Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Interaktif

Pengembangan Nilai dan


Moral dalam PKN di SD

Kelompok D :
- Rabya Auliani - Yuyun Indah

- Aslihatus - Nur Fajriyah

- Sukma Nikmatul K. - Nurma Irofah


Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral
dalam PKN SD

• Konsep Values Education, moral education, educatio for virtues


sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan pikiran, juga mengembangkan nilai dan sikap

• Setiap individu warga negara seyogianya mengerti dan memiliki


komitemen terhadap fondasi moral demokrasi yakni menghormati
hak orang lain, mematuhi hukum yang berlaku, partisipasi dalam
kehidupan masyarakat, dan peduli terhadap perlunya kebaikan bagi
umum.
• Pendidikan nilai berdasarkan teori piaget adalah pendidika nilai moral atau nilai
etis yang dikembangkan berdasarkan pendekatan sikologi, perkembangan moral
kognitif yang menitikberatkan pada pengembangan perilaku moral yang
dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai dalam konteks kehidupan
masyarakat

• Piaget membagi perumusan perkembangan kesadaran dan pelaksanaan aturan


menjadi 2 domain, yakni kesadaran mengenai aturan dan pelaksanaan aturan
Tahapan Pada Domain Kesadaran Mengenai Aturan Sebagai Berikut :

Usia 0-2 th Usia 2-6 th


Aturan dilakukan sebagai hal yang Aturan dilakukan sebagai perilaku
hanya bersifat motorik saja yang lebih berorientasi diri sendiri

Usia 6-10 th Usia 10 – 12 th


Aturan diterima sebagai Aturan diterima sebagai
perwujudan dari kesepakatan ketentuan yang sudah dihimpun
Kohl berg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa
anak membangun cara berpikir melalui penalaran termasuk
pengertiankonsep moral seperti keadilan, hak, persamaan, dan
kesejahteraan manusia
Kohl berg merumuskan adanya 3 tingkat yang terdiri atas 6 tahap perkembangan
moral seperti berikut :

Tingkat I : Tingkat III :


Tingkat II :
Prakonvensiona poskonvensiona
Konvensional
l l

Tahap 1 : Tahap 3 : Tahap 5 :


Orientasi Orientasi Orientasi
hukuman dan kesepakatan kontrak sosial
kepatuhan timbal balik legalistik

Tahap 2 : Tahap 4 : Tahap 6 :


Orientasi Orientasi Orientasi
instrumental hukum dan prinsip etika
nisbi ketertiban universal
Kohl berg menolak pendidikan nilai atau karakter tradisional yang
berpijak pada pemikiran bahwa ada seperangkat kebajikan atau
keadaban seperti kejujuran, budi baik, kesabaran, ketegaran yang
menjadi landasan perilaku moral
Kohl berg mengajukan pendekatan pendidikan nilai dengan
menggunakan pendekatan klarifikasi nilai. Pendekatan ini
bertolak dari asumsi bahwa tidak ada jawaban benar stu
satunya terhadap suatu dilema moral tetapi disitu ada nilai
yang dipegang sebagai dasar berpikir dan berbuat.
Kedua teori perkembangan moral ini memiliki visi dan misi yang sama
dan sampai saat ini menjadi landasan dan kerangka berpikir
pendidikan nilai di dunia barat yang dengan jelas menitikberatkan
pada peranan pikiran manusia dalam mengendalikan moralnya dan
mengabaikan pertimbangan bahwa di dunia ini ada nilai religius yang
melandasi kehidupan individu dan masyarakat yang tidak bisa
sepenunya didekati secara rasional
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai