Perlindungan utama adalah menjaga kebersihan tangan. Cukup cuci tangan dan jaga jarak
(1,5 - 2 meter) dengan orang lain, bila berada di area:
Area pasien seperti selasar, koridor, ruang tunggu pasien dan ruang publik
Area administrasi (di klinik, puskesmas, rawat jalan, rawat inap, yang tidak
berkontak dengan Pasien dalam Pengawasan (PDP)
I. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan adalah hal penting bagi semua orang. Lakukan cuci tangan pada 5
moment, yaitu :
Cuci tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sabun dan air mengalir, atau
dengan hand sanitizser (tanpa air).
Berikut 6 langkah cuci tangan setelah membasahi ke dua tangan (bila dengan sabun)
atau meletakkan hand sanitizer (tanpa air) pada telapak tangan :
1. Usap kedua telapak tangan
2. Gosok punggung tangan dan sela jari, bergantian
3. Gosok telapak tangan dan jari, bergantian
4. Gerakan mengunci kedua telapak tangan sambil digosok
5. Gerakan memutar pada ibu jari, bergantian
6. Sapukan ujung-ujung jari di telapak tangan, bergantian
Bilas dengan air (bila menggunakan sabun), dan lap dengan hand towel/tissue sekali
pakai. Dan tutup keran dengan tissue tersebut sebelum dibuang ke tempat sampah.
Bila Anda fisioterapis yang bertugas di ruang Isolasi PINERE, Maka APD yang
harus digunakan setelah cuci tangan, adalah:
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit), atau bergo
c. Sepatu tertutup/Boot/Shoes cover
d. Goggle/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Gunakan Visor
f. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
g. Masker N9
h. Sarung tangan luar
Bilamana pasien yang ditangani lebih dari satu, maka sarung tangan, masker
bedah, gown di lapis sesuai jumlah pasien. Karena terapi dilakukan satu waktu
dengan satu cover all saja. Setiap satu pasien ganti gown, masker dan sarung
tangan (dibuang).
Bila Anda fisioterapis yang bertugas di HCU, ICU, PICU, NICU, ruang Intensif,
maka APD yang harus digunakan setelah cuci tangan, adalah:
a. Apron/Gown
b. Penutup kepala/head cover/bergo
c. Sepatu tertutup/Shoes cover
d. Goggle/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
f. Masker bedah
Setelah selesai tugas lakukan pelepasan APD menyesuaikan cara
disebutkan diatas.
Lap juga dengan alkohol 70% atau cairan khusus desinfektan seluruh permukaan
meja, kursi, gagang pintu dan bed (yang dilapisi perlak). Bila perlu ganti seluruh linen bed
setiap selesai praktek.
V. Perlindungan lainnya
Pastikan tersedia sabun cuci tangan dan tissue di wastafel. Tempelkan leaflet 5
momen cuci tangan dan 6 langkah cuci tangan sebagai pengingat.
Sediakan cairan pembersih tangan/hand sanitizer di tempat-tempat startegis,
seperti di setiap bed terapi atau dekat alat terapi, pintu keluar klinik, meja periksa.
Selalu lakukan kebersihan tangan setelah periksa, pelaksanaan terapi. Setelah
selesai praktek, fisioterapis mandi dan keramas setibanya di rumah.
Anjurkan pasien cuci tangan setelah terapi (bila perlu), serta minta pasien untuk
mandi setelah pulang sampai di rumah.
Sarankan juga kepada pasien untuk melakukan latihan dirumah, sehingga tidak
perlu sering datang ke fisioterapis disaat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Utamakan anjuran social distancing dan berdiam di rumah.
Sebagai acuan latihan, dapat diberikan dalam bentuk brosur, leaflet, gambar-
gambar, video yang instruksinya mudah diikuti dan dilakukan serta dianggap latihan
ringan tanpa menimbulkan efek nyeri, atau efek lainnya.