Anda di halaman 1dari 40

PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN (YOUTUBE CHANNEL) SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MELALUI WHATSAPP GRUP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI


BELAJAR SISWA KELAS VI-A MI BUSTANUL ULUM TUNGLUR
DI MASA PANDEMI COVID-19

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang
dibimbing oleh DRS. H. Sujarwoto, M.Si

Disusun Oleh :

ENGGAR NIYATUL BALLIGH

NIM: 858817334

PGSD BI - 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT MALANG
FKIP SI- PGSD BI
2020.2
ABSTRAK

Enggar Niyatul Balligh: Pemanfaatan Video Pembelajaran (Youtube channel)


Sebagai Media Pembelajaran Melalui Whatsapp Grup Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur di Masa Pandemi
Covid-19. Penelitian Tindakan Kelas, PGSD-BI, Universitas Terbuka, 2020

Kata Kunci : Media Video Pembelajaran (Youtube Channel), Whatsapp Grup,


Prestasi Belajar.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Hal
ini terbukti dari hasil ulangan harian IPA kompetensi dasar mendeskripsikan
sistem tata surya dan posisi tata surya, data yang diperoleh menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa kelas VI-A masih belum tuntas secara klasikal dengan nilai
KKM 75. Dari 24 siswa ternyata yang mencapai KKM ada 5 siswa dan yang
tidak mencapai KKM 19 siswa. Berarti 79,1% tidak tuntas dan yang tuntas 20,8%
sehingga prestasi belajar siswa perlu ditingkatkan.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah melalui siklus tindakan media
video pembelajaran (youtube channel) melalui whatsapp grup terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata untuk Pre test
adalah 52 dan Post test 64. Sedangkan menggunakan perhitungan N-Gainnya
adalah 0,26, menunjukkan kategori rendah. Dan pada siklus II untuk nilai rata-rata
Pre tesnya adalah 56 sedangkan nilai rata-rata Post tes nya 85 untuk N-Gainnya
sendiri adalah 0,66 kategori sedang. Dibandingkan hasil Pre test dan Post tes
Siklus I dengan Pre test dan Post test siklus II maupun menggunakan perhitungan
N-Gain menunjukkan pada siklus II adanya peningkatan signifikan. Pada siklus II
siswa telah mencapai KKM 75 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai
dibawah KKM 75 atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 100%

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 3
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...........................................................................4
1. Media Video Pembelajaran Youtube Channel .......................4
a. Pengertian Media Pembelajaran ...................................4
b. Video Pembelajaran ........................................................4
c. Pengertian Youtube ........................................................6
2. Manfaat Whatsapp Grup……………………………….......6
3. Prestasi Belajar…………………………………………....7
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Setting Penelitian .............................................10
B. Prosedur Penelitian .............................................................10
1. Rancangan Penelitian....................................................11
2. Rancangan Siklus I........................................................11
3. Rancangan Siklus II......................................................12
4. Tehnik Pengumpulan data.............................................12
5. Tehnik Analisis Data.....................................................12
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Selintas Setting Penelitian..................................
B. Deskripsi Temuan Penelitian..............................................
C. Tindakan yang dilakukan..................................................
1. Siklus I.......................................................................
2. Siklus II.......................................................................
BAB V : KESIPULAN DAN PEMBAHASAN

ii
iii

A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Pada tahun 2019 akhir, dunia digemparkan dengan munculnya virus
corona atau yang disebut dengan COVID-19. Penularan COVID-19 sangatlah
cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona
ini sebagai pandemi. Status epidemi global atau pandemi ini menandakan
penyebaran COVID-19 berlangsung sangatlah cepat hingga hampir tak ada
negara di dunia yang dapat terhindar dari virus corona. COVID-19 telah
menjadi pandemi, sehingga pemerintah di berbagai negara telah menerapkan
lockdown atau karantina.
Pada awal tahun 2020 tepatnya pada bulan Maret, COVID-19 mulai
menyebar ke Negara Indonesia. Sehingga pemerintah Indonesia dengan
segera menghimbau untuk tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri.
Pemerintah Indonesia menerapkan aturan PSBB yang merupakan singkatan
dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dibuat dalam rangka penanganan
COVID-19. Hal ini dilakukan dengan harapan virus tidak menyebar lebih luas
dan upaya penyembuhan dapat berjalan maksimal. Dalam usaha pembatasan
sosial ini pemerintah Indonesia telah membatasi kegiatan di luar rumah
seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan secara online melalui
pembelajaran online (Mona N, 2020)
Pada pembelajaran online, peserta didik jadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan
pembelajaran yang menjenuhkan. Rendahnya semangat belajar juga
menyebabkan menurunnya pres tasi belajar siswa. Hal ini terjadi juga pada
siswa kelas VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur. Terbukti dari hasil ulangan
harian IPA kompetensi dasar mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi
tata surya, data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas
VI-A masih belum tuntas secara klasikal dengan nilai KKM 75. Dari 24
siswa ternyata yang mencapai KKM ada 5 siswa dan yang tidak mencapai

1
2

KKM 19 siswa. Berarti 79,1% tidak tuntas dan yang tuntas 20,8% sehingga
prestasi belajar siswa perlu ditingkatkan.
Bertolak dari hasil prestasi belajar siswa yang masih jauh dari
harapan peneliti maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti
menggunakan media pembelajaran yang lebih kreatif. Salah satu alternatif
untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan media
yang dapat menarik minat siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Media yang peneliti gunakan adalah media video pembelajaran (youtube
channel).
Youtube adalah sebuah situs website media sharing video online
terbesar dan paling populer di dunia internet. Saat ini pengguna youtube
tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan usia, dari tingkat anak-anak
hingga dewasa. Para pengguna youtube dapat mengapload video, search
video, menonton video, diskusi/tanya jawab tentang video dan sekaligus
berbagi klip video secara gratis. Setiap hari ada jutaan orang yang mengakses
youtube sehingga tidak salah jika youtube sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Tujuan memanfaatkan youtube
sebagai media pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi dan suasana
pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan interaktif.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul penelitian Pemanfaatan Video Pembelajaran
(youtube channel) melalui whatsapp grup sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur
di Masa Pandemi COVID - 19.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat
dirumuskan masalah:
1. Apakah dengan memanfaatkan video pembelajaran (youtube channel)
melalui whatsapp grup dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
materi IPA mendeskripsikan system tata surya dan posisi tata surya kelas
VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur di Masa Pandemi Covid-19.
3

C. Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan video
pembelajaran (youtube channel) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur di Masa Pandemi COVID-19.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Teoritis
Dapat memberi masukan dan informasi secara teori dengan
memanfaatkan aplikasi whatsapp dan video pembelajaran (youtube
channel) pada pembelajaran siswa kelas VI-A MI Bustanul Ulum.
2. Praktis
a. Bagi guru
Memberikan informasi yang benar tentang penggunaan video dari
youtube dalam pembelajaran, agar menjadi pertimbangan positif dalam
memaksimalkan proses belajar mengajar dan dapat mendesain ulang
pemanfaatan youtube ke arah yang lebih positif dan kreatif serta
dinamis bukan statis.
b. Bagi siswa
Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa pada saat proses
pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 sehingga nantinya akan
mempengaruhi prestasi pembelajaran siswa hingga belajar siswa
diakhir pembelajarn.
c. Bagi sekolah
Penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan
media pembelajaran untuk kelas VI
d. Bagi Peneliti
Sebagai wahana untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah
diperoleh di bangku kuliah
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Media Video Pembelajaran Youtube Channel
a. Pengertian Media pembelajaran
Menurut Arsyad (2017 : 8) “Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti “tengah” perantara atau pengantar
dalam bahasa arab, media adalah perangantar atau perantara pesan
dari pengirim kepada penerima pesan”. Jadi media adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan pesan pengajaran. “Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian serta kemauan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti berpendapat bahwa
media pembelajaran perantara antara guru dan siswa untuk
menyampaikan pesan materi ajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang bertujuan dan terkendali.

b. Video pembelajaran
Video pembelajaran merupakan media untuk mengirim
pengetahuan dan berfungsi sebagai bagian dari proses belajar. Lebih
khususnya, cara untuk mengajar dengan sebuah contoh dan mentrasfer
informasi untuk menyelesaikan tugas tertentu
Menurut Ronald Anderson (1994:102) mengemukakan tentang
tujuan dari pembelajaran menggunakan media video. Tujuan
penggunaan media video antara lain sebagai berikut:
Tujuan kognitif media video:
1) Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut
kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan
rangsangan gerak dan serasi

5
6

2) Dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara


sebagai media foto dan fil bingkai meskipun kurang ekonomis
3) Dapat diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum dan prinsip-
prinsip tertentu
4) Dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap
atau berbuat dalam suatu penampilan.
Tujuan afektif:
Video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi
sikap dan emosi
Tujuan Psikomotorik:
1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh
ketrampilan yang menyangkut gerak
2) Siswa dapat langsung mendapat umpan balik terhadap
kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan
yang menyangkut gerakan tadi
Langkah-langkah pemanfaatan media video dalam penelitian yaitu
sebagai berikut (Djamarah dan Azwan Zaian 2002: 154) :
1) Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media
audiovisual sebagai media pembelajaran
2) Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan
media yang akan dipakai guna mencapai tujuan. Dalam hal ini
prinsip pemilian dan dasar pertimbangan patut diperhatikan.
3) Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai
persiapan sebelum mereka menerima pelajaran dan pemanfaatan
media ini.
4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Penyajian
bahan pelajaran dengan memanfaatkan audiovisual. Guru harus
memiliki keahlian dalam menyajikan materi dan penggunaan
media.
5) Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada.
Pemanfaatan media disini siswa sendiri mempraktikkannya
7

ataupun guru langsung memanfaatkannya, baik dikelas luring atau


online
6) Langkah evaluasi pembelajaran. Pada langkah ini kegiatan
belajarr dievaluasi, sampai sejauh manan tujuan pembelajaran
yang dicapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media
sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar
siswa.

c. Pengertian Youtube
Youtube merupakan sebuah situs web berbagi ilmu (sharing
video) atau penyedia layanan berbagai video populer yang didirikan
oleh tiga karyawan paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed
Karim pada bulan Februari 2005, yang slogannya “ Youtube broadcast
yourself” bertujuan untuk berbagi rekaman kejadian sehari-hari dari
user pengguna situs. Dengan nama domain www.Youtube.com. Situs
ini mulai aktif tanggal 14 Februari 2005 dan terus dikembangkan
bulan berikutnya dan sampai sekarang ( Ovi Nist : 2014)

2. Manfaat Whatsapp grup


Whatsapp Grup memiliki manfaat pedagogis, sosial, dan
teknologi. Aplikasi ini memberikan dukungan dalam pelaksanaan
pembelajaran secara online. Whatsapp grup memungkinkan para
penggunanya untuk menyampaikan pengumuman tertentu, berbagi ide
dan sumber pembelajaran, serta mendukung terjadinya diskusi secara
online. Whatsapp Messenger dirasakan telah mampu meningkatkan
partisipasi peserta didik, mempercepat terjadinya kelompok belajar.
Manfaat aplikasi whatsapp grup dalam pembbelajaran yaitu 1)
memberikan fasilitas pembelajaran secara kolaboratif secara online antara
guru dan siswa atau antara siswa baik dirumah atauppun disekolah. 2)
merupakan aplikasi gratis yang mudah digunakan. 3) dapat digunakan
untuk berbagi komentar, tulisan, gambar, video, suara, dan dokumen. 4)
memberikan kemudahan untuk menyebarluaskan pengumuman maupun
8

mempublikasikan karyanya dalam grup. 5) informasi dan pengetahuan


dapat dengan mudah dibuat dan disebarluaskan melalui berbagai fitur
(Jumiatmoko: 54-55)

3. Prestasi Belajar
Prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau nilai yang diberikan oleh guru (KBBI Daring edisi III DAN
tesaurus , 2008).
Prestasi belajar atau bisa disebut juga dengan hasil belajar. Nana

sudjana (2006:22) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”. Djamarah (2012: 19) menyebutkan bahwa “prestasi adalah

hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan

selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

Menurut Oemar Hamalik (2001: 5), prestasi belajar merupakan

suatu perubahan tingkah laku dan sikap yang lebih berkualitas. Indikator

prestasi belajar siswa akan melibatkan aspek-aspek seperti:

a. Indikator ranah cipta (kognitif), yaitu terdiri dari enam buah

indikator, yaitu:

1) Pengamatan: dapat menunjukkan, membandingkan dan

menghubungkan.

2) Ingatan: dapat menyebutkan dan menunjukkan kembali.

3) Pemahaman: dapat menjelaskan dan mendefinisikan dengan

lisan sendiri.
9

4) Penerapan: dapat memberikan contoh dan mengungkapkan

secara tepat.

5) Sintesis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti): dapat

menguraikan dan mengklafikasikan, dan;

6) Analisis (membuat panduan baru dan utuh): dapat

menghubungkan, menyimpulkan dan menggeneralisasikan

(membuat prinsip baru).

b. Indikator ranah rasa (afektif), yaitu terdiri dari:

1) Penerimaan: menunjukkan sikap menerima dan menolak.

2) Sambutan: kesediaan berpartisipasi/terlibat dan memanfaatkan;

3) Apresiasi (sikap menghargai): menganggap penting dan

bermanfaat, indah dan harmonis, serta mengagumi;

4) Internalisasi (pendalaman): mengakui dan meyakini atau

mengingkari;

5) Karakterisasi (penghayatan): melambangkan atau meniadakan

dan menjelmakan atau berperilaku dalam sehari-hari;

c. Indikator ranah karsa (psikomotor), yang terdiri dari:

1) Imitasi;

2) Manipulasi;

3) Artikulasi, dan

4) Naturalisasi

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan

atau kecakapan kognitif yang diperoleh siswa melalui proses


10

pembelajaran yang dinyatakan dalam angka-angka yang diukur

dengan menggunakan alat tes (evaluasi) yang standar.

Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar IPA dalam penelitian ini adalah hasil yang mencangkup ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik dan pengukuran baik buruknya

menggunakan tes evaluasi pada KD mendeskripsikan sistem tata surya

dan posisi tata surya.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Setting Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI-A MI Bustanul
Ulum Tunglur Badas Kabuoaten Kediri tahun ajaran 2020/2021. Peneliti
memilih kelas tersebut yang jumlah siswanya sekitar 24 siswa karena
motivasi belajar siswa selama pandemi COVID-19 tampak menurun oleh
karena itu peneliti menggunakan kelas VI-A untuk penelitian
pemanfaaatan video pembelajaran (youtube channel) sebagai media
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa selama pandemi COVID-19.
2. Setting penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Bustanul Ulum Tunglur pada
semester ganjil sekitar bulan Agustus – September tahun ajaran
2020/2021.

B. Prosedur Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan guru yang bertindak sebagai peneliti atau guru bekerja sama
dengan peneliti di ruang kelas atau tempat guru tersebut mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
belajar pembelajaran. Langkah – langkah penelitian adalah sebagai
berikut: perencanaan, pelaksanaan, observasi , dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran
2020/2021. Penentuan waktu penelitian dilakukan berdasarkan kalender
akademik. Penelitian ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Desain Penelitian
Tindakan Kelas yang diterapkan oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 1.

11
12

2. Rancangan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Peneliti dalam tahap perencanaan ini menyusun langkah-
langkah meliputi (1) merancang skenario pembelajaran menggunakan
video pembelajaran (2) menyusun rencana pembelajaran sesuai materi
yang akan diajarkan (3) guru menyiapkan media yang diperlukan (4)
guru berkolaborasi dengan wali murid (5) merancang tes siklus 1 (6)
membuat lembar observasi
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan
perencanaan yang dipersiapkan yaitu pelaksaan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran
(youtube channel).
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku
dan sikap peserta didik ketika melaksanakan pembelajaran
menggunakan video pembelajaran (youtube channel) sebagai media
pembelajaran.
d. Tahapan Analisis dan Refleksi
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dan berdasarkan
hasil pengamatan yang ada, peneliti menganalisis hasil yang
diperoleh. Apabila setelah dilakukan tindakan masih ditemukan
13

masalah yang belum terpecahkan maka peneliti melanjutkan ke siklus


berikutnya. Pada siklus kedua ini terjadi revisi rencana tindakan
pertama sesuai keadaan lapangan.
3. Rancangan Siklus II
Pada rancangan siklus II ini tindakan diambil dari hasil yang telah
dicapai pada siklus I sebagai usaha perbaikan.
4. Tehnik Pengumpulan
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi menggunakan
lembar observasi. Pengukuran prestasi belajar menggunakan penilaian
hasil belajar kognitif dilakukan dengan tes tertulis, sebagai kegiatan akhir
dari proses pembelajaran.
5. Tehnik Analisis data
Data kuantitatif yang diperoleh disini adalah data dari tes evaluasi
(pre test dan post test) setiap siklus yang digunakan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa setiap siklusnya.
a. Tes ( pre test dan post tes)
Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan media
video pembelajaran (youtube channel) untuk mencapai nilai KKM
75 yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa Pre test dan Post tes.
Pre test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan
bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa
terhadap banhan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan Post tes
yaitu tes yang diberikan untuk mengetahui sampai dimana
pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami
suatu kegiatan pembelajaran “ soal-soal pre test dibuat sma dengan
soal-soal post test.
b. Skor N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai post tes dan pre test, N-Gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Untuk mengetahui
selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer
14

skor post test-skor pre test


N-Gain=
skor ideal-skor pre test

Dengan kategori:
G tinggi = nilai ( g) > 0,70
G sedang = 0,70 > (g) > 0,3
G rendah = nilai (g) < 0,3

Data yang diperoleh dari pengukuran normal gain ini dapat dijadikan
acuan perhitungan parametrik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Selintas Setting Penelotian


Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pembelajaran di
kelas VI-A yang terdiri dari 24 siswa pada mata pelajaran IPA materi
me ndeskripsikan tata surya dan posisi tata surya. Kondisi siswa saat
penelitian dalam keadaan siap menerima materi secara daring.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Media dan sumber yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar sudah disiapkan oleh peneliti. Sehingga dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada RPP daring yang telah dipersiapkan.
B. Deskripsi Temuan Penelitian
Sebelum diadakan penelitian, peulis melakukan analisis
kebutuhan terlebih dahulu. Dari analisis kebututuhan diperoleh
gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitin
diadakan. observasi dilakukan sebelum penelitian, hasil observasi
dicatat dan terlampir. Observasi proses pembelajaran dikalukan
tanggal 28 Oktober 2020 dan diperoleh gambaran mengenai situasi
dan kondisi belajar siswa serta kondisi lingkungan rumah siswa dan
fasilitas penunjang yang ada. Observasi dilakukan dengan cara
bekerjasama dengan orang tua untuk mengamati langsung proses
belajar siswa pada saat daring khususnya pada mata pelajaran IPA dan
juga hasil nilai siswa setiap minggunya.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar IPA masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan.masihh banyak siswa
yang KKM nya dibawah 75. Selain itu ada berbagai hambatan yang
dihadapi siswa kelas VI-A diantaranya : media pembelajaran yang
digunakan guru kurang menarik, penyampaian materi kurang bisa
dipahami siswa. Hal ini ditunjukkan dengan terlambatnya siswa

15
16

mengumpulkan tugas via whatsapp dan juga hasil kerja siswa kurang
sesuai dengan materi.
Berdasarkan permasalahan tersebut yang telah ditemukan,
maka peneliti melakukan analisis untuk mencarikan pemecahan
masalah yang dihadapi siswa kelas VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur.
Terutama bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa yang tinggi
dalam proses pembelajaran IPA sehingga pencapaian pembelajaran
IPA yang diharapkan tercapai.
Media pembelajaran yang digunakan peneliti adalah video
pembelajaran ( Youtube Channel) melalui whatsapp grup. Dipilihnya
media tersebut karena diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas VI-A dimasa Pandemi COVID-19 ini kemudian
disusunlah perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan
media tersebut.
C. Tindakan yang dilakukan
1. Siklus I
a. Tahap perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pada
siklus 1 peneliti membuat pelaksanaa seperti:
a) Pada tahap perencanaan 1, desain pembelajaran yang
disiapkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)dengan menggunakan media pembelajaran video
pembelajaran (Youtube Channel) dimana pembelajaran
ini berupa video yang dibuat guru sesuai materi tentang
mendeskripsiskan tata surya dan posisi tata surya di
dalam bentuk video yang nantinya diunggah ke akun
youtube channel peneliti.
b) Pada kegiatan awal pembelajaran disusun sebagai
berikut: guru menyapa siswa via whatsapp grup,
mengajak siswa berdoa, kemudian mengabsen kehadiran
siswa melalui video call via whatsapp. Memperkenalkan
media yang dipakai, mempersiapkan materi ajar yang
17

akan dikirim dalam bentuk link yang akan di share di


whatsapp grup.
c) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar ,
instrumen tes nya dalam pilihan ganda untuk pre test dan
post tes siklus 1, instrumen pre tes digunakan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa dan post tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
pembelajaran berlangsung
d) Kegiatan yang terakhir mengevaluasi kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir melalui whatsapp
grup.
b. Tahap pelaksanaan Siklus 1
Pada tahap pelaksanaan siklus 1, peneliti merancang
berbagai proses pembelajaran sesuai dengan tahap
perencanaan diatas, antara lain.
1) Kegiatan awal
a) Yang pertama dilakukan dalam kegiatan awal adalah
guru mengucapkan salam via Whatsapp grup dan
mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar
b) Guru membuka pelajaran dengan mengecek absensi
dan menanyakan apabila ada siswa yang tidak dapat
mengikuti pembelajaran
c) Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu siswa
melaksanakan Pre test untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang belum di
ajarkan.
d) Mempersiapkan materi bahan ajar sesuai dengan
pembelajaran IPA yang di upload ke youtube kemudian
link nya di share di whatsapp grup. Dalam
pelaksanaanya peneliti mengajak para siswa untuk
memperhatikan video pembelajaran yang sesuai materi
di youtube.
18

2) Kegiatan Inti
a) Guru melakukan apersepsi sebagai upaya
membangkitkan pengetahuan awal siswa, agar siswa
bisa mengingat kembali pelajaran IPA yang
sebelumnya sudah dipelajari via whatsapp grup
b) Menjelaskan materi dalam bentuk video yang di
upload di youtube, akan tetapi pada kegiatan ini siswa
masih belum benar-benar memperhatikan video yang
mereka tonton di youtube.
c) Peneliti memotivasi kepada seluruh siswa di whatsapp
grup untuk mengeluarkan pendapat atau ide. Akan
tetapi dalam pelaksanaannya siswa belum semuanya
mengeluarkan pendapat atau ide. Hanya sebagian siswa
saja yang bisa merespon dengan apa yang telah
ditonton di youtube channel peneliti
d) Menyajikan disetiap penjelasan dengan menggunakan
ilustrasi atau contoh-contoh yang dapat dipahami oleh
siswa karena contoh yang disajikan sesuai dengan
pembahasan dan sesuai dengan apa yang dilakukan
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3) Kegiatan penutup pelajaran
Dalam kegiatan penutup peneliti:
a) Bersama-sama dengan peserta membuat kesimpulan di
whatsapp grup
b) Melakukan penilaian berupa pre tes dan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
c. Tahap Observasi Siklus 1
19

Kegiatan tahap observasi ini bersamaan dengan


kegiatan pelaksanaan tindakan. pada tahap ini guru
menganalisis dan menelaah pada tahap pelaksanaan siklus 1,
masih terdapat kekurangan dan kelebihan, seperti hanya
sebagian siswa yang merespon atau menanggapi video yang
sudah di upload di youtub via whatsapp grup, dikarenakan
video yang di share masih terlalu banyak tulisan yang sulit
dipahami siswa dan bentuk video yang kurang menarik karena
tidak ada animasinya dan terlalu monoton.
Imbas dari kekurangan diatas, siswa belum seluruhnya
bisa mengeluarkan ide dan pendapat pada waktu guru
menanyakan tanggapan terhadap materi yang sudah ditonton
via whatsapp grup. Ada pula siswa yang belum benar-benar
sepenuhnya menguasai bahan ajar yang akan dipelajari. Oleh
sebab itu, guru menyadari bahwasanya masih banyak
kekurangan dan kurang maksimalnya menyajikan suatu materi.
Selain siswa kurang maksimal dalam pembelajaran.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini juga belum
dikatakan meningkat, karena dilihat berdasarkan tes akhir post
test siklus 1, menunjukkan hasil nilai belajar siswa masih
dibawah KKM 75. Dibawah ini adalah sampel hasil belajar 10
siswa siklus 1 dengan menggunakan pre test dan post test:

Tabel 4.1 Nilai N-Gain Siklus I

Pre Post N- Kategori1


No Nama test Test Gain

1 Abiyyu 65 85 Sedang
0,5
2 Andika 55 75 Sedang
0,44
3 Arrinal 40 65 Sedang
0,42
4 Basya 40 50 Rendah
0,16
5 Batrisyia 40 60 0,33 Sedang
20

6 Berlian 45 55 Rendah
0,18
7 Desi 45 50 Rendah
0,09
8 Maftuh 55 60 Rendah
0,11
9 Ghaitza 65 70 Rendah
0,14
10 Grendy 60 70 Rendah
0,25
Jumlah 515 640

Rata-rata 52 64 0,26 Rendah

Terkecil 40 50

Terbesar 65 85

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil belajar Pre


test, nilai terbesar 70, dan nilai terkecil 40 dengan jumlah 515,
dengan rata-rata 52. Sedangkan Post test, nilai terbesar 85, dan
nilai terkecil 50 dengan jumlah 640, dan rata-rata 64. Dengan
begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil post test
diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada siklus 1 adalah
64 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan medi
video pembelajaran ini belum bisa dikatakan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan
siswa sebesar 0,26 kategori rendah. Namun penelitian ini harus
dilanjutkan pada siklus II, karena belum mencapai ketuntasan
prestasi belajar (100% siswa mencapai nilai lebih dari 75) yang
diharapkan oleh peneliti.
d. Tahap refleksi
Tahapan refleksi pada siklus 1 ini, bahwa kegiatan
dengan media video pembelajaran (youtube channel) dapat
membantu siswa dalam menggabungkan materi dari apa yang
mereka lihat, mereka dengar, dan mereka tulis sehingga
menjadi satu kesatuan utuh yang dapat menggabungkan
21

sebuah ingatan yang baik dan akhirnya dapat meningkatkan


kemampuan kognitifnya, dan mampu membiasakan siswa
untuk belajar secara mandiri menggunakan media video
pembelajaran di youtube channel, ini juga dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA siswa. Pada video pembelajaran siklus I
ini masih terdapat kekurangan, diantaranya:
1) Video yang di share di youtube masih kurang menarik dan
terlihat monoton
2) Video yang isinya terlalu banyak konsepnya sehingga
anak-anak kesulitan memahami materi yang dijelaskan.
3) Pada saat dilakukan tanya jawab atau tanggapan siswa
mayoritas diam, sehingga materi pembelajaran belum
maksimal
4) Durasi video terlalu panjang akibatnya banyak siswa
loadingnya lama
Berdasarkan prestasi belajar serta refleksi yang
dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam
pembelajaran, diantaranya:
1) materi pembelajaran yang dibuat dalam bentuk video
diberi tambahan animasi yang menarik sehingga
meningkatkan minat siswa dan mempermudah siswa
memahami materi
2) memperbaiki tampilan video sehingga tidak terlalu
banyak durasinya.
e. Keputusan siklus 1
Peneliti menganalisis sekaligus mengevaluasi proses
pembelajaran pada siklus 1, tindakan yang diberikan sudah
atau belum dengan konsep penelitian. Hasil penelitian siklus
1 dibandingkan dengan indikator keberhasilan.
Berdasarkan refleksi, siklus I ini dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar siswa belum mencapai KKM yang
ditentukan sebesar 75. Masih banyak siswa yang nilainya
22

dibawah KKM.noleh karena itu peneliti ini dilanjutkan pada


siklus II, dengan memperbaiki desain pembelajaran sebaik
mungkin.

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II peneliti memulainay
dengan menyiapkan yang diperlukan pada pembelajaran siklus
II, yaitu seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
lembar observasi, evaluasi dengan menggunakan pre test dan
post tes.
Berdasarkan temuan yang dihasilkan dari kajian pada
siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus bisa
diarahkan pada perbaikan yang telah disusun pada siklus II,
perbaikan-perbaikan yang terdapat pada siklus I diterapkan
pada siklus II dengan menambahkan animasi pada video
pembelajaran yang akan di share di youtube channel peneliti.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan siklus II hampir sama dengan
pelaksanaan siklus I, akan tetapi pada pelaksanaan siklus II
guru menambahkan animasi pada video pembelajaran dan
mengurangi durasi pada video, supaya siswa lebih mudah
memahami materi yang ditonton serta lebih menari perhatian
siswa tersebut supaya prestasi belajar siswa bisa lebih
meningkat.
Pada tahapan ini juga guru menanyakan tanggapan siswa
pada video yang telah ditonton melalui whatsapp gru, dan guru
selalu memberi tambahan penjelasan jika siswa ada yang
mengeluarkan pendapat maupun bertanya di whatsapp grup,
supaya siswa bisa lebih memahami tentang apa yang sedang
dipelajari.
c. Tahap observasi
23

Setelah melakukan pengamatan dalam siklus II, peneliti


menemukan kemajuan dan perkembangan yang bagus, pada
siklus II ini terdapat peningkatan pelaksanaan pembelajaran
siswa, yang sebelumnya pada siklus I masih banyak
kekurangan, namun setelah dilakukan perbaikan pada siklus II
ini, kekurangan itu bisa diminimalisisr bahkan bisa menjadi
peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil ulangan yang meningkat,
dan para siswa pun menikmati menonton video pembelajaran
yang sudah di upload di youtube, mereka lebih mudah
memahami materi meskipun belajar mandiri di rumah.
Dengan adanya data-data yang mengarah pada
meningkatnya pelaksanaan pembelajaran siswa dalam proses
belajar IPA, oleh sebab itu penelitian pada siklus II ini
dihentikan dan dianggap media pembelajaran berupa video
pembelajaran (youtube channel) dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam proses belajar IPA. Karena sesuai dengan
tabel dibawah ini yang memberikan penjelasan tentang hasil
belajar pada tahapan siklus II.

Tabel 4.2 Nilai N-Gain Siklus II

Pre Post N- Kategori1


No Nama test Test Gain

1 Abiyyu 75 95 Tinggi
0,88
2 Andika 60 80 Sedang
0,5
3 Arrinal 65 85 Sedang
0,7
4 Basya 55 75 Sedang
0,5
5 Batrisyia 60 85 Sedang
0,63
6 Berlian 50 75 Sedang
0,5
7 Desi 55 75 Sedang
0,54
8 Maftuh 75 90 0,75 Tinggi
24

9 Ghaitza 70 90 Tinggi
0,75
10 Grendy 70 95 Tinggi
0,86
Jumlah 560 845

Rata-rata 56 85 0,66 Sedang

Terkecil 45 75

Terbesar 65 95

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil


belajar pre tes. Nilai terbesar 65, dan nilai terkecil 45 dengan
jumlah 560, dan rata-rata 56. Sedangkan post test, nilai
terbesar adalah 95, nilai terkecil 75 dengan jumlah 845, dan
rata-rata sebesar 85. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar
dapat di lihat dari hasil post test diatas nilai KKM yaitu 75
yang diperoleh pada siklus II adalah 85 yang menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan media video pembelajaran
(youtube channel) ini meningkat. Jika dihitung menggunakan
N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,66 dengan kategori
sedang. Yang semula rata-rata post test sebesar 64 menjadi 85.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II
diperoleh keterangan bahwa pembelajaran IPA di kelas VI-A
selama daring. Siswa mulai terbiasa menggunakan media
youtube dalam proses pembelajaran, siswa nampak lebih
semangat dan cenderung lebih percaya diri menyampaikan
pendapat di whatsapp grup sehingga menciptakan keadaan
yang lebih efektif dibandingkan siklus I.
Nilai rata-rata untuk pre test pada siklus II adalah 56
lebih meningkat dibandingkan pre test siklus I sebesar 52.
Setelah dilakukan post tes pada akhir siklus data yang
diperoleh adalah nilai rata-rata hasil post test siklus II adalah
25

85 lebih meningkat dibandingkan siklus I sebesar 64 dengan


nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 75 tidak ada lagi siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM sebesar 75. Seluruh siswa
sudah dapat dikatakan keberhasilan mencapai 100% jika
dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa
mengalami peningkatan sebesar 0,66 atau masuk ke dalam
kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100%
berarti tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu
melanjutkan pada siklus selanjutnya.
e. Keputusan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa juga respon siswa yang
positif tentang media pembelajaran yang digunakan yaitu
video pembelajaran (youtube channel), hal ini menunjukkan
bahwa pemahaman dan kemampuan psikomptorik dalam
memahami materi IPA sudah mencapai kriteria yang
diharapkan. Ini terbukti dengan nilai N-Gain pada pre test
siklus 1 sebesar 52 meningkat pada post tes menjadi 64 dan
nilai N-Gain pada pre test siklus II sebesar 56 meningkat pada
post tes menjadi 85. Atau dapat dikatakan pada siklus II nilai
yang dicapai siswa sudah melebihi KKM sebesar 75. Oleh
karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi ke tindakan
pembelajaran siklus III.
Dengan adanya data-data yang mengarah pada
meningkatnya prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran daring, penelitian ini membuktikan bahwa
pemanfaatan video pembelajaran (youtube channel) melalui
whatsapp grup dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
VI-A MI Bustanul Ulum Tunglur.
26

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada KD mendeskripsikan tata
surya dan posisi tata surya dengan menggunakan media video
pembelajaran (youtube channel) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh berdasarkan
tindakan yang telah diberikan kepada siswa kelas VI-A MI Bustanul
Ulum Tunglur. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I dan suklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-
rata untuk Pre test adalah 52 dan Post test 64. Sedangkan
menggunakan perhitungan N-Gainnya adalah 0,26, menunjukkan
kategori rendah. Dan pada siklus II untuk nilai rata-rata Pre tesnya
adalah 56 sedangkan nilai rata-rata Post tes nya 85 untuk N-Gainnya
sendiri adalah 0,66 kategori sedang. Dibandingkan hasil Pre test dan
Post tes Siklus I dengan Pre test dan Post test siklus II maupun
menggunakan perhitungan N-Gain menunjukkan pada siklus II
adanya peningkatan signifikan. Pada siklus II siswa telah mencapai
KKM 75 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM
75 atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 100%.
B. Saran
1. Bagi guru, diharapkan untuk selalu meningkatkan kreatifitas
dibidang IT baik melalui pendidikan formal, maupun kegiatan-
kegiatan pengembngan diantaranya diklat MPI, atau terus
mengikuti perkembangan terakhir inovasi-inovasi dalam
pembelajaran. Sehingga guru dapat mengikuti semua perubahan
27

paradigma pendidikan yang sesuai dengan tungtutan dan kebutuhan


siswa, masyarakat, pemerintah, dan pengguna jasa pendidikan
lainnya.
2. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat memberikan motivasi dan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru untuk
mengembangkan potensinya dalam melaksankan pembelajaran.
3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji terus dan menelaah
masalah-masalah mengenai media video pembelajaran secara lebih
luas dan mendalam pada mata pelajaran lainnya.
28
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo


Persada

Djamarah, Bahri Syaiful.2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.


Surabaya: Usaha Nasional

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta

Jumiatmoko. Whatsapp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan adab.


STIT Madina Sragen. Wahana Akademika. Volume 3. Nomor
1 April 2016. http:// journal.walisongo.ac.id / index. Php /
wahana / article / view/872, diunduh pada tanggal 17 Oktober
2020

KBBI Daring Edisi III dan Teasaurus Bahasa Indonesia Daring. (2020).
https://kbbi.web.id/prestasi-belajar.htm

Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk


Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus
Corona di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Universitas Terbuka dalam https://tirto.id/arti-psbb-yang-
dibuat-untuk-cegah-penyebaran-corona-di-Indonesia-eMXT.

Ovi Nist, Sejarah dan Mengenal pembuat youtube, dalam


http://pinkcode.blogspot.co.id/2004/12/sejarah-mengenal-
pembuat-youtube.html di akses tanggal 25 Oktobet 2020

Ronald, H. Anderson. (1994). Pemilihan dan Pengembangan Media


Video Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Pers

29
30

Sadirman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :


Raja Grafindo

Sudjana, Nana. 2010. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Sinar Baru Algesindo

Suharsimi Arikunto.(2010). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Bumi


Aksara

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain. Strategi Belajar Mengajar.


2002. Jakarta: Rineka Cipta

Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual


Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher
31

LAMPIRAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)

Nama Sekolah : MI Bustanul Ulum Tunglur


Mata Pelajaran : IPS
Kelas / SMT : VI / 1
Waktu Pembelajaran : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami tata surya sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata
surya

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi tata surya

C. Indikator
1. Mengidentifikasi kelompok benda langit sebagai anggota tata surya
2. Mendeskripsikan sistem tata surya
3. Mendeskripsikan posisi planet-planet dalam tata suray
4. Mendeskripsiskan posisi benda langit selain tata surua
D. Tujuan Pembelajaran
1. siswa dapat menyebutkan tata surya dengan benar
2. siswa dapat menyebutkan planet yang ada di tata surya
3. siswa dapat menyebutkan 3 benda languit selain planet
4. mendeskripsiskan tata surya
E. Materi Pokok
Tata surya

F. Langkah – langkah Kegiatan


TAHAP RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Kegiatan Apersepsi 10 menit


Awal - Guru membuka salam, memimpin doa
sebelum pembelajaran dimulai via
whatsapp grup
32

- Guru menanyakan kehadiran siswa


- Guru menjelaskan materi berupa video
pembelajaran yang di upload di
youtube dan akan di share link mnya
lewat whatsapp grup
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
- Guru memberikan motivasi belajar
siswa
- Guru memberikan Pre test
Kegiatan Inti Eksplorasi 25 menit
Guru membagikan link youtube channel
peneliti dan meminta siswa menonton
materi terkait tata surya kemudian meminta
siswa menanggapi video tersebut via
whatsapp grup
Elaborasi 35 menit
Guru meminta siswa menanggapi video
yang sudah ditonton di youtube
Guru melakukan tanya jawab via youtube
Guru menjelaskan materi jika ada siswa
yang belu paham
Konfirmasi 25 menit
Guru memberikan sedikit penguatan
terhadap materi yang sudah ditonton
siswa di youtube
Penutup - Guru bersama siswa menyimpulkan 10 menit
hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan lewat whatsapp grup
- Guru memberikan post tes kepada siswa
mengenai pembelajaran yang sudah
dilakukan terkait tata surya
- Siswa melakukan refleksi yang
diarahkan guru terkait dengan kesulitan
siswa selama pembelajaran dan manfaat
dari mempelajari tata surya
- Guru dan siswa mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa bersama

G. Penilaian
1. Jenis tehnik penilaian
a. Penilaian kognitif
a) Penilaian produk : penilaian portofolio
b) Penilaian proses : kinerja
b. Penilaian sikap (Afektif)
a) Penilaian sikap sosial : penilaian diri
c. Penilaian Psikomotor
a) Unjuk kerja : kinerja
33

2. Bentuk Indtrumen penilaian


a. Penilaian kognitif
a) Penilaian produk : lembar penilaian portofolio
b) Penilaian proses : lembar identifikasi
b. Penilaian sikap (Afektif)
a) Penilaian sikap sosial : lembar skala sikap diri
c. Penilaian Psikomotor
a) Unjuk kerja : rubrik simulasi
34

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)

Nama Sekolah : MI Bustanul Ulum Tunglur


Mata Pelajaran : IPS
Kelas / SMT : VI / 1
Waktu Pembelajaran : 3 x 35 menit
H. Standar Kompetensi
Memahami tata surya sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata
surya

I. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi tata surya

J. Indikator
5. Mengidentifikasi kelompok benda langit sebagai anggota tata surya
6. Mendeskripsikan sistem tata surya
7. Mendeskripsikan posisi planet-planet dalam tata suray
8. Mendeskripsiskan posisi benda langit selain tata surua
K. Tujuan Pembelajaran
5. siswa dapat menyebutkan tata surya dengan benar
6. siswa dapat menyebutkan planet yang ada di tata surya
7. siswa dapat menyebutkan 3 benda languit selain planet
8. mendeskripsiskan tata surya
L. Materi Pokok
Tata surya

M. Langkah – langkah Kegiatan


TAHAP RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Kegiatan Apersepsi 10 menit


Awal - Guru membuka salam, memimpin doa
sebelum pembelajaran dimulai via
whatsapp grup
- Guru menanyakan kehadiran siswa
- Guru menjelaskan materi berupa video
pembelajaran yang sudah dilakukan
35

perbaruan pada video dengan


memebrikan animasi dan mengurangi
durasi video kemudian di upload di
youtube dan akan di share link mnya
lewat whatsapp grup
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
- Guru memberikan motivasi belajar
siswa
- Guru memberikan Pre test
Kegiatan Inti Eksplorasi 25 menit
Guru membagikan link youtube channel
peneliti dan meminta siswa menonton
materi terkait tata surya kemudian meminta
siswa menanggapi video tersebut via
whatsapp grup
Elaborasi 35 menit
Guru meminta siswa menanggapi video
yang sudah ditonton di youtube
Guru melakukan tanya jawab via youtube
Guru menjelaskan materi jika ada siswa
yang belu paham
Konfirmasi 25 menit
Guru memberikan sedikit penguatan
terhadap materi yang sudah ditonton
siswa di youtube
Penutup - Guru bersama siswa menyimpulkan 10 menit
hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan lewat whatsapp grup
- Guru memberikan post tes kepada siswa
mengenai pembelajaran yang sudah
dilakukan terkait tata surya
- Siswa melakukan refleksi yang
diarahkan guru terkait dengan kesulitan
siswa selama pembelajaran dan manfaat
dari mempelajari tata surya
- Guru dan siswa mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa bersama

N. Penilaian
3. Jenis tehnik penilaian
d. Penilaian kognitif
c) Penilaian produk : penilaian portofolio
d) Penilaian proses : kinerja
e. Penilaian sikap (Afektif)
b) Penilaian sikap sosial : penilaian diri
f. Penilaian Psikomotor
b) Unjuk kerja : kinerja
36

4. Bentuk Indtrumen penilaian


d. Penilaian kognitif
c) Penilaian produk : lembar penilaian portofolio
d) Penilaian proses : lembar identifikasi
e. Penilaian sikap (Afektif)
b) Penilaian sikap sosial : lembar skala sikap diri
f. Penilaian Psikomotor
b) Unjuk kerja : rubrik simulasi

Anda mungkin juga menyukai