Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN PARADIGMA DAN TEORI KEPERAWATAN

OLEH :

KELOMPOK 7 :
MELKIANUS BILI 2122031
NANDITA ADAM 2122032
MERYANINGSI PAKILI 2122033
ARMIANTO BILI 2122034
APRIYANI LAILA MADDATU 2122035

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul “PARADIGMA
KEPERAWATAN”.
Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai tim penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masi jauh dari kata sempurna,baik dari sisi materi maupun
penulisannya.Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh
pembaca.

Makassar,27 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

A. KONSEP PARADIGMA KEPERAWATAN


B. HUBUNGAN PARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Paradigma adalah suatu cara pandang atau cara kita dalam melihat, memaknai,

menyikapi, serta memilih tindakan atau kejadian yang ada. Paradigma keperawatan

merupakan pandangan yang secara luas atau menyeluruh yang di anut oleh mayoritas

kelompok keperawatan.

Dalam dunia keperawatan masyarakat secara umum masih memandang profesi

keperawatan sebagai profesi asisten dokter yang sifatnya membantu orang sakit. hal ini dapat

di lihat di beberapa pelayanan kesehatan yang belum sepenuhnya beralih kepelayanan yang

professional.

Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara

umum maupun perawat khususnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi

profesi keperawatan seperti pelayanan keperawatan kepada masyarakat

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan konsep paradigma keperawatan?

2. Apa hubungan paradigma keperawatan dan teori keperawatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami konsep paradigma keperawatan

2. Mengetahui dan memahami hubungan paradigma keperawatan dan teori

keperawatan

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Konsep Paradigma KEPERAWATAN

 KONSEP MANUSIA

Konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem


terbuka,sistem adaptif,personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan
holistik atau utuh.Sebagai sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh lingkungannya,baik lingkungan fisik,biologis,psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya.

Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan
akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif.Respon adaptif akan
terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik mengahadapi
perubahan lingkungannya,tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan
lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukkan perilaku yang
maladaptif.Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu,keluarga ataupun
masyarakat yang menerima asuhan keperawatan.

Peran perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi,sosial,psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik
dan mental,keterbatasan pengetahuan,kurang kemauan menuju kemandirian
pasien.Peran perawat dalam membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah
kesehatan,memberi asuhan kepada anggota keluarga yang sakit,koordinator pelayanan
kesehatan keluarga,fasilitator,pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah-masalah
kesehatan.

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga,perawat perlu memperhatikan


sifat-sifat keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan cara yang unik dalam
menghadapi masalahnya,pola komunikasi yang dianut,cara pengambilan
keputusan,sikap,nilai,cita-cita keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda-
beda.Individu dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang.Pelayanan kesehatan
pada masyarakat ini dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum dan
kelompok-kelompok masyarakat tertentu (Balita dan Lansia).

 KONSEP KEPERAWATAN

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral


pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,psikologi,sosial spiritual dan kultural
secara komprehensif, ditujukan kepada individu,keluarga dan masyarakat sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,keterbatasan


pengetahuan,serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri.Sebagai suatu profesi,keperawatan memiliki falsafah yang
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.Dalam hal
ini,pertama,keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu
ketuhanan manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual dan
kultural.Kedua,kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam
arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian pada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.Ketiga,keperawatan bersifat universal
dalam arti tidak dibedakan atas ras,jenis kelamin,usia,warna
kulit,etnik,agama,aliran,politik dan status ekonomi sosial.Keempat,keperawatan adalah
bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima,bahwa keperawatan menganggap
klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerja sama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.

 KONSEP KESEHATAN

Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk mempertahankan keadaan
kesehatannya.Adapun faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah
psikologis,dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit.Faktor-faktor lingkungan
eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi
kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik,hubungan sosial dan ekonomi.

Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah
rentang sehat sakit.Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk
mengukur keadaan seseorang.Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat
dinamis,individualis,dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan.Menurut model ini,keadaan sehat selalu berubah secara konstan,dimana
rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.Apabila
status kesehatan kita berada dalam area sakit (illness area),tetapi apabila status
kesehatan kita bergerak kearah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).

 KONSEP LINGKUNGAN
Lingkungan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah daerah (kawasan dan
sebagainya) yang termasuk didalamnya.Lingkungan adalah faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan manusia dan mencakup antara lain lingkungan
sosial,status ekonomi dan kesehatan.Fokus lingkungan yaitu lingkungan
psikologi,sosial,budaya dan spiritual.

Lingkungan dalam terdiri dari :

a. Lingkungan fisik (physical nviroment) Merupakan lingkungan dasar/alami yang


berhubungan dengan pentilasi dan udara.Faktor tersebut mempunyai efek
terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada diruangan harus bebas dari debu,asap,bau-bauan.Tempat
tidur pasien harus bersih,ruangan hangat,udara bersih,tidak lembap,bebas dari
bau-bauan.Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan
bagi orang lain maupun dirinya sendiri.Luas,tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasan pasien untuk beraktivitas.Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup,jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posisi
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat pentilasi.

b. Lingkungan psikologi (psychologi nviroment) nightingale melihat bahwa kondisi


lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress pisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien.Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan pisiknya.Mendapatkan sinar matahari,makanan yang menarik
aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu
konteks lingkungan secara menyeluruh,komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik
bila dilakukan diluar pasien atau jauh dari pendengaran pasien.Tidak boleh
memberikan harapan terlalu muluk,menasihati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya.Selain itu membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik
dapat memberikan rasa nyaman.

c. Lingkungan sosial (Social nviroment) observasi dari lingkungan sosial terutama


hubungan yang spesifik,kumpulan data-data yang spesifik yang dihubungkan
dengan keadaan penyakit,sangat penting untuk pencegahan penyakit.Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan kasus-kasus secara lebih dari sekedar data-data yang spesifik yang
ditunjukan pasien pada umumnya.Seperti juga hubungan komuniti dengan
lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

d. Lingkungan luar ( kultur,adat,struktur masyarakat,status


sosial,udara,suara,pendidikan,pekerjaan,dan sosial ekonomi budaya)

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi


lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan
tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit-
penyakit.

B. HUBUNGAN PARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN

Paradigma dan Teori Keperawatan dapat dijadikan kedalam satu kelompok, yaitu


berdasarkan urutan/hierarki Ilmu pengetahuan yang telah kita kenal. Yaitu :
(diurutkan berdasar yang paling abstrak hingga yang paling praktikal) 

1. Metaparadigma : Orang, Lingkungan, Kesehatan dan Keperawatan.


2. Philosophy : Konsep dari Nightingle
3. Model Konseptual : Konsep Betty Neuman Sistem model
4. Teori : Grand teori, Middle range teori, dan Micro teori.

•The empirical paradigm is rooted in the assumption that there is one reality, which can be
verified through the senses (Monti & Tingen, 1999). Within this paradigm, knowledge is
established by controlling the circumstances around variables, in order to determine their
relationship (Monti & Tingen, 1999).
Paradigma berakar dari sebuah asumsi bahwa terdapat sebuah realitas/kenyataan, yang
mana dapat diverifikasi melalui indera. Dalam paradigma ini, pengetahuan didirikan dengan
mengontrol keadaan disekitar variabel untuk menentukan hubungannya.  

•The empirical paradigm contributes to nursing research as it facilitates the development


and testing of hypotheses, comparison of interventions, and the establishment of
relationships between variables (Monti & Tingen, 1999).
Paradigma berkontribusi pada penelitian keperawatan yang mana paradigma ini
memfasilitasi perkembangan dan pengujian hipotesis, membandingkan intervensi dan
mendirikan hubungan antara variabel.
•It is possible to predict the type of theories that can be developed from each nursing
paradigm, based on the worldview that each paradigm presents. The empirical paradigm
gives rise to a variety of theories within nursing.

Dimungkinkan untuk memprediksi tipe teori yang dapat dikembangkan dari setiap


paradigma keperawatan, berdasar pandangan dunia terhadap kehadiran paradigma
tersebut. 

paradigma dalam keperawatan membuat kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan


dan praktik disiplin ilmu. Paradigma Empiris menyediakan struktur untuk pengujian teori,
dan perbandingan intervensi. Paradigma interpretif memfasilitasi pemahaman dari
pengalaman manusia. Paradigma Kritis panggilan untuk pengakuan dan perubahan struktur
kekuasaan yang menindas dalam masyarakat. Peran unik, keuntungan, dan kerugian dari
masing-masing paradigma memberi contoh peran masing-masing paradigma dalam praktek
keperawatan. Paradigma tidak merupakan konsep statis; mereka adalah alat yang nyata
digunakan dalam praktek sehari-hari keperawatan. Masing-masing paradigma  tersebut
membuat dampak yang sama berlaku pada praktik keperawatan dan penelitian, membentuk
profesi dan disiplin keperawatan.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.Paradigma keperawatan
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan faktor yang memenuhi
tercapainya pembangunan nasional, tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan
kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien selama 24 jam
perhari dan 7 hari perminggu ,maka perawat perluh memahami tentang paradigma
keperawatan, peran,fungsi,dan tanggung jawab sebagai perawat profesioanl ajar dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klein, perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual
dari segi bio, psiko,sosial,spiritual,dan cultural. Paradigma berkontribusi pada penelitian
keperawatan.Penelitian penting bagi sebuah ilmu pengetahuan untuk terus
berkembang.Seperti sebuah alat transportasi yang terus berkembang dan semakin
maju.Sehingga bagi kita yang ingin melakukan penelitian keperawatan,kita bisa mencari
ide melalui paradigma keperawatan.Bahkan lebih lanjut dikatakan paradigma
keperawatan dapat menjadi tempat pengujian diposisi,berkaitan hubungannya dengan
variabel lain.

B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
tentang paradigma keperawatan.Semoga dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya,
diharapkan para pembaca bisa memberi kritik dan Saran untuk makalah kami agar lebih
baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku konsep dasar keperawatan oleh Budiono


https://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-calon-tenaga-
perawat/#:~:text=Paradigma%20keperawatan%20menurut%20Gaffar%2C
%201997,fenomena%20yang%20ada%20dalam%20keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai