DI SUSUN :
ANDRIANI MARSHANDA
XII UPW 1
SMKN 2 PALU
2019/2020
1
KATAPENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala lirnpahan rahrnat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang "Partai Komunis Indonesia (PKI)".
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca
2
DAFTAR ISI
MAKALAH.......................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BABIPENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
C. Manfaat.....................................................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN....................................................................................................5
B. Tokoh PKI.................................................................................................................7
E. Kemunduran PK.I....................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22
3
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal mula PKI adalah Indische Sociaal Democratische Vereeniging
(ISDV), organisasi yang didirikan oleh Hank Sneevliet dan aktivis komunis
Belanda lainya. Anggota ISDV awalnya hanya dari orang Belanda saja,
namun aktivitas Sneevliet berhasil melebarkan pengaruh dan
keanggotaan iSDV ke kalangan pribumi,
C. Manfaat
Guna untuk mengetahui Sejarah awal terbentuknya PKI serta tentang terjadinya
peristiwa Gerakan 30 September / Partai Komunis Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sekalipun Sneevliet dan Brandstedder telah meninggalkan Hindia Belanda
(Indonesia) namun usaha yang mereka lakukan selama ini telah
menemukan hasillnya. ISDV akhirnya berhasil menyebarkan ajaran-ajaran
komunisme di Semarang dan mempengaruhi pimpinan SI Semarang
yang pada saat itu dipimpin oleh Semaun dan Darsono. Ada beberapa hal
yang menyebabkan berhasilnya ISDV rnelakukan infiltrasi kedalarn tubuh
Serikat Islam :
6
tetap menjadi pimpinan SI Semarang. Hal ini disebabkan karena pada saat itu
CSI (Central Sarekat Islam) masih memperbolehkan anggotanya untuk
menjadi anggota dari organisasi lain.
B. Tokoh PKI
Selain tujuan partai komunis Indonesia, Anda juga harus mengetahui siapa
saja tokoh partai komunis Indonesia yang berpengaruh terhadap keberlangsungan
PKI. Mulai dari awal berdiri hingga dibubarkan. Berikut ini adalah tokoh Partai
Komunis Indonesia yang berpengaruh.
1. D.N. Aidit
D.N. Aidit yang bernama lengkap Dipa Nusantara Aidit merupakan Ketua
Umum Comite Central PKI. Tokoh partai komunis Indonesia ini berhasil
membawa PKI menjadi partai komunis terbesar di dunia. Beliau lahir di Belitung
dan masuk ke Jakarta tahun 1940. Partai Komunis Indonesia menjadi tempat
beliau belajar teori politik Marxis.
2. Musso
Kediri, Jawa Timur merupakan tempat kelahiran Muso. Beliau juga pernah
satu kos dengan Semaun, Alimin, Kartosuwiryo, bahkan hingga Soekarno. Muso
7
sempat menjadi pengurus Sarekat Islam pimpinan HOS Tjokroaminoto serta aktif
di ISDV.
3. Amir Syarifuddin
4. Nyoto
5. MH. Lukman
8
C. Perkembangan Partai Komunis Indonesia
Setelah berdiri pada tanggal 23 Mei 1920, PKI semakin
berkembang pesat. Diperbolehkannya keanggotaan ganda pada tubuh
SI dilihat sebagai kesempaatan besar bagi PKI untuk menyusup ke
organisasi tersebut yang kemudian bertujuan umtuk mernecahnya. Hal
ini dilakukan karena PKI menyadari bahwa pada saat itu SI
merupakan sebuah organisasi pergerakan nasional yang besar dan kuat.
Sehingga timbul keinginan diantara pimpian PKI untuk menguasainya.
Gebrakan-gebrakan yang dilakukan PKI dalam tubuh SI terang saja
membuat pimpinan CSI menjadi berang. CSI melihat bahwa tindakan tindakan
yan dilakukan oleh PKI telah mengarah kepada sebuah ancaman
keutuhan didalam tubuh SI sendiri. CSI kemudian menyadari bahwa
yang menjadi penyebab pengarnh PKI begitu kuat dalam tubuh SI adalah
karena SI memperbolehkan sistem keanggotaan rangkap, sehingga menjadi
sangat mudah untuk disusupi oleh orang-orang yang bersal dari organisasi lain.
9
Semarang pada saat itu menolak keputusan kongres dan justru menghimpun
kekuatan didalam tubuh SI. Semaun kemudian rnelakukan propaganda
dalam tubuh SI dan mengatakan bahwa apa yang telah diputuskan dalarn
kongres rnerupakan sebuah sesuatu yang keliru dan oleh sebab itu barns di
tinjau kembali keputusannya. Namun, pimpinan SI pada sat itu tetap
bersikeras pada apa yang telah diputuskan dalam kongres. Dengan keputusan
tersebut maka anggota-anggota SI yang tidak mau keluar dari PKI
dikeluarkan dari tubuh SI. Sekalipun keputusan ini akan mengurangi
jumlah anggota, namun pimpinan SI tetap menganggap bahwa keputusan
ini rnerupakan hal terbaik yang harus dilakukan.
Semaun dan para anggota SI yang juga rnerupakan PKI tidak tinggal diam
dengan keputusan ini. Mereka tetap tidak mau menerima hasil kongres dan
tidak keluar dari SI. Mereka kernudian membentuk SI tandingan yang di sebut
sebagai SI Merah, sedangkan SI yang rnenerima basil kongres tersebut
dinarnakan sebagai SI Putih. SI tandingan ini tidak hanya terjadi ditingkat
pusat, melainkan juga samapi ke cabang di daerah-daerah. Pada kongres PKI
II di Bandung Maret 1923 dirumuskan secara jelas bahwa mereka
menentang secara terang-terangan SI sebagai kekuatan politik, dan
mengubah SI merah menjadi Sarekat Rakyat (SR) sebagai organisasi yang
berada dibawah PKI. Pemerintah Hindia Belanda melihat bahwa kekuatan
komunis sudah mulai berkembang dan semakin menyebabkan ancaman
karena aksi yang dilakukan anggotanya. Kemudian pemerintah Hindia
Belanda mengusir tokoh-tokoh komunis seperti Muso, Alimin, Darsono
dan Semaun. Tokoh-tokoh ini menyebar ke Asia hingga Eropa. Namun tidak
lama kemudian pada akhir tahun 1923 tokoh-tokoh komunis tersebut
kembali ke Hindia Belanda.
10
mereka yang menentang ajaran komunisme dalam tubuh SI.
Sekalipun akibat ulah dari komunisme SI mengalami penurunan
dalarn jumlah anggotanya, tapi bagi pimpinan SI hal ini harus dilakukan
untuk menyelamatkan SI itu sendiri. Atas peristiwa tersebut SI dan PKI
pun menjadi dua kekuaan politik yang berdiri sendiri dan saling
melakukan persaingan dalam mendapatkan simpati/dukungan dari rakyat.
11
golongan masyarakat kelas bawah. Selain itu karna syarat keanggotaan dari
SI yang sangat mudah yaitu "hanya beragama Islam" membuat SI ini
berkembang sedemikian pesatnya. Dari situlah timbul gagasan baru dari
Snivleet dan rekan-rekan untuk menyusupi organisasi ini sekaligus
menjaring keanggotaan untuk mendirikan PKI. Dari aksi penyusupan itulah
banyak orang-orang yang tidak mengerti apa makna dari sebenarnya PKI
kemudian menjadi anggota PKI. Bukan hanya itu saja Komunisme mudah
menarik bangsa-bangsa terjajah atau mudah diterima oleh rnasyarakat
karena mereka merasa akan dibebaskan dari belenggu penjajahan.
Itulah sebabnya komunisme mendapat sambutan tidak sedikit di
Indonesia. Karena sebagian besar penduduk indonesia adalah golongan
petani maupun pedagang yang kurang rnempunyai pengaruh.
E. Kemunduran PK.I
Karena tindakan PKI yang cukup Radikal akhirnya timbul gerakan anti
komunis dan pemerintah kolonial Belanda mulai mengambil tindakan tegas.
Ketegasan itu diwujudkan dengan penangkapan dan pengasingan terhadap
pimpinan komunis dari Indonesia. Diawali dengan Sneevliet tahun 1919. Tan
Malaka tahun 1922 dibuang dan diusir dari Indonesia ,sedangkan Semaun 1923.
Dengan demikian semua pemimpin PKI seperti Darsono, Ali Archam, Alimin,
Musso merasa terancam. Pada Konggres PKI tanggal 11-15 Desember 1924 di
kota Gede Yogyakarta, dibahas mengenai rencana gerakan bersama di seluruh
Indonesia. Rencana pemberontakan ini pada awalnya tidak memperoleh
persetujuan Komintern. Aksi-aksi seperti pemogokan mendapat perhatian serius
oleh pemerintah kolonial Belanda bahkan rapat-rapat PKI juga dibubarkan
(Shiraishi, 1997 :432).
12
yang konkret dan menyerukan semua anggota partai untuk menciptakan suatu
struktur partai bawah tanah. PKI memimpin sebuah pemberontakan yang
nantinya akan menentukan nasib, bukan hanya PKI, tetapi juga pergerakan pada
umumnya (Shiraisi, 1997:436).
13
Reaksi Tan Malaka membuat perpecahan dalam organisasi
PKI, tetapi Alimin dan Musso tidak gentar. Kemudian Alimin dan Musso
pergi ke Moskow untuk membahas tentang keputusan Prambanan 16
Maret 1926. Alih-alih mendapat dukungan sebaliknya mereka harus
diindoktrinasi lagi. "Alimin dan Musso tiba di Malaya melalui Kanton
pada pertengahan bulan Desember 1926, setelah aksi terjadi. Pada tanggal
18 Desember 1926 mereka ditahan orang Inggris di Johor dan tidak
kembali ke Indonesia lagi (Soe Hok Gie. 2005. hlm.10-11).
14
"Islam" sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa , sedangkan
Sarekat Hindia (Insulinde) justru menekankan kepada unsur
"kenasionalan"sebagai unsur yang harus lebih dipentingkan daripada
pertimbangan-pertirnbangan "keagarnaan", "perjuangan kelas " dan
"kedaerahan" dalarn usaha untuk membangkitkan aspirasi nasional dan
kesadaran sosial. Alur gerakan PKI secara langsung dikendalikan
oleh moscow atau dari luar negeri, karena pada waktu itu pusat dari paham
komunis itu sendiri adalah Moscow (Rusia) yang kemudian menyebar
keselurnh dunia termasuk wilayah daratan Asia terutama Cina, Korea
Utara dan Indonesia itu sendiri. Dari beberapa buku yang kami baca
banyak sekali yang menyebutkan tentang betapa radikalnya tindakan PKI
itu seperti melakukan berbagai macam pemberontakan yang pada akhimya
terjadi pada tahun 1926 yang merupakan tanda kehancuran bagi PKI itu
sendiri.
Sejak D.N Aidit terpilih menjadi ketua PKI tahu 1951, PKI mulai
menyusun program – program untuk bangkit kembali. Munculnya kembali
aktifitas PKI pada tahun 1951 mendorong Kabinet Sukiman melakukan
penangkapan para kader PKI. Tindakan itu dikenal dengan Peristiwa Razia
Agustus pada 1951. Pimpinan PKI kemudian harus mengubah dan
menyempurnakan taktik dan strategi organisasinya. Usaha tersebut berhasil
menjadikan PKI sebagai salah satu dari empat partai besar di Indonesia sebagai
hasil dari pemilu 1955 (PNI,Masyumi dan PKI).
15
membina kader – kadernya dan memberi latihan kemiliteran kepada para anggota
Pemuda Rakyat (PR) dan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia).
Pada Awal tahun 1964, sikap PKI semakin agresif. PKI menyerang pihak
– pihak yang dianggap sebagai lawan melalui rapat – rapat umum serta kampanye
melalui media massa dan poster – poster propaganda. PKI mencap musuh –
musuh politiknya sebagai setan desa, setan kota, kabil (kapitalis birokrat), kontrev
(kontra revolusi), agen NEKOLIM (neokolonialisme dan imperralialisme) dan
lain – lain.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di
samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk
menghapus pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di
Indonesia, berangkat dari agenda yang dirintis oleh Komunisme Internasional.
Melalui delapan program yang diusung disiplin partai, PKI bercita-cita untuk
mewujudkan kemerdekaan penuh atas kapitalisme. Hal ini direalisasikan dengan
upaya mempersatukan buruh dan tani serta melakukan pendidikan kepada rakyat
melalui pendidikan sosialisme.
PKI memasuki era baru ketika dipimpin oleh D.N. Aidit sebagai ketua,
M.H. Lukman sebagai Wakil Sekjen I dan Njoto sebagai Wakil Sekjen II. Tiga
serangkai yang dijuluki sebagai The Three Musketeers ini mereorganisasi intern
partai ke bentuk yang lebih akomodatif dan terstruktur. PKI membangun
17
jaringan partai dengan mendirikan komisaris-komisaris di berbagai daerah di
nusantara. Di sisi lain, PKI juga mempengaruhi beberapa organisasi underbouw
yang meliputi setiap dimensi kehidupan masyarakat. Kader PKI aktif di organisasi
seperti BTI (tani), SOBSI (buruh), Bintang Merah (jurnalis), Lekra (budayawan),
Gerwani (wanita), Pemuda Rakyat (pemuda) dan CGMI (mahasiswa). Organisasi-
organisasi tersebut menjadi perpanjangan tangan PKI guna menancapkan
pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat.
Sejak dikomandoi oleh Aidit, Lukman dan Njoto, PKI menjelma menjadi
kekuatan politik yang besar ditandai dengan keberhasilan hasil pemilu 1955.
Tujuan komunisme untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas menjadi alasan
utama PKI mendapat tempat di tengah rakyat, terkhusus kaum tani dan buruh
yang notabene memiliki taraf hidup yang jauh dari kata sejahtera. Di sisi lain, PKI
dibekali kemampuan untuk melakukan propaganda ke masyarakat dan orang-
orang yang terpengaruh menaruh simpati terhadap tujuan partai. Menghapus
pengaruh kapitalisme menjadi dasar bagi PKI untuk mewujudkan
Indonesia yang benar-benar merdeka dan berdaulat sebagai negara.
Berangkat dari hasil Pemilu 1955 pula, PKI menyadari bahwa perjuangan
bersenjata yang berhasil dilakukan di Uni Soviet tidak cocok untuk direalisasikan
di Indonesia. Langkah-langkah revolusioner yang lebih kultural cenderung
diterima oleh masyarakat Indonesia kala itu. Selain melakukan perjuangan lewat
kader-kader yang duduk di parlemen, PKI juga mengorganisir organisasi-
organisasi yang berada dalam koridor yang sama dengan PKI. Dengan organisasi
underbouw tersebut, PKI memiliki posisi tawar tersendiri dalam melegitimasi
pengaruhnya hingga ke masyarakat akar rumput demi tujuan merubah sistem di
negara dan struktur internasional.
Soekarno sebagai Presiden Indonesia kala itu, juga menyadari bahwa PKI
merupakan kekuatan politik yang besar dan harus diperhitungkan guna
mengamankan kekuasaan serta mengakomodir setiap ideologi yang ada. Oleh
18
karena itu, Soekarno dengan semboyan Nasakom, berupaya untuk
mengkonsolidasikan setiap ideologi politik yang dominan, agar mampu bersinergi
merumuskan rangkaian agenda politik. Tetapi, itikad Soekarno yang sangat
memperhitungkan kekuatan komunisme dihalangi oleh elemen Angkatan Darat
yang sejak tragedi PRRI/Permesta tidak memiliki hubungan yang baik dengan
PKI. Hal ini yang dimanfaatkan Amerika Serikat guna mempertahankan kekuatan
kapitalisme di tanah air. Amerika Serikat gencar untuk melakukan bantuan militer
terhadap AD karena dengan adanya PKI, kepentingannya sebagai negara kapitalis
besar akan sangat sulit untuk bertahan di tanah air. Terbentuklah semacam
hubungan mutualisme antara Amerika Serikat dengan AD untuk menghancurkan
PKI.
Namun, melihat dari beberapa agenda yang dilakukan PKI, ada hal-hal
yang harus diurai lebih lanjut menyangkut kehidupan masyarakat banyak.
PKI sangat berpatron terhadap Uni Soviet yang merasa memiliki otoritas dalam
mengawasi setiap agenda organisasi komunisme yang ada di dunia. Perjuangan
komunisme yang terkonsolidasi dalam bentuk Komunisme Internasional, sangat
kaku melihat apa saja yang dirumuskan Uni Soviet karena dianggap berjasa besar
dalam perkembangan komunisme itu sendiri. Oleh karena itu, andai kata
Indonesia dapat dikuasai oleh komunisme dalam konteks struktur negara, cita-cita
Indonesia untuk merdeka penuh mendapatkan pertanyaan besar. Akan ada struktur
baru yang menguasai pola perpolitikan di Indonesia dan agen baru yang menjajah
wilayah tanah air. Hal ini dikarenakan apabila kita melihat komunisme yang
diimplementasikan PKI, tidak berbasis kepada identitas Indonesia sebagai negara.
Indonesia yang multikultur tidak bisa dianggap merdeka apabila tersusun atas
pola-pola yang cenderung sentralisitik dan dimulai dengan cara-cara kekerasan
seperti yang pernah dilakukan oleh PKI.
Berangkat dari UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa
dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, maka Indonesia sebagai negara
yang telah memproklamirkan kemerdekaan harus mampu merumuskan konsep-
konsep dasar negara berdasarkan identitas kebangsaan itu sendiri. Dalam
memahami identitas kebangsaan semestinya harus berangkat dari pemahaman
19
tentang Indonesia yang dibangun atas kultur-kultur yang berbeda dengan
keragaman kearifan lokal. Akan sangat tidak sesuai apabila Pancasila yang
bermakna dalam dan menyeluruh, diimplementasikan dengan langkah-langkah
yang sentralistik dan diawali dengan kekerasan. Secara konsep, komunisme
memiliki nilai-nilai untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, tetapi sangat sulit
untuk menentukan langkah kongkrit guna menciptakan tatanan tanpa kelas
tersebut. Oleh karena itu, komunisme sebagai ideologi cenderung utopis karena
sangat sulit untuk mengawinkan antara nilai-nilai komunisme dalam tatanan ide
dengan cara-cara yang dapat direalisasikan.
Sejarah komunisme adalah salah satu dari sekian banyak sejarah kelam
bangsa Indonesia. Komunisme menjadi terlarang berdasarkan tragedi 1965, yang
pada dasarnya tragedi tersebut harus dikaji lebih lanjut dan dipandang secara
objektif menyangkut kompleksitas kepentingan pada saat itu. Walaupun
komunisme memiliki banyak kontradiksi dan ketidaksesuaian dengan kultur
Indonesia, namun PKI dengan komunisme pernah menjadi suatu kekuatan politik
yang mempengaruhi perjalanan kehidupan negara. Sejarah tersebut harus
dipandang dengan keobjektifan agar nantinya bangsa Indonesia mampu menjadi
bangsa yang besar tanpa dihantui oleh beban-beban sejarah.
B.Saran
Dinamika PKI dalam konteks politik Indonesia di masa lampau pada
dasarnya tidak lepas dari pengaruh ideologi negara-negara luar yang bertujuan
untuk memperluas pengaruh. Kapitalisme yang ingin dilawan oleh PKI pada
dasarnya tumbuh secara historis mulai dari zaman kolonial hingga era globalisasi
seperti saat sekarang ini. Di sisi lain, PKI juga tidak serta merta lepas dari kontrol
negara luar dalam melakukan perlawanan terhadap kapitalisme itu sendiri. Oleh
karena itu, sebagai ilmuan hubungan internasional, kita semestinya bisa melihat
20
bagaimana dinamika PKI serta pandangan terhadap ideologi komunisme hingga
hari ini sebagai fenomena yang tidak lepas dari struktur global yang kompleks
dengan berbagai macam kepentingan di dalamnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22