Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN MANAJEMEN DATA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA


TAHUN 2019

Jl. A. Syairani RT.004 RW.002 Kelurahan Sarang Halang Kecamatan Pelaihari


Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
Telp. 0853 49483 703

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT kami sampaikan karena berkat Rahmat-Nya maka buku panduan
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tanpa suatu halangan apapun. Kami sampaikan banyak terima
kasih kepada semua unit terkait yang juga telah ikut membantu dalam penyelesaian buku panduan
penetapan indikator sebagai sistem informasi dalam upaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda.
Diharapkan dengan adanya buku panduan ini dapat membantu para petugas medis menetapkan
indikator yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
Demikian buku panduan penetapan indikator ini kami susun, saran dan kritik tentunya sangat kami
harapkan, agar dapat melengkapi kekurangan dalam susunan dalam buku panduan ini. Demikian kami
sampaikan terima kasih.

Pelaihari, 2019

TIM PMKP-RS

ii
Rumah Sakit Ibu dan Anak “IBUNDA”
Jl. A. Syairani RT.004 RW.002 Kelurahan Sarang Halang Kecamatan Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
Telp. 0853 49483 703

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA
NO : /SK-DIR/RSIA IBUNDA/V/2019

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN MANAJEMEN DATA
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu kualitas pelayanan kesehatan perlu
mengatur Rumah Sakit dengan Peraturan;
b. bahwa Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda Nomor /SK-
DIR/RSIA IBUNDA/V/2019 tentang Panduan Peningkatan Mutu perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan pelayanan di rumah sakit,
sehingga perlu disempurnakan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit tentang Pedoman
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit;
4. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda Nomor
/SK-DIR/RSIA IBUNDA/V/2019 tentang Kebijakan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasen Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda;

ii
i
Rumah Sakit Ibu dan Anak “IBUNDA”
Jl. A. Syairani RT.004 RW.002 Kelurahan Sarang Halang Kecamatan Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
Telp. 0853 49483 703

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Pemberlakuan Pedoman Manajemen Data Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda Tentang Pemberlakuan
Pedoman Manajemen Data Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Pelaksanaan Manajemen Data mengacu pada pedoman Manajemen Data
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda dilaksanakan oleh seluruh karyawan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.

KETIGA : Pengawasan dan evaluasi Manajemen Data dilaksanakan oleh tim mutu dan
KPRS Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda yang bertanggung jawab kepada
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
kembali jika dikemudian hari terdapat kekeliruan atau kesalahan.

Ditetapkan di : Pelaihari
Pada Tanggal :

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA


Menyetujui,

dr. RIJAL ILMI BASRI, Sp.OG.,M.Kes


NIK

iv
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…..………………………………………………………………………..........….... i
Keputusan Direktur ................................................................................................................ ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………...... iv
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………….… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..…. 1
B. Gambaran Umum…………………………………………………………......… 2
BAB II Ruang Lingkup…………………...........................……………………………...…. 5
BAB III Tata Laksana………………..……………………………………......……….…... 6
A. Pengumpulan Data Indikator....…………………………............…….............. 6
B. Pencatatan dan Pelaporan………………... ………………….........…………… 6
C. Validasi Data…………………. ……………………………….......………...…. 7
D. Analisis Data Indikator ……………..………………...................……………. 10
E. Monitoring dan Evaluasi……. ...........................................................…….......... 11
F. Benchmark.............................................................…………………………....... 11
BAB IV Dokumentasi…………………..………………………………......…………............. 13
BAB V Penutup……………………………………......…………....…………………..…...... 14
Daftar Pustaka.......................................................………………………………………........……... 15

v
BAB I

PENDAHULUAN

Program PMKP merupakan paduan antara upaya peningkatan mutu dengan keselamatan
pasien di rumah sakit, upaya peningkatan muta secara terus menerus serta selalu memperhatikan
keselamatan pasien pada setiap aspek pelayanan sehingga diharapkan dapat mencapai sebuah
kualitas pelayanan di Rumah Sakit. Program PMKP juga sejalan dengan motto Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ibunda yaitu Your Health Is Our Priority, program ini baik dilaksanakan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda seiring dengan visi, inisi dan motto rumah sakit.

A. Latar Belakang

Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit akan


menghasilkan akumulasi data serta informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan
rumah sakit bergantung pada hasil analisis data dan informasi yang terkumpul dibanding
rumah sakit lain. Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan teknologi
dan atau staf yang mempunyai kompetensi mengelola data. Rumah sakit memahami
prioritas pengukuran dan perbaikan sebagai dukungan yang penting. Mereka
memberikan dukungan secara konsistensesuai dengan sumber daya rumah sakit dan
peningkatan mutu. Oleh karena itu, rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data
yang didukung dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis,
validasi, serta publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit.
Publikasi data harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Data yang dimaksud meliputi:

a) Data indikator mutu unit


b) Data indikator mutu prioritas rumah sakit;
c) Data pelaporan insiden keselamatan pasien;
d) Data hasil monitoring kinerja staf klinis; dan
e) Data hasil pengukuran budaya keselamatan.
f) Data indikator mutu nasional
g) Data indikator mutu ponek
h) Data hasil surveillance
1
i) Data indikator mutu pada bab PAB
j) Data insiden / kejadian / kecelakaan di RS

Integrasi seluruh data di atas baik di tingkat rumah sakit dan unit kerja yang
meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, dan publikasi indikaotor mutu.
Rumah sakit seyogianya mempunyai sistem manajemen data secara elektronik
sehingga memudahkan dalam mengelola data tersebut.

B. Gambaran umum

RS Ibu dan Anak Ibunda merupakan rumah sakit swasta yang berada di
Kabupaten Tanah Laut yang menjadi salah satu rumah sakit pilihan dengan
pelayanan yang berkualitas dan terjangkau di Kabupaten Tanah Laut, dalam
menjaga level mutu pelayanan kesehatan senantiasa menjaga hal-hal yang bersifat
manusiawi. Rencana strategis yang disusun dalam upaya menjalankan visi dan misi
yang salah satu programnya peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
selanjutnya di singkat PMKP.
PMKP sejalan dengan visi RSIA Ibunda ntuk memberikan pelayanan terpadu untuk
kesehatan
dan keselamatan ibu, bayi dan anak, hal ini lebih ditegaskan pada Misi RS Ibu dan Anak
Ibunda:

- Ikut berperan aktif dalam menurunkan angka kematioan ibu, bayi dan anak

- melayani dengan hati nurani dan profesional

Program PMKP merupakan panduan upaya peningkatan mutu dengan


keselamatan di rumah sakit ,upaya peningkatan mutu secara terus menerus selalu
memperhatikan aspek keselamatan pasien sehingga diharapakan dapat mencapai
sebuah kualitas pelayanan di rumah sakit, bila progaram ini berhasil
dilaksananakan maka ini merupakan cermin dari motto Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda yaitu your health is our priority.
Adapun pelayanan yang disediakan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai berikut
:
1. Pelayanan rawat inap :
2. Ruang Melati, Intan dan Kasturi (kelas I)

2
3. Ruang Anggrek (kelas VIP)
4. Ruang Mawar,Berlian dan Bugenville (kelas II,)
5. Ruang Anggur (kelas III)
6. Ruang Perinatologi
a) Pelayanan rawat jalan :
a. Unit Gawat Darurat 24 jam
b. Poliklinik kandungan
c. Poliklinik anak
b) Kamar bedah
c) Layanan penunjang
• Laboratorium
• Hematologi
• Urin rutin
• Kimia klinik
• Radiologi
• USG
d) Instalasi farmasi 24 jam
e) Penunjang lain seperti : Ambulance

3
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENIGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN

Direktur

dr. Rijal Ilmi Basri, Sp.OG, M.Kes

Ketua TIM PMKP

dr. Rijal Ilmi Basri, Sp.OG, M.Kes

Sekertaris

Hellis Tria Agustin, A.md.keb

Peningkatan Mutu Rumah Tim Keselamatan Pasien Tim Manajemen Resiko


Sakit Rumah Sakit (KPPS)

Widya Isnawati, Amd.keb Heliis Tria Agustin, Amd.Keb dr. Ajeng Setiyorini

4
BAB II

RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup panduan sistem manajemen data adalah sebagai berikut:
A. Pengumpulan data indikator
B. Pencatatan dan pelaporan
C. Analisis data indikator
D. Validasi data
E. Pelaporan
F. Banchmark data
G. Publikasi data internal dan external

5
BAB III

TATA LAKSANA

A. Pengumpulan Data Indikator

Pengumpulan data indikator dilkukan oleh penanggung jawab pengumpul data ke


dalam sensus harian atau menginputnya ke dalam sistem IT (SISMADAK). Pimpinan unit
kerja melakukan supervisi terhadap proses pengumpulan data dan pelaporan serta
melakukan perbaikan mutu berdasar atas hasil capaian indikator mutu. Direktur rumah sakit
dan komite/tim PMKP melakukan supervisi terhadap proses pengumpulan data.

B. Pencatatan dan Pelaporan


Mekanisme pencatatan dan pelaporan data indikator dari seluruh unit baik
melalui software maupun secara manual yang sudah disediakan dari PMKP, Sampai dengan
interprestasi data indikator.

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah

1. Memudahkan pelaporan hasil indikator mutu dari seluruh unit


2. Memudahkan akses informasi indikator di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda Pelaihari
3. Memberikan acuan proses penginputan data indikator mutu
4. Monitoring dan mengevaluasi pelaporan indikator mutu

Dokumentasi dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan indikator


mutu adalah sebagai bukti adanya pelaksanaan dan tindak lanjut sebagai upaya
peningkatan mutu pelayanan pada setiap unit RS
1. Pencatatan dan pelaporan indikator mutu secara manual :
a. Sensus Harian Indikator Mutu Rumah sakit (Format sederhana unit terkait, Form
A) dibagikan pada semua unit terkait. Petugas penanggungjawab format sensus
harian indikator mutu adalah kepala ruangan unit terkait. Formulir laporan bulanan
rumah sakit (Form B) diisi oleh kabag/ kepala instalasi/ penanggung jawab unit
terkait berdasarkan pada data-data yang ada pada form A (Sensus Harian).
b. Laporan bulanan (Form B) yang telah lengkap dan telah dianalisa dengan
menggunakan formula oleh unit, akan diterima oleh komite mutu kemudian
direkapitulasi dan dimasukkan ke dalam formulir C yang sudah disediakan.

6
2. Pencatatan dan pelaporan melalui data elektronik aplikasi SISMADAK
a. Data indikator mutu rumah sakit sesuai sensus harian di lakukan penginputan di
SISMADAK pada komputer yang ada di masing – masing unit.
b. Pilih judul indikator masing – masing unit yang sudah ditetapkan
c. Data yang di input adalah Data Numerator dan Denumerator (Data yang ada pada
Form. A. Sensus Harian)
d. Input data dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab pengumpul data di masing –
masing unit, bila hari libur/hari raya penginputan data oleh staf unit terkait yang
sudah diberikan pelatihan internal unit.
e. Kepala unit melakukan monitoring atau supervisi terlaksananya penginputan data
indikator setiap hari
f. Validator melakukan validasi setiap dilakukan penginputan data indikator
g. Simpan data indikator yang sudah di input
h. Tekan “ Close ” atau “ X “ pada layar setelah data diinput
5. Laporan diisi lengkap sesuai dengan data yang ada dan dilaporkan paling lambat tanggal
5 setiap bulan berikutnya
6. Setelah data indikator dilaporkan atau di input, data dilakukan validasi kembali oleh
PMRS tentang kesesuaian data antara Form Ceklist, Sensus Harian dan Form Bulanan
7. Setelah dilakukan proses validasi oleh Tim MKP, data direkapitulasi pada (Form C dan
D) lengkap dengan rerata target, analisa masalah, analisa tri bulan, dan tindak
8. Hasil indikator dan tindak lanjut di lakukan sosialisasi kepada Unit – Unit terkait.

C. Validasi Data

Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan terhadap data
itu sendiri. Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan prioritas
penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih dan mengetes indikator, mengumpulkan
data, validasi data, serta menggunakan data untuk peningkatan.

Keabsahan dan ketepercayaan pengukuran adalah inti dari semua perbaikan dalam
program peningkatan mutu. Proses validasi data secara internal perlu dilakukan karena
program mutu dianggap valid jika data yang dikumpulkan sudah sesuai, benar, dan
bermanfaat .

Untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan baik maka proses validasi perlu

7
dilakukan.

Rumah sakit agar menetapkan regulasi validasi data antara lain meliputi

1. kebijakan data yang harus divalidasi,yaitu

 merupakan pengukuran area klinik baru;


 bila ada perubahan sistem pencatatan pasien dari manual ke elektronik sehingga
sumber data berubah;
 bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site rumah sakit atau media
lain;
 bila ada perubahan pengukuran;
 bila ada perubahan data pengukuran tanpa diketahui sebabnya;
 bila ada perubahan subjek data seperti perubahan umur rata-rata pasien, protokol
riset diubah, panduan praktik klinik baru diberlakukan, serta terdapat teknologi dan
metodologi pengobatan baru.
2. proses validasi data mencakup, namun tidak terbatas sebagai berikut:

 mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam proses
pengumpulan data sebelumnya (data asli);

 menggunakan sampel tercatat, kasus, dan data lainnya yang sahih secara statistik.
Sampel 100% hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus, atau data lainnya
sangat kecil jumlahnya;

 membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang;

 menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan


dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90% adalah
patokan yang baik;

 jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama dengan catatan alasannya
(misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan koreksi;

 koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan
tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.

3. Proses validasi data yang akan dipublikasi diwebsite atau media lainnya agar diatur

8
tersendiri dan dapat menjamin kerahasiaan pasien serta keakuratan data.

Proses validasi data mencakup, namun tidak terbatas pada butir 2 tersebut di atas, oleh
karena itu dalam melakukan validasi data maka rumah sakit dapat menggunakan cara/proses
lain sesuai dengan referensi ilmiah terkini.

Proses validasi data yang akan dipublikasi diatur tersendiri dan dapat menjamin kerahasiaan
pasien serta keakuratan data.

Prosedur validasi data:

1. Pengumpul data pertama mengumpulkan data dari beberapa rekam medis (sumber
data)
2. Rekam medis yang sama dan sudah digunakan oleh pengumpul data pertama
diberikan ke pengumpul data kedua untuk dilakukan pengumpulan ulang
3. Pengumpul data kedua diberikan pelatihan pengumpulan data yang diberikan juga ke
pengumpul data pertama : menggunakan form pengumpulan data
4. Pengumpul data kedua melakukan pengumpulan data pada semua sampel atau
populasi yang sudah dikumpul oleh pengumpul data pertama
5. Membandingkan kedua data yang telah dikumpulkan
6. Menghitung ketepatan pengumpulan data dengan cara :Jumlah kesamaan data x 100
 diatas 85% adalah baik Jumlah seluruh data
7. Jika data tidak sama, cari tahu alasannya dan lakukan tindakan untuk melakukan
perbaikan.
8. Kumpulkan data baru setelah tindakan perbaikan.
Tim PMKP melakukan validasi data hanya untuk IAK baru dan data yang akan di
publikasi, data indikator yang di validasi meliputi :
 Data indikator mutu nasional
 Data indikator mutu prioritas RS
 Data indikator mutu unit
 Data indikator mutu ponek
 Data indikator mutu pada bab PAB
Data yang tidak perlu validasi data meliputi :
 Data hasil surveilance
 Data insiden keselamatan pasien
 Data insiden/ kejadian/ kecelakaan di RS

9
D. Analisis Data Indikator

a) Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda melakukan pengumpulan data, analisis,dan
menyediakan informasi yang berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan perbaikan.

b) Menganalisis data dilakukan menggunakan metode statistik dan analisa dengan melihat
trend. Data yang dianalisis meliputi ;

 Data indikator mutu nasional,


 Data mutu indikator mutu prioritas,
 Data indikator mutu unit,
 Data indikator mutu ponek,
 Data hasil surveilance
 Data indikator mutu pada bab PAB,
 Data insiden / kejadian / kecelakaan RS

Untuk data insiden keselamatan pasien di analisis dengan risk grading kemudian di
investigasi sederhana / RCA selanjutnya dilakukan rencana perbaikan.
c) Menganalisis data harus dilakukan dengan ;
 membandingkan data di rumah sakit dari waktu ke waktu data (analisis trend),
misalnya dari bulanan ke bulan atau dari tahun ke tahun;
 membandingkan dengan rumah sakit lain bila mungkin yang sejenis seperti melalui
database eksternal baik nasional maupun internasional;
 membandingkan dengan standar seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
organisasi profesional ataupun standar yang ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan;
 membandingkan dengan praktik yang diinginkan yang dalam literatur digolongkan
sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik)
atau practice guidelines (panduan praktik klinik).

d) Pelaksana analisis data dilakukan staf tim PMKP dan penanggung jawab data di unit
pelayanan/kerja sudah mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang
tepat sehingga dapat berpartisipasi dalam proses tersebut dengan baik.

e) Hasil analisis data disampaikan kepada direktur, para kepala bidang/divisi, dan kepala
unit untuk ditindaklanjuti.
10
E. Pelaporan
 Tim PMKP melaporkan data setiap bulan kepada direktur dan direktur melaporkan
kepada pemilik setiap 3 bulan serta feedback data ke kabid dan ka Unit, adapun data yang
dilaporkan:
a) Data indikator mutu nasional,
b) Data mutu indikator mutu prioritas,
c) Data indikator mutu unit,
d) Data indikator mutu ponek,
e) Data indikator mutu pada bab PAB,
 IPCN melaporkan data hasil surveilance setiap bulan ke Tim PPI yang terintegrasi
dengan Tim PMKP dan setiap 3 bulan melaporkan ke direktur dan direktur melaporkan
ke pemilik setiap 6 bulan.
 Tim PMKP melaporkan data insiden keselamatan pasien setiap bulan kepada direktur dan
direktur melaporkan kepada pemilik setiap 3 bulan. Untuk sentinel laporan setiap
kejadian
 Tim K3RS/Tim manajemen risiko melaporkan data insiden/kejadian/kecelakaan di RS
setiap bulan kepada direktur.

F. Benchmark
Benchmark adalah pendekatan yang secara terus menerus mengukur dan
membandingkan produk barang dan jasa, proses-proses dan praktik-praktiknya terhadap
standar yang ditetapkan oleh para pesaing atau mereka yang dianggap unggul dalam bidang
tersebut. Dengan melakukan atau melalui benchmarking, suatu organisasi dapat mengetahui
telah seberapa jauh mereka dibandingkan dengan yang terbaiknya.
Tujuan dari benchmark adalah membandingkan produk barang dan jasa, proses-proses
dan praktik-praktiknya terhadap standar yang ditetapkan oleh para pesaing atau mereka yang
dianggap unggul dalam bidang tersebut.

Prosedur terdiri dari:


1. Komite mutumerencanakantopiksasaranmutu yangakan dilakukan benchmark
2. Direktur menetapkan topik sasaran mutu dan unit internal yang akan di benchmarking atas usulan dari
Komite Mutu
3. Syarat dilakukannyainternal benchmarkingpada unit kerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah:
11
a. Indikator sasaran mutunya sama

b. Unitnya setipe pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda

c. Jenis layanan setipe

d. Periode frekuensi pengukuran data sama

4. Sebelum melakukan benchmarkingpersahan hendaknyamenjawabbeberapa pertanyaan berikut ini yaitu:


a. Apamasalahnya
b. Dimanaposisi kitasekarang
c. .Apa yangakandibenchmark
d. Apa yangakanterjadi sebagai akibat benchmark
e. Bagaimana kitamempertahankan benchmark
5. Menentukan apa yangakan di benchmark, yaitu berkaitan dengan prosesapa
6. yangakan di banchmarkingdenganmengidentifikasikekuatandan kelemahan proses perusahaan
7. Menentukan perusahan yangakandibenchmark, yaitu perusahan yangterbaik
8. Mengumpulkaninformasi, yaitu data yangberkaitan denganapa yangakan dibenchmark
9. Tim PMKP melakukan benchmark data indikator mutunasional , SISMADAK on-line dengan SIKARS,
untuk semuaindikator (12 indikator)
10. Tim PMKP melakukan benchmark data indikator mutuprioritas, datamutu unit, data indikatormutu
PONEKdandatamutupada bab PAB, SISMADAK on-line dengan SIKARS, bila dari indikator RS ada
yangsesuai dengan 78 IAK dan 11 IAM di SISMADAK
11. TIM PPI/PMKPmelakukanbenchmarkdata hasil surveilance, SISMADAK on-line dengan SIKARS,
untukdata surveilance yangsesuai

12
BAB IV
DOKUMETASI

Penyampaian informasi PMKP kepada staf disampaikan melalui media komunikasi melalui
media elektronik, IT online, koordinasi, sosialisi secara tertulis, pamphlet/ madding/ banner, dll.

13
BAB V
PENUTUP

Buku panduan Manajemen Data ini disusun agar semua program dari PMKP dapat berjalan
secara berkesinambungan dan terus menerus, sehingga perlu adanya revisi atau perbaikan secara
bertahap paling lambat 3 tahun sekali.

Setiap program kerja yang disusun dengan sebaik munkin tidak akan berhasil tanpa
dukungan dari semua komponen yang termasuk di dalamnya. Semua yang terlibat di dalamnya
harus berkomitmen dan menaruh perhatian demi suksesnya program kerja ini demi kepentingan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda, sehingga panduan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Segala
bentuk masukan baik berupa saran dan kritik sangat kami perlukan demi meningkatkan
pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI no. 129/SK/II/2008 tentang Standart pelayanan minimal Rumah Sakit.


2. Buku Pedoman Penyusunan Standart Pelayanan Minimal di Rumah sakit,
Kemenkes RI 2012.
3. Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS), Jakarta 2012.
4. Djasri hanevi, Penyusunan Indikator Mutu, Workshop SPM, Yogjakarta 2013
5. Kuntjoro Tjahyono, Panduan monitoring dan evaluasi, Workshop SPM, Yogjakarta 2013
6. Yahya Adip, Indikator mutu untuk peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien,
Seminar PMKP, Yogyakarta 2013.

15

Anda mungkin juga menyukai