Anda di halaman 1dari 17

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Untuk Pengelola Ambulans

Oleh : Eva Dwi Suryani,S.Kep.,Ns


IPCN
Pengertian
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya penyebaran infeksi baik pada
petugas maupun masyarakat sekitar.

• Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh


mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik

page 2
 Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung
 Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan
penularan
page 3
Cara memotong mata rantai infeksi

page 4
1. KebersihanTangan

page 5
page 6
2. PenggunaanAlat Pelindung diri (APD)
4 unsur yang harus dipenuhi tentang APD
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dengan mempertimbangkan:
a. Besar risiko pajanan
b.Dinamika transmisi.
1) Transmisi penularan COVID-19 adalah droplet dan kontak.
2) Transmisi airborne bisa terjadi bila ada tindakan AGP
2. Cara “ memakai “dengan benar
3. Cara “melepas” dengan benar
4. Cara menempatkan disposal setelah di pakai yang dengan benar

page 7
Standard Alat Pelindung Diri (APD)
1. Selalu hand hygiene sebelum dan setelah menggunakan APD
2. APD harus tersedia di mana dan di saat diperlukan
• dengan ukuran yang tepat
• pilih sesuai risiko atau sesuai langkah pencegahan berdasar transmisi
3. Selalu kenakan sebelum kontak dengan pasien
4. Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area perawatan
pasien
5. JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD sekali pakai
6. Bersihkan dan disinfeksi APD reuse setelah digunakan
7. Ganti APD segera setelah APD terkontaminasi atau menjadi cacat

page 8
Jenis-jenisAPD
1. masker bedah
2. Masker N95
3. Gaun
4. Sarung tangan
5. Pelindung mata/google
6. Faceshield
7. Pelindung kepala
8. Celemek/Apron
9. Sepatu pelindung

page 9
Pemakaian APD Pelepasan APD

• Check APD • Siapkan tempat APD kotor


• Lakukan hand hygiene • Sarung tangan
• Gaun lengan panjang/apron • Lakukan hand hygiene
• Topi • Apron,gaun
• Masker bedah/N95 • Pelindung mata/googles/face shield
• Pelindung mata/googles/face shield • Topi/penutup kepala
• Cover shoes/sepatu/sepatu boot • Lakukan hand hygiene
• Hand hygiene • Cover shoes,sepatu,sepatu boot
• Sarung tangan(menutup manset gaun) • Masker bedah atau N95
• Lakukan hand hygiene

page 10
PANDUAN BAGI PETUGAS
A. Perlindungan petugas :

1. Pasien yang ditransfer menggunakan masker medis apabila dapat ditoleransi.

2. Bagi pengemudi ambulans :


 Pengemudi ambulans dalam kabin terpisah (minimal jarak 1 meter). Tidak
perlu APD jika jarak bisa dipertahankan
 Pengemudi membantu memindahkan pasien ke ambulans, maka harus
menggunakan APD lengkap
 Jika pengemudi ambulans bukan dalam kabin terpisah, tapi tidak ikut
memindahkan pasien (tidak ada kontakJika) maka cukup menggunakan
masker bedah.

page 11
3. Bagi petugas ambulans :
 Petugas menerapkan 5 momen kebersihan tangan
 Mengenakan masker medis dan sarung tangan medis ketika membawa pasien
dengan ambulans
 Penggunaan masker N95 apabila melakukan transfer dengan pasien yang
diperlukan tindakan medis yang menyebabkan aerosol menyebar (nebulisasi,
bagging, intubasi, ventilator mekanis)
 Menggunakan baju cover anti air (jika tidak anti air, gunakan apron didalamnya)
 Menggunakan google/face shield
 Jika merujuk pasien dalam pengawasan dan/atau kasus konfirmasi/probable
COVID19 maka petugas menerapkan kewaspadaan kontak, droplet dan
airborne
 APD harus diganti setiap menangani pasien yang berbeda dan
dibuang di RS tujuan.

page 12
4. Transfer pasien suspek dan konfirmasi gejala ringan dan sedang ke rumah sakit, APD Minimal
pada saat melakukan :
 Masker bedah
 Baju dinas/scrub
 Google/ face shield
 Handscoen

 Catatan Tambahan :
― Pakaikan masker bedah pada pasien jika dapat di tolerir
― Hindari prosedur yang menimbulkan aerosol seperti ; nebulizer, suction dan intubasi
― Setelah petugas selesai melakukan evakuasi, petugas harus membersihkan diri dan mengganti
baju dinas/scurb untuk di sterilisasi

page 13
5. Transfer pasien suspek dan Konfirmasi dengan terintubasi ke rumah sakit,
APD Minimal pada saat melakukan dan menggunakan aerosol selama proses evakuasi :

 Masker N95
 Google +/- Face shield
 Coverall suit
 Sepatu boots/cover shoe
 Handscoen

Catatan tambahan :
‒ Setelah petugas selesai melakukan evakuasi, petugas harus membersihkan diri dan
mengganti baju dinas untuk di sterilisasi dan membuang semua APD sekali pakai ke
sampah infeksius
‒ Disinfeksi ambulans ditambah dengan dry mist + H202 setelah evakuasi

page 14
B. Disinfeksi Ambulans

1. Ambulans harus dibersihkan dan didisinfeksikan dengan bahan hipoklorin yang berlabel
“EPA-APPROVED” pada seluruh permukaan yang kontak dengan pasien. Cara pembuatan
dengan melarutkan 100 cc hipoklorin ke dalam 900cc air.
2. Jika ambulans melakukan transfer dengan pasien yang diperlukan tindakan medis
yang menyebabkan aerosol menyebar (nebulisasi, bagging, intubasi, ventilator
mekanis), maka dilakukan disinfeksi dengan Dry Mist dengan bahan H202.
3. Untuk linen seperti sprei, selimut yang tidak sekali pakai, dilakukan pencucian
dengan detergen ditambah air dengan suhu 60°C – 90°C dan di jemur kering.
4. Petugas yang membersihkan ambulans, menggunakan APD (masker bedah, baju
cover, sarung tangan, google dan sepatu boot).

page 15
C. TRANSFER PASIEN
Langkah langkah yang harus dilakukan
selama proses transfer untuk pencegahan
dan pengendalian infeksi dalam ambulans:

page 16
Terima Kasih

page 17

Anda mungkin juga menyukai