PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
wewenang untuk mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaktisan. Kewenangan
tersebut menimbulkan kontroversi karena dalam sumpahnya, seorang bidan harus bertanya
dan memaksa ibu untuk mengatakan ayah sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya
dianggap sebagian besar orang tidak etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali
dianggap sebagai penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat. Pada abad ke 17
muncul “BIDAN PRIA”, bidan pria disini bukanlah murni seorang bidan, akan tetapi
merupakan seorang praktisi medis spesialisasi kelahiran anak.
b. Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 18
Pada abad ke-18 merupakan titik pusatnya perkembangan dunia medis, keperawatan,
serta praktik obsterti. Tapi sayangnya perkembangan ini tidak dilayani profesi kebidanan.
Tidak ada sistem yang teroganisasi untuk pendidikan bagi bidan.
Abad 18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong
persalinan. Pada masa ini, tepatnya tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang menjadi
orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan menggunakan
transfusi darah dan pada masa ini juga William Smellie dari Skotlandia mendirikan pusat
pelatihan bidan wanita dan membuka klinik untuk masyarakat yang tidak mampu, pusat
pelatihan bidan wanita di sini di buka agar bidan wanita dapat disamakan dengan wanita
biasa yang lainnya, dimana selama ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh
masyarakat sehingga bidan wanita membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima
dan disamakan dengan wanita biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke
18, didirikan Rumah sakit tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun 1809 dan
berkembang menjadi Rumah sakit Queen Charlotte’s yaitu tempat melatih kemampuan
dokter dan bidan. Pada tahun 1880 kelompok bidan terpelajar memiliki pengesahan dalam
mengatur ketrampilannya dan praktik bidan.
3
Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian bidan yang mana meletakkan kebidanan di
bawah pengendalian Privy Council atau pengawas praktik kebidanan local yang mengatur
sertifikasi bidan, pelatihan bidan, membuat peraturan jika bidan melakukan kesalahan, dan
mengangkat otoritas pengawas local. Tahun 1910 bidan yang tidak bersertifikat tidak
diperbolehkan praktek kecuali di bawah pengawasan medis, hal ini guna mencegah terjadinya
kesalahan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun ini juga diadakan kursus guru
bidan.
Selama tahun 1920, hanya 50-60% wanita ditolong oleh seorang bidan dalam
persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter. Pelayanan
dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal mulai dipromosikan
pada tahun 1935.
Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan peningkatan persalinan di rumah sakit.
Pada tahun 1930 perawat juga terdaftar memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat
mengikuti kursus kilat kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan
bidan karena perawat disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan
fisiologis.
Tahun 1959 pemerintah Inggris menetapkan 70% persalinan harus di Rumah sakit dan
persalinan 100% di Rumah sakit diterapkan sejak tahun 1970. Selama tahun 1980 bidan di
Inggris memulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih dan meningkatkan sistem
melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan persalinan alternatif bidan mulai
mengembangkan praktek secara mandiri. Selama pertengahan 1980 kira-kiira ada 10 bidan
praktek secara mandiri di Inggris. Pada tahun 1990 ada 32 bidan mandiri dan pada 1994
angka perkiraan dari bidan mandiri adalah 100 orang denga 80 orang diantaranya terdaftar
dalam asosiasi bidan mandiri (Independen Midwives Assosiation).
Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada
proses persalinan yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan semakin meningkat,
dan mereka bangkit untuk menuntut hak-haknya. Pelayanan yang diberikan bersifat women
oriented (berpusat pada wanita). Inilah awal terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang
mandiri tanpa ada pengaruh dari obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris
berkembang pesat, sejak ditemukannya berbagai penemuan-penemuan baru dalam pelayanan
kebidanan.
Di Inggris, tahun 1899 mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di The Royal
Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa menganjurkan diadakannya pro-
maternity hospital untuk wanita hamil yag memerlukan perawatan ialah Dr.Ballentyne.
4
Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000
kelahiran (1970). Perkembangan ini terlihat pulla pada semua negara-negara maju; umumnya
angka kematian maternal kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000
kelahiran hidup.
Sampai saat ini, di Inggris terdapat 105.723 orang Bidan yag terdiri dari 112 pria dan
105.611 wanita. Para Bidan tersebut bekerja diberbagai macam institusi : 31.496 Bidan
bekerja di Rumah Sakit NHS (National Health Services) dan/atau komunitas, 2.363 Bidan
dipekerjakan oleh perserikatan Bidan, 804 Bidan bekerja sebagai tenaga pengajar kebidanan,
301 Bidan dipekerjakan oleh sebuah agensi, 106 Bidan di institusi swasta, 100 Bidan bekerja
sendiri dalam praktik swasta. Jumlah keseluruhannya lebih dari yang terdaftar berpraktik,
karena banyak Bidan yang menjalankan lebih dari satu jenis praktik.
Praktik mandiri telah diperkenalkan, dengan alasan:
1. Adanya penolakan medikalisasi.
2. Ketidakmampuan menyediakan perawatan yang memuaskan dalam National Health
Service.
3. Pertolongan persalinan di rumah (Home Birth) sebagai pilihan ibu
5
– Untuk memberikan kelangsungan perawatan dan kemampuan bidan dalam memberikan
pertolongan persalinan di rumah sebagai pilihan mereka.
Pendidikan kebidanan di inggris :
– High School + - 3tahun
– Nurse + 18 bulan
Mayoritas bidan di Inggris adalah lulusan diploma. Sejak tahun 1995 sudah ada
lulusan S1 kebidanan dengan dasar SMU + 3-4 tahun.
1. Pre-regristation three year programmeldirect entry. Program ini ditujukan bagi
mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama
pendidikan selama tiga-empat tahun. Program ini sangat diminati oleh banyak wanita muda
dan dewasa karena waktunya pendek serta cukup ekonomis dari segi biaya.
2. Pre-regristation (shortened) 18 months programme. Program ini ditunjukkan bagi
mereka yang pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan 18
bulan – 2 tahun.
Setelah tahun 1995, dibentuk pendidikan kebidanan setingkat Universitas (Degree-
Bachelor), yang berasal dari SMU ditambah 3-4 tahun. Lulusan ini bisa melanjutkan ke S2
kebidanan. Sistem yang dianut ialah APEL (Acreditation Of Prior Experiental Learning).
Yaitu untuk akreditasi 5X study day dalam 3 tahun yang terdiri dari sertifikat, critical
analisis, reflection, evaluation, dan find evidence.
Pendidikan kebidanan di Inggris diatur oleh sejumlah undang-undang yaitu Midwives
Rules, The Midwife’s Code of Practice, dan Unitet Kingdom Central Council (UKCC) for
Nursing, Midwifery and Health Visitor.
Di dalam UKCC ditekankan bahwa yang harus dimiliki oleh seorang bidan bukan
hanya pendidikan kebidanan tetapi juga kemampuan menghargai latar belakang wanita
(klien) karena hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan Ibu dan bayi. Lebih jelasnya, UKCC
menguraikan keterampilan yang harus dimiliki oleh Bidan, mencakup :
1. Promosi kesehatan
2. Pengkajian fisik
3. Perawatan pasien
4. Tindakan mandiri
5. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
6. Melakukan perawatan yang disarankan oleh dokter
7. Komunikasi dengan pasien
6
8. Penelitian berkelanjutan
9. Kerjasama dalam tim
10. Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
11. Sadar dengan perkembangan masalah-masalah etika
12. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Tanggung jawab Bidan, mencakup :
1. Melaksanakan kompetensi profesional
2. Menyimpan semua catatan/ rekam medis
3. Bertanggung jawab terhadap keluarga pasien
4. Bertanggung jawab pada profesi
5. Bertanggung jawab pada masyarakat
Setiap tahun pada bulan maret, Bidan mengajukan surat permohonan untuk bisa
berpraktik di daerah tertentu kepada supervisor sambil memperlihatkan bukti bahwa mereka
telah mengikuti up date pendidikan kebidanan terbaru. Up date pendidikan berbetuk kursus
singkat yang diadakan setiap lima tahun.
Sejak April 1995, semua bidan yang akan memperbarui surat izin praktiknya harus
mengikuti pendidikan berkelanjutan yang disebut PREP (Postregistration Education and
Practice). Materi yang diberikan mencakup :
1. Perkembangan teknologi
2. Perubahan dalam masyarakat, peran pria dan wanita dalam keluarga serta masyarakat
3. Perubahan dalam dunia kerja
4. Perubahan dalam dunia pendidikan
5. Perubahan dalam organisasi sumberdaya serta manajemen perawatan kesehatan
6. Perubahan dalam perilaku kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Selain pendidikan berkelanjutan, untuk menambah wawasannya, Bidan juga
diharapkan terus membaca jurnal, laporan, penelitian dan berita terbaru mengenai
perkembangan kebidanan yang akan merangsang pola pikir analitisnya.
Organisasi Profesional Kebidanan di Inggris :
1. RCM (Royal Collage of Midwives), merupakan lembaga yan mendukung Bidan dalam
upayanya meningkatkan standar perawatan bagi Ibu, bayi, dan keluarganya. Lembaga ini
merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan dengan Bidan. Tujuan dari
RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta meningkatkan standar
profesionalisme. Sekretariatnya berada di London, mereka memiliki anggota sekitar 37.000
orang Bidan dan 200 cabang di pelosok negeri untuk memudahkan akses para anggotanya.
7
2. ICM (International Confederation of Midwives), merupakan konfederasi Bidan dunia yang
sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan standart perawatan
bagi wanita, bayi, dan keluarga diseluruh dunia melalui pembangunan, pendidikan, dan
penyediaan Bidan yang profesional. ICM bekerja sama dengan program Safe
Motherhood WHO. ICM mengadakan kongres setiap 3 tahun. Setiap 4 kali dalam setahun
ICM menerbitkan buletin yag memudahkan Bidan mengetahiu perkembangan dan isu
kebidanan diseluruh dunia.
3. European Community Midwives Directive, merupakan aliansi Bidan se-Eropa yang
berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
8
meningkatkan ( menunjukan ) kemampuan mereka dalam kasus abnormal ( Dannison,1980 ).
Elizabeth Nihel menulis Treat is on the art of midwivery ,1760. Selanjutnya bidan berjuang,
yang hasilnya tercerus perjanjian bidan tahun 1902, meletakkan kebidanan di bawah
pengendalian Primaty Council ( Dannison,1980 ). Hal tersebut berguna untuk melindungi
masyarakat umum dari bidan yang tidak terlatih.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat tentang “Sejarah dan Perkembangan Pelayanan dan
Pendidikan Kebidanan di Inggris” dapat disimpulkan antara lain:
1.Perkembangan penemuan baru yaitu tentang sirkulasi darah, fisiologi plasenta, dan
selaputnya yang ditemukan oleh William Harvey (1616).
2.William Smellei yang mendirikan pelatihan bagi bidan pria karena pentingnya pelatihan
bagi bidan.
3.Ny. Sarah Stone menerbitkan “Praktik Lengkap Kebidanan”.
4.Pelayanan Kebidanan di Inggris banyak dilakukan oleh bidan praktik swasta. Semenjak
pertengahan 1980.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://reionnote.wordpress.com/2016/04/14/sejarah-perkembangan-pendidikan-kebidanan/
11