Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : MUALIM ROHMAT

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858682989

Tanggal Lahir : 06 JUNI 1988

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4202/PEMBELAJARAN IPA di SD

Kode/Program Studi : BI/PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA


Hari/Tanggal UAS THE : 13 DESEMBER 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

MUALIM ROHMAT

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MUALIM ROHMAT


NIM : 858682989
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4202/PEMBELAJARAN IPA di SD
Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
Program Studi : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Lamongan, 13 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

MUALIM ROHMAT
NIM 858682989
1. Bu Susi guru kelas 1 SD mengajar tentang sifat–sifat air. Pada kegiatan inti Bu Susi bercerita
seperti ilutrasi berikut ini.
“Indri kelas 1 SD seperti kalian setiap mau berangkat sekolah sama ibuknya selalu dibekali air
minum di botol kesayangannya yang diletakkan di tas sekolahnya seperti gambar berikut.

Namun suatu ketika ibuknya sakit. Dewi kakak Indri yang sudah duduk di kelas 5 SD semua bekal
Indri untuk sekolah dia yang menyiapkan termasuk air minum. Waktu itu untuk bekal air minum
tidak menggunakan botol kesayangan Indri, tapi menggunakan botol lain tapi volumenya sama,
karena Dewi mencari cari botol Susi tidak ketemu, sementara si Dewi juga buru buru mau masuk
sekolah juga. Botol dari Dewi seperti gambar berikut.

Tapi apa yang terjadi, setelah Indri mengetahui kakaknya memberinya bekal air minum
menggunakan botol lain! Indri seketika teriak sbb” Itu bukan botol Indri, Indri gak mau kalau gak
botolnya Indri sendiri, itu isinya sedikit nanti Susi haus di sekolah” Kakaknya nyaut juga sbb” ya
udah kalau gak mau Kakak mau berangkat sekolah”
Nah anak anak dari cerita ibu tadi Indri benar apa salah? Anak anak serentak menjawab benar.
Saut Bu Susi: ” Kenapa benar? Kalian semua salah. Biarpun botol yang dikasih Dewi nampaknya
lebih pendek tapi isinya sama dengan botol kesayanggannya Indri. Nah sekarang kalian
perhatikan ibu punya segelas air akan ibu tuang ke dalam cangkir yang ibu sudah siapkan. Airnya
kan tidak berkurang kan? Jadi itu merupakan salah satu sifat air bentuknya mengikuti bentuk
tempatnya tapi jumlah/volumenya tetap sama.
Pertanyaan: dari kasus di atas silahkan analisis minimal 3 buah kelebihan dan 2 buah kelemahan
suatu kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Susi.

Jawab :
Dari kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Susi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya:
Kelebihan :
1. Pengajaran yang dilakukan bu Susi sesuai teori dari Piaget, siswa bu Susi
Berumur sekitar 7 tahun, menurut Piaget anak tersebut pada tahap konkret operasional.
Pada tahap ini mempunyai ciri-ciri bahwa mereka dapat melakukan konservasi logika
Tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang
nyata. Oleh karena itu pengajaran bu Susi memberikan contoh pada benda konkret.
Mereka lebih memahami pembelajaran melalui benda konkret daripada melalui abstrak.
2. Selain menerapkan teori Piaget Bu Susi dalam pengajarannya juga sesuai dengan teori
Bruner. Bruner beranggapan bahwa model belajar penemuan tidak hanya untuk mempe-
roleh pengetahuan saja melainkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, melatih
Kemampuan berpikir intelektual dan merangsang keingintahuan siswa. Karena teori Bru-
Ner juga mempunyai ciri khusus yaitu keterlibatan siswa dalam proses belajar, peran gu-
ru adalah sebagai seorang penunjuk dan pengarah bagi siswanya yang mencari informasi,
dan padaumumnya dalam proses pembelajaran digunakan barang-barang
nyata.
3. Pengajaran bu Susi seperti pada teori Gagne yang terkenal dengan teori S-R, karena pen-
gajaran bu Susi sudah mengaktifkan motivasi dengan memberikan contoh benda konkret

Mengarahkan perhatian, merangsang ingatan mengeluarkan perbuatan dan memberi


Umpan balik.
Kekurangan :
1. Kekurangan dari pengajaran bu Susi tidak seharusnya bu Susi mengatakan bahwa jawa-
ban mereka salah, seharusnya bu Susi bisa mengatakan dengan kata-kata yang sedikit
sopan seperti kurang benar atau sejenisnya. Karena jika seorang orang dikasih ucapan
dengan kata yang kurang benar, maka pemikiran mereka akan semakin mengecil/minder

Dan pada akhirnya mereka akan takut lagi dalam menjawab sebuah pertanyaan.
2. Kekurangan yang kedua dalam pengajaran bu Susi dalam memberikan contoh benda
Konkretnya, apakah antara gelas dan cangkir tersebut mempunyai volume yang sama?.
Karena dari kasus cerita diatas tidak dijelaskan bisa juga gelas yang dipegang bu Susi
Ukuran dan volumenya lebih besar dari cangkir, karena jenis gelas berbeda-beda.
Begitu juga penjelasan dari bu Susi sedikit kesalahan, beliau mengatakan bahwa tapi
Jumlah/volumenya sama, pada kenyataannya bahwa sifat benda cair adalah mengikuti
Tempatnya, tapi belum tentu volumenya juga sama. Contohnya sebuah air di masukkan
Kedalam sebuah mangkuk besar, kemudian dituangkan pada sebuah gelas yang
ukurannya kecil, maka air yang dituangkan kedalam gelas akan tumpah dan akhirnya
Volumenya berkurang. Ini membuktikan bahwa sifat benda cair mengikuti tempatnya tetapi
tidak pada volumenya.

2. Pak Teno guru kelas 4 SD Taman Asri di daerah pegunungan. Sesuai dengan namanya SD
tersebut sangat asri karena memilik kebun sekolah yang tertata rapi dan ditanami aneka ragam
tanaman dan kolam ikan. Pada suatu hari Pak Teno mengajar IPA dengan tema ” lingkungan”
Tepat pukul 7.00 Pak Teno masuk kelas dan mengajar seperti ilustrasi berikut ini.
Pak Teno: Selamat pagi anak anak!
Siswa: Selamat pagi Pak! Jawab anak anak serentak.
Pak Teno: Sebelum kita belajar mari kita berdoa bersama-sama. Siswa: Ya Pak! Jawab anak anak
serentak
Pak Teno: Siapa hari ini yang tidak hadir?
Siswa : Tidak ada Pak semua hadir! Jawab siswa saling bersautan
Pak Teno: Siapa di antara kalian yang orang tuanya petani yang punya sawah dan kebun?
Siswa: Saya Pak! Jawab Suadi. Orang tua saya punya sawah sekarang ditanami padi dan kacang
panjang. Dan yang lainnya ditanami jagung dan kacang tanah.
Pak Teno: Bagus, hebat sekali Bapakmu satu area bisa ditanami bermacam-mcam tanaman.
Anak-anak sesuai dengan jawaban Suadi kita juga punya kebun sekolah yang ditanami beraneka
ragam tanaman juga. Sebelum kita belajar lebih lanjut, akan Bapak sampaikan terlebih dahulu
bahwa hari ini kita akan belajar dengan tema ” Lingkungan” Kita belajar dalam kelompok sesuai
kelompok kita masing masing. Silakan maju kedepan ketua kelompok 1 s/ 5 ini Bapak akan
membagi LKS setiap kelompok cukup satu saja nanti dikerjakan bersama sama. Silakan LKS
dibaca terlebih dahulu, kalau ada yang kurang jelas bisa ditanyakan ke Bapak
Siswa: Sudah jelas Pak, kita sekarang ke kebun sekolah ya Pak? Pertanyaan siswa serentak! Pak
Teno: Iya kita belajar di kebun sekolah berkelompok sesuai dengan LKS yang sudah
Bapak bagi. Namun dengan catatan kalian tidak boleh ribut, belajar yang benar sesuai apa yang
tercantum di LKS. Nah! Sekarang silakan ke kebun sekolah. Ingat wktunya hanya 60 menit sesuai
yang tertera di LKS
Siswa: Siap Pak Jawab siswa serentak
Pak Teno: Selama anak anak kerja kelompok di kebun, Pak Teno tidak ketinggalan mengikuti
anak anak mengamati semua makhluk yang ada di dalamnya. Nampak Pak Teno menjelaskan
salah satu kelompok yang bertanya padanya.

Pertanyaan:
Dari ilustrasi tersebut di atas silakan analisis minimal empat (4) buah kelebihan beserta
alasannya dari suatu kasus pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan pendekatan
“Lingkungan” yang telah dilakukan oleh Pak Teno !

Jawab:
Dalam pembelajaran dengan penerpaan pendektan lingkungan memiliki beberapa kelebihan
diantaranya:
1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
2. Praktis dan mudah dilakukan, karena tidak memerlukan peralatan khusus seperti lsitrik,
media elektronik.
3. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, karena dengan pelajaran yang nyata akan
menjadi lebih konkrit dan bermakna.
4. Sesuai karakteristik siswa, karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan dan sesuai
dengan kebutuhan siswa itu sendiri.
5. Pelajaran lebih aplikatif, artinya materi pelajarannya yang diperoleh siswa melalui
lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung. Oleh karena itu siswa
akan sering menmui benda-benda yang serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
6. Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memberikan pengalaman langsung pada siswa
dan dengan pendekatan lingkungan siswa dapat berinteraksi langsung dengan benda
sesungguhnya secara alamiah.
7. Lebih komunikatif, karena benda yang ada di lingkungan siswa mudah dicerna jika
dibandingkan dengan media yang dikemas.

3. Pada suatu hari Pak Hardi guru kelas 4 SD Selosari sedang mengajar IPA tentang benda, dengan
menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab seperti ilustrasi berikut ini.
Pak Hardi: Anak anak sekarang kita akan belajar IPA tetang benda. Apa yang dimaksud dengan
benda?
Siswa: Tidak tahu Pak, jawab anak anak serentak
Pak Hardi: Dengarkan sekarang, yang dimaksud benda adalah segala yang ada dalam alam atau
bumi ini yang berwujud atau berjasad. Coba kamu Reno apa yang dipegang Bapak ini?
Siswa/Reno: Penggaris Pak
Pak Hardi: Nah! Penggaris itu benda bukan? Masih Reno silakan jawab
Siswa/Reno: Iya Pak benda
Pak Hardi: Betul penggaris adalah benda. Karena penggaris berwujud. Wujud benda ada tiga,
yaitu padat, cair, dan gas. Tas, buku, dan pensil berwujud padat. Minyak dan air berwujud
cair. Sementara gas adaah udara yang ada di ruangan ini yang tidak bisa kita lihat dengan
mata kita, namun bisa dirasakan. Karena sekarang sedang hujan maka udara yang ada di
rungaan ini adalah dingin. Ada pertanyaan siapa yang belum jelas?
Siswa: Saya pak. Anak yang bernama Andi akan bertanya sebagai berikut. Kalau begitu benda itu
ada diseluruh dunia ya Pak, berarti banyak
Pak Hardi: Betul Andi benda di alam ini banyak sekali. Nah sekarang tugas kalian amati semua
benda di ruang kelas ini dibuku catatan kalian masing-masing selama 30 menit
Siswa:Siap Pak
Pak Hardi: Ayo sekarang waktunya sudah habis kembali duduk di bangkunya masing-masing. Tapi
sebelumnya buku catatan kalian dikumpulkan di atas meja guru Bapak akan periksa hasil kerja
kalian. Namun apa yang terjadi setelah selesai meriksa tugas siswa wajah Pak Hardi nampak
kecewa, karena dari 20 anak hanya 9 anak yang pekerjaannya memuaskan. Akhirnya Pak Hardi
menutup pelajarannya dengan nada kecewa sebagai berikut. Ternyata sebagian besar kalian
belum jelas apa yang sampaikan Bapak ya. Kenapa tadi tidak ada yang bertanya! Hanya Andi
yang bertanya. Bapak kali ini kecewa sekali karenai yang ada di rumah kaliana hanya 9 anak
termasuk Andi yang perjaannya benar. Yang lainnya masih banyak yang salah. Nah sebelum
saya tutup pelajaran IPA ini Bapak beri PR untuk kalian. Tugasnya mencatat masing-masing 5
contoh benda padat dan benda cair yang ada di rumah kalian. Benda gas tidak usah, hanya
benda padat dan cair.
Pertanyaan:
Berdasarkan pembelajaran yang di lakukan Pak Hardi rancanglah RPP mulai dari kegiatan awal,
inti, dan akhir berdasarkan kasus pembelajaran IPA yang dialami oleh Pak Hardi

Jawab:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN Weduni


Kelas : II (DUA)
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (1 x Pertemuan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Wujud Benda
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan berdiskusi, siswa dapat menyebutkan keragaman benda dengan benar.
2. Dengan melakukan pengamatan sederhana, siswa dapat melaporkan hasil pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam 10 Menit
dan di lanjutkan dengan membaca doa
(Orientasi).
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman siswa (Apersepsi).
3. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehaari-hari (Motivasi).
Inti (Sintak Model Discovery Learning) 50 Menit
 Guru memberikan contoh gambar
tentang wujud benda.
 Guru menjelaskan contoh gambar
tentang wujud benda.
 Siswa melakukan pengamatan di
lingkungan sekitar yang berhubungan
dengan wujud benda.
 Siswa berdiskusi dengan teman
mencari benda di sekitar yang
berhubungan dengan wujud benda.
 Siswa menjelaskan hasil pengamatan
tentang wujud benda.
 Siswa mengumpulkan hasil
pengamatan yang berhubungan
dengan wujud benda.
 Siswa berdiskusi dengan teman
menjawab pertanyaan.
 Siswa menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan wujud benda.
 Siswa secara bersama-sama
memerikasa kebenaran jawaban yang
telah dibuat.
Penutup 1. Membuat resume dengan bimbingan 15 Menit
guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi yang baru dilakukan.
2. Guru memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai langsung diperiksa.
Refleksi dan Konfirmasi:
Refleksi pencapaian siswa/formatif asessment,
dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.
C. PENILAIAN (ASESSMENT)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru dari pengamatan sikap,
tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
Deket, 13 Desember 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Weduni Guru Kelas II
SARTINI,S.Pd MUALIM ROHMAT
NIP.19710714 199506 2 001 NIM.858682989
4. Pak Gatot guru kelas V SD Purwodadi tepat jam 7 pagi bersama rekan guru masuk kelas
masing-masing. Pak Gatot masuk ruangan kelas V sambil membawa alat peraga gambar
berbagai bahan makanan. Sampai di ruang kelas Pak Gatot disambut anak anak sambil bertanya
bawa apa Pak, saya sudah bawa kangkung, saya dah baya bayam, Nampak suasana kelas hiruk
pikuk, masing masing anak saling menujukkan bahan makanan yang nampaknya sudah diberi
tugas oleh Pak Gatot. Namun Pak Gatot tanpa menghiraukan, melainkan memberi salam pada
anak anak. Anak anak menyambutnya penuh semangat. Pembelajaran yang dilakukan oleh Pak
Gatot seperti ilustrasi berikut ini.

Pak Gatot: Bagaimana pagi ini semua masuk? Dan membawa bahan makanan sesuai tugas
masing-masing?
Siswa: masuk semua Pak, bawa tugas dari bapak semua, saut anak anak serentak.
Pak Gatot: Ya.., bagus!. Sementara bahan yang kalian bawa diletakkan di belakang semuanya,
setelah itu mari berdoa bersama. Setelah selesai berdoa Pak Gatot langsung mengambil
alat peraga yang telah disiapkan sambil berkata alat peraga yang Bapak pegang gambar
apa anak-anak?
Siswa: gambar tumbuhan Pak. Jawab anak anak serentak.
Pak Gatot: Nah anak-anak perhatikan semua bahan makanan yang ada digambar ini, bahan
makanan apa saja yang mudah dicerna dan yang susah dicena
Siswa: yang mudah dicerna yang lunak seperti tahu, telur
Pak Gatot: Baik, dengarkan Bapak. Bahan makanan yang mudah dicerna adalah yang tidak
mengandung serat seperti daging yang tidak berlemak, putih telur, ikan, pepaya, melon,
pisang, mangga, pir, wortel, selada , nasi putih, kentang rebus. Sementara bahan
makanan yang susah dicerna adalah: sayuran mentah, buah mentah, makanan pedas
dan berbumbu kuat, makanan manis, daging sapi, makanan yang berlemak, teh, kopi
dan minuman lainnya. Ada pertanyaan? Kalau tidak ada sekarang diskusi dengan
kelompok masing-masing. Materi diskusi bahan makanan yang ada di alat peraga Bapak
dan bahan makanan yang klian bawa dari rumah. Kelompokkan bahan makanan tersebut
ke dalam 2 kelompok, yakni kelompok bahan makanan yang mudah dicerna dan
kelompok yang sulit dicerna. Waktu 30 menit dari sekarang. Nah waktunya sekarang
sudah habis, silahkan duduk di bangkunya masing- masing.Silahkan wakil dari kel 1
melaporkan hasilnya ke depan kelas.
Siswa: Kel 1, belum selesai tadi Pak, kel 3 juga belum Pak.
Pak Gatot: Bagaimana kalian! Kenapa kalau belum jelas tadi tidak ada yang bertanya. Pak Gatot
nampak kecewa sekali.
Pertanyaannya adalah:
Buatlah minimal 5 buah alternatif perbaikan dan alasannya dari sebuah kasus pembelajaran IPA di
SD tentang makanan yang mudah dan sulit dicerna yang telah dilakukan oleh Pak Gatot.

Jawab:
Kejadian yang dialami oleh pak Gatot merupakan suatu masalah yang harus ditelaah, dan
harus dilakukan dengan penelitian tindakan kelas, dengan penelitian tindakan kelas maka aka
n ada perbaikan dalam pembelajaran yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menerima materi yang telah diajarkan. Adapun alternative perbaikan yang harus
dilakukan oleh pak Gatot adalah:
1. Penggunaan tabel, karena Pak Gatot selain menggunakan media seharusnya memberikan
sebuah tabel yang menjelaskan macam-macam makanan yang tergolong makanan yang
mudah dan sulit dicerna. Seperti contoh berikut ini :
Makanan yang mudah dicerna Makanan yang sulit dicerna
Daging yang tidak berlemak Sayuran mentah
Putih telur Buah mentah
Ikan Makanan pedas
Pepaya Makanan manis
melon Daging sapi
pisang Makanan yang berlemak
mangga Teh
Pir kopi
wortel
selada
Nasi putih
Kentang rebus
Dengan menampilkan tabel dan anak-anak mencatat, maka siswa akan lebih memahami dengan
cepat.
2. Penggunaan metode pembelajaran, dengan metode pembelajaran yang menarik maka
akan menyebabkan siswa dengan mudah memahami tentang materi. Memang pak Gatot
sudah menerapkan metode diskusi tetapi yang beliau tidak membagi banyak setiap
anggotanya, begitu juga pak gatot tidak menjelaskan manfaat dari kerja kelompok
tersebut.
3. Guru mengawasi proses pembelajaran, karena dengan pengawasan guru maka siswa akan
termotivasi dalam mengerjakan sesuatu. Seperti contoh guru berkeliling mengawasi siswa
selama kerja kelompok berlangsung, jika perlu guru seharusnya memberi
saran/pertanyaan tentang soal penugasan.
4. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang Ilmu yang relevan, karena dengan
berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar seorang guru akan menemukan akar dari
masalah yang dihadapi didalam kelasnya.
5. Penyimpulkan hasil akhir dari pembelajaran, dengan menyimpulkan hasil evaluasi siswa
guru akan mengetahui sebatas mana tingkat kemampuan siswa terhadap materi tersebut.
6. Guru harus memahami karakter/minat siswa, karena dengan memahami karakter/minat
siswa guru akan mengerti apa yang seharusnya dia lakukan supaya apa yang akan diajarkan
nanti cepat diipahami dan dimengerti oleh siswa.

Anda mungkin juga menyukai