Anda di halaman 1dari 2

III.

RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatana
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
efektif berhubungan keperawatan selama 3 x 15  Pola dan kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh status
 Kaji pola nafas tiap hari
dengan peningkatan menit diharapkan pola nafas asam basa, status hidrasi, status cardiopulmonal dan
badan keton pasien adekuat, dengan kriteria sistem persyarafan. Keseluruhan faktor harus dapat
ditandai dengan hasil : diidentifikasi untuk menentukan faktor mana yang
respirasi cepat dan  Tidak ada dispnea berpengaruh/paling berpengaruh.
dalam (pernafasan  RR dalam batas normal 16
kussmaul), dipsnea. - 20 x/mnt  Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan terjadi
 Kaji frekuensi kedalam pernafasan dan
 Kussmaul atau pernafasan peningkatan kerja nafas.kedalaman pernafasan
ekspansi dada. Catat upaya pernafasan
keton (-) bervariasi tergantung derajat gagal nafas. Ekspansi
termasuk penggunaan otot bantu/pelebaran
 Tidak ada nafas cuping dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis
nasal.
hidung dan/atau nyeri dada pleuritik
 Ekspansi dada simetris,
tidak terdapat penggunaan  Paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui
 Kaji pernafasan kussmaul atau pernafasan
otot bantu pernafasan, tidak pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis
keton
ada retraksi dada respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis. Pernafasan
 Tidak ada bunyi nafas yang berbau keton berhubungan dengan pemecahan
adventisius (krekels, asam ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis harus
mengi, gesekan pleural) terkoreksi

 Memaksimalkan ekspansi paru


 Beri posisi semi fowler

Kolaborasi
 Pernafasan kussmaull sebagai kompensasi keasaman
 Berikan bantuan oksigen
memberikan respon penurunan CO2 dan O2, Pemberian
oksigen sungkup dalam jumlah yang minimal
diharapkan dapat mempertahankan level CO2
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2 Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan
tidak efektif keperawatan selama 3 x 15
(cerebral, perifer) menit diharapkan diharapkan
berhubungan dengan pasien menunjukkan
penurunan tekanan peningkatan perfusi sesuai
perfusi akibat secara individual dengan
penurunan aliran kriteria hasil :
darah sekunder  Status mental biasa/normal
ditandai dengan  Tidak ada sianosis
pernafasan sentral/perifer
kussmaul,  Pandangan tidak kabur
penurunan kesadaran  TTV normal (TD 110-
sampai koma, kulit 140/70-90 mmHg, Nadi 80-
teraba hangat atau 100x/menit
menunjukkan tanda  Kapiler refil 2 detik
 Tidak ada clubbing finger
 Irama jantung/ frekuensi dan
nadi perifer dalam batas
normal.
 AGD dalam batas normal
- PaO2 (80 - 100 mmHg)
- PaCO2 (35 - 45 mmHg)
- HCO3 (22-26 mEq/L)
- Ph (7,35-7,45)
 GCS : 8-13

Anda mungkin juga menyukai