Disusun oleh :
Tim K3RS
PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Prof. Dr. W.Z. Yohanes, Telp (0381 ) 21031-2627100
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN PANDUAN PENGAMANAN KEBAKARAN
Kedua : Surat Keputusan ini agar disosialisasikan kepada pelaksana
untuk diketahui dan dilaksanakan.
Ketiga : Panduan akan dilakukan review setiap dua tahun atau waktu
tertentu apabila diperlukan.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan dilakukan perbaikan kembali apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Ende
Ende : 2 Juni 2016
Direktur
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas perkenaanNya Panduan Pengamamnan Kebakaran di RSUD Ende dapat
dibuat. Panduan ini akan dijadikan pedoman dalam segenap Struktural maupun
pegawai RSUD Ende dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu
pada pasien.
Pada Kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan Panduan Pengamanan Kebakaran di RSUD
Ende, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan sesuai standar.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover
Surat Keputusan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 3
BAB III TATA LAKSANA 3
BAB IV DOKUMENTASI 8
iv
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
5. Teori terjadinya api : api merupakan suatu reaksi kimia (reaksi oksidasi)
yang bersifat oksotermis dan diikuti pengeluaran cahaya dan panas
serta dapat menghasilkan nyala, asap dan bara. Terjadinya api
disebabkan oleh bersatunya tiga unsur yaitu bahan bakar yang mudah
terbakar, udara dan panas (disebut SEGITA API). Api dapat
dipadamkan dengan cara menghilangkan salah satu unsur tsb.
B. Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar contoh:
bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
1
7. Menurut SAA (Standard Australian Association) api di bagi menurut
kelasnya menjadi :
2
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
a. Instalasi Gizi
b. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
c. Instalasi Oksigen
d. Ruang Genzet
f. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Laboratorium
h. Instalasi Bedah Sentral
j. Instalasi Radiologi p
Instalasi Rawat Ina
3
Simpan cairan yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari
nyala api atau aktivitas manusia yang padat, gudang penyimpanan
logistik, dll.
Jauhkan tabung LPG / O²/ gas yang mudah meledak dari nyala api /
listrik, sebaiknya ditempatkan di ruangan terbuka / memiliki ventilasi
lebar & banyak
Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan
cair mudah terbakar
Jangan menempatkan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang
telah terpakai/kosong pada tempat semula. Segera laporkan tabung
APAR yang telah terpakai kepada petugas terkait untuk dilakukan
pengisian
Untuk mengatasi kebakaran, pasanglah APAR cukup sesuai peraturan
yang telah ada
Rawat dan periksa APAR secara berkala
Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan
pastikan tidak ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar
Jangan panik Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan
ruang gerak
Sesuai dengan MKKG (Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung)
maka dalam setiap shift / dinas jaga, setiap kepala unit kerja /
koordinator shift wajib untuk membagi/ membuat daftar jaga petugas
KKG (Keselamatan Kebakaran Gedung) di tempat kerjanya masing –
masing. Di setiap shift/dinas jaga harus ada regu pemadam, regu P3K
dan regu evakuasi (regu evakuasi dibagi menjadi rescue & salvage).
Semua petugas yang dinas wajib untuk mendapat salah satu peran
tersebut. Jika karena keterbatasan tenaga maka satu orang bisa
merangkap beberapa peran sekaligus. Untuk lingkup seluruh rumah
sakit juga dibutuhkan peran sebagai Kepala Keselamatan Kebakaran
Gedung (oleh Kepala Instalasi Rawat Inap / Supervisor jaga), satpam
area (oleh satpam), PMK setempat (oleh satgas kebakaran P2K3/
petugas BPS yang jaga dan satpam) serta P3K (oleh petugas IRJ atau
IGD yang jaga). Ini adalah standard minimal dari struktur organisasi
Keselamatan Kebakaran Gedung (KKG) , gunanya adalah agar saat
terjadi bencana kebakaran, setiap petugas diunit masing – masing telah
mengetahui peran mereka sebagai apa.
Adapun rincian tugas dari masing – masing peran adalah sbb:
4
Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama
telah dilaksanakan.
Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan
tugasnya.
Tetap siaga untuk menerima status laporan dan
memperkirakan harus evakuasi bertahap atau evakuasi total.
5
V. Tugas regu Pemadam kebakaran lantai/ruangan/instalasi
7
BAB IV
DOKUMENTASI