Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)


PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK/KURANG
TAHUN 2017

TENAGA PELAKSANA GIZI (TPG)

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAMEURU
Jln. Manggis No.21 Kawasan Perkantoran Desa Lameuru Kec. Ranomeeto Barat
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAMEURU
Jl. Manggis No. 21 Kawasan Perkantoran Desa Lameuru Kec. Ranomeeto Barat.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PEMULIHAN BALITA GIZI
BURUK/KURANG

a. Pendahuluan
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat dan rawat terhadap kekurangan gizi. Hasil riskesdas tahun 2010 menunjukkan
prevalensi BBLR sebanyal 11,1% , balita gizi kurang sebanyak 17,9% dan balita
pendek sebesar 35,6%.
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita gizi
kurang perlu diselenggarakan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan.

b. Latar Belakang
PMT Pemulihan bagi anak usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan,
bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari. PMT Pemulihan dimaksud
berbasis bahan makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan
kondisi setempat.
PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal
dan tidak diberikan dalam bentuk uang. PMT pemulihan hanya sebagai tambahan
terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita sasaran sehari hari, bukan sebagai
pengganti makanan utama. Mulai tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI menyediakan
anggaran untuk kegiatan PMT-P bagi balita gizi kurang melalui dana bantuan
operasional kesehatan (BOK). Dengan adanya dana BOK di setiap puskesmas
kegiatan penyelenggaraan PMT-P diharapkan dapat dukungan oleh pimpinan
puskesmas dan jajarannya. Maka perlu dilakukan kegiatan Pemberian PMT
Pemulihan, sehingga tercapai VISI dan MISI Puskesmas Lameuru, yang dituangkan
dalam moto Puskesmas Lameuru yaitu kesehatan ada adalah kepedulian kami.
Data tahun 2016 Puskesmas Lameuru menunjukkan bahwa terdapat balita BGM
dan status gizi buruk BB/U sebanyak 21 balita. Oleh karena itu, pada tahun 2017 ini
salah satu kegiatan program perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat salah satunya
adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan balita gizi buruk di
Kecamatan Lameuru.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Memberikan PMT-Pemulihan bagi balita gizi kurang dan buruk (BGM) usia 6-59
bulan.
2. Tujuan Khusus
1. Semua balita gizi kurang dan buruk (BGM) usia 6-59 bulan memperoleh PMT-
Pemulihan.
2. Semua balita gizi buruk (BGM) mendapat PMT-Pemulihan selama 90 hari
3. Semua balita gizi buruk (BGM) memperoleh Berat badan normal sesuai umur
balita.

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 


1. Kegiatan Pokok
a) Persiapan
b) Pelaksanaan.
c) Pemantauan
d) Pencatatan
e) Pelaporan
2. Rincian Kegiaatan
a) Mengidentifikasi balita gizi kurang dari laporan bulanan dan laporan
pemantauan status gizi setiap 6 bulan.
b) Menghitung kebutuhan asupan gizi balita serta selisih kebutuhan yang belum
terpenuhi.
c) Mengkonversi kekurangan asupan gizi ke bahan makanan dengan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan.
d) Memberikan contoh menu makanan.
e) Membuat daftar kebutuhan bahan makanan lokal.
f) Membeli bahan makanan lokal sesuai dengan daftar menu.
g) Mengantar bahan makanan lokal dengan contoh menu kepada ibu balita tiap
seminggu sekali.
h) Mencatat distribusi bahan makanan dalam buku pemantauan.
i) Memastikan pemberian bahan makanan lokal tepat sasaran dengan cara
menanyakan kepada ibu balita apakah makanan tambahan sudah diberikan.
j) Memantau peningkatan status gizi balita penerima PMT setiap dua minggu
sekali.
k) Mencatat hasil kegiatan PMT dalam buku pemantauan.
l) Melaporkan hasil kepada pimpinan puskesmas dan dinas kesehatan.

e. Cara Melaksanankan Kegiatan


Metode pelaksanaan kegiatan PMT pemulihan balita gizi buruk/kurang dengan
melakukan koordinasi dengan pihak terkait (gizi dan bendahara BOK), perencanaan,
pembelian bahan makanan, distribusi PMT, dan konseling gizi.

f. Sasaran
Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan di posyandu dengan urutan prioritas dan
kriteria seperti :
1. Balita gizi kurang yang berdasarkan indikator BB/U berada di -2SD s/d -3SD.
2. Balita kurus balita yang status gizi kurang berdasarkan indikator BB/PB, atau
BB/TB -2SD s/d <-3SD.
3. Balita BGM balita yang berat badannya berada di bawah garis merah di KMS.
4. Balita pasca perawatan gizi buruk balita yang telah di rawat sesuai tata laksana gizi
buruk yang sudah berada di kondisi gizi kurang (BB/TB, BB/PB) dan baik ada
gejala klinis gizi buruk

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Waktu Kegiatan (Bulan)
Kegiatan
SEPTEMBER

NOVEMBER

DESEMBER
FEBRUARI

OKTOBER
AGUSTUS
JANUARI

MARET

APRIL

JUNI

JULI
MEI

PMT Pemulihan
Balita gizi
Buruk/Kurang
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Penambahan berat badan balita dicatat setiap bulan. Perkembangan status gizi balita
(BB/PB atau BB/TB) dicatat pada awal dan akhir pelaksanaan PMT Pemulihan serta
dilaporkan oleh Kepala Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Hasil Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti pelaksanaan kegiatan
(Surat Perintah Tugas, foto, Laporan hasil kegiatan). Pelaporan kegiatan ini dilakukan
ketika telah selesai melakukan kegiatan dan dilaporkan kepada penanggung jawab
UKM, Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan melalui laporan
pertanggung jawaban BOK. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
melakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan.

j. Biaya
Biaya kegiatan ini akan dibebankan pada pembiayaan BOK tahun anggaran 2017,
sebesar Rp. 1.800.000 (Satu Juta Delapan Ratus Ribu rupiah).

KEPALA PUSKESMAS LAMEURU,

dr. ASMAYANTI ASRUM


Nip.19820921 201412 2 001

Anda mungkin juga menyukai