Anda di halaman 1dari 18

DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT

RUMKITAL Dr. RAMELAN

SURAT PERINTAH
Nomor : Sprin/ /XI/2008

Pertimbangan : Bahwa dalam rangka penaggulangan kebakaran di


Rumkital Dr. Ramelan, perlu dikeluarkan surat perintah.

Dasar : Kep Kasal Nomor Kep/01/II/1995 tanggal 17 Februari 1995


tentang organisasi dan Prosedur Direktorat TNI AL.

DIPERINTAHKAN

Kepada : 1. Wakamed / Wakabin Rumkital Dr. Ramelan


2. Para Kadep / Kasubdep / Kabag Rumkital Dr. Ramelan
3. Para Petugas dan Paramedis Rumkital Dr. Ramelan

Untuk : 1. Seterimanya surat perintah ini dalam melaksanakan tugas


pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan penanggulangan
kebakaran di Rumkital Dr. Ramelan agar berpedoman pada
Juknik tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran di Rumkital Dr. Ramelan sebagai mana telah diatur
dalam juknik ini.

2. Wakabin dan Dansatma Rumkital Dr. Ramelan bertanggung


jawab mengkoordinasikan pelaksanaan Juknik ini di Rumkital Dr.
Ramelan.

3. Melaksanakan perintah ini dengan penuh rasa tanggung


jawab.
Selesai.
Dikeluarkan di Surabaya
Pada tanggal Nopember 2008

Kepala Rumkital Dr. Ramelan

Tembusan:
Dr. dr. Chairuddin Yunus, M.Kes
Kadiskesal Kolonel Laut (K) Nrp.8642/P

1
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN

PETUNJUK - TEKNIK
Nomor : Juknik/ /X/2008

Tentang

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


BAHAYA KEBAKARAN
DI RUMKITAL Dr. RAMELAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. Bahaya kebakaran merupakan suatu bahaya yang dapat
mengakibatkan kerugian berupa musnahnya tempat tinggal, instalasi
perkantoran, dokumen – dokumen penting, bahkan jiwa manusia.

b. Secara umum bahaya kebakaran ditimbulkan oleh :


1) Sabotase
2) Kelalaian
3) Karena alam
4) Kecelakaan
5) Dan lain - lain

c. Pada prinsipnya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran


di lingkungan Rumkital Dr. Ramelan adalah merupakan kewajiban seluruh
warga Rumkital Dr. Ramelan yang berada di dalamnya.

2
d. Rumkital Dr. Ramelan merupakan tempat berkantornya Ka Rumkital
serta pejabat teras Rumkital, ruangan perawatan rawat inap / jalan
penderita dan tempat penyimpanan dokumentasi dari bermacam – macam
klasifikasi memerlukan suatu Petunjuk Teknik tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagi Rumkital Dr. Ramelan.

2. Maksud dan Tujuan


Petunjuk Teknik ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran di Rumkital Dr. Ramelan dengan tujuan agar
setiap saat seluruh anggota Rumkital Dr. Ramelan mendapat tingkat kesiapan
yang optimal dalam menanggulangi bahaya kebakaran.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknik ini meliputi cara pengerahan dan
penugasan anggota dalam menanggulangi bahaya kebakaran di Rumkital Dr.
Ramelan dan sekitarnya baik selama jam kerja maupun diluar jam kerja.

4. Dasar Kebijaksanaan
a. Surat Keputusan Menhankam / Pangab Nomor Skep/1351/XI/1976
tanggal 16 Nopember 1976 tentang pengesahan Peraturan Urusan Dinas
Dalam ABRI.

b. Instruksi Kasal Nomor Ins/3/VI/1976 tanggal 01 Juni 1978 tentang


Tindakan Preventif terhadap bahaya kebakaran.

5. Sistematika
a. BAB I : PENDAHULUAN
b. BAB II : PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
c. BAB III : PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
d. BAB IN : KETENTUAN – KETENTUAN KHUSUS
e. BAB V : PENUTUP

3
BAB II
PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

6. Penyabab kebakaran dan hal – hal yang mudah menimbulkan kebakaran.


a. Penyebab timbulnya dan benda / material yang mudah menimbulkan
kebakaran antara lain :
1) Korsluiting aliran listrik
2) Lampu sumbu
3) Lampu minyak
4) Puntung rokok
5) Bahan peledak
6) Tempat sampah

b. Instalasi – instalasi yang mudah terbakar, misalnya :


1) Penimbunan BBM
2) Gudang amunisi
3) Dapur
4) Ruangan tidur
5) Ruangan kantor
6) Ruang perawatan
7) Ruang Unit rawat jalan
8) Ruang unit gawat darurat
9) Bengkel angkutan
10) Bengkel listrik, AC
11) Bengkel besi (las)

7. Cara Pencegahan terhadap bahaya kebakaran


Pada dasarnya mencegah mencegah bahaya kebakaran adalah suatu
usaha, tindakan dan kegiatan untuk mengawasi dan mengamankan serta
menghindarkan timbulnya bahaya kebakaran yang secara umu dapat
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pencegahan kebakaran dari Korsluiting aliran listrik :
1) Selalu memeriksa kabel – kabel / saluran listrik secara teliti, bila
ada kebel yang terluka / terlepas / rusak segera diperbaiki kalau perlu
diganti.
2) Periksa kabel – kabel listrik yang dipakai untuk setrika, kompor
listrik, televisi, radio, komputer, AC lemari es dan semua Alkes yang
beraliran listrik apabila telah selesai jangan lupa dimatikan.
3) Periksa selalu sambungan kabel agar yakin telah dibungkus
dengan isolasi.

4
4) Agar selalu diperhatikan penggunaan setrika / pengaman, tidak
dibenarkan dengan sambungan langsung (tanpa sekering).

b. Pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh terbakarnya kompor


sumbu ( dengan bahan bakar minyak tanah ) :
1) Tempatkan kompor cukup jauh dari minyak tanah / bensin / bahan
- bahan lain yang mudah terbakar.
2) Kompor jangan sampai kehabisan minyak sewaktu sedang
menyala, hal ini dapat menyebabkan kompor meledak dan
menimbulkan kebakaran.
3) Waktu kompor menyala jangan sekali – kali tanpa pengawasan
atau ditinggal pergi, apabila akan ditinggalkan kompor harus dimatikan.

c. Pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh lampu minyak / lampu


lilin :
1) Tempatkan lampu minyak atau lilin pada suatu tempat yang tidak
mudah terjatuh / terguling.
2) Tempatkan lampu minyak atau lilin jauh dari dinding dan tempat
penyimpanan – penyimpanan minyak tanah / bensin dan bahan –
bahan lain yang mudah terbakar.

d. Pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh puntung rokok :


1) Sebelum dibuang puntung rokok harus dimatikan terlebih dahulu.
2) Buang puntung rokok di tempat – tempat yang telah disediakan.

e. Pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh bahan peledak :


1) Tempat penyimpanan bahan peledak harus memenuhi
persyaratan :
a) Ruangan harus mempunyai tekanan dan temperatur rendah.
b) Ada lubang hawa ( ventilasi ) yang cukup.
c) Jauh dari bangunan lain ( terpisah ).
2) Pada waktu mengangkut atau menyimpan, bahan peledak yang
satu tidak boleh sampai bergesekan atau berbenturan dengan yang
lain.
3) Dilarang keras merokok / menyalakan api di sekitar gudang bahan
peledak.

f. Pencegahan bahaya kebakaran yang diakibatkan oleh sampah :


1) Sampah harus dibuang / dikumpulkan disuatu tempat khusus
yang telah disediakan.

5
2) Secara berkala sampah dibuang di tempat pembuangan sampah
yaitu Kontainer KMS / Incenerator.
3) Apabila karena alas an yang kuat perlu membakar kertas /
dokumen – dokumen yang harus dimusnahkan :
a) Dilaksanakan di tempat pembakaran sampah medis
( Incenerator ).
b) Apabila jumlahnya hanya sedikit dapat dibakar di bak sampah
( sebelah masjid ), dengan ketentuan :
(1) Diawasi oleh petugas yang khusus ditugaskan untuk itu.
(2) Dimatikan dengan sempurna sebelum bekas
pembakaran ditinggalkan.

g. Pencegahan bahaya kebakaran di tempat penimbunan ( gudang )


bahan bakar / pelumas :
1) Tempat penimbunan ( gudang ) harus jauh dari bangunan lain.
2) Harus tersedia alat PMK di tempat tersebut.
3) Dilarang merokok atau menyalakan api disekitar tempat
penimbunan ( gudang ) bahan bakar / bahan pelumas.

h. Pencegahan bahaya kebakaran di gudang amunisi :


1) Gudang harus jauh dari bangunan lain.
2) Tekanan udara dalam gudang harus rendah.
3) Ada lubang – lubang hawa ( ventilasi ) yang cukup.
4) Dilarang merokok atau menyalakan api disekitar gudang tersebut.

i. Pencegahan bahaya kebakaran di dapur / cafeteria :


1) Dapur yang menggunakan listrik :
a) Periksa selalu saklar sambungan – sambungan kabel, kabel –
kabel yang terputus bila perlu diadakan penggantian.
b) Matikan aliran listrik bila tidak digunakan.

2) Dapur yang menggunakan minyak :


a) Periksa saluran – saluran pipa minyak jangan sampai ada yang
bocor.
b) Bila tidak digunakan api harus dimatikan.

j. Pencegahan bahaya kebakaran di ruang tidur ( mess,asrama,dsb) :


1) Padamkan lampu – lampu penerangan yang tidak diperlukan.
2) Selalu waspada dalam menggunakan setrika dan kompor listrik.
3) Membuang sampah di tempat yang telah disediakan.
4) Dilarang merokok di tempat tidur (sambil tidur).

6
k. Pencegahan bahaya kebakaran di ruang kantor :
1) Periksa saluran listrik decara teratur dan teliti.
2) Dilarang menggunakan kompor listrik / minyak di ruangan kentor.
3) Waktu meninggalkan kantor sehabis jam kerja AC dan lampu -
lampu yang tidak diperlukan harus dimatikan.

l. Pencegahan bahaya kebakaran yang dilakukan oleh sabotase :


1) Ruangan – ruangan kantor (kerja) rempat penyimpanan dokumen
gudang senjata,tempat penyimpanan BBM,gudang BBM,gudang
pakaian dsb harus dikunci pada saat tidak digunakan (habis kerja).
2) Mewaspadai keluar masuknya orang – orang ke Rumkital
Dr.Ramelan bagi yang tidak berkepentingan.
3) Setiap warga Rumkital Dr. Ramelan harus peka terhadap
kemungkinan timbulnya tindakan sabotase,untuk itu setiap warga
Rumkital Dr.Ramelan wajib segera melaporkan hal – hal yang
mencurigakan kepada Komandan satuan Markas / kabag Urdal atau
bintara security Rumkital Dr.Ramelan.

m. Pencegahan bahaya kebakaran di ruang perawatan :


1) Periksa saluran listrik, AC secara teliti dan teratur.
2) Dilarang merokok sambil tiduran.
3) Dilarang membakar obat anti nyamuk bakar dalam ruang
perawatan.
4) Buanglah sampah pada tempatnya.

n. Pencegahan bahaya kebakaran di ruang Unit Rawat Jalan ( URJ ) :


1) Periksa saluran listrik secara teratur dan teliti.
2) Dilarang menggunakan kompor listrik / minyak di ruangan URJ.
3) Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan.
4) Dilarang merokok dalam ruangan URJ.
5) Sehabis jam kerja lampu – lampu, AC, Alkes yang beraliran listrik
segera dimatikan bila tidak diperlukan.

o. Pencegahan bahaya kebakarandi Unit Gawat Darurat (UGD) :


1) Periksa saluran listrik, saluran gas secara teratur dan teliti.
2) Dilarang menggunakan kompor minyak di UGD.
3) Dilarang merokok dalam ruang UGD.
4) Selalu melepas semua alat – alat yang menggunakan aliran listrik
bila tidak diperlukan.

7
p. Pencegahan bahaya kebakaran di Bengkel Angkutan :
1) Harus tersedia alat pemadam.
2) Dilarang menyimpan BBM (premium) di dalam bengkel.
3) Dilarang merokok di dalam bengkel.

q. Pencegahan bahaya kebakaran di Bengkel Listrik dan AC :


1) Harus tersedia alat pemadam.
2) Selalu melepas alat yang menggunakan aliran listrik bila tidak
dipakai lagi.

r. Pencegahan bahaya kebakaran di Bengkel Besi / Las :


1) Harus tersedia alat pemadam.
2) Buanglah sampah pada tempatnya.
3) Selalu mematikam api bila habis dipakai.

8. Alat – alat pemadam kebakaran :


a. Air
b. Ember
c. Pasir
d. Sekop
e. Galah berkait
f. Tangga
g. Alat penyembur air ( Hydrant )
h. Tabung pemadam kebakaran
i. Karung – karung goni yang dibasahi

8
BAB III
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

9. Pembagian Sektor dan Denah Kabakaran :


a. Sektor Kebakaran
1. Sektor I : Gedung staf, Akper HT.
2. Laborat, Urikkes, Dep.Kitlam, Dep.Farmasi, Penjagaan dan Urdal.
3. Sektor II : Pav I, Pav II, Fisioterapi, Pav III A, Pav III B, Lakesal
dan LKB ABRI Jatim.
4. Sektor III : Ruang A I, A II, B I, B II, C I, C II, D I, D II, D III, Dep.
KIA, Dep. Bedah, Anestesi, ICU, ECU, Haemodialisa, Jalasenastri,
Ruang Klinik FK UHT.
5. Sektor IV : Radiologi, Gilut, Ruang E I, E II, F I, F II, G I, G II, H I,
H II, I-I, Pav VIII dan Kantin.
6. Sektor V : UGD, Toserba, Apotek, Penjagaan UGD, Provost, URJ,
Komplek Barat.
7. Sektor VI : Pav IV, V, VI, VII, GSG, Kantin, Harmat, Bengkel, (AC,
Listrik), Mess BA, Gudang ( kemas, beras ), Masjid.
8. Sektor VII : Gizi, Perbekalan, Pencucian, Angkutan, Kamar
Mayat, Aspi, Kompek Timur, Bengkel Angkutan, Penyimpanan HSD,
IPAL, Pompa Bensin.

10. Pejabat – pejabat dan satuan – satuan dalam penanggulangan Bahaya


kebakaran :
a. Pada waktu jam kerja
1) Pimpinan Umum : Komandan Satuan Markas Rumkital
Dr. Ramelan
2) Wakil Pimpinan Umum : Kabag Urdal Rumkital
3) Pimpinan Pelaksana : Kasubbag Urdal Rumkital
4) Wakil Pimpinan Pelaksana : Pagatap Rumkital Dr. Ramelan
5) Satuan – satuan Pelaksana Penanggulangan Bahaya Kebakaran :
a) Seluruh anggota Militer dan PNS Rumkital Dr. Ramelan
b) Bag Minpers Satma
c) Bag Urdal Satma
d) Bag Bek Satma
e) Bag Harmat Satma
f) Bag Angkutan Satma
6) Koordinasi antar Pos Komando dan Pos Tempur

9
b. Diluar jam kerja
1) Pimpinan : Paga Divisi Rumkital Dr. Ramelan
2) Pimpinan Pelaksana : Kadis Jaga Divisi
3) Satuan – satuan Pelaksana Penanggulangan Bahaya Kebakaran :
a) Anggota Divisi Jaga
b) Anggota Rawat Jaga
c) Anggota Provost Jaga
d) Anggota Angkutan Jaga
e) Anggota Tidur Dalam ( Aspa, Aspi )
f) Warga Rumkital yang tidur di Komplek Barat dan Timur

c. Bagan Organisasi Lampiran I.

11. Tugas dan Tanggung Jawab Para Pejabat dan Satuan – satuan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
a. Pada waktu jam kerja
1) Pimpinan Umum : Dansatma memimpin seluruh kegiatan dalam
rangka penanggulangan bahaya kebakaran di Rumkital Dr. Ramelan.
2) Wakil Pimpinan Umum : Kabag Urdal
a) Membantu pimpinan umum.
b) Mewakili pimpinan umum bila pimpinan umum berhalangan.
3) Pimpinan Pelaksana : Kasubbag Urdal
a) Mengkoordinir satuan – satuan pelaksana penanggulangan
bahaya kebakaran atas instruksi / pengarahan pimpinan umum.
b) Meminta bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran KMS
untuk kebakaran yang diperkirakan tidak bisa diatasi sendiri.
4) Wakil Pimpinan Pelaksana Paga Tetap
a) Membantu pimpinan pelaksana.
b) Mewakili pimpinan pelaksana bila pimpinan pelaksana
berhalangan.
5) Team Khusus PMK
a) Merawat dan menyiapkan semua alat PMK yang ada
sehingga siap dipergunakan sewaktu – waktu.
b) Menanggulangi dengan segera untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi di seluruh sektor.
c) Pembagian tugas tiap – tiap Team Khusus PMK ini secara
terperinci akan diatur kemudian oleh Ketua Tim Khusus PMK
( Kabag Bek / Kabag Harmat ).
d) Team Khusus PMK terdiri dari anggota Urdal, Minpers, Set /
Pekas, Bek, Harmat dan Angkutan.

10
6) Anggota Militer dan PNS Rumkital Dr. Ramelan
a) Melaksanakan pemadaman kebakaran semaksimal mungkin
dengan sarana / alat pemadam kebakaran.
b) Segera melaporkan adanya kebakaran kepada Perwira Jaga.
7) Pam Satma
a) Melaksanakan pengamanan (tertutup) di daerah kebakaran
bersama – sama dengan kelompok / anggota keamanan yang
ditunjuk dari Pos Komando / Pos Tempur.
b) Melaksanakan pengamanan / penyelidikan terhadap asal
mula terjadi kebakaran bersama anggota lain yang secara
fungsional bertugas di bidang tersebut.
8) Provost Satma
a) Melaksanakan pengamanan secara fisik / terbuka di daerah
tempat terjadinya kebakaran.
b) Mengatur lalin di sekitar tempat kebakaran sehingga
pelaksanaan penaggulangan bahaya kebakaran dan
penyelamatan material dapat terlaksana dengan baik.
9) Bagian Angkutan Satma
a) Siap sedia menyelamatkan kendaraan – kendaraan yang ada
di pool kendaraan pada saat terjadi kebakaran.
b) Siap sedia membantu menyiapkan kendaraan untuk
mengangkut personel yang terluka.
c) Mengangkut dokumen – dokumen keluar dari lokasi
kebakaran ( ditempat yang aman dan dijaga ).
10) UGD Rumkital Dr. Ramelan
a) Menyediakan Tas P3K Kebakaran.
b) Merawat dan mengobati korban – korban akibat kebakaran.
11) Bagian Harmat segera memutuskan hubungan aliran listrik
diseluruh komplek / gedung pada saat mengetahui ( dilapori )
adanya kebakaran.
12) Koordinator Pos Komando
a) Membantu pimpinan pelaksanaan penanggulangan bahaya
kebakaran dalam mengkoordinir anggota sektornya dan dalam
upaya pemadaman yang efektif dan efisien.
b) Menjamin bahwa tiap – tiap anggota Pos Tempur
melaksanakan tugas sesuai peran kebakaran atau pembagian
tugas yang telah ditentukan.

11
b. Di luar Jam Kerja
1) Pimpinan : Paga Divisi Rumkital Dr. Ramelan koordinasi dan
pengawasan seluruh kegiatan dalam rangka penanggulangan bahaya
kebakaran di Rumkital Dr. Ramelan.
2) Pimpinan Pelaksana : Paga Divisi Rumkital Dr. Ramelan
a) Mengkoordinir satuan – satuan penanggulangan bahaya
kebakaran.
b) Meminta bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran KMS
Lanudal Juanda, Lantamal untuk kebakaran yang diperkirakan
tidak bisa dikuasai oleh satuan sendiri.
3) Wakil Pimpinan : Kadis
a) Membantu pimpinan pelaksana.
b) Mewakili pimpinan pelaksanaan penanggulangan bahaya
kebakaran dan membagi peran anggota divisi jaga bila Pimpinan
Pelaksana berhalangan.
4) Team Khusus PMK : Baga
a) Menyiapkan semua alat – alat PMK yang digunakan sewaktu
– waktu.
b) Memadamkan kebakaran di tempat kejadian atas instruksi /
pengarahan pimpinan pelaksana penanggulangan bahaya
kebakaran.
c) Anggota Team Khusus PMK adalah sebagian anggota TD.
5) Anggota Divisi Jaga ( yang tidak aktif jaga ) : Melaksanakan
pemadam kebakaran sesuai intruksi / pengarahan pimpinan
penanggulangan bahaya kebakaran.
6) Anggota tidur dalam ( yang tidak dinas jaga ) membantu
melaksanakan pemadam kebakaran sesuai instruksi / pengarahan
pimpinan penanggulangan bahaya kebakaran.
7) Anggota Pam Jaga
a) Melaksanakan Pam ( tertutup ) di daerah kebakaran.
b) Melaksanakan pengamatan / penyelidikan terhadap asal
mula terjadinya kebakaran.
8) Anggota Provost Jaga
a) Melaksanakan pengamanan secara fisik / terbuka di daerah
tempat terjadinya kebakaran.
b) Mengatur lalin di sekitar tempat kebakaran sehingga
pelaksanaan penaggulangan bahaya kebakaran dan
penyelamatan material dapat terlaksana dengan baik.
9) Anggota Listrik Jaga : Segera memutuskan aliran listrik dimana
terjadi kebakaran atau mendapat laporan adanya kebakaran.

12
10) Anggota Angkutan Jaga
a) Siap sedia menyelamatkan kendaraan – kendaraan yang ada
di pool kendaraan pada saat terjadi kebakaran.
b) Menyiapkan kendaraan jaga dan kendaraan lain di Pool untuk
(1) Mengangkut personel yang terluka.
(2) Mengangkut dokumen – dokumen keluar di tempat yang
lebih aman dan dijaga.
11) Anggota UGD
a) Menyediakan tas P3K kebakaran.
b) Mengobati dan merawat korban – korban akibat kecelakaan.

12. Tanda / Bahaya kebakaran, dibagi menjadi :


a. Tanda adanya terjadi bahaya kebakaran
1) Diumumkan melalui pengeras suara / telepon secara berulang –
ulang dimana terjadi lokasi kebakaran di Pos Komando dan Pos
Tempur oleh Staf Divis Jaga.
2) Orang yang mengetahui pertama kali terjadinya kebakaran segera
berteriak-teriak sambil menyebutkan kebakaran – kebakaran di Pos
Komando dan Pos Tempur.
3) Dengan pukulan lonceng tiga kali terus menerus selama + 2
menit, contoh: Teng – Teng – Teng …… Teng – Teng – Teng …… Teng
– Teng – Teng dan seterusnya selama + 2 menit setelah itu diulang
lagi.

b. Tanda aman (bahaya kebakaran sudah teratasi)


1) Diumukan kembali melalui pengeras suara / telepon bahwa
kebakaran telah selesai.
2) Dengan pukulan lonceng satu kali dengan pukulan terus menerus
selama + 2 menit, contoh : Teng…..Teng…..TEng dan seterusnya
selama + 2 menit.

13. Teknik Pelaksanaan


a. Setiap anggota TNI AL dan PNS Rumkital Dr. Ramelan yang melihat
dan mengetahui adanya suatu kebakaran harus segera berusaha
memadamkan kebakaran tersebut sambil berteriak
“kebakaran…..kebakaran…..kebakaran”.
b. Apabila ada anggota lain, anggota tersebut segera laporan kepada
perwira jaga tentang kebakaran tersebut. Contoh : kebakaran di ….. sektor
….. Karena (sebab kebakaran) atau ada kebakaran di gedung / kantor …..
(sebab kebakaran)…..

13
c. Apabila tidak ada anggota lain dan api tidak bias diatasi anggota
tersebut yang melaporkan kepada Perwira Jaga.
d. Setelah menerima laporan tersebut Perwira Jaga segera
memerintahkan bagian Sound System untuk mengumumkan bahwa telah
terjadi kebakaran di sektor …. Semua anggota segera menuju lokasi
tersebut untuk memadamkannya.
1) Memerintahkan membunyikan tanda bahaya kebakaran dengan
membunyikan lonceng.
e. Memerintahkan pemadaman sementara dengan alat yang ada dengan
personel yang ada.
f. Disamping itu perwira jaga juga diambil aksi :
1) Pada waktu jam kerja
a) Laporkan kejadian kepada Dansatma atau Kabag Urdal.
b) Memerintahkan Urdal untuk penyiapan alat – alat PMK yang
ada di gudang.
c) Mengumpulkan anggota Divisi Jaga dan anggota tidur dalam
untuk melaksanakan pemadaman kebakaran sesuai instruksi /
pengarahan Komandan Satma, KMS, Lantamal V.
d) Meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran bila diperlukan
dengan nomor telepon sbb :
(1) PMK Wonokromo, Telp.
(2) PMK Pasar Turi, Telp.
(3) PMK Lantamal V, Tlp.
(4) PMK Lantamal Juanda, Telp.
e) Memimpin pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran
sampai selesai.
2) Pada waktu di luar jam kerja
a) Laporkan kejadian kepada Paga Divisi.
b) Memerintahkan Bintara Jaga untuk menyiapkan alat – alat
PMK.
c) Memerintahkan via Caraka menghubungi anggota tidur dalam
yang telah tergabung dalam tim pemadam penjagaan.
d) Team pemadam terdiri dari :
(1) Harmat Jaga
(2) Anggota rawat jaga laki – laki
(3) Anggota tidur dalam
e) Team penyelamat terdiri dari :
(1) Anggota jaga
(2) Anggota jaga yang aktif jaga
(3) Anggota rawat jaga wanita

14
f) Team pengaman terdiri dari :
(1) Anggota Pam / Security jaga
(2) Anggota Provost jaga
g) Perwira jaga menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kodya
Surabaya.
h) Perwira jaga melaporkan kepada :
(1) Karumkital
(2) Wakabin
(3) Dansatma
i) Perwira jaga memimpin pelaksanaan penanggulangan bahaya
kebakaran sampai selesai.
j) Keterangan tambahan
(1) Latihan dilaksanakan oleh Divisi jaga setiap hari
jam…..tidak ditentukan.
(2) Bunyi alarm / sirine didahului / diselingi dengan suara
kata – kata latihan bahaya kebakaran.
(3) Pada waktu apel Divisi Jaga Kepala Dinas membacakan
pembagian tugas peran bahaya kebakaran dan tanda – tanda
peran.

15
BAB IV
KETENTUAN – KETENTUAN KHUSUS

14. Buku Peran / Buku Tempur


a. Setiap anggota harus mempunyai buku peran kebakaran.
b. Buku peran kebakaran berisikan tugas – tugas dan tanggung jawab
anggota di dalam peran.

15. Latihan – latihan penanggulangan kebakaran


Khusus di Rumkital Dr. Ramelan dikoordinir oleh Satma Rumkital Dr.
Ramelan.

16. Pengadaan / pengisian kembali tabung PMK


a. Pengadaan / pengisian kembali tabung – tabung PMK oleh bagian
masing – masing dapat dilaksanakan dengan catatan tetap, diinventarisir
dibawah bagian perbekalan Satma.

BAB V
PENUTUP

17. Demikian peraturan ini dibuat dan disebarkan di lingkungan Rumkital Dr.
Ramelan untuk dipergunakan dengan semestinya.

18. Juknik tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran


berlaku sejak tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di Surabaya
Pada Tanggal Nopember 2008

Karumkital Dr. Ramelan

Dr. dr. Chairuddin Yunus, M. Kes


Kolonel Laut (K) Nrp.8642/P

16
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT Lampiran Juknik Kebakaran
RUMKITAL Dr. RAMELAN
Nomor Juknik/ /XI/2008
Tanggal Nopember 2008

BAGAN ORGANISASI PERAN BAHAYA KEBAKARAN


RUMKITAL Dr. RAMELAN DI LUAR JAM KERJA

PAGA DIVISI

KADIS

BAGA PEMADAM
( TIM KHUSUS ) ( TIDUR DALAM )

PEMADAM PENYELAMAT PENGAMAN

Kepala Rumkital Dr. Ramelan

Dr. dr. Chairuddin Yunus, M. Kes


17 Kolonel Laut (K) Nrp.8642/P
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT Lampiran Juknik Kebakaran
RUMKITAL Dr. RAMELAN
Nomor Juknik/ /XI/2008
Tanggal Nopember 2008

BAGAN ORGANISASI PERAN BAHAYA KEBAKARAN


RUMKITAL Dr. RAMELAN SELAMA JAM KERJA

DANSATMA / KABAG URDAL

KASUBBAG URDAL

PAGA TAP

TIM KHUSUS SEKTOR

PEMADAM PENYELAMAT PENGAMAN

Kepala Rumkital Dr. Ramelan

Dr. dr. Chairuddin Yunus, M. Kes


Kolonel Laut (K) Nrp.8642/P
18

Anda mungkin juga menyukai