Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmatNya, telah diselesaikannya
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS Amalia Bontang, dalam rangka meningkatkan mutu
layanan Instalasi Rawat Inap di RS Amalia Bontang.
Saat ini tuntutan peningkatan mutu dan keamanan pelayanan rumah sakit makin
mengemuka sehingga perlu dilakukan upaya-upaya standarisasi pelayanan. Salah satunya
adalah dengan penerapan program khusus akreditasi.
Semoga dengan adanya Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS Amalia Bontang
semakin hari semakin ditingkatkan. Layanan Instalasi Rawat Inap RS Amalia Bontang akan
terlaksana dengan baik, bilamana seluruh Staf Instalasi Rawat Inap yang terkait dalam
memberikan layanan mempunyai kesadaran, motivasi dan tanggung jawab untuk
melaksanakannya sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan.
Kami akan terus berusaha menjadikan RS. Amalia Bontang menjadi rumah sakit yang
mampu memenuhi harapan masyarakat dan menjadi pilihan dalam memberikan bantuan medis
yang dapat diandalkan, agar kita mampu mempertahankan mental yang sehat dan aktif,
menemukan kembali gairah hidup, serta menghargai hidup sehat setiap hari.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif
dalam membangun dan memperbaiki kinerja pelayanan Rumah Sakit Amalia Bontang dalam
mewujudkan visi dan misinya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita
semua, Amin.
Disusun Oleh :
Ketua Tim Penyusun
Disetujui :
Kepala Bidang Pelayanan
dr. Yunita
Ditetapkan Oleh :
Direktur,
Kata Pengantar................................................................................................................................................... i
Sambutan Direktur........................................................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan......................................................................................................................................... iii
PERATURAN DIREKTUR.............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 2
B. Maksud dan Tujuan.......................................................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup Pelayanan.............................................................................................................. 4
D. Batasan Operasional......................................................................................................................... 4
E. Landasan Hukum............................................................................................................................... 5
BAB V LOGISTIK............................................................................................................................................... 21
BAB IX PENUTUP............................................................................................................................................ 28
Lampiran............................................................................................................................................................. 29
Denah Ruang Perawatan Lantai 1.............................................................................................................. 29
Denah Ruang Perawatan Lantai 2.............................................................................................................. 30
Denah Ruang Perawatan Lantai 3.............................................................................................................. 31
Menimbang : 1. Bahwa Buku Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS Amalia Bontang
yang telah diberlakukan sebelumnya masih sesuai dengan perkembangan
pelayanan di RS Amalia Bontang.
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS
Amalia Bontang saat ini, maka dipandang perlu meninjau kembali Buku
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap sebelumnya dengan
memperbaiki dan menambahkan beberapa hal yang berhubungan dengan
standar pelayanan Rawat Inap saat ini.
3. Bahwa untuk melaksanakan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS
Amalia Bontang yang telah direvisi, maka dipandang perlu dibuat
Peraturan dari Direksi RS Amalia Bontang.
Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Anggaran Dasar PT Tiga Bersaudara Mengabdi tentang maksud dan
tujuan.
4. Anggaran Dasar PT Tiga Bersaudara Mengabdi tentang kegiatan.
5. Keputusan Direktur PT Tiga Bersaudara Mengabdi tentang Pengangkatan
Direktur
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009, tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit
7. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
159b/Menkes/Per/II/1998 tentang Rumah Sakit.
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Amalia Bontang Tentang Pedoman
Pelayanan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Amalia Bontang
Kedua : Memberlakukan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit,
Seperti terlampir
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian secara
tersendiri
Keempat : Apabila ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
maka segala sesuatunya akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bontang
Pada Tanggal : 07 April 2016
dr.Yuniarti Arbain
NIK. 1001.2011.08
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan
pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme,
sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya
peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya
evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun
keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu
sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan
ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat
seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan dengan
mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan
yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan –harapan singkat
ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu.Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dalam upaya meningkatkan mutu layanan.
Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap . Standar
sangat membantu keperawatan untuk memcapai asuhan yang berkualitas. Standar
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.
D. Batasan Operasional
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri –
sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit
kepada pasiennya. Adapun kondisi unit rawat inap di RS Amalia Bontang terdiri dari :
1. Ruang Pasien rawat inap .
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
2. Nurse Station
Ruangan ini terdapat di tiap lantai ruang perawatan, yang dilengkapi dengan meja kursi,
lemari berkas/ arsip, telepon, dan computer. Kegiatan di ruangan ini meliputi : Tempat serah
terima pasien baru dan pulang, pendatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila
diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun tindakan bedah), dan
konsultasi dokter.
3. Ruang Linen bersih
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat ,
dan linen bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di dekat nurse station.
4. Ruang linen kotor
E. Landasan Hukum
1) Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2) Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993 tentang
berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 340/Menkes/PER/III/2010, tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
4) Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
5) Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
6) Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
A. Kualifikasi SDM
Berikut ini adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja Rawat Inap, adapun daftar kualifikasi
ketenagaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
1 Kepala Instalasi Dokter - Penanggulangan pasien 1
infeksi
- Pelatihan ATLS
C. Pengaturan Jaga
1. Penetapan jam kerja
Hari kerja perusahaan adalah 6( enam ) hari kerja dalamseminggudan jam kerja standar
perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. Rumah Sakit Amalia Bontang merupakan
rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum
dan disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.
Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri
oleh unit kerja yang bersangkutan. Untuk karyawan yang berkerja melebihi jam kerja
standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur perusahaan.
Pengaturan tenaga kerja di Rumah Sakit Amalia Bontang berdasarkan shift dan non shift
dapat dibawah ini :
a. Karyawan shift
3. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap RS.Amalia Bontang berdasarkan shift.
Tenaga kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab sebagai :
1) Kepala Instalasi : 1 orang
2) Kepala Ruangan : 3 orang
3) Ketua Tim : 7 orang (kebidanan, lt 2 dan 3)
4) Perawat pelaksana : 33 orang
5) Bidan pelaksana : 9 orang
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala instalasi : Senin s.d. Sabtu dimulai pukul 08.00 – 16.00
2) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 – 15.00
3) Perawat/Bidan Katim : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan
4) Perawat pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan
A. Bangunan
1. Lokasi
Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang tenang, aman, dan nyaman serta memiliki
aksesibilitas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat inap. Lokasi rawat inap Rumah
Sakit Amalia Bontang terletak di lantai 2 dan lantai 3. Di lantai 2 terdiri dari nurse station,
ruang rawat inap kelas 1 atau 2terdiri dari 2kamar, dan7 kamar untuk rawat inap VIP.
Sedangkan lantai 3 terdiri dari kelas 3 dibedakan menjadi tiga ruang yaitu 1 ruanguntuk
pasien laki-lakidewasa, 1 ruang untuk pasien perempuan dewasa, dan 1 ruang untuk
pasien anak. Kelas 2 terdiri dari 2 kamar.Dan kelas 1 terdiri dari 1 kamar.
2. Denah
Terlampir
3. Luas Bangunan
Luas ruangan kerja
Luas Lantai 1 : 856 m2
Luas Lantai 2 : 856 m2
- Ruang Administrasi lantai 2
- Nurse Station
- Kelas VIP 1, VIP 2, VIP 3, VIP 4, VIP 5, VIP 6, VIP 7
- Kelas 2 (Ruang Bougenville)
- Kelas 2 (Ruang Eidelweis)
- Kamar Operasi
Luas Lantai 3 : 856 m2
- Nurse Station
- Kelas 3 dewasa untuk pasien Interna (Ruang Anggrek)
- Kelas 3 dewasa perempuan untuk pasien Bedah (Ruang Kemuning)
- Kelas 3 dewasa laki-laki untuk pasien Bedah (Ruang Kenanga)
- Kelas 3 Anak (Ruang Gardenia)
- Ruang Isolasi (Ruang Teratai)
- Kelas 2 (Ruang Nusa Indah)
- Kelas 1 (Ruang Heliconia)
- Isolasi
- Mushala
- Ruang Kabid Perawatan
- Ruang Bagian Umum
- Laundry
B. Uraian Tugas
1. Kepala Sub Bidang Keperawatan
Atasan Langsung : Kepala Bidang pelayanan Medik
Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Amalia Bontang.
a. Persyaratan Jabatan :
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
2. Pernah menduduki jabatan structural.
3. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
4. Mampu melaksanakan koordinasi dengan semua Bidang, Bagian dan staf
dibawahnya
5. Mempunyai Loyalitas tinggi
6. Berkepribadian baik, berwibawa
7. Sehat jasmani dan rohani
b. Tanggung jawab
Secara struktural Kepala Bidang Keperawatan bertanggung jawab kepada kepala
bidang pelayanan Medik terhadap hal-hal:
1. Kebenaran program pengembangan staf tenaga keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
3. Kebenaran dan ketepatan dalam mengusulkan mutasi tenaga keperawatan
4. Kebenaran dan ketepatan penempatan kebutuhan tenaga keperawatan
5. Kebenaran dan ketepatan telaahan staf yang berkaitan dengan pelayanan
keperawatan.
6. Kelancaran kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru
7. Kebenaran dan ketepatan rancangan standar pelayanan / asuhan keperawatan
8. Kebenaran dan ketepatan protap/SPO pelayanan keperawatan
9. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan peralatan keperawatan
10. Kebenaran dan ketepatan penggunaan peralatan keperawatan
11. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
d. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
1. Merencanakan program kerja Bidang Keperawatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan baik jumlah dan kualifikasi
3. Merencanakan sistem seleksi, orientasi, bimbingan dan pengawasan tenaga
keperawatan di seluruh ruang keperawatan
4. Merencanakan program pengembangan staf tenaga keperawatan
(mutasi/rotasi, diklat, uji kompetensi)
5. Merencanakan sistem pembinaan etik profesi perawat dan bidan.
6. Merencanakan program sosialisasi dan bimbingan standar asuhan
keperawatan dan kebidanan dan sistem pendokumentasian & SOP
keperawatan.
7. Merencanakan program pengendalian & peningkatan mutu asuhan
keperawatan dan kebidanan serta keselamatan pasien.
8. Merencanakan sistem pengawasan dan penilaian pelaksanaan asuhan
keperawatan dan kebidanan sesuai standar di seluruhruang keperawatan .
9. Merencanakan standar logistik keperawatan dan kebidanan di seluruh
ruang keperawatan.
10. Merencanakan program efisiensi di seluruhruang keperawatan
b. Tanggung jawab
1. Keobyektifan & kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
2. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
3. Kebenaran & ketetapanlaporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
4. Kebenaran & ketetapan SAK/SPO pelayanan keperawatan
5. Kebenaran & ketetapan kebutuhan & Penggunaan alat
6. Kebenaran & ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
c. Wewenang
1. Meminta informasi dan penghargaan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
4. Menanda tangani surat & dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan
d. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanan meliputi :
a) Menyusun rencana kerja Koordinator Ruangan
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
diruang rawat bersangkutan
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat ,koordinasi dengan supervisor keperawatan
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
a) Mengatur & mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat,
b) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru yang akan kerja di
ruang rawat
d) Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
e) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keprawatan sesuai standar
f) Mengadakan pertemuan berkala/insidentil dengan staf keperawatan atau
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
g) Mengecek kelengkapan pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan
Tugas Pokok :
Melakukan mengelolaan, pengawasan dan evaluasi terhadap terlaksananya
asuhan keperawatan di kamar operasi dan memotivasi staf dalam rangka
terselenggaranya pelayanan kamar operasi yang bermutu, serta melakukan koordinasi
dengan profesi lain yang dapat mendukung dan menunjang pelayanan kamar operasi
yang optimal.
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1. Menerima input kegiatan pembedahan dari ruang rawat/poliklinik/dokter
2. Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah dan
kemampuan kamar operasi. Perubahan perencanaan dimungkinkan atas masalah
kebutuhan pasien atau alasan lain yang rasional.
3. Menentukan macam dan jumlah alat yang dipergunakan serta kegunaannya dalam
pelayanan pembedahan.
4. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
tenaga perawatan
5. Berperan aktif dalam menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi (termasuk
menyusun pedoman penggunaan alat).
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan :
1. Memantau seleruh staff dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan/etik yang
berlaku di kamar operasi.
2. Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan tim dan kemampuan
tenaga kamar operasi.
3. Membuat jadwal kegiatan (time schedule)
4. Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin
5. Mengatur pekerjaan secara merata
6. Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
7. Mengatur pemamfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
8. Memberi orientasi kepada pegawai baru/siswa di kamar operasi.
9. Mengatur pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan bahan-bahan/alat- alat di
kamar operasi.
10. Menciptakan suasana kerja yang harmonis
11. Melakukan komunikasi yang efektif antar anggota tim
Upaya Keselamatan Pasien Adalah upaya yang dilakukan agar dalam melakukan tindakan
kepada pasien dapat terkontrol dan aman (safety) agar tidak terjadi kesalahan dalam tindakan
yang dapat merugikan pasien. upaya tersebut dilakukan dengan :
KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat
dengan kejadianyang disebabkan akibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit
akibat kerja atau kecelakaan kerja.
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses
pelayanan terhadap karyawan ataupun penyelenggaraan pelatiahan dikarenakan pekerjaan
yang terorganisir dengan baik, dikerjakan sesuai dengan prosedur,tempat kerja yang aman,dan
terjamin kebersihannya serta istirahat yang cukup.
Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba – tiba dan
tidak direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai
petugas.
A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian dan kesengajaan.
B. TUJUAN
Menurut Undang – Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat – syarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi perlindungan pada pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya
suhu,kelembaban,debu,kotoran,asap,uap,gas,hembusan angin,cuaca,sinar atau radiasi,
suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja ,baik fisik/psikis,
keracunan,infeksi dan penularan.
9. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
10. Memelihara kebersihan,kesehatan dan ktertiban
11. Memperoleh kebersihan antara pegawai, alat kerja,lingkungan,cara dan proses
kerjanya.
3. Ruang Rapat
Keamanan kerja di ruang rapat ini terlaksan apabila sesuai prosedur kerja sbb:
a. Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkat yang tersedia untuk barang tersebut
b. Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan
bila tidak diperlukan
c. Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak
membuat tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang
lain.
d. Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
e. Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan
dan kualitas barang.
f. Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan
rutin pemeliharaan sarana RS (pemberian AC)
Demikian pedoman ini kami susun dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan
acuan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Amalia Bontang, baik untuk
perencanaan program kerja, kebijakan, stadar pelayanan, standar praktek keperawatan dan
kebidanan maupun standar logistik keperawatan. Kami menyadari dalam penyusunan pedoman
ini masih banyak memiliki kekurangan sehingga bisa di jadikan sebagai tambahan dalam
penyusunan selanjutnya.