Anda di halaman 1dari 25

Antisipasi Keadaan

Normal dan Seni Praktik


Kebidanan
Kelompok 9B
1.Dewi Rahmayani Siregar
2.Masnila Kasuma Hasibuan
3.Stefani Angelia Sinaga
4.Rahmayanti Lubis
Antisipasi Keaadaan
Normal

Seni Praktik Kebidanan


1.ANTISIPASI KEADAAN NORMAL
• Pengertian Antisipasi Keadaan Normal
Persalinan normal adalah proses melahirkan yang banyak dinanti para calon
ibu. Tapi bukan berarti proses persalinan normal lebih mudah dibanding
persalinan caesar. Persalinan normal dan caesar sama baiknya, tapi persiapan
melahirkan normal dan caesar agar berjalan lancar berbeda satu sama lain. Demi
kelancaran persiapan melahirkan normal, satu hal yang harus dilakukan ibu hamil
adalah melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain, asalkan oleh tenaga medis
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi.
Lanjutan…
Pada kehamilan tanpa resiko, pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal empat kali
selama periode kehamilan. Pemeriksaan pertama dilakukan pada trimester pertama,
minimal sekali pada trimester kedua, dan minimal dua kali pada trimester ketiga.
Namun pada kehamilan berisiko, pemeriksaan dapat diperlukan lebih sering
disesuaikan dengan kondisi ibu dan janin untuk mendapatkan luaran kehamilan yang
terbaik.
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu dan janin, serta
mengevaluasi resiko-resiko yang dimiliki ibu hamil tersebut selama hamil dan saat
persalinan. Dengan pemeriksaan kehamilan yang baik dapat dipastikan ibu hamil selalu
dalam keadaan baik, janin bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta dapat
dilakukan antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan dan
persalinan.
Lanjutan…
Dengan demikian diharapkan ibu hamil siap secara fisik dan mental untuk
menghadapi proses persalinan hingga pemulihan pasca melahirkan, termasuk dalam
soal pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif. Persiapan melahirkan normal dapat
dilakukan sejak awal hamil, asalkan ibu hamil tidak ditemukan kontraindikasi untuk
melahirkan normal.
• Persiapan Melahirkan Normal
Agar persalinan normal berjalan lancar, salah satu faktor utama yang
menentukan adalah kesiapan mental dan keyakinan ibu hamil itu sendiri.
Kekhawatiran ibu hamil dapat membuat persiapan melahirkan serta proses
persalinan tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, bunda yang ingin melahirkan
normal, harus tenang, mantapkan hati dan tekad serta yakin bahwa persalinan itu
sendiri akan berhasil.
Lanjutan…
Sebisa mungkin jauhi informasi yang berpotensi menambah kekhawatiran dan
pupuk kepercayaan diri bahwa bunda pasti bisa melahirkan normal.Kekhawatiran untuk
melahirkan normal dapat diminimalisasi bahkan dihilangkan oleh adanya dukungan
suami, keluarga dan petugas kesehatan untuk menciptakan suasana yang menenangkan
bunda.
Persiapan melahirkan secara normal lainnya mencakup:
1. Mengikuti kelas persalinan
Di setiap rumah sakit, umumnya terdapat kelas persalinan bagi para calon ibu.
Beberapa rumah sakit bahkan menggratiskan sejumlah sesi bagi calon ibu yang
memeriksakan diri di sana. Ikuti kelas ini untuk menambah pengetahuan tentang
kehamilan dan tips tips dalam persalinan sehingga menguatkan tekad dan mental untuk
persiapan melahirkan.
2. Senam hamil
Dalam kelas persalinan akan diajarkan beberapa senam hamil agar persalinan
berjalan lancar. Bunda bisa berlatih sendiri di rumah setelahnya. Gerakan senam itu
antara lain:
o Kegel untuk melatih otot panggul bawah. Caranya, tarik otot area intim hingga ke
dubur, tahan beberapa detik, lalu kendurkan. Ulangi beberapa kali.
o Yoga cobbler’s pose dengan duduk bersila, kedua telapak tangan dan kaki menempel.
Lalu gerakkan lutut naik dan turun selama beberapa menit. Gunanya menguatkan
otot panggul.
o Latihan panggul untuk menguatkan otot panggul. Caranya, ambil posisi seperti
merangkak dengan kedua tangan ke depan untuk menahan tubuh. Lalu tarik otot
dubur secara perlahan, tahan beberapa detik, lalu kendurkan. Ulangi beberapa kali.
Kendala atau komplikasi kehamilan dan persalinan
Bunda yang sedang hamil, selain perlu pemahaman tentang kehamilan dan
persalinan, diperlukan juga pengetahuan tentang kendala serta kontraindikasi
persalinan normal, serta langkah antisipasi dan juga penanganan yang akan
dilakukan.
Dengan demikian, bunda dan keluarga telah mempersiapkan diri jika terjadi
kendala saat persalinan sehingga luaran kehamilan tetap yang terbaik. Kontraindikasi
atau kendala yang mungkin terjadi saat kehamilan atau persalinan diantaranya:
1. Kelainan letak/posisi janin
Dalam persiapan melahirkan normal akan dinilai bagian terbawah janin.
Perubahan posisi janin dapat terjadi kapan saja bahkan mendekati waktu persalinan
terutama pada ibu multiparitas atau kondisi yang sangat memudahkan janin berputar
(ketuban berlebihan atau dinding perut sangat longgar).
Lanjutan…
Jika saat mendekati persalinan, janin masih sungsang (kepala janin di bagian
atas), bunda dapat melakukan beberapa manuver seperti gerakan sujud (knee chest
position) sehingga janin berputar menjadi kepala di bagian bawah. Jika janin dengan
presentasi sungsang, maka proses persalinan dilakukan di RS oleh dokter ahli
kandungan dan kebidanan sehingga dapat dinilai apakah persalinan normal dengan
sungsang dapat dilakukan normal atau perlu tindakan operasi sesar. Janin dengan letak
lintang dilahirkan melalui operasi sesar.
2. Masalah tali pusat
Ada dua kemungkinan masalah tali pusat, yakni lilitan tali pusat atau posisi tali
pusat (di leher atau badan bayi) didepan bagian terendah janin yang secara medis
disebut tali pusat terkemuka jika ketuban belum pecah atau tali pusat menumbung jika
ketuban pecah.
Lanjutan…

Apakah adanya lilitan tali pusat merupakan indikasi harus operasi sesar?
Tentu saja tidak, Janin dengan lilitan tali pusat boleh mencoba persalinan normal
namun dengan pemantauan ketat oleh tenaga yang kompeten. Lilitan tali pusat perlu
dinilai oleh dokter ahli kandungan bunda sebelum persalinan yang mencakup jumlah
lilitan dan apakah lilitan tersebut longgar atau ketat. Lilitan tali pusat dapat
mengganggu penurunan kepala janin atau dapat mengganggu aliran darah ke janin saat
proses persalinan. Terganggunya aliran darah ke janin akibat lilitan tali pusat yang
ketat dapat dinilai dari pemeriksaan denyut jantung janin dengan dopler atau CTG
secara berkala selama proses persalinan.
Jika terjadi perubahan pola denyut jantung janin akibat adanya lilitan tali pusat, maka
akan dilakukan tindakan yang sesuai. Dengan demikian, pada kasus lilitan tali pusat, dapat
dilakukan persalinan normal dengan luaran bayi yang baik asalkan pemantauan selama
proses persalinan dilakukan dengan baik .Kasus tali pusat terkemuka dapat didiagnosis jika
dilakukan pemeriksaan USG menjelang persalinan dan tali pusat terkemuka atau
menumbung adalah kontraindikasi mutlak persalinan normal

3. Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan saat kehamilan di atas usia kehamilan 20 minggu
hingga sesaat sebelum persalinan. Penyebab tersering perdarahan antepartum adalah plasenta
previa, lepasnya plasenta sebelum janin lahir (solusio plasenta), robekan pada rahim atau
jalan lahir misalnya pada kehamilan dengan riwayat bekas seksio sesarea atau trauma jalan
lahir.
Lanjutan…
Plasenta previa adalah plasenta menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim.
Plasenta marginalis adalah plasenta yang tepi berada pada tepi mulut rahim. Plasenta
letak rendah adalah plasenta yang tepinya kurang dari 2 cm dari tepi mulut rahim. Letak
plasenta harus dinilai sejak awal kehamilan. Jika sejak awal kehamilan plasenta terletak
menutupi atau mendekati jalan lahir maka harus dilakukan pemeriksaan konfirmasi letak
plasenta pada saat usia kehamilan mendekati waktu persalinan (34-35 minggu).
Metode persalinan terbaik pada kasus plasenta previa, marginalis dan letak rendah
adalah seksio sesarea. Lepasnya plasenta sebelum janin lahir sering terjadi pada
kehamilan dengan hipertensi atau dengan trauma pada area perut ibu hamil. Robekan
pada rahim saat kehamilan sering terjadi pada kasus hamil dengan riwayat luka parut
pada rahim (bekas seksio sesarea, bekas operasi mioma ).
Lanjutan…
Kehamilan dengan bekas operasi di rahim sebelumnya baik riwayat sesar atau operasi
mioma, maka bunda perlu dievaluasi oleh dokter ahli kandungan apakah aman untuk
menjalani persalinan normal. Hal yang juga penting adalah proses persalinan normal pada
bekas operasi rahim (VBAC-vaginal birth after cesarean) dilakukan di RS dengan
pengawasan dokter ahli kandungan dan didukung juga dengan ketersediaan fasilitas operasi
sehingga jika terjadi komplikasi saat persalinan, dapat dilakukan tindakan tepat waktu untuk
menghindari morbiditas dan kematian ibu dan janin.
4. Gawat janin
Gawat janin adalah kondisi ketika janin tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup
selama kehamilan maupun persalinan. Gawat janin ditandai dengan perubahan pola denyut
jantung janin yang terekam, pada pemeriksaan cardiotokografi (CTG). Semua faktor yang
mengurangi aliran darah atau oksigen dan nutrisi ke janin akan menimbulkan gawat janin.
Lanjutan…
Contohnya pada ibu dengan gangguan jantung atau pernafasan saat melahirkan,
perdarahan saat persalinan, pada kasus plasenta tua atau perkapuran (hamil post matur), atau
janin terinfeksi dan lain lain. Kondisi gawat janin memerlukan penanganan untuk segera
melahirkan janin seperti seksio sesarea.
5. Persalinan macet
Pada setiap persalinan normal,dilakukan pencatatan pada partograf sehingga dapat
dipantau apakah setiap tahapan persalinan berjalan lancar. Partograf akan memberikan
informasi objektif apakah proses persalinan berjalan lancar atau apakah persalinan macet
sehingga antisipasi dan tindakan selanjutnya dapat dilakukan tepat waktu. Persalinan macet
adalah persalinan yang melebihi batas waktu salah satu fase persalinan. Persalinan macet
dapat berupa kemajuan pembukaan jalan lahir yang lebih lambat dari seharusnya atau
penurunan kepala janin yang tidak sesuai dengan seharusnya. Salah satu penyebab tersering
pembukaan jalan lahir yang lebih lambat adalah kontraksi rahim yang tidak adekuat.
Lanjutan…
Penurunan kepala janin yang macet dapat disebabkan oleh perbandingan ukuran kepala
janin dan diameter rongga panggul yang tidak sesuai (ukuran kepala janin terlalu besar atau
ukuran panggung terlalu kecil) atau penyesuaian kepala janin terhadap diameter panggul
tidak berjalan semestinya.
6. Perdarahan pasca salin
Perdarahan pasca salin didefinisikan jika perdarahan melebihi 500 ml pada persalinan
normal atau melebihi 1000 ml pada operasi sesar. penyebab perdarahan pasca salin adalah:
• faktor rahim, rahim tidak berkontraksi dengan baik segera setelah plasenta lahir.
penyebab kontraksi rahim yang tidak adekuat pasca persalinan adalah kelelahan otot
rahim (persalinan yang lama atau persalinan dengan induksi), overdistensi rahim
sebelumnya (janin besar, kembar atau riwayat ketuban berlebihan), terganggunya asupan
nutrisi atau oksigen ke rahim pasca lahir (ibu dehidrasi berat, nutrisi kurang)
Lanjutan…

• Robekan jalan lahir


• Retensi atau sisa plasenta
• Gangguan pembekuan

Perdarahan pasca salin dapat di minimalisasi dengan penapisan kehamilan yang


baik, dan optimalisasi kondisi ibu sebelum dan saat persalian serta penanganan setiap
tahap persalinan dengan tepat. Agar persalinan normal berjalan lancar, dibutuhkan
persiapan melahirkan yang memadai. Dengan demikian, kemungkinan komplikasi bisa
ditekan. Bunda dan buah hati pun bisa selamat.
2.Seni Praktik Kebidanan
1.Defenisi Seni Dalam Praktik Kebidanan
Seni dalam praktik kebidanan adalah kemampuan seorang bidan dalam
melakukan asuhan atau praktek kebidanan kepada pasien dengan ketrampilan dan
kemampuan yang dia miliki. Keberhasilan seorang bidan dalam melakukan
tugasnya sangat bergantung pada seni yang ia miliki, karena seni merupakan
kemampuan yang ia miliki sebagai seorang bidan. Banyak seni yang dapat
diaplikasikan oleh para tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menolong
pasiennya, macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang dapat
membantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan.
2.Seni Dalam Praktik Kebidanan
Diantaranya seni yang sering diaplikasikan oleh seorang bidan adalah sebagai berikut:
1.Dukungan psikis dari suami
Dukungan psikis dari suami sangat membantu proses pemberian pelayanan kesehatan
dalam praktek kebidanan. Hal itu telah banyak dibuktikan dan hasilnya memang benar-benar
terbukti. Dukungan psikis dari suami dapat menambah dukungan dan semangat seorang ibu
dalam proses persalinan. Perasaan seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan bayinya
harus mendapat dukungan psikis dari keluarga khususnya suami karena dukungan itu sendiri
merupakan obat yang mujarab yang dapat membantu untuk mencapai keberhasilan.
2.Posisi ibu saat melahirkan.
Seni dalam praktek kebidanan dapat diterapkan dalam seni bidan dalam mengatur posisi
seorang ibu yang akan melahirkan. Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin dan
melahirkan memilih sendiri posisi persalinan yang diinginkannya dan bukan berdasarkan
keinginan bidannya sendiri.
Lanjutan…
Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan lebih merasa aman.
Manfaat pemilihan posisi berdasarkan pilhan ibu:
• Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan.
• Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek.
• Laserasi perineum lebih sedikit.

Macam-macam posisi yang dapat dipilih oleh seorang ibu:


a. Posisi terlentang (supine).
b. Posisi duduk/setengah duduk.
c. Posisi jongkok/ berdiri.
d. Berbaring miring kekiri.
e. Posisi merangkak.
3.Teknik persalinan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) IMD atau Inisiasi.
Menyusui Dini adalah adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi
diletakkan di dada ibu dan dibiarkan bergerak untuk mencari puting susu ibunya sendiri.
Menurut penelitian diperkirakan sebanyak 22% kematian bayi baru lahir dapat di cegah bila bayi
di susui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Pada satu jam pertama ini bayi harus
disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi tetapi untuk belajar menyusu atau
membiasakan menghisap puting susu dan mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI
kolostrum (depkes), kolostrum ini sangat berguna bagi bayi.
4. Cara Pendekatan Pengaplikasian Seni Dalam Praktik Kebidanan
Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan rumah
sakit. Oleh karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan kebidanan yang
optimal dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan
selama 24 jam secara berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan professional,
ataupun global. Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu adanya
pendekatan sosial budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada pasien.
Lanjutan…
Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi, melalui
pendekatan sosial dan budaya yang akurat. Terdapat beberapa bentuk pendekatan yang
dapat digunakan atau diterapkan oleh para bidan dalam melakukan pendekatan asuhan
kebidanan kepada masyarakat misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama dan
sistem banjar.
Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima, bahwa
pelayanan atau informasi yang diberikan oleh petugas, bukanlah sesuatu yang tabu
tetapi sesuatu hal yang nyata atau benar adanya. Pelayanan kebidanan yang optimal
dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan
selama 24 jam secara berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan
professional, ataupun global. Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan
baik, maka perlu adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembati
pelayanannya kepada pasien.
Lanjutan…
Tercapainya pelayanankebidanan yang optimal, perlu adanya tenaga bidan yang
professional dan dapatdiandalkan dalam memberikan pelayanan kebidanan
berdasarkan kaidah-kaidah profesi, antara lain:
a) memiliki pengetahuan yang adekuat.
b) menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.

Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi,melalui pendekatan


sosial dan budaya yang akurat. Bentuk-bentuk pendekatan yang dapatdigunakan
dengan berbagai cara misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agamadan sistem
banjar. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa
pelayanan atau informasi yang diberikan guna meningkatkan guna bidan.
Kesimpulan
Persalinan normal adalah proses melahirkan yang banyak dinanti para calon ibu. Tapi
bukan berarti proses persalinan normal lebih mudah dibanding persalinan caesar. Persalinan
normal dan caesar sama baiknya, tapi persiapan melahirkan normal dan caesar agar berjalan
lancar berbeda satu sama lain. Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengetahui kondisi
ibu dan janin, serta mengevaluasi resiko-resiko yang dimiliki ibu hamil tersebut selama
hamil dan saat persalinan.Agar persalinan normal berjalan lancar, salah satu faktor utama
yang menentukan adalah kesiapan mental dan keyakinan ibu hamil itu sendiri.
Seni dalam praktik kebidanan adalah kemampuan seorang bidan dalam
melakukanasuhan atau praktek kebidanan kepada pasien dengan ketrampilan dan
kemampuan yangdia miliki.
Lanjutan…
Keberhasilan seorang bidan dalam melakukan tugasnya sangat bergantung pada
seni yang ia miliki, karena seni merupakan kemampuan yang ia miliki sebagaiseorang
bidan. Macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang
dapatmembantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan.
Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi, melalui pendekatan
sosial dan budaya yang akurat. Terdapat beberapa bentuk pendekatan yangdapat
digunakan atau diterapkan oleh para bidan dalam melakukan pendekatan
asuhankebidanan kepada masyarakat misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama
dansistem banjar. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam
menerima, bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan oleh petugas, bukanlah
sesuatu yang tabutetapi sesuatu hal yang nyata atau benar adanya.
TERIMA KASIH

SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai