Anda di halaman 1dari 23

KPRA Kemenkes 2016 1

Tujuan Sesi
• Pada akhir sesi peserta dapat merencanakan
dan melaksanakan PPRA di RS:
– Membuat struktur organisasi PPRA RS
– Memahami tugas pokok dan fungsi unsur dalam
PPRA (Klinisi, mikrobiologi klinik, farmasi klinik,
keperawatan, KFT/TFT, PPI)
– Menyusun tahapan pelaksanaan PPRA RS

KPRA Kemenkes 2016 2


KPRA Kemenkes 2016 3
KPRA Kemenkes 2016 4
PMK no.8/2015: Pasal 6
1. Setiap rumah sakit HARUS melaksanakan Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba secara optimal.
2. Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. pembentukan tim pelaksana Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba;
b. penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik;
c. melaksanakan penggunaan antibiotik secara bijak
d. melaksanakan prinsip pencegahan pengendalian infeksi

KPRA Kemenkes 2016 5


PMK no.8/2015, pasal 7

KPRA Kemenkes 2016 6


Anggota Tim PPRA di RS, terdiri dari unsur:
(PMK No.8/2015, pasal 8)

PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

FARMASI KLINIK
KEPERAWATAN

MIKROBIOLOGI
KLINISI

KLINIK

KFT
PPI
KOMITMEN / KONSENSUS BERSAMA

KPRA Kemenkes 2016 7


PMK no.8/2015 pasal 9 TUPOKSI Tim PPRA RS

KPRA Kemenkes 2016 8


Langkah-Langkah Implementasi PPRA RS

1. Membentuk Tim PPRA RS terdiri dari unsur:


– Klinisi (perwakilan SMF)
– Perawat
– Farmasi klinik
– Mikrobiologi klinik
– PPI
– Farmasi dan Terapi
2. Menyusun perencanaan program
3. Implementasi
4. Monitoring-evaluasi

KPRA Kemenkes 2016 9


Perencanaan Program ......
1. Penetapan pilot project
implementasi PPRA
2. Sosialiasi PPRA di area
1. Pemahaman risiko AMR
pilot project
probem
3. Review antibiotic
guideline dan protokol
2. Implementasi bertahap penanganan infeksi
4. Studi Operasional :
mendapatkan data
3. Perluasan implementasi
obyektif dan valid
PPRA
5. Data analisis
6. Re-update guidelines
KPRA Kemenkes 2016 10
Studi operasional

1. Antimicrobial resistance (AMR)


– Semua pasien infeksi yang mendapat
antibiotik empiris dilakukan pemeriksaan
mikrobiologi
2. Evaluasi penggunaan antibiotik
– Kuantitatif ( DDD/100 patient days)
– Kualitatif (Gyssens)
3. Data base dan Analisis data
4. Laporan
5. Feed back
KPRA Kemenkes 2016 11
Siklus Implementasi PPRA

Guideline
update

Surveilance Sosialisasi

Guideline Implementasi
update Dep./SMF

KPRA Kemenkes 2016 12


Tugas SMF/KSM
(Peran Klinisi)

• Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara


bijak dan menerapkan kewaspadaan standar.
• Melakukan koordinasi program pengendalian
resistensi antimikroba di SMF/bagian.
• Melakukan koordinasi dalam penyusunan
panduan penggunaan antibiotik di SMF/bagian.
• Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
bersama tim.

KPRA Kemenkes 2016 13


Tugas Keperawatan
(Peran perawat)

– Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya


mencegah penyebaran mikroba resisten
– Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang
benar
– Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi
secara teknik aseptik.

KPRA Kemenkes 2016 14


Tugas Instalasi Farmasi
(peran Apoteker)

• Mengelola mutu dan ketersediaan antibiotik


• Terlibat dalam tata laksana pasien infeksi 
pengkajian, pengendalian, monitoring pemberian
antibiotik
• Memberi informasi dan edukasi penggunaan antibiotik
• Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik

KPRA Kemenkes 2016 15


Pengendalian
penggunaan antibiotik

• Restriksi antibiotik  restriksi di FORNAS


• Streamline antibiotic
• Automatic stop order
• Monitoring efektivitas dan keamanan

KPRA Kemenkes 2016 16


Tugas
Mikrobiologi
Klinik

• Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi


• Memberi konsultasi dan terlibat dalam tata
laksana pasien infeksi
• Memberi informasi pola mikroba dan pola
kepekaan/resistensi secara berkala setiap tahun

KPRA Kemenkes 2016 17


Tugas KFT
• Menyusun
– kebijakan penggunaan antibiotik
(antibiotic policy)
– panduan penggunaan antibiotik
(antibiotic guideline)
• Memantau kepatuhan penggunaan
antibiotik terhadap kebijakan dan panduan
di rumah sakit
• Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
bersama tim

KPRA Kemenkes 2016 18


Tugas PPI
Pengendalian penyebaran mikroba
resisten:
– penerapan kewaspadaan baku
(standar precaution)
– surveilans kasus infeksi mikroba
resisten
– cohorting/isolasi pasien infeksi
dengan mikroba multi resisten
– menyusun pedoman penanganan
KLB MDRO

KPRA Kemenkes 2016 19


Indikator mutu PPRA
(PMK no.8/2015, pasal 11)

1. perbaikan kuantitas penggunaan


antibiotik
2. perbaikan kualitas penggunaan
antibiotik
3. perbaikan pola kepekaan antibiotik
dan penurunan pola resistensi
antimikroba
4. penurunan angka kejadian infeksi di
rumah sakit yang disebabkan oleh
mikroba multiresisten
5. peningkatan mutu penanganan kasus
infeksi secara multidisiplin, melalui
forum kajian kasus infeksi
terintegrasi.
KPRA Kemenkes 2016 20
INFECTIOUS DISEASE INTEGRATED SERVICE TEAM
(Forum kajian kasus infeksi terintegrasi)

KLINISI PERAWAT/BIDAN

Komite PPI
KFT

FARMASI MIKROBIOLOGI
Klinik KPRA Kemenkes 2016Klinik 21
A SELF IMPROVEMENT PROGRAM

Sosialisasi PPRA
Membentuk Tim PPRA
Rumah sakit

Implementasi pilot project

Pengembangan PPRA Dep/SMF


(perluasan I)

Pengembangan PPRA Dep/SMF


(perluasan II, dst)

Membentuk IDIST
“ Infectious Disease Integrated Service Team”
KPRA Kemenkes 2016 22
Care the Nation with Heart

KPRA Kemenkes 2016 23

Anda mungkin juga menyukai