap sesuatu yang telah ada atau yang belum tercipta. Ide dapat digerakan secara internal
melalui perubahan cara pandang yang berbeda terhadap tindakan yang akan kita lakukan,
misalnya cara pandang terhadap karakter produk metode kerja, system dan strategi, distribusi,
pemasaran, dan cara pandang terhadap usaha-usaha yang dilakukan orang lain. Gagasan adalah
kecenderungan untuk menggunakan ide-ide dalam bentuk tindakan untuk menciptakan suatu, baik
dalam bentuk motivasi terhadap sesuatu (barang dan jasa) maupun modifikasi terhadap cara atau
metode itu sendiri.
Seperti telah dikemukan pada bagian sebelumnya kreativitas muncul dengan dua cara, yaitu cara
yang dimunculkan oleh seniman melalui perenungan, kemudian diwujudkannya dalam kegiatan
nyata seperti seni suara, seni drama, seni musik, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni lainnya.
Sementara itu cara yang dimunculkan oleh para ilmuwan ialah berupa observasi, penilitian atau
eskperimen. Alfred H. Janz dalam artikelnya “dorongan kreativitas dan prakarsa karyawan” yang
disunting oleh A. Dale Tampe (1993:91), mengemukakan bahwa agar pikiran mernghasilkan,
maka perlu tantangan, stimulasi, latihan, dan tindakan. Menurut Dale Timpe (1992:91), adalah
beberapa teknik pengembangan potensi kreatif, yaitu sebagai berikut:
1. Tulislah gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan analisis
gagasangagasan tersebut sebelum gagasan itu hilang.
2. Catatlah hasil pengamatan, baik dalam proses, operasi/produksi, prosedur kerja maupun
rintangan-rintangannya.
3. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang aliran gagasan, misalnya, bisakah anda
menggunakan sesuatu yang lain? Bisakah anda melakukan pengunaan-penggunaan yang lain
jika diubah? Bisakah mengambil contoh? Bisakah anda memodifikasi? Bisakah anda
mengubah ukuran? Bentuk, kecepatan, atau bobot? Bisakah anda mengganti? Aturlah
kembali? Balik? Gabung? Tanyalah diri anda sendiri: siapa, apa, kapan, dimana, mengapa
dan bagaimana?
4. Tetapkanlah sasaran dan batas waktu, saran yang realistik, dapat diukur, dan tepat waktu
merupakan pendorong untuk menghasilkan gagasan-gagasan.
E. Rangkuman
Ide akan muncul apabila kita memikirkan, merenung, berimajinasi, dan mengkayalkan (dream)
sesuatu yang akan kita lakukan, baik tentang cara-cara baru maupun karakter baru dari suatu yang
akan kita kembangkan. Ide bisa muncul kapan aja dan dimana saja, mungkin ketika bangun tidur,
jalan-jalan, sedang berteman, sedang santai, atau bahkan ketika sedang berada dalam kamar
mandi atau toilet. Ide dapat dikembangkan dengan cara melakukan evaluasi dan pengamatan
secara terus-menerus terhadap sesuatu yang telah ada atau yang belum tercipta. Ide dapat
digerakan secara internal melalui perubahan cara pandang yang berbeda terhadap tindakan yang
akan kita lakukan, misalnya cara pandang terhadap karakter produk metode kerja, sistem dan
strategi, distribusi, pemasaran, dan cara pandang terhadap usaha-usaha yang dilakukan orang
lain. Ide merupakan potensi yang dapat ditransformasikan menjadi peluang. Ide-ide itu perlu
disaring secara terus-menerus.
Proses penjaringan ide disebut prosses screening, yaitu suatu cara terbaik untuk menuangkan ide-
ide potensial menjadi peluang seorang kreator dan inovator merupakan orang yang mampu
melihat sesuatu dalam perspektif dan dimensi yang berlainan pada suatu waktu. Bahkan mampu
melakukan berbagai kegiatan sekaligus dalam satu waktu. Ia mampu melakukan dan menangani
berbagai persoalan yang dihadapi dengan piawai. Semakin tinggi kemampuan kreator dalam
mengerjakan berbagai tugas sekaligus, maka semakin besar kemungkinan untuk mengelola
peluang menjadi sumber daya yang produktif menghasilkan nilai tambah.
F. Bahan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan gagasan?
2. Sebutkan teknik pengembangan potensi kreatif menurut Dale Timpe (1992:91)!
3. Sebutkan sifat utama yang membuat seseorang kreatif menutur A Dale Timpe (1992:14)!
4. Sebutkan langkah proses untuk menciptakan peluang menurut Zimmerer (1996)!
5. Apa yang dimaksud dengan berdaya juang?