1
Rumah Sakit Ibu dan Anak “IBUNDA”
Jl. A. Syairani RT.004 RW.002 Kelurahan Sarang Halang Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
Kalimantan Selatan
Telp. 0853 4948 3703 / 0821 5359 5776 / 0813 4974 9817
web: rsia-ibunda.com│ e-mail: rsia.ibunda@outlook.com
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN AMBULANCE
2
147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah
Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Panduan Pelayanan Ambulance di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Panduan
Pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda dilaksanakan oleh semua Kepala Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di : Pelaihari
Pada Tanggal : 01 Januari 2022
Direktur RSIA IBUNDA
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT kami sampaikan, karena berkat Rahmat-
Nya, maka buku panduan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tanpa suatu
halangan apapun. Kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua unit terkait
yang juga telah ikut membantu dalam penyelesaian buku panduan Pelayanan
Ambulance ini.
Pelayanan Ambulance adalah bagian dari manajemen penatalaksanaan
penderita gawat darurat yang memerlukan keseragaman organisasi dan pedoman
yang baik, sehingga mortalitas dan morbiditas dapat ditekan serendah mungkin
Diharapkan dengan adanya buku panduan Pelayanan Ambulance dapat
meningkatkan mutu dan pelayanan pasien di lingkungan rumah sakit. Demikian
buku panduan Pelayanan Ambulance ini kami susun, saran dan kritik tentunya
sangat kami harapkan, agar dapat melengkapi kekurangan dalam susunan dalam
buku panduan ini. Demikian kami sampaikan terima kasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
4
Halaman
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ...................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................
1
1. PENGERTIAN.....................................................................................................
1
2. TUJUAN ...............................................................................................................
1
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................
2
A. SASARAN PELAYANAN AMBULANCE............................................................
2
B. TIM AMBULANCE ................................................................................................
2
C. KRITERIA MOBIL AMBULANCE RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK IBUNDA ....................................................................................................
2
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................................
3
A. TATA TERTIB AMBULANCE ............................................................................
3
B. MERUJUK PASIEN ...............................................................................................
4
BAB IV PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN TRANSPORTASI
5
AMBULANCE GAWAT DARURAT................................................................
6
A. SYARAT PENGEMUDI AMBULANCE ..............................................................
6
B. ATURAN AMBULANCE GAWAT DARURAT DI JALAN RAYA ..................
7
C. MENGGUNAKAN ALAT-ALAT PERINGATAN .............................................
8
D. KECEPATAN DAN KESELAMATAN ................................................................
10
E. MENCARI JALUR ALTERNATIF ......................................................................
10
BAB V DOKUMENTASI .....................................................................................................
11
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. PENGERTIAN
Pelayanan ambulance adalah bagian dari manajemen penatalaksanaan
penderita gawat darurat yang memerlukan keseragaman organisasi dan
pedoman yang baik, sehingga mortalitas dan morbiditas dapat ditekan
serendah mungkin.
2. TUJUAN
a. Pasien mendapatkan pelayanan transportasi ambulance sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Pasien mendapatkan pelayanan medis dengan safety dan nyaman.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
B. TIM AMBULANCE
1. Dokter Pelayanan ambulance darurat medis akan dipimpin oleh
seorang dokter yang telah memiliki sertifikat ACLS atau ATLS.
2. Perawat : Pelayanan ambulance transportasi dan darurat medis
didampingi oleh perawat bersertifikat BHD dan atau ACLS
3. Pengemudi mobil ambulance untuk pelayanan transportasi maupun
darurat medis dikemudikan oleh petugas pengemudi yang memiliki
SIM khusus (B1) dan sertifikat BHD.
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
B. MERUJUK PASIEN
CARA KERJA :
1. Dokter menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien alasan pasien di
rujuk.
2. Dokter memberitahu kepada bidan jaga bahwa pasien akan di rujuk
dan membuat surat rujukan dilengkapi dengan hasil pemeriksaan
laboratorium, rontgen dan lain-lain jika pasien dilakukan
pemeriksaan tersebut.
3. Bidan jaga menghubungi rumah sakit rujukan dan dokter
berkewajiban menerangkan kondisi serta therapi yang telah diterima
pasien kepada rumah sakit rujukan yang di tuju pada kondisi tertentu.
4. Pasien yang di rujuk dengan menggunakan ambulance harus ditemani
oleh minimal satu orang bidan/perawat dan satu orang dokter, dan
pasien dalam keadaan stabil serta transportable
5. Bidan/perawat mempersiapkan alat-alat live saving standar dalam tas
ambulance.
6. Apabila tempat pada rumah sakit rujukan telah tersedia, bidan/perawat
meminta keluarga untuk menyelesaikan administrasi selama di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
7. Bidan/perawat yang mengantar ke rumah sakit rujukan melakukan
serah terima dengan petugas rumah sakit rujukan
8. Selama diperjalanan dilakukan monitoring :
a. Mengukur tekanan darah, nadi dan pernafasan.
b. Memindahkan pasien dari brankar ke brankar ambulance.
c. Merapikan posisi pasien
d. Membawa ke ambulance.
e. Pasang O2 sesuai dengan kebutuhan.
f. Gantungkan infus bila terpasang.
g. Hitung kebutuhan infus sesuai kebutuhan.
4
h. Dokter duduk disamping kanan kepala pasien bila dalam
ambulance ada tempat duduk dibagian kepala pasien, dokter
duduk di bagian kepala pasien.
i. Perawat duduk disebelah kanan pasien.
j. Keluarga duduk didepan bersama pengemudi.
k. Observasi TD, nadi pernafasan dan kesadaran dalam perjalanan.
l. Dokumentasikan semua hal, observasi dan tindakan dalam
perjalanan.
m. Sesampainya kembali ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda,
bidan/perawat yang mengantar wajib melaporkan kondisi pada
saat merujuk dan melakukan pencatatan di buku laporan
5
BAB IV
PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN TRANSPORTASI
AMBULANCE GAWAT DARURAT
6
B. ATURAN AMBULANCE GAWAT DARURAT DI JALAN RAYA
7
dahulu saat lampu merah, lalu melintas dengan hati-hati. Negara
lain hanya menginstruksikan pengemudi untuk memperlambat
laju kendaraan dan melintas dengan hati-hati.
c. Melewati batas kecepatan maksimum yang diperbolehkkan
selama tidak membahayakan nyawa dan hak milik orang lain.
d. Mendahului kendaraan lain di daerah larangan mendahului
setelah memberi sinyal yang tepat, memastikan jalurnya aman,
dan menghindari hal-hal yang membahayakan nyawa dan harta
benda.
e. Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur dan aturan
berbelok ke arah tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan
yang tepat. Apabila terjadi kecelakaan/tabrakan ambulance,
sebagian besar peraturan perundangan-undangan yang
menyidangkan pengemudi di pengadilan akan mengemukakan
dua hal penting. Apakah pengemudi telah memperdulikan
keselamatan orang lain selama mengemudi? Dan apakah saat itu
panggilan benar-benar dalam keadaan darurat ?
8
gawat darurat, yaitu :
1. Gunakan sirine secara bijak, dan gunakan hanya ketika perlu. Sirine
hanya digunakan jika pengemudi dalam respon emergency, Suara
sirine yang dinyalakan terus menerus dapat menambah rasa takut dan
cemas pasien, dan kondisi pasien dapat memburuk jika mulai timbul
stress.
2. Pengemudi kendaraan bermotor cenderung untuk tidak memberikan
jalan pada ambulance jika sirine terlalu sering dinyalakan. Beberapa
pengemudi menganggap bahwa ambulance seringkali
menyalahgunakan sirine dalam keadaan non-emergensi.
3. Selalu waspada meski sudah membunyikan sirine. Jangan pernah
beranggapan bahwa semua pengendara kendaraan bermotor akan
mendengar sinyal anda. Adanya bangunan, pepohonan, dan semak
belukar, radiotape dalam mobil dapat menghalangi suara sirine.
4. Bersiaplah terhadap manuver aneh pengemudi lain, karena beberapa
pengemudi menjadi panik jika mendengar bunyi sirine.
5. Jangan berada di dekat kendaraan lain lalu membunyikan sirine tiba-
tiba. Hal ini dapat menyebabkan pengemudi lain menginjak rem
mendadak dan anda tidak bisa berhenti tepat pada waktunya. Gunakan
klakson ketika anda berada dekat dengan kendaraan di depan anda.
6. Jangan menggunakan sirine sembarangan, dan jangan digunakan
untuk menakuti orang lain.
Klakson adalah perlengkapan standar pada setiap ambulance.
Pengemudi yang berpengalaman menyadari bahwa penggunaan
klakson dengan bijak dapat membuka jalur lalu lintas secepat sirine.
Petunjuk penggunaan sirine diaplikasikan juga untuk penggunaan
klakson.
Peralatan Peringatan Visual. Dimanapun ambulance berada di
jalan, siang ataupun malam, lampu depan harus selalu dinyalakan. Hal
ini dapat meningkatkan jarak pandang kendaraan terhadap pengemudi
lain. Ketika ambulance berada pada keadaan emergensi untuk pasien
dengan prioritas tinggi, baik dalam perjalanan menuju lokasi kejadian
9
maupun transportasi ke rumah sakit, semua lampu emergensi harus
digunakan. Kendaraan harus bisa terlihat dari setiap sudut 360 derajat.
10
BAB V
DOKUMENTASI PELAYANAN AMBULANCE
11
KRITERIA AMBULANCE RS
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
01 Januari 2022
dr. Ajeng Setiyorini
TUJUAN Sebagai acuan bagi supir ambulan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda dalam melaksanakan tugasnya.
12
- Periksa sabuk pengaman
- Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin
- Periksa jumlah bahan bakar dan kalao perlu isi
bahan bakar
2. Mesin Hidup
Nyalakan mesin dan keluarkan ambulance dari ruang
penyimpanan dan pemeriksaan sebagai berikut :
- Tes fungsi indikator di dashboard
- Periksa meteran yang terletak di dashboard
- Tes fungsi rem
- Tes fungsi rem tangan
- Tes fungsi stir
- Periksa fungsi wifer
- Tes fungsi lampu
- Periksa fungsi pendingin baik di komponen pasien
- Periksa perlengkapan komunikasi
13
2) Alat Medis
a. Airway : Lengkap / tidak
b. Breathing : Lengkap / tidak
c. Circulation : Lengkap / tidak
d. Alat proteksi diri (APD) : Lengkap / tidak
14