Anda di halaman 1dari 55

WORKSHOP REGULASI ANTIMIKROBA

SISTIM PROSPEKTIF
RASPRO-ARTS
13-14 November 2021

MENDUKUNG PROGRAM NASIONAL


PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
dr. Djoni Darmadjaja, SpB,MARS
JANGKAR KARS BIDANG PPRA
Dr Djoni Darmadjaja, SpB,MARS
HP 08129146524
Palembang 22 Juni 1953
kapuyux@gmail.com
KENAPA PERLU
PENGGUNAAN ANTIMIKROBA
BIJAK DI RUMAH SAKIT?
APA DAMPAK PENGGUNAAN AB YANG TIDAK BIJAK

Meningkatnya masalah resistensi antimikroba terjadi akibat penggunaan


antimikroba yang tidak bijak dan bertanggung jawab dan terjadi penyebaran
mikroba resisten dari pasien ke lingkungannya karena tidak dilaksanakannya
praktik pengendalian dan pencegahan infeksi dengan baik.

Dalam rangka mengendalikan mikroba resisten di rumah sakit, perlu


dikembangkan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit.

Pengendalian resistensi antimikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk


mencegah dan/atau menurunkan adanya kejadian mikroba resisten.
ANTIBIOTIC HISTORY
Kecepatan
penemuan
antibiotik

Timbulnya
resistensi
kuman

- Post antibiotic era


- Back to the times of
pre antibiotics
-Increased mortality
due to infectious diseases
Chart
Speculative
Time
Kecepatan
GOAL PPRA
penemuan
antibiotik

Timbulnya
resistensi
kuman

prevalensi
AMR
Pengendalian
• PPRA
Bagan • PPI
Spekulatif
Waktu
SPEKTRUM MASALAH AMR
AMR - PATHOGENS

• Universal • VACCINE
precaution • HYGIENE SANITASI
• Hand Wash
• ISOLASI
PREVENT PREVENT
TRANSMIS INFECTION
SION
BACTERI
RESISTANT INFECTION

OPTIMIZING DIAGNOSTIC
USE
• NO MISUSE ANTIBIOTIC TREATMENT
• NO OVERUSE
• MIKROBIOLOGY
• ASP • PNPK
• AUDIT • PPK / CP

ANTIBIOTIC USE
NATIONAL ACTION PLAN
ON
ANTI MICROBIAL RESISTANCE 2020-2024
• Visi:
• Terwujudnya Indonesia sehat dan bebas dari dampak
resistensi antimikroba melalui pendekatan “One Health”.
• Misi:
• Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi RAN
adalah:
Rencana Aksi Nasional • meningkatkan kesadaran dan pemahaman

Pengendalian Resistensi masyarakat tentang resistensi antimikroba;


• membangun komitmen pemangku kepentingan dalam
Antimikroba 2020- upaya mencegah dan mengendalikan resistensi
antimikroba di setiap sektor;
2024 • menurunkan prevalensi resistensi antimikroba di
setiap sektor;
• mengembangkan inovasi pencegahan dan tata cara
pengobatan infeksi, serta alternatif pengganti
antimikroba;
• meningkatkan koordinasi dan kolaborasi terpadu
dalam upaya mencegah dan mengendalikan resistensi
antimikroba.
Tujuan Strategis Enam (6) tujuan strategis yang terdiri dari:
1. meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
(SO) pengendalian resistensi antimikroba melalui komunikasi efektif,
pendidikan, dan pelatihan;
2. meningkatkan pengetahuan dan bukti ilmiah melalui surveilans
dan penelitian;
3. mengurangi insidens infeksi melalui tindakan sanitasi, higiene,
serta pencegahan dan pengendalian infeksi;
4. mengoptimalkan penggunaan antimikroba pada manusia,
hewan, dan ikan;
5. membangun investasi untuk menemukan tata cara pengobatan,
metode diagnostik, dan vaksin baru dalam upaya mengurangi
berkembangnya masalah resistensi antimikroba;
6. membangun tata kelola dan koordinasi terpadu dalam rangka
pengendalian resistensi antimikroba.
PENYELENGGARAAN PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

No STANDAR FOKUS AREA


1 PPRA.4 a) PENYELENGGARAAN PROGRAM TINGKAT RS
Prognas 4 b) KETERLIBATAN DIREKTUR DALAM PENYUSUNAN PROG
c) DUKUNGAN ANGGARAN OPERASIONAL
d) KEPATUHAN STAF AKAN PANDUAN PENGGUNAAN AB
e) LAPORAN DIREKTUR RS KE KPRA PUSAT SETIAP TAHUN
2 PPRA.4.1 a) ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN DALAM BENTUK KOMITE/TIM
Prognas 4.1 b) BUKTI KEGIATAN ORGANISASI PRA
c) PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRA
d) MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PRA
e) LAPORAN BERKALA KOMITE/TIM PRA KEPADA DIREKTUR
2 STANDAR 10 EP
STANDAR 4 - PPRA
Rumah sakit menyelenggarakan pengendalian
resistensi antimikroba sesuai peraturan
perundang-undangan.
ELEMEN PENILAIAN STANDAR 4
1. Ada regulasi dan program tentang pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit
sesuai peraturan perundang-undangan. (R)
2. Ada bukti pimpinan rumah sakit terlibat dalam menyusun program. (D,W)
3. Ada bukti dukungan anggaran operasional, kesekretariatan, sarana-prasarana untuk
menunjang kegiatan fungsi, dan tugas organisasi PPRA. (D,O,W)
4. Ada bukti pelaksanaan penggunaan antibiotik terapi dan profilaksis pembedahan pada
seluruh proses asuhan pasien sesuai panduan. (D,O,W)
5. Direktur melaporkan kegiatan PPRA secara berkala kepada KPRA . (D,W)
INSTRUMEN TELUSUR
STANDAR 4
EDISI 1.1
STANDAR PROGNAS 4.1 - PPRA
Tim/Komite PRA melaksanakan kegiatan
pengendalian resistensi antimikroba di RS.
ELEMEN PENILAIAN STANDAR 4.1 - PPRA
1. Ada organisasi yang mengelola kegiatan pengendalian resistensi antimikroba
dan melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba rumah sakit
meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti kegiatan organisasi yang meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan
tujuan. (D,W)
3. Ada penetapan indikator mutu yang meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan
tujuan. (D,W)
4.Ada monitoring dan evaluasi terhadap program pengendalian resistensi
antimikroba yang mengacu pada indikator pengendalian resistensi antimikroba
(D,W)
5. Ada bukti pelaporan kegiatan PPRA secara berkala dan meliputi butir a) sampai
dengan d) di maksud dan tujuan.(D,W)
INSTRUMEN TELUSUR
STANDAR 4.1
EDISI 1.1
BERALIH DARI 4 Tepat ; indikasi,pilihan,pasien,dosis
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
RASIONAL KE
1 Waspada : side effect
1 Resistensi konsiderasi
ANTIBIOTIK BIJAK
ANTIBIOTIK
BIJAK ANTIBIOTIK • EMPIRIK SESUAI ANTIBIOGRAM
TERAPI • DEFINITIF SESUAI SENSITIVITI TEST

• OPERASI BERSIH OP JANTUNG, OP


ANTIBIOTIK DENGAN INPLANT
PROFILAKSIS
• OPERASI BERSIH TERKONTAMINASI
IMPLEMENTASI • Diagnosis dan pemberian antimikroba harus
disertai dengan upaya menemukan penyebab
PROGRAM infeksi dan kepekaan mikroba patogen
PENGGUNAAN terhadap antimikroba.
ANTIMIKROBA BIJAK • Penggunaan antimikroba secara bijak
memerlukan regulasi dalam penerapan dan
DI RS pengendaliannya.
• Pimpinan rumah sakit harus membentuk
Komite atau Tim PRA sesuai peraturan
perundang-undangan sehingga PPRA dapat
dilakukan dengan baik
PENCAPAIAN RS
DALAM PEMENUHAN STANDAR PPRA
STANDAR PPRA MULAI DIMASUKKAN DALAM
STANDAR AKREDITASI PADA SNARS EDISI 1 DAN
MULAI DITERAPKAN PADA AWAL TAHUN 2018

STANDAR SNARS EDISI 1.1 MULAI DITERAPKAN PADA


AWAL TAHUN 2019
PPRA
DALAM PERBEDAAN SNARS ED 1 & SNARAS ED 1.1
HANYA PADA STANDAR 4.1 PADA INDIKATOR
SNARS MUTU
PADA PROSES AKREDITASI RS PADA TAHUN 2019
DIGUNAKAN SNARS EDISI 1.1
1. KELAS RUMAH SAKIT

• RS KELAS A PENCAPAIAN SKOR 79,1


(TERTINGGI)
• RS KELAS B PENCAPAIAN SKOR 72,47
VARIABEL YG • RS KELAS C PENCAPAIAN SKOR 58,02
• RS KELAS D PENCAPAIAN SKOR 50,22
MEMPENGARUHI (TERENDAH)
PENCAPAIAN
2. LOKASI RUMAH SAKIT

• RS BERLOKASI DI PULAU JAWA SKOR 60-70


• RS BERLOKASI DILUAR PULAU JAWA SKOR
50-60
PPRA 4

• EP 3 : Anggaran operasional
• EP 4 : Bukti pengendalian penggunaan AB
PENCAPAIAN • EP 5 : Laporan tahunan ke KPRA pusat

EP-PPRA PPRA 4.1


DIBAWAH • EP 2 : Bukti kegiatan Komite/Tim PRA sesuai
STANDAR program kerja
• EP 3 : Penetapan indikator mutu
• EP 4 : Monev pengendalian resistensi AB/AM
• EP 5 : Laporan berkala Komite/Tim kepada
direktur RS
PANDUAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RS
ANTIBIOTIC STEWARDSHIP PROGRAM
(PENATAGUNAAN ANTIBIOTIK)
BERALIH DARI
PENGENDALIAN RETROSPEKTIF KE PROSPEKTIF
PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA (PGA – ASP – AMS - ABS)
Kegiatan strategis dan sistematis, yang terpadu dan terorganisasi di rumah sakit,
untuk tujuan mengoptimalkan penggunaan antimikroba secara bijak, baik
kuantitas maupun kualitasnya, diharapkan dapat menurunkan tekanan selektif
terhadap mikroba, sehingga dapat mengendalikan resistensi antimikroba.

TUJUAN
1. Meningkatkan kesembuhan pasien
2. Mencegah dan mengendalikan AMR
3. Meningkatkan kualitas penggunaan antimikroba
4. Menurunkan angka kejadian HAIs
5. Menurunkan ALOS dan Cost

Dellit TH, Owens RC, McGowan JE Jr et al. (2007). Infectious Diseases Society of America and the Society for Healthcare Epidemiology of America guidelines for developing an
institutional program to enhance antimicrobial stewardship. Clin Infect Dis. 44(2):159–177.

Panduan Penatagunaan Antimikroba. Kemenkes 2020


PENGENDALIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT

ya
PERANAN DOKTER DALAM MENURUNKAN PREVALENSI AMR

1. Meningkatkan pemahaman dan pengertian muncul dan bahaya AMR


2. Meningkatkan survey dan riset tentang AMR dan AMU
3. Meningkatkan kepatuhan kewaspadaan universal
4. Menjalankan PPK / CP
5. Hindari penggunaan antibiotik Misuse dan Overuse
Courtessy of Dr Hary Paraton
CONTOH EFEKTIFITAS PGA PADA PENGGUNAAN ANTI BIOTIK

Courtessy of Dr Hary Paraton


TARGET PENCAPAIAN TAHUN 2022
INDIKATOR : AREA MANAJERIAL
JUDUL INDIKATOR Penurunan kuantitas penggunaan AB di Unit Pelayanan / RS

TUJUAN PENINGKATAN MUTU Terjadi penurunan kuantitas penggunaan AB setiap Triwulan

CONTOH NUMERATOR Angka DDD Antibiotik TW 2


PROFIL DENOMINATOR Angka DDD Antibiotik TW 1

INDIKATOR SUMBER DATA Instalasi Farmasi

PPRA PENANGGUNG JAWAB


(nama & jabatan)
Kepala Instalasi Farmasi

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR Diminta di PPRA 4.1

TYPE INDIKATOR à diminta di PPRA q Struktur


4.1 Maksud & Tujuan q Proses
q Outcome
q Proses dan Outcome
Jangka Waktu laporan Triwulan / Semester / Tahun

Frekuensi penilaian data à Diminta q Harian q Bulanan


PPRA 4.1, PMK 8 TAHUN 2015 q Mingguan q Lainnya .................

Metodologi pengumpulan Data à q Retrospective


Diminta di PPRA 4.1, PMK 8 TAHUN q Sensus Harian
2015

Target sampel & sample size à Diminta Program kerja Komite/Tim PRA-RS, TOR perhitungan DDD
di PPRA 4.1, Regulasi RS CONTOH PROFIL
INDIKATOR PPRA
Area monitoring Ruang perawatan, unit pelayanan lain

Nilai ambang/standar Diperlukan untuk analisis dng membandingkan standar & utk
mengetahui capaian indikator

Jelaskan pengumpulan data dan Angka DDD adalah total konsumsi AB dibagi total hari rawat pasien
analisisnya à Diminta di PPRA 4.1, pada periode yang sama
PMK 8 TAHUN 2015 Angka DDD TW 2 dibagi DDD TW 1 X 100 %
Indikator mutu PPRA

54
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai