KOMITE KEPERAWATAN
RS. SITI MIRIAM TAHUN
2016
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
KOMITE KEPERAWATAN
ii
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di
Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan
Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005.
r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi
Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2006.
s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS,
Departemen Kesehatan 1991.
t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit
Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan
1991.
u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS,
Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada
Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C,
dan D, Departemen Kesehatan 2006.
w. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
.............................
3
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : Maret
Direktur RS. Siti Miriam Lawang
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu ................................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... v
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
BAB II. Gambaran Umum RS. Siti Miriam 2
Lawang...............................................
2.1. Deskripsi RS. Siti Miriam 2
lawang..................................................................
2.2. Sejarah Es Siti Miriam...................................................... 3
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Siti Miriam 5
Lawang...........
3.1. Visi ....................................................................................................... 5
3.2. Misi ...................................................................................................... 5
3.3. Falsafah ................................................................................................ 5
3.4. Nilai-Nilai ............................................................................................ 6
3.5. Tujuan .................................................................................................. 6
3.6. Motto .................................................................................................... 6
BAB IV. Struktur Organisasi RS. Siti Miriam 7
Lawa.........................................
4.1. Bagan Organisasi ................................................................................. 7
4.2. Keterangan / Pengertian ....................................................................... 7
BAB V. Struktur Organisasi Komite Keperawatan .................................... 11
BAB VI. Uraian Tugas Dan Kompetensi Jabatan....................................... 12
6.1. Ketua Komite Keperawatan ................................................................. 12
6.2. Sekretaris Komite Keperawatan........................................................... 13
6.3. Sub Komite mutu ................................................................................. 15
6.4. Sub Komite Kredensial ........................................................................ 15
6.5. Sub Komite Etik ................................................................................... 16
BAB VII. Tata Hubungan Kerja ................................................................. 18
BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ............................... 19
8.1. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM............................................... 19
BAB IX. Program Orientasi Komite Keperawatan..................................... 20
BAB X. Pertemuan / Rapat ......................................................................... 21
10.1. Rapat Rutin ........................................................................................ 21
5
10.2. Rapat Insidentil .................................................................................. 21
BAB XI. Perencanaan Dan Evaluasi........................................................... 23
11.1. Penyusunan Rencana Kerja................................................................ 23
11.2. Evaluasi Kerja .................................................................................... 24
BAB XII. Pelaporan Dan Visualisasi.......................................................... 25
6
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu Komite Keperawatan di RS Siti Miriam Lawang harus dapat
berfungsi dengan baik.Komite Keperawatan sebagai bentuk wadah
pengorganisasian didalam instansi rumah sakit mempunyai kewenangan dalam hal
pengembangan mutu keperawatan,sistem perekrutan perawat dan bidan dirumah
sakit dan membina etik profesi.Pengorganisasian ini dimaksud untuk
meningkatkan system keperawatan dalam hal pelayanan di rumah sakit Siti
Miriam Lawang.Komite Keperawatan mempunyai kewajiban untuk membuat
pelatihan dan standar pelayanan yang dilakukan dirumah sakit.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. SITI MIRIAM LAWANG
Rumah Sakit Umum Siti Miriam Lawang mempunyai luas tanah 2.757
m2 dengan luas bangunan 1.371 m2. Kapasitas tempat tidur 50. Secara
Geografis Kecamatan Lawang terletak pada Utara wilayah Kabupaten Malang,
dan Rumah Sakit Umum Siti Miriam Lawang berada di lokasi strategis yaitu
jalur utama akses jalan raya menuju kota Surabaya. Selain sebagai akses jalur
utama Rumah Sakit Umum Siti Miriam Lawang juga sebagai salah satu
kawasan industry diwilayah Jawa Timur.
Rumah Sakit Siti Miriam Lawang merupakan satuan unit usaha yang
bergerak dalam bidang pelayan kesehatan yang bersifat swasta dan tidak
semata-mata mencari keuntungan melainkan menitik beratkan kepada
kemanusiaan.
Selain sarana bangunan dan lingkungan Rumah Sakit yang asri dengan
adanya taman ditengah bangunan. Rumah Sakit Umum Siti Miriam Lawang
dilengkapi dengan sarana poliklinik rawat jalan yang meliputi Klinik Umum,
Klinik Spesialis Bedah, Klinik Spesialis Anak, Klinik Spesialis Kebidanan dan
kandungan, Klinik Spesialis Saraf, Klinik Spesialis Penyakit Dalam, Klinik
Spesialis THT-KL, Klinik Gigi, Klinik Pelayanan KB, dan Klinik Pelayanan
Imunisasi.
Seluruh jajaran staf Rumah Sakit Umum Siti Miriam mulai dari
resepsionis, keperawatan, keamanan sampai dengan staf administrasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana disiapkan untuk selalu memberikan
bantuan dan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Rumah Sakit Siti Miriam Lawang dalam operasionalnya, didukung oleh staf
Infection Control Management, yaitu untuk pengendalian, pengawasan dan
pencegahan terhadap infeksi atau kontaminasi kuman penyakit. Tim
Kesehatan lingkungan , untuk mengatur perawatan, perbaikan, dan
pengkalibrasian alat-alat medis yang digunakan. Unit IPRS untuk
pemeliharaan semua peralatan listrik, AC, kebersihan & perawatan sarana
bangunan lainnya. Didukung pula Security, Laundry, dan Administrasi-
Keuangan dalam operasional sehari-hari.
2
rumah bersalin itu ditinggalkan oleh para suster kecuali milik pribadi, buku –
buku serta inventaris Kapel.
Pada tanggal 3 Agustus 1967 Moeder Stanislaus beserta empat (4) orang
suster berangkat ke Lawang. Hari berikutnya, Jumat Pertama pk.08.00
diadakan Perayaan Ekaristi oleh Pater P. Ammerlaan O.Carm, yang dihadiri
oleh para Bruder dan suster dari biara Lawang. Dan pada hari itu juga
dilakukan perjamuan bersama sebagai tanda perpisahan antara para suster
Biarawati Karya Kesehatan dengan para biarawan – biarawati di Lawang, serta
ucapan selamat datang kepada Para Suster Misericordia yang akan
melanjutkan karya kesehatan itu.
Pada tahun 1970 Rumah Bersalin Siti Myriam di Lawang mendapat giliran
untuk dilakukan pembangunan. Bangunan lama yang merupakan bangunan
induk, beserta pavilyun dipugar. Dan pada tanggal 6 Februari 1973 Bupati
Kepala Daerah Kabupaten Malang memutuskan: memberikan ijin kepada
Sr.Stanislaus untuk mendirikan gedung.
Pada tanggal 20 Mei 1987 berdasarkan Surat Ijin No.
445/10441/024/1987 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur, Rumah
Bersalin/Poliklinik/BKIA “Siti Miriam” Lawang resmi berdiri. Sedangkan pada
tanggal 14 April 1994, berdasarkan Surat Keputusan Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Timur No.
69/KANWIL/SK/YKM/IV/1994,
No.71/KANWIL/SK/YKM.IV/1994, No.72/KANVIL/SK/YKM/IV/1994 Ijin
Rumah Bersalin berlanjut dengan Pemberian Izin Tetap kepada Yayasan
Kongregasi Misericordia Panti Waluya Malang untuk RB/BP/BKIA “Siti
Miriam”. Sehubungan dengan perkembangan zaman dan menanggapi
tuntutan serta permintaan serta menanggapi respon positif dari masyarakat
yang kita layani di Siti Miriam, maka kami mengajukan dan mempersiapkan
diri untuk mengajukan peningkatan pelayanan dari BKIA kami ajukan untuk
melakuklan pelayanan khusus kepada masyarakat yaitu Rumah Sakit
Bersalin. Berkat usaha dan kerjasama yang baik dari pihak – pihak yang
terkait maka pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur No.44.2/1/40/111.4/2008, tentang
Pemberian Izin Sementara kepada Yayasan Karya Misericordia untuk
menyelenggarakan Rumah Sakit Khusus dengan nama “Rumah Sakit Bersalin
Siti Miriam” Lawang. Untuk menunjang pelayanan sebagai Rumah Sakit
Bersalin Siti Miriam Lawang, maka dilakukan penambahan beberapa ruangan
antara lain: Ruang Operasi, Ruang Direktur, Ruang Administrasi, Klinik Gigi,
Instalasi Gawat Darurat/IGD.
Izin Sementara sebagai Rumah Sakit Khusus telah berakhir, maka kami
mengajukan perpanjangan izin untuk satu (1) kali lagi, untuk perpanjangan
3
izin kali ini kami dikenakan banyak syarat yang harus kami penuhi antara
lain: Pembuatan tempat Pembuangan Limbah Cair, penyimpanan barang dan
bahan berbahaya serta beberapa syarat yang lain kami harus menpunyai
tenaga Apoteker. Maka mulai bulan Juni 2011 kami mulai menyiapkan untuk
membangun IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) selain itu Rumah Sakit
Bersalin juga menambah pelayanan antara lain Perinatologi bagi bayi – bayi
yang masuk kategori resiko tinggi, poli spesialis bedah, memperluas area IGD
dan dibuat sesuai dengan standart yang berlaku, serta membuat akses pintu
keluar masuk untuk Ambulance sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah
memenuhi persyaratan yang disampaikan oleh Dinas Perijinan dan dilakukan
Survey maka pada tanggal: 11 April 1012 dengan Surat No.
180/0002/IPRB/421.302/2012, kami mendapatkan Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit Bersalin Sementara yang kedua (ke-2). Kami diberi Izin ini
dengan batas waktu tertentu yaitu satu (1) tahun selebihnya dari itu kami
harus memilih untuk menentukan status antara lain RSIA (Rumah Sakit Ibu
Anak) atau RSU (Rumah Sakit Umum). Berdasarkan hasil konsultasi dari para
pembina, pengawas dan juga dari Dinas Perijinan sendiri maka kami
disarankan untuk meningkatkan pelayanan menjadi Rumah Sakit Umum.
Maka dari itu kami mulai menyiapkan diri dan melengkapi segala persyaratan.
Adapun persyaratan yang paling pokok dan harus kita penuhi lebih dulu
adalah untuk mendapatkan izin Mendirikan Rumah Sakit Umum Siti Miriam.
Dan pada tanggal 30 April 2013 Surat Izin itu kami dapatkan dengan Nomor:
503.1/36/421.103/2013 Tentang PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN RUMAH
SAKIT UMUM SITI MIRIAM KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG. Izin
selanjutnya yang harus kita penuhi adalah berupa Izin Peruntukan
Penggunaan Tanah (IPPT) dan pada tanggal; 05 Juli 2013 Surat izin itu kami
dapatkan dengan Nomor: 180/0224/IPPT/421.303/2013 Tentang IZIN
PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH.
Setelah semua persyaratan kami penuhi dan kami ajukan serta survey dari
Dinas Perizinan Kabupaten Malang, berdasarkan hasil survey tersebut kami
mendapatkan Izin untuk setapak lebih maju dalam meningkatkan pelayanan
yaitu menjadi Rumah Sakit Umum Siti Miriam pada tanggal : 20 Februari
2014, dengan Surat Nomor: 180/0002/IORS/421.302/2014.
Demikian sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Siti Miriam Lawang,
semoga akan menjadi spirit bagi kita semua untuk melangkah lebih lanjut ke
jenjang yang berikutnya.
4
BAB III
VISI, MISI, DAN MOTO RS. SITI MIRIAM LAWANG
3.1. VISI.
Rumah Sakit Siti Miriam Lawang memiliki visi :
“Menjadi tanda pelayanan kesehatan yang berbelas kasih dan professional
agar tercipta martabat manusia yang seutuhnya.”
3.2. MISI.
Rumah Sakit Siti Miriam memiliki misi :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berbelas kasih
sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan Rumah Sakit yang menghormati dan menjunjung tinggi
hak hidup manusia.
3. Memberikan pelayanan kesehatan kepada yang lemah dan menderita,
menghormati martabat pribadi manusia, tanpa membedakan suku, agama,
ras, golongan ataupun kedudukan social.
4. Memberikan pendampingan kasih terhadap pasien.
3.3. MOTTO.
Rumah Sakit Siti Miriam memiliki Motto :
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU
YAYASAN KARYA MISERICORDIA
4.1.BAGAN ORGANISASI.
KOMITE KOMITE MEDIK KSM - KSM TIM TIM TIM TIM TIM TIM TIM TIM
KEPERATAWAN PPIRS KKPR PKMRS PASTORAL FARMASI MDGs REKAM K3RS
S MEDIS
INS. GAWAT DARURAT PENUNJANG MEDIS PENUNJANG NON MEDIS INS. RAWAT JALAN INS. RAWAT INAP ADMINISTRASI NON ADMINISTRASI
CUSTOMER SERVICE
LOKET
PENDAFTARAN
EDP
6
4.2 KETERANGAN/PENGERTIAN.
A. Unit Struktural:
1. Yayasan Karya Misercordia
Adalah pemilik usaha dibidang kesehatan RS Siti Miriam Lawang
2. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Siti Miriam
3. Kepala di setiap Bidang
Adalah Wakil Direktur yang membantu dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing –
masing yaitu:
a. Kabid Pelayanan Medis
b. Kabid Penunjang medis dan non medis
c. Kabid Keperawatan
d. Kabid Umum
4. Koordinator Unit kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional
rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan
anggotanya.
7
w. Bag. Logistik
8
B. Unit Non Struktural
1. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada
Direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit.
3. Tim
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit
a. Tim PPIRS
b. Tim KKPRS
c. Tim PKMRS
d. Tim Pastoral care
e. Tim Farmasi
f. Tim MDGs
g. Tim Rekam Medis
h. Tim K3RS
9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN
Direktur
Ketua Komite
Keperawatan
Sekretaris
10
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN
11
Nama Jabatan Bawahan Langsung :
1. Sekretaris Komite Keperawatan
2. Sub Komite Mutu
3. Sub Komite Kredensial
4. Sub Komite Etik
Korelasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur
RS. Siti Miriam − Pengkoordinasian dan
Lawang
pengawasan kegiatan
− Penyusunan rencana kerja
tahunan
− Pengarahan dan pengaturan
tugas
− Memimpin rapat
Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
12
Fungsi & Tanggung Jawab :
1.Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan dan target
pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit
2.Menetapkan pembagian pekerjaan,batasan tugas,tanggungjawab serta
wewenang dan hubungan kerja yang jelas
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Pagi : jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
1.Mencatat, menyimpan & melaporkan setiap kegiatan komite keperawatan
2.Mengelola hal- hal yang berhubungan dengan komite keperawatan
Korelasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur
RS. Siti Miriam − Pelaporan
lawang
− Pengarahan
2 Ketua Komite RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
Keperawatan − Pengarahan
Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Sekretaris Komite DIII Kep
5 Tahun
Keperawatan
13
6.3.SUB KOMITE MUTU.
INSTALASI TERKAIT : IGD,IRNA,IRJA,OK
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Pagi : jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
1. Subkomite mutu profesi
a. Membantu ketua komite dalam mengendalikan mutu asuhan
keperawatan
b. Mengevaluasi metode asuhan keperawatan dan kepatuhan
pelaksanaanSPO keperawatan yang berlaku dilingkungan rumah
sakit.
c. Memantau dan menilai pelaksanaan standar asuhan keperawatan
serta bekerja sama dengan sub komite kredensial dalam
mengembangkan ke bentuk yang lebih komprehensif
d. Menyusun, mengesahkan, memantau dan merevisi rencana
peningkatan mutu keperawatan
e. Mengintegrasikan peningkatan mutu keperawatan dengan
rencana RS
f. Mengusulkan kepada manajemen dalam pemberian penghargaan
khusus bagi perawat atau bidan yang berprestasi dan pemberian
sanksi bagi perawat atau bidan yang melanggar peraturan RS.
Korelasi Jabatan
14
INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
− Pengarahan
2 Ketua Komite RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
Keperawatan − Pengarahan
Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
DIII Kep 5 Tahun
Sub Komite Mutu
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Pagi : jam 07.00 – 14.00 Wib
15
Uraian Tugas :
a. Menyusun konsep dasar dan mekanisme kredensial bagi tenaga
keperawatan (perawat dan bidan).
b. Menyusun, menyetujui, dan memperbaiki standar asuhan
keperawatan dan kebidanan yang sesuai dengan standar asuhan
keperawatan dan kebidanan.
c. Berpartisipasi dalam program rekruitmen dan orientasi tenaga
keperawatan dan kebidanan melalui kolaborasi dengan
manajemen RS.
d. Berpartisipasi dalam pelaksanaan program penelitian (riset)
sesuai dengan bidang yang ditekuni
e. Berpartisipasi dalam manajemen pengembangan RS khususnya
di bidang keperawatan dan kebidanan.
f. Menyusun, menetapkan dan memperbaiki uraian tugas, peran,
tanggung jawab dan kompetensi dari staf keperawatan dan
kebidanan RS.
Korelasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur
RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
− Pengarahan
2 Ketua Komite RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
Keperawatan − Pengarahan
Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Sub Komite DIII
5 Tahun
Kredensial Keperawatan
16
6.5. SUB KOMITE PENGEMBANGAN PROFESI.
INSTALASI TERKAIT : IGD,IRJA,IRNA,OK
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Pagi : jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
Korelasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur
RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
− Pengarahan
2 Ketua Komite RS. Siti Miriam − Pelaporan
Lawang
Keperawatan − Pengarahan
Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
DIII
Sub Komite Etik 5 Tahun
Keperawatan
17
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
18
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
TABEL 8.1
Pola Ketenagaan Bagian komite keperawatan RS. Baptis Batu
19
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI KOMITE KEPERAWATAN
Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru di Rumah
Sakit baptis Batu adalah sebagai berikut :
TABEL 9.1.
Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan
HARI PENANGGUNG
KE MATE R I WAKTU METODA JAWAB
1 Pengenalan ruang Jam 7- 14 Observasi KaInstal
dan fasilitas yang dan
ada demontrasi
2 Pengenalan tehnik Jam 7- 14 Observasi
anamneses dan dan
asuhan demontrasi
keperawatan
3 Pengenalan status Jam 7-14 Observasi
dan administrasi dan
pasien demontrasi
4 Pengetahuan Jam 7-14 Observasi
tentang dan
pemeriksaan tanda demontrasi
tanda vital dan
tehnik pemberian
obat(iv,im,sc,ic,po)
5,6,7 Pengetahuan Jam 7-14 Observasi
tentang tehnik dan
tindakan demontrasi
keperawatan
8,9,10, Penerapan Jam 7-14 Bedsite
pendokumentasian teaching
Asuhan
Keperawatan
11 Mendampingi Jam 7-14 Bedsite
dokter saat teaching
pemeriksaan
pasien
20
BAB X PERTEMUAN /
RAPAT
21
Peserta : Ketua komite keperawatan,Sekretaris,Sub komite Mutu,Sub
komite Kredensial,Sub komite Etik
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
22
BAB XI
PERENCANAAN DAN EVALUASI
23
3. Anggaran Program Lain - lain
24
BAB XII
PELAPORAN & VISUALISASI
2. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai Keperawatan pada khususnya dan RS Siti Miriam
secara umum yang harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja
rumah sakit.
3. Penyajian Data
Adalah data – data yang dilaporkan dalam bentuk chart atau bar (grafik).
25