Manusia sebagai suatu produk alami (natural): karena tiada Tuhan, ditolak juga
pendapat bahwa manusia adalah ciptaan yang khusus.
Humanisme berpusat pada realitas manusia yang memberi manusia semua kepentingan
dan inspirasinya yang memadai/cukup.
Humanisme adalah suatu pengakuan akan rasa percaya kepada hakikat manusia yang
menolak ide tentang Allah sebagai hal yang perlu karena manusia bisa membentuk
kembali dirinya sendiri.
B. Pandangan Kristen Tentang Hakikat Manusia
Potensi/kemampuan manusia untuk berhubungan atau merespons Allah, dan dalam arti
ini manusia adalah makhluk religius.
Allah menciptakan penolong yang sepadan. Hal ini tidak hanya terbatas pada manusia jenis
kelamin yang lain, tetapi juga bahwa manusia sendirian adalah tidak baik. Allah
menghendaki manusia hidup dengan sesamanya.
Orientasi kepada sesama juga menyebabkan lahirnya berbagai pranata dan lembaga sosial
(misalnya keluarga, komunitas darilokal sampai internasional, maupun pranata politik,
ekonomi, dan lain-lain).
Orientasi kepada sesama manusia juga turut berperan dalam berbagai tindakan religius dan
pertimbangan serta pengambilan keputusan etis. Itulah sebabnya orang tidak bisa beragama
sendiri.
Agama selalu merupakan fenomena sosial, walaupun hubungan seseorang dengan Tuhan,
atau yang dianggap Tuhan sangat bersifat pribadi.
4. Manusia sebagai Makhluk Rasional dan Berbudaya
Kemajuan manusia yang membawa manusia kepada abad ilmu dan teknologi modern
adalah konsekuensi logis dari rasionalitas manusia (penciptaan manusia sebagai
makhluk rasional), dan itu sesuai dengan kehendak Tuhan.
5. Manusia sebagai Makhluk Etis
Manusia diciptakan sebagai makhluk etis berarti manusia mempunyai kesadaran etis:
kesadaran untuk membedakan mana yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang
salah, dan yang bertanggung jawab dari yang sebaliknya.
Manusia tidak hanya dilengkapi dengan kesadaran etis, tetapi juga dilengkapi dengan
kebebasan untuk memilih dari alternatif baik dan buruk, benar dan salah, bertanggung
jawab dan tidak bertanggung jawab. Hanya apabila manusia mempunyai kebebasan etis
(memilih secara etis), manusia dapat dituntut pertanggungjawaban etis.
C. Paradoks Dalam Kehidupan Manusia dan Masyarakat
Paradoks adalah pada satu sisi penciptaan manusia sebagai makhluk religius, sosial,
rasional dan berbudaya serta etis menunjukkan sisi keagungan manusia dibandingkan
dengan ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain.
Karena hakikat manusia sebagai makhluk sosial, dosa tidak dapat dibatasi hanya
sebagai dosa pribadi/individu, tetapi juga harus dipahami sebagai dosa sosial.
D. Memperbaharui Hubungan dengan Allah, Sesama, dan Alam Ciptaan
Orang Kristen terpanggil untuk menolak berbagai ketidakadilan dalam tatanan sosial
(sosial, ekonomi, politik) dan memperjuangkan adanya keadilan di dalamnya sehingga
ada perdamaian.
E. Pandangan-Pandangan Teologi Kontemporer Tentang Manusia dan
Masa Depannya