Anda di halaman 1dari 5

Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19

Keamanan Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 dan perkembangannya membuat seluruh tenaga kesehatan menjadi


rentan untuk terpapar, menjadi sakit maupun menjadi pembawa virus COVID-19. Fisioterapis
selaku tenaga kesehatan dalam kesehariannya di tempat praktek melakukan kontak langsung
dengan pasien, maka perlu adanya perlindungan, terhadap fisioterapis maupun terhadap pasien.
Pedoman berikut ini dibuat untuk menghadapi, mencegah penyebaran COVID-19 bagi fisioterapis
di fasilitas pelayanan kesehatan.

Perlindungan utama adalah menjaga kebersihan tangan. Cukup cuci tangan dan jaga jarak
(1,5 - 2 meter) dengan orang lain, bila berada di area:

 Area pasien seperti selasar, koridor, ruang tunggu pasien dan ruang publik
 Area administrasi (di klinik, puskesmas, rawat jalan, rawat inap, yang tidak
berkontak dengan Pasien dalam Pengawasan (PDP)

I. Kebersihan Tangan

Kebersihan tangan adalah hal penting bagi semua orang. Lakukan cuci tangan pada 5
moment, yaitu :

1. Sebelum menyentuh pasien


2. Sebelum melakukan tindakan aseptic, maupun membersihkan pasien
3. Setelah melakukan tindakan aseptic atau setelah terpapar cairan tubuh pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh area sekitar pasien

Cuci tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sabun dan air mengalir, atau
dengan hand sanitizser (tanpa air).

Berikut 6 langkah cuci tangan setelah membasahi ke dua tangan (bila dengan sabun)
atau meletakkan hand sanitizer (tanpa air) pada telapak tangan :
1. Usap kedua telapak tangan
2. Gosok punggung tangan dan sela jari, bergantian
3. Gosok telapak tangan dan jari, bergantian
4. Gerakan mengunci kedua telapak tangan sambil digosok
5. Gerakan memutar pada ibu jari, bergantian
6. Sapukan ujung-ujung jari di telapak tangan, bergantian
Bilas dengan air (bila menggunakan sabun), dan lap dengan hand towel/tissue sekali
pakai. Dan tutup keran dengan tissue tersebut sebelum dibuang ke tempat sampah.

Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19


II. Tidak menyentuh Hidung, Mulut dan Wajah

Sebagaimana kita mengetahui penyebaran COVID-19 melalui droplet, maka sebaiknya


tidak menyentuh area wajah, mulut dan hidung kita. Hal ini juga dapat dianjurkan ke pasien.

III. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Penggunaan APD setiap area, kasus dan penderita yang satu dengan lainnya
berbeda. Pertama-tama harus dilakukan pemeriksaan sekilas pasien pastikan pasien tidak
ada keluhan demam, batuk, pilek atau sesak nafas. Bilamana ditemukan pasien dengan
kondisi klinis demikian maka dipisahkan dan dilakukan screening lebih jauh kewaspadaan
COVID-19 oleh petugas yang menggunakanAPD.

Bila Anda fisioterapis yang bertugas di ruang Isolasi PINERE, Maka APD yang
harus digunakan setelah cuci tangan, adalah:
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit), atau bergo
c. Sepatu tertutup/Boot/Shoes cover
d. Goggle/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Gunakan Visor
f. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
g. Masker N9
h. Sarung tangan luar

Bilamana pasien yang ditangani lebih dari satu, maka sarung tangan, masker
bedah, gown di lapis sesuai jumlah pasien. Karena terapi dilakukan satu waktu
dengan satu cover all saja. Setiap satu pasien ganti gown, masker dan sarung
tangan (dibuang).

Dan setelah selesai, lakukan pelepasan APD sesuai urutan:


1. Desinfektan sarung tangan bagian luar dengan handrub alcohol/cuci
tangan dengan hand sanitizer
2. Desinfektan sepatu boot (bila pakai sepatu boot)
3. Lepaskan sarung tangan bagian luar
4. Lepaskan Visor, buka sepatu boot, buka Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
5. Desinfektan sarung tangan
6. Lepaskan kacamata pelindung/google
7. Lepaskan masker N95
8. Desinfektan sarung tangan
9. Lepaskan sarung tangan

Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19


10. Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
11. Lepaskan shoes cover (dekat kamar mandi)
12. Lakukan kebersihan diri (mandi dan keramas)

Bila Anda fisioterapis yang bertugas di HCU, ICU, PICU, NICU, ruang Intensif,
maka APD yang harus digunakan setelah cuci tangan, adalah:
a. Apron/Gown
b. Penutup kepala/head cover/bergo
c. Sepatu tertutup/Shoes cover
d. Goggle/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
f. Masker bedah
Setelah selesai tugas lakukan pelepasan APD menyesuaikan cara
disebutkan diatas.

Bila Anda fisioterapis yang melakukan tindakan yang memberikan terapi


aerosol (Nebulizer, Suctioning, Spirometri), maka APD yang digunakan setelah cuci
tangan adalah:
a. Apron/Gown
b. Penutup kepala/head cover/bergo
c. Sepatu tertutup/Shoes cover
d. Goggle/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
f. Masker N95
Setelah selesai tugas lakukan pelepasan APD menyesuaikan cara
disebutkan diatas.

Bila Anda fisioterapis pada pelayanan rawat jalan di klinik, puskesmas,


maupun di rumah sakit memberikan terapi non aerosol, maka APD yang
digunakan setelah cuci tangan adalah:

a. Sepatu tertutup/Shoes cover


b. Sarung tangan/handscoon (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
c. Masker bedah
Setelah selesai tugas lakukan pelepasan APD dan cuci tangan.

Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19


Bila Anda fisioterapis pada pelayanan di pusat kebugaran, berkecimpung
dalam pencegahan/preventif, maka APD yang digunakan adalah:
a. Sepatu tertutup
b. Sarung tangan/handscoon (bila ada tindakan hands-on)
c. Masker bedah
Setelah selesai tugas lakukan pelepasan APD dan cuci tangan.

IV. Desinfeksi Peralatan


Desinfeksi peralatan menjadi penting untuk melepas rantai penyebaran COVID-19.
Lakukan ekstra desinfeksi alat (lebih dari standar biasanya) mengingat pandemi telah
diberlakukan. Bila perlu lakukan desinfeseksi alat setiap hari setelah selesai jam praktek
(alat non aerosol). Berbeda penanganan, alat aerosol, desinfeksi alat digunakan setiap
selesai satu pasien dengan catatan, setiap pasien membawa sendiri masker nebu dan atau
dengan selangnya serta filter sekali pakai.
Desinfeksi peralatan dapat digunakan alkohol 70% untuk permukaan luar alat,
kecuali pada bagian dalam aerosol (misalnya tempat obat, selang) perlu direndam cairan
desinfektan, kemudian bilas dan keringkan (sesuai aturan PPI).
Pisahkan sampah infeksius dan non infeksius. Lakukan pembuangan sampah
seperti aturan sanitarian.

Lap juga dengan alkohol 70% atau cairan khusus desinfektan seluruh permukaan
meja, kursi, gagang pintu dan bed (yang dilapisi perlak). Bila perlu ganti seluruh linen bed
setiap selesai praktek.

V. Perlindungan lainnya
Pastikan tersedia sabun cuci tangan dan tissue di wastafel. Tempelkan leaflet 5
momen cuci tangan dan 6 langkah cuci tangan sebagai pengingat.
Sediakan cairan pembersih tangan/hand sanitizer di tempat-tempat startegis,
seperti di setiap bed terapi atau dekat alat terapi, pintu keluar klinik, meja periksa.
Selalu lakukan kebersihan tangan setelah periksa, pelaksanaan terapi. Setelah
selesai praktek, fisioterapis mandi dan keramas setibanya di rumah.
Anjurkan pasien cuci tangan setelah terapi (bila perlu), serta minta pasien untuk
mandi setelah pulang sampai di rumah.
Sarankan juga kepada pasien untuk melakukan latihan dirumah, sehingga tidak
perlu sering datang ke fisioterapis disaat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Utamakan anjuran social distancing dan berdiam di rumah.
Sebagai acuan latihan, dapat diberikan dalam bentuk brosur, leaflet, gambar-
gambar, video yang instruksinya mudah diikuti dan dilakukan serta dianggap latihan
ringan tanpa menimbulkan efek nyeri, atau efek lainnya.

Pelayanan Fisioterapi Selama Pandemi COVID-19

Anda mungkin juga menyukai