Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

“GANGGUAN OKSIGENASI”
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

NAMA : ADI FITRIANI


NIM : 2114901110002
KELOMPOK : 1A.5

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN OKSIGENASI

Definisi

Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen dibutuhkan oleh
tubuh untuk menjaga kelangsungan metabolism sel sehingga dapat mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai sel, jaringan, atau organ (Saputra, 2013).

Etiologi:
Sesak napas kardiak, obstruksi jalan napas, emoli paru, kelainan vaskuler,
gangguan transport oksigen, kelainan pleura dan mediastinum, gangguan
psikolgis (Setyohadi, 2015)

Fungsi Penapasan terganggu

Perubanahan volume
Ventilasi pernapasan Obstruksi jalan sekuncup, preload,
napas/pengeluaran afterload, serta
mucus yang banyak kontraktilitas
Hipoventilasi/Hiperven
tilasi
Ketidakefektifan
Terganggunya difusi /
bersihan jalan pertukaran O2 dan CO2 di
Takipneu/bradipnea napas alveolus

Ketidak efektifan pola Gangguan pertukaran


napas gas
Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi, yakni : ventilasi, perfusi dan difusi (Potter
Diagnosa&1Perry, (2006) dalam Kuniawati (2011)
NOC: Nic:
Ketidakefektifan pola napas Menunjukkan pola Kaji kebutuhan
Definisi: inspirasi dan/atau pernafasan efektif, jalan napas
ekspirasi yang tidak memberi ditunjukkan dengan: Pantau adanya
ventilasi adekuat kepatenan jalan napas, pucat dan sianosis
Batasan karakteristik: tidak ada penyimpangan Atur posisi
Pola napas abnormal tanda vital dari rentang pasien untuk
Perubahan ekskursi dada normal. mengoptimalkan
Ventilasi: proses keluar
Bradipnea Menunjukkan status Difusi : pergeraakan
pernapasan molekul
masuknya udara dari dan ke
Pernapasan cuping Perfusi: pernapasan
gerakan darah yang dari area dengan konsistensi
paru-paru jumlahnya sekitar 500 ventilasi Observasi dan
hidung melewati sirkulasi paru untuk tinggi ke area konsistensi
ml terjadi karena perbedaan tidak terganggu. dokumentasikanekspa
Penurunan kapasitas dioksigenasi. Perfusi rendah. Terjadi antara alveolus
tekanan intrapleural lebih Ekspansi dada simetris nsi dada bilateral
vital dengan membrane kapiler
negative dari pada atmofer Tidak adanya pada pasien yang
sehingga udaraPenurunan
masuk ketekanan
alveoli. gangguan: penggunaan terpasang ventilator
inspirasi otor aksesorius, Suara Ajarkan tehnik
Faktor berhubungan: napas tambahan, Pendek batuk efektif
Ansietas napas Berikan terapi
Keletihan nebulizer ultrasonic
Hiperventilasi dan udara atau
oksigen yang
dilembabkan sesuai
program atau protocol
instusi
Diagnose 2
Hambatan pertukaran gas NOC:
Definisi: kelebihan atau Kondisi suhu, nadi,
deficit oksigenasi dan/atau pernapasan, dan tekanan
eliminasi karbondioksida darah dalam rentang NIC:
pada membrane alveolar- normal Kaji suara paru,
kapiler. Gangguan pertukaran gas frekuensi napas,
Batasan karakteristik: akan berkurang, dibuktikan kedalaman
Gas darah arteri dengan keseimbangan Kaji adanya
abnormal elektrolit dan asam basa sputum
Warna kulit Memiliki ekspansi paru Pantau saturasi
abnormal yang simetris O2 dengan
Dyspnea Tidak menggunakan otot oksimeter nadi
Konfusi bantu pernapasan Pantau kadar
Pola pernapasan elektrolit
abnormal Observasi
Hipoksia terhadap sianosis
Napas cuping Ajarkan pasien
hidung tehnik bernapas dan
Somnolen relaksasi
Faktor berhubungan Ajarkan tentang
Perubahan batuk efektif
membrane alveolar-
kapiler
Ketidakseimbang
an ventilasi-perfusi
\
Diagnose 3 NOC
Ketidakefektifan bersihan jalan Kepatenan jalan napas
napas Ventilasi tidak terganggu
Definisi: ketidakmampuan Mengeluarkan secret secara efektif
membersihkan sekresi atau Mempunyai irama dan frekuensi pernafasan
obstruksi dari saluran napas untuk dalam rentang normal
mempertahankan bersihan jalan Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
napas Memiliki suara napas yang jernih
Batasan karakteristik:
NIC
Tidak ada batuk
Kaji faktor yang berhubungan seperti nyeri,
Suara napas tambahan
batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan
Perubahan pola napas
Kaji adanya napas tambahan
Perubahan frekuensi
Pantau status oksigenasi pasien (tingkat spO2 ,
napas
dan status hemodinamik)
Sianosis
Ajarkan kepada pasien tentang batuk dan tehnik
Sputum jumlah
napas dalam untuk mempermudah pengeluaran
berlebih
secret
Batuk yang tdk efektif
Kolaborasi terapi aerosol, nebulizer ultrasonic,
Faktor berhubungan:
dan perawatan paru lainnya
Mucus berlebihan
Atyr posisi pasien yang memungkinkan untuk
Terpajan asap
perkembangan maksimal rongga dada. (posisi 45
Benda asing dalam
derajat)
jalan napas
Sekresi yang tertahan
Perokok pasif
Perokok
Asma
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A.A danUliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
:Salemba Medika.
Maryunani, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media.
Potter, A dan Perry, A.G. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Dasar,
dan Praktik. Edisi 4, Jakarta: EGC.
Saputra, L (2013).Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang: Binarupa
Aksara.
Setyohadi, B. (2015). Kegawat daruratan Penyakit Dalam (Emergency in Intenal
Medicine). Jakarta: Interna Publishing.

Banjarmasin,

Ners Muda,

(Adi Fitriani, S. Kep)

Mengetahui,

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Yosra Sigit Pramono, Ns., M.Kep) (Norzainah, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai