1. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama :Tn. A
Umur : 70 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS :
Ruangan :VIP9
Golongan Darah :-
Tanggal operasi :-
KELUHAN UTAMA
Ketika dilakukan pengkajian pasien mengatakan mengalami sesak nafas kurang lebih sejak 3 bulan
terakhir ini dan mulai memberat dalam 2 minggu terakhir. Pola pernafasan pasien 31x/ menit. Pasien
mengatakan batuk berdahak dan sputum sulit untuk dikeluarkan.Pasien mengatakan nyeri di bagian dada di
sebelah kanan dengan skala nyeri 3.
Apa penyebabnya : Pasien mengatakan bahwa penyakit yang di deritanya sekarang ini akibat mulai dari umur
21 tahun pasien mengkonsumsi rokok 2 bungkus per harinya.
Hal yang memperbaiki keadaan : Sesak nafas pasien dapat berkurang jiika pasien tidak beraktifitas berat
seperti bekerja, istirahat yang cukup dan ketika tidak merokok.
Bagaimana dirasakan: Pasien merasakan sesak seperti tertimpa benda yang berat.Pasien juga mengatakan dada
terasa berat ketika menarik nafas.Pernafasan pasien juga dangkal dan pendek.
Bagaimana dilihat : Pasien tampak sulit untuk bernafas, pernafasan cuping hidung. Ketika berbicara suara
pasien terdengar berat.Region Dimana lokasinya Sesak di rasakan di bagian dada.
Apakah menyebar : Pasien mengatakan sesak tidak menyebar.
Severity , Akibat penyakit yang di derita pasien, aktivitas pasien menjadi terganggu.
Timer : Sesak di rasakan semenjak 3 bulan yang lalu.Pasien mengatakan sesak terasa setiap saat namun terasa
memberat ketika melakukan aktivitas berat.
Pengkajian Nyeri
Provocative : Pasien mengatakan nyeri terjadi akibat dari penyakit yang di deritanya
Quality : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti tertusuk benda yang tajam.
Region : Pasien mengatakan nyeri terasa di bagian dada sebelah kanan.
Severity : Pasien mengatakan nyeri skala 3, pengkajian ini dilakukan dengan menunjukkan kartu pengukur
nyeri.
Treatment : Untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, sebelumnya pasien mengonsumsi obat pereda nyeri yaitu
asam mefenamat, dan beristirahat.
Understanding : Klien mengatakan bahwa nyeri sudah berkali-kali terjadi dan bertambah parah ketika ia
melakukan aktivitas berat seperti bekerja atau mengangkat beban berat.
Values : Klien mengatakan bahawa ia berharap nyeri bisa berkurang dan hilang.
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien tidak pernah mengalami batuk berdahak, tidak pernah
mengalami kecekalaan yang parah, dan pasien mengatakan sebelumnya pernah menderita demam berdarah dan
di rawat di Ruma Sakit Elisabeth Medan.
Tindakan pengobatan yng di dapatkan pasien selama di Rumah Sakit Elisabeth Medan yaitu mendapat
IVFD RL (Ringer Laktat).Pasien dianjurkan istirahat yang cukup dan minum yang banyak.Di berikan obat
penurun panas seperti paracetamol.Dan pasien mendapatkan pemeriksaan hematokrit secara berkala.
Pernah dirawat/ operasi: Pasien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit Elisabeth sebelumnya
Lama dirawat : Pasien mengakatan sebelumnya ia pernah dirawat selama kurang lebih 2 minggu di rumah sakit
Imunisasi : Pasien mengatakan bahwa ia tidak ingat betul akan status imunisasinya.
Orang tua: Keluarga pasien mengatakan Orang Tua pasien meninggal beberapa tahun yang lalu, dan tidak
mengalami riwayat kanker/tumor sebelumnya, namun orang tua pasien pernah mengalami kecelakaan yaitu
jatuh dari motor.
Saudara kandung : Pasien anak ke 3 dari 5 bersaudara. Keluarga mengatakan saudara kandung pasien tidak ada
yang mengalami penyakit yang sama.
Penyakit keturunan yang ada : Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga, Anggota
keluarga yang meninggal Orang tua pasien, Penyebab meninggal karena sudah tua, dan penyakit tidak diketahui.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
Persepsi pasien tentang penyakitnya, Pasien mengatakan bahwa penyakit yang ia derita disebabkan
oleh pola hidupnya selama ini, karena ia mulai merokok sejak umur 21 tahun dan mengkonsumsi rokok 2
bungkus per harinya.
Konsep Diri
Hubungan sosial
Orang yang berarti : Bagi pasien orang yang berarti bagi dirinya adalah keluarganya, istrinya, anak dan cucunya.
Hubungan dengan keluarga : Hubungan pasien dengan keluarga berjalan dengan baik.Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya dukungan dari keluarga dan selama pasien dirawat di rumah sakit selalu ada keluarga yang
menunggu pasien.
Hubungan dengan orang lain : Hubungan pasien dengan orang lain berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan selama proses pengkajian pasien dapat merespon dengan baik, dan selama sakit para tetangga
atau teman pasien datang menjenguk.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Karena penyakit yang di deritanya, pasien menjadi cepat
lelah. Sehingga hal ini menghambat pasien berinteraksi dengan orang lain.
Spiritual
Nilai dan keyakinan : Pasien menganut agama Kristen Protestan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kegiatan Ibadah : Untuk sementara ini kegiatan ibadah pasien tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya
dikarenakan penyakit yang di derita pasien.Namun pasien tetap berdoa kepada Tuhan agar diberikan
kesembuhan.
VII.PEMERIKSAAN FISIK
Rambut : Penyebaran dan keadaan rambut: penyebaran rambut tidak merata dan rambut berwarna hitam
bercampur putih karena uban. Tekstur rambut halus.
Wajah
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : bola matasimetris dan lengkap serta pergerakan mata normal.
Palpebra: normal dan simetris.
Visus : tidak dikaji, perawat tidak membawa kartu snallen. Namundalam jarak 1 meter pasien masih mampu
membaca majalah tanpa alat bantu penglihatan.
Hidung
Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal, simetris dan tidak ada kelainan
Telinga
Bentuk telinga: bentuk dan telinga normal, tidak ada pembengkakan dan lesi.
11.Pemeriksaan thorak/dada
Pemeriksaan jantung
Inpeksi : Tidak terlihat adanya pembengkakan pada jantung.
Auskultasi: Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, namun pergerakan antara dada dan abdomen ketika bernafas terlihat
tidak simetris, cekung.
Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 7 x/menit.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen, tidak ada benjolan atau teraba massaabnormal, tidak
asites, permukaan hepar regular.
Fungsi neurologi :
Nervus Olfaktorius/N I:
Kemampuan menghidu pasien cukup baik.
Nervus Optikus/N II :
Pasien mampu membaca hingga jarak 1 meter tanpa alat bantu baca dan luas lapang pandang pasien baik.
Nervus Okulomotoris/N III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI:
Pasien mampu menggerakkan bola mata, reflek pupil normal (diameter 3 mm) lapang pandang bola mata pasien
luas. Reaksi cahaya (+)
Nervus Trigeminus/N V:
Pasien mampu membedakan panas dan dingin, tajam dan tumpul, getaran dan rabaan.
Nervus Fasialis/N VII :
Pasien mampu membedakan rasa dan mampu menggerakkan otot wajah.Otot wajah tampak simetris.
Nervus Akustik/N VIII :
Pasien mampu memdengar detik jam tangan hingga jarak 1 meter pada masing-masing telinga. Namun test
romberg tidak dilakukan karena keterbatasan psaien.
Nervus Glosopharingeus/N IX, Nervus Vagus/ N X :
Pasien mampu menelan, mengunyah, membuka mulut dan refleks muntah positif.
Nervus Aksesorius/N XI :
Pola kegiatan/aktifitas
Kegiatan Mandiri Sebagian Bantuan total
Mandi
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktivitas ibadah, selama sakit kegiatan ibadah pasien terhambat.Pasien tidak dapat pergi ke
gereja, namun pasien tetap berdoa selama berada di rumah sakit.
Pola eliminasi
BAB
Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di tempa tidur dengan alat bantu.
Karakter feses : Konsistensi semi padat.
Riwayat perdarahan : Tidak ada
BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal pengkajian ( 09 Mei 2017)
Diare : tidak ada
Penggunaan laktasif : tidak ada
BAK
Pola BAK : Pasien BAK kurang kebihn 6-7 x/hari menggunakan pispot, namun terkadang pasien ke kamar
mandi.
Karakter urin : Berwarna kuning, cair.
Nyeri saat BAK : Tidak ada
Penggunaan diuretic : Tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih : Tidak ada
pH 7, 53 7,37-7,45
DS : Pasien sesak
Pasien mengeluhkan sesak
Bernafas dan dada terasa Bersihan jalan nafas
berat. tidak efektif
DO:
Keadaan umum pasien Frekuensi nafas tidak
lemah, pasien tampak normal
sesak.
RR : 31x/i Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif
efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukus yang kental, kelemahan upaya batuk
ditandai dengan suara nafas ronki, terdapat sputum saat pasien batuk
Pola nafas tidakefektif berhubungan dengan penurunan ekspensi paru dan ditandai dengan pasien sesak, RR
31x/ menit, nafas pendek dan dangkal.
Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru ditandai dengan pasien
merasakan nyeri ketika beraktivitas berat, skala nyeri 3 dan wajah pasien terkadang tampak meringis.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara umum ditandai dengan pasien terbaring lemah di
tempat tidur dan beberapa kebutuhan pasien dibantu oleh perawat dan keluarga.
2.2.4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Intervensi Rasional
pernafasan.
pasien.
Intervensi Rasional
meningkat.
5. Memaksimalkan pernafasan.
Intervensi Rasional
Kriteria hasil :
- berpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
- mampu melakukan aktivitas sehari-
hari secara mandiri
- tanda-tanda vital normal
- mampu berpindah dengan atau tanpa
bantuan alat
Intervensi Rasional
sesuai toleransi
Berikan dorongan atau motivasi kepada klien tentang penting nya bergerak.