Disusun Oleh :
Waktu pertemuan : 30 menit
I. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum (Tiu)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran dapat memahami
tentang vaksinasi Covid 19 sehingga kesadaran masyarakat meningkat.
b. Tujuan Instruksional Khusus (Tik)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, keluarga dapat :
1. Mengetahui pengertian vaksin Covid 19
2. Mengetahui tujuan vaksin Covid 19
3. Mengetahui manfaat vaksin Covid 19
4. Mengetahui jenis vaksin Covid 19
5. Mengetahui cara kerja vaksin Covid 19
6. Pro Penggunaan vaksin Covid 19
7. Kontra Penggunaan vaksin Covid 19
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
V. KEORGANISASIAN
Moderator : Hanifa Muhammad Fisna Ridha
Pemateri : Adi Fitriani
Observer : Muhammad Lutfi
Time Keeper : Siti Ainiah
Dokumentasi : Erla Sekar Melaty
VI. Media
1. Poster
2. Leaflet
VII. Kegiatan
VII . Evaluasi
Setelah penyuluhan diharapkan 80% pasien mampu mengerti dan memahami penyuluhan
yang diberikan sesuai dengan tujuan kasus.
VIII. Pelaksanaan
Tahap perkenalan dan penggalian pengetahuan warga puskesmas Sungai Tabuk 1 . Setelah
memberi salam , perawat terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
sebelum materi disampaikan . Kemudian perawat memberi pertanyaan pembuka untuk
mengetahui tingkat pengetahuan warga tentang materi yang akan di berikan
MATERI PENYULUHAN
VAKSIN COVID 19
Vaksin dapat bersifat profilaksis, yakni mencegah ataupun memperbaiki efek infeksi yang
dapat terjadi di masa depan oleh patogen alami maupun liar serta bersifat terapeutik, yang
digunakan dalam membantu pengobatan seperti vaksin terhadap kanker (Melief, dkk. 2015).
Terdapat beberapa jenis vaksin, seperti vaksin hidup yang dilemahkan (mengandung patogen
hidup yang dilemahkan yang cukup memicu respon imun, tetapi tidak mampu menyebabkan
penyakit), vaksin inaktif (mengandung patogen tidak aktif, sehingga tidak dapat mereplikasi
diri di dalam tubuh inang), vaksin toksoid (mengandung toksin yang sudah dinonaktifkan),
vaksin subunit (mengandung antigen murni daripada mengandung seluruh patogen), dan
vaksin konjugat (mengandung protein yang digunakan untuk membawa antigen berbasis
polisakarida) (WHO, 2021c). Singkatnya, vaksin dapat diartikan sebagai suatu produk
kesehatan buatan yang bertujuan untuk menguatkan sel imun tubuh untuk mengantisipasi
apabila terdapat infeksi di masa mendatang.
KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda setiap orangnya. Mulai dari
gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius seperti alergi yang parah
terhadap kandungan vaksin. Gejala KIPI yang ringan dapat bersifat lokal berupa rasa yang
nyeri, kemerahan serta pembengkakan di area yang mengalami infeksi setelah diberikan
imunisasi. KIPI ringan biasanya terjadi sesaat setelah disuntik vaksin dan dapat membaik
dengan cepat setelah diberikan pengobatan untuk mengurangi gejala. Sedangkan KIPI berat
cenderung langka terjadi, pada umumnya disebabkan oleh respon system imun terhadap
vaksin dan menyebabkan reaksi alergi berat terhadap bahan vaksin, menurunkan trombosit,
menyebabkan kejang, dan hipotania. Semua gejala KIPI berat dapat diatasi dan sembuh
secara total tanpa adanya dampak jangka panjang.
Terlepas dari berbagai risiko yang dapat ditimbulkan, proses vaksinasi merupakan prosedur
yang aman. KIPI merupakan suatu kasus yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
kondisi dan kesehatan seseorang serta proses vaksinasi itu sendiri. Gejala KIPI yang benar-
benar disebabkan substansi vaksin cenderung ringan dan dapat hilang dalam waktu yang
singkat. KIPI juga merupakan kasus yang jarang terjadi dan kebanyakan tidak
membahayakan. Risiko munculnya KIPI masih lebih ringan dibandingkan risiko
terjangkitnya penyakit serius yang tentu lebih mengancam nyawa.
Untuk mengatasi KIPI bisa dilakukan tindakan sebagai berikut:
1. Mengompres air dingin area tubuh yang mengalami nyeri atau bengkak karena suntikan.
2. Saat mengalami demam, bisa diatasi dengan mengompres atau mandi air hangat. Selain
itu, perbanyak pula minum air putih dan istirahat. Jika diperlukan bisa minum obat
sesuai keperluan.
3. Jika terjadi reaksi KIPI yang berat, segera melaporkan kepada petugas kesehatan yang
bersangkutan. Pelaporan bisa dilakukan melalui nomor telepon yang tertera pada kartu
vaksin.
Vaksin menjadi salah satu kebutuhan pokok di tengah pandemi Covid 19. Daerah-daerah di
Indonesia kini sudah banyak memunculkan program vaksinasi masal. Tujuanya apa? Tak
lain dan tak bukan untuk meminimalisir orang yang terpapar. Tujuan yg lebih besar tentunya
agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi Covid 19.
Dalam Islam, vaksin adalah salah satu cara kita dalam menjalankan syariat dalam bentuk
ikhtiar dhohir. Mengenai ikhtiar, Allah swt memotivasi kita melalui firman allah dalam
Qur’an Surat (al-Ra’d :11)
ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َما بَِأ ْنفُ ِس ِه ْم
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan (nasib) sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan (perilaku) yang ada pada diri mereka sendiri”
Pentingnya ikhtiar juga Rasullullah SAW isyaratkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu
Hurairah Ra. Rasulullah Saw bersabda:
ُب َأ َح ُد ُك ْم ح ُْز َمةً َعلَى ظَه ِْر ِه خَ ْي ٌر لَهُ ِم ْن َأ ْن يَ ْسَأ َل َأ َحدًا فَيُ ْع ِطيَهُ َأوْ يَ ْمنَ َعه
َ َأَل ْن يَحْ تَ ِط
“Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan
punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain
itu memberinya atau menolaknya” (HR. Bukhari).
Hadis ini mengajarkan bahwa manusia seyogyianya bisa mencari kehidupan dari usaha
sekecil apapun daripada hanya menjadi orang peminta-minta tanpa usaha apapun.
Bagi seorang muslim ikhtiar mutlak harus dilakukan. Meskipun dalam Islam kita diajarkan
konsep qanaah, yaitu menerima segala apapun pemberian Allah swt. walaupun sedikit.
Bukan berarti kita tidak dianjurakn untuk berikhtiar serta berdiam dan menunggu belas
kasihan orang lain.
Ikhtiar terbagi menjadi dua, yaitu ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. Ikhtiar lahir adalah upaya
yang kita lakukan melalui ikhtiar fisik. Salah satu contoh ikhtiyar lahir yang dilakukan masa
pandemi Covid 19 ini adalah pemberian vaksin.
Sedangkan Ikhtiar batin secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu tawakkal dan berdoa.
Ketiga unsur tersebut (ikhtiar, tawakal dan berdoa) adalah satu kesatuan yang seyogianya
tidak dipisahkan satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Makmum, Armanto. Dkk. 2020. Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin Covid-19. Jurnal
Molucca. Vol 13 No. 2. ISSN 1979 6358.
Resmawan. Dkk. 2021. Analisis Dinamik Model Transmisi Covid-19 dengan Melibatkan
Intervensi Karantina. Jurnal Jambura Journal Of Mathematics. Vol. 3. E-ISSN
2656 1344.
Tyas, Septina. 2020. Vaksin Covid-19 di Indonesia. www. Kontan.co.id. Diakses pada 06 Januari
2022
Banjarmasin, 07 Januari 2022