Agung Prakoso
Anggi Larassati
Ajeng
Ayu
Vanessa
Yuli Ronatamaria Sianturi
• Asal Usul
Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal usul
suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang
disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat
yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di
atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau
Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang
Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena
memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang
dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan
kaki di Pulau Nias.
• Sistem Kemasyarakatan
Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan
adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara
umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan
mulai dari kelahiran sampai kematian. Kasta : Suku Nias mengenal
sistem kasta(12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang
tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang
harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan
orang dan menyembelih seekor babi.
• Sistem Kepercayaan
Menurut keterangan Bamböwö Laia, orang Nias
mempercayai bahwa manusia itu hanyalah sebagai
ciptaan biasa dari dewa-dewa, sebagian dari ciptaan
lainnya, Manusia itu adalah "babi dewa-dewa (illah)".
Bila dewa berselera memakan daging "babi" (dalam hal
ini, "babi" adalah manusia) maka secara bebas dewa
mengambil dan membunuh satu atau lebih "babi"nya.
Itulah maka "babi" merupa kan unsur penting dalam
kebudayaan Nias. Budaya megelitik dengan
kepercayaan inilah maka babi tidak bisa dipisahkan
dalam acara adat masyatakat Nias.
Tradisi Suku Nias
1. Mencari Jodoh
1.Harinake
Harinake sendiri merupakan
makanan khas Nias yang biasanya
disajikan untuk menghormati tamu
dan mertua. Biasanya disajikan satu
ekor babi lalu dicincang.
2. Gowi Nifufu
Di masa lampau masyarakat Nias
beranggapan bahwa makan pagi, siang dan malam
tidak lengkap jika belum makan ubi sebelum
menyantap hidangan utama. Ubi atau Gowi Nifufu
sendiri menjadi hidangan pertama yang dimakan
karena pada zaman dulu beras sangat langka dan
mahal.
3. Köfö- Köfö
Köfö- Köfö merupakan kuliner di pulau terpencil
di Nias. Bahannya terbuat dari ikan yang telah dibuang
kulitnya dan dimasak dengan santan kelapa setelah
digoreng. Kuliner satu ini biasanya digunakan untuk
lauk makan.