ILMIAH
Dosen Pengampu : Ibnu Fattah, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Lala Julia Bobby Siahaan 6. Putri Rahma Sabrina
2. Lani Afriani Pohan 7. Siti Nurhaliza
3. Mustika Syakinah Nuri 8. Stefani Sinaga
4. Nahda Zaura Muzainy 9. Syafira Zulaika
5. Putri Elsyanda 10. Wahyuni Sinaga
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PERTEMUAN ILMIAH” sesuai waktu yang
ditentukan.
Tujuan pokok penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa
Indonesia dan tujuan umumnya untuk memberikan beberapa informasi pengetahuan tentang
peranan bahasa indonesia dalam pertemuan ilmiah bagi para pembacanya. Dalam penyusunan
makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibnu Fattah, M.Pd selaku dosen
Bahasa Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, namun kami menyadari masih banyak kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kami memohon kepada para pembaca untuk
dapat memberikan tanggapan atau masukan maupun saran yang sifatnya membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah adalah hal yang paling penting dalam dunia pendidikan saat ini.
Mahasiswa dan dosen perlu mengetahui bagaimana menulis karya ilmiah yang benar dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karya ilmiah merupakan jenis tulisan
ilmiah yang memiliki desain atau sistematika tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu
sendiri. Salah satu karakteristik tersebut wujuda dalam bentuk bahasa yaitu bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa tulis yang baku. Penulisan karya ilmiah dipengaruhi oleh dua
factor yaitu factor nonteknis mencakup sistematika penulisan dan penalaran dan factor
teknis yang berkaitan dengan content yang memperlihatkan keaslian gagasan yang didukung
dengan argumentasi ilmiah. Pada tulisan ini akan dibahas beberapa yang berkaitan dengan
bahasa dan karya ilmiah. Mulai dari sifat sifat bahasa dalam karya ilmiah, ragam bahasa
tulis, cara penulisan rujukan dan syarat-syarat penggunaan bahasa dalam penulisan karya
ilmiah.
1
I.2 Rumusan Masalah
• Apa itu bahasa
• Apa itu karya ilmiah
• Apa peranan bahasa indonesia dalam pertemuan ilmiah
I.3 Tujuan
• Untuk mengetahui apa itu bahasa
• Untuk mengetahui apa itu karya ilmiah
• Untuk memahami peranan bahasa indonesia dalam peranan ilmiah
2
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
II.1 Definisi Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini
merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil
dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu
pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya. Ragam
bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna. Dalam karya
tulis ilmiah sedapatnya tidak mengandung bahasa yang terlalu kontekstual seperti ragam
bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya ilmiah tersebut dapat dibaca oleh pembaca tidak
dalam bersifat konteks saja namun bisa juga secara abstrak. Masalah imiah biasanya
menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau
analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan
struktur bahasa dan kosakata yang canggih.
Berikut beberapa pengertian bahasa dari para ahli:
➢ Plato Bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama
benda) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus
udara lewat mulut.
➢ Ferdinand De Saussure Bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari
kelompok yang lain.
➢ Bill Adams Definisi bahasa adalah suatu sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subyektif. Wahyu Wibowo Dalam bukunya Otonomi Bahasa 7
Strategi Tulis Pragmatik Bagi Praktisi Bisnis dan Mahasiswa (2001), bahasa merupakan
sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang bersifat arbitrer dan
konvensional.
3
didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
lokakarya
➢ Laporan Praktik Kerja, adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di
lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan
karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII)
➢ Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana
➢ Tesis Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari
skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.
➢ Disertasi Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
4
9. Tuntas Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya
karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
10. Bahasanya Baku Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan
bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional) Akan tetapi, tata cara
penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap
harus diperhatikan.
PERSYARATAN MENULIS ILMIAH
• Menguasi teori
• Memiliki pengalaman
• Bersifat terbuka
• Bersifat objektif
• Memiliki kemampuan berbahasa
EJAAN
Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang
distandarisasikan, yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan
unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
1. Pemakaian Huruf
➢ Huruf abjad: abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf: Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Jj, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Pp, Qq, Rr, Ss, Tt,
Uu, Vv, Ww, Xx, Yy, Zz.
5
➢ Huruf vokal: a, e, i, o, u.
➢ Huruf konsonan: b, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
➢ Huruf diftong: ai, au, ai.
➢ Gabungan konsonan: kh, ng, ny, sy.
➢ Penulisan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai berikut.
Huruf pertama kata pada awal kalimat
Huruf pertama petikan langsung
Ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti
Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Nama jabatan, pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Huruf pertama unsur-unsur nama orang
Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa bersejarah.
Huruf pertama nama geografi.
Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata depan atau kata hubung.
Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Huruf pertama nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
depan dan kata hubung yang berada di tengah kata.
Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai sapaan.
Huruf pertama kata ganti Anda.
2. Penulisan Huruf Bercetak Miring
Menuliskan nama buku, majalah, koran
Menuliskan istilah asing, daerah, ilmiah yang ditulis dengan ejaan aslinya
Menegaskan huruf, kata, atau frasa yang dipentingkan/dikhususkan
3. Pemakaian Tanda Baca
Tanda titik dipakai :
Pada akhir kalimat
Pada singkatan nama orang
Pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan
Pada singkatan atau ungkapan yang sangat umum
Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, dandaftar
Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu
Untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukan jangka waktu
6
Tanda titik tidak dipakai :
Untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan
jumlah
Dalam singkatan yang terdiri atas huruf–huruf awal kata atau suku kata, atau
gabungan keduanya,yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga-
lembaga nasional atau internasional, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Di belakang alat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat.
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian
Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
Di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab–kitab suci,
atau di antara judul dan anak judul suatu karangan (karangn Ali Hakim, Pendidikan
Seumur Hidup : Sebuah Studi, sudah terbit).
7
Tanda hubung (-) dipakai :
Untuk menyambung suku–suku kata dasar yang terpisah karena pergantian baris
Untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya
Menyambung unsur–unsur kata ulang
Menyambung huruf kata yang dieja
Untuk memperjelas hubungan bagian–bagian ungkapan
Untuk merangkaikan se- dengan angka, angka dengan –an, singkatan huruf besar
dengan imbuhan atau kata
Untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan petikan lain, misalnya : Tanya basri,
“Kaudengar bunyi ‘kring – kring tadi’?
Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing, misalnya : rate of
inflation ‘laju inflasi’.
Menunjukkan penghilangan bagian kata. Misalnya : Amin ‘kan kusurati (‘kan =akan)
Malam ‘lah tiba (‘lah=telah)
8
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar nilai suatu penulisan menjadi
sebuah penulisan yang berilmiah. Bukan hanya dipandang dari sudut bahasa saja, tetapi juga
dari sudut isi dari suatu penulisan ilmiah. Terkadang mempelajari penulisan yang benar
dikatakan sulit bagi seseorang yang sedang melakukan sebuah penulisan ilmiah, tetapi hal itu
bisa mudah apabila kita mempelajari struktur penulisan dengan benar. Apalagi sudah banyak
buku yang menerangkan tentang cara atau struktur sebuah penulisan ilmiah.
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal
ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai
sosial. Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai
hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu
pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.
Karangan ilmiah atau karya ilmiah menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985: 8— 9)
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar nilai suatu penulisan menjadi
sebuah penulisan yang berilmiah. Bukan hanya dipandang dari sudut bahasa saja, tetapi juga
dari sudut isi dari suatu penulisan ilmiah. Terkadang mempelajari penulisan yang benar
dikatakan sulit bagi seseorang yang sedang melakukan sebuah penulisan ilmiah, tetapi hal itu
bisa mudah apabila kita mempelajari struktur penulisan dengan benar. Apalagi sudah banyak
buku yang menerangkan tentang cara atau struktur sebuah penulisan ilmiah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Manik, E. P. (2007). Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Medan.
Sofyan, A., Karlieni, E., Wahya, Judaatmadja, K., & Permadi, R. (2007). BAHASA INDONESIA
DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Bandung: Universitas Widyatama Bandung.
Sudraji, Y. (2010). PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH. Diambil dari
pustaka.unpad.ac.id:http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/06/agus_buku_aj
ar.pdf
11