Anda di halaman 1dari 71

SISTEMA REPRODUKSI

 
krisbantas/sistem reproduksi/s1 1
INTRODUKSI

• Sistem reproduksi pria dan wanita pada manusia


mempunyai fungsi untuk mempertahankan spesies
manusia agar tidak punah dengan cara
menghasilkan keturunan.

• Sistem reproduksi wanita dan pria memproduksi gamet,


yaitu sel telur dan sel sperma

• Melalui sexual intercourse kedua sel tersebut bersatu,


terjadi proses fertilisasi.

• Pada wanita, uterus menyediakan tempat


bagi berkembangnya embrio/fetus sampai
cukup perkembangannya mencapai kondisi yang
matang (aterm) dan dapat hidup di dunia luar.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 2
MEIOSIS

• Pada proses meiosis, diproduksi gamet, yaitu


sel-sel telur atau sel-sel sperma.

• Pada proses meiosis, satu sel yang berisi 46


khromosom (diploid) akan membelah dua kali menjadi
4 sel, masing-masing terdiri dari 23 khromosom
(haploid).

• Haploid berarti separuh dari diploid


• pada manusia jumlah khromosom diploidnya
adalah 46, sehingga jumlah khromosom
•haploidnya adalah 23 buah.

• Walaupun proses meiosis pada pria dan wanita secara


prisnsip sama, tapi ada beberapa perbedaan penting
yang perlu diketahui.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 3
Spermatogenesis

• Spermatogenesis adalah proses pembelahan sel


secara meiosis.
• Terjadi di dalam testis, tempat diproduksinya sel sperma.

• Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang


berisi spermatogenia atau sel-sel calon sperma.
• Sel-sel spermatogenia mula-mula membelah secara
mitosis menghasilkan spermatosit primer.

• Setiap spermatosit primer ini kemudian mengalami


proses meiosis, menghasilkan 2 spermatosit sekunder.
• Dari setiap spermatosit sekunder dihasilkan 2 sel spermatid
(sperma yang belum matur/matang).

• Dari satu sel spermatosit primer akan dihasilkan


4 sel spermatid.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 4
krisbantas/sistem reproduksi/s1 5
krisbantas/sistem reproduksi/s1 6
• Pembentukan sel-sel gamet ini diatur oleh beberapa
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pitiutary anterior
yaitu :
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
• LH (Lutenizing Hormone).

• FSH berfungsi untuk memacu diproduksinya sperma


• LH memacu testis memproduksi testosteron.

• Testosteron kemudian memacu pemasakan sel-sel


spermatid menjadi spermatozoa (sel sperma yang matur)

• Produksi sperma dimulai pada masa pubertas


(10-14 tahun), jutaan sperma diproduksi oleh testis
setiap hari.
• Semakin tua, produksi sperma semakin menurun,
tapi tidak berhenti sama sekali seperti produksi
sel telur pada wanita yang menopause.
  krisbantas/sistem reproduksi/s1 7
krisbantas/sistem reproduksi/s1 8
Oogenesis

• Oogenesis adalah proses meiosis yang terjadi di ovarium.


• Pada proses meiosis ini terbentuk sel-sel telur (ovum).

• Ovarium terdiri dari folikel-folikel ovarium yang berisi


oogonia (calon sel telur).
• Oogonium mengalami proses mitosis menghasilkan
oocyte primer.

• Oocyte primer kemudian mengalami proses


miosis menghasilkan oocyte sekunder dan polar body

• Oocyte sekunder kemudian mengalami meiosis menjadi


1 sel ovum (mature) dan 1 sel polar body.
• Polar body mengalami meiosis menjadi 2 sel polar body.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 9
• Semua polar body yang dihasilkan oleh oocyte
primer kemudian mengalami kerusakan, sehingga dari
satu oocyte primer hanya dihasilkan 1 sel telur
(ovum yang mature).

• Produksi dari ovum dimulai pada masa pubertas


(10-14 tahun) sampai masa menopause.

• Pada masa menopause ovarium akan mengalami atrofi


dan tidak lagi memberikan respons terhadap hormon
yang dihasilkan kelenjar pitiutary.

• Sepanjang kehidupan seorang wanita, selama 30-40 tahun


ia dapat memproduksi ovum yang bersifat siklik.

• Ovum mature diproduksi hampir setiap 28 hari sekali.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 10
• Pembentukan sel-sel telur ini juga dipengaruhi oleh
hormon FSH.

• FSH berfungsi memacu pertumbuhan folikel ovarium


dan memacu sel-sel folikel untuk memproduksi
estrogen.

• Hormon estrogen memacu pemasakan sel-sel telur


menjadi ovum yang mature.

• Sel telur dan sel sperma yang masing-masing bersifat


haploid (23 khromosom) bila bersatu terjadi proses
fertilisasi menghasilkan zygote yang terdiri dari
46 khromosom.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 11
krisbantas/sistem reproduksi/s1 12
SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistema reproduksi pria terdiri dari :


•Testes
• Sistem ductuli terdiri dari ductus-ductus atau saluran
• Sistem kelenjar/ glandula

• Sperma diproduksi oleh testes


• Sperma ditransportasikan melalui sistem ductuli yang
terdiri dari :
• epididymis
• ductus deferens
• ductus ejaculatorius
• urethra.

• Sedang kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi


pria memproduksi cairan yang merupakan bagian dari
semen.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 13
krisbantas/sistem reproduksi/s1 14
krisbantas/sistem reproduksi/s1 15
• Semen merupakan cairan yang di ejakulasikan dari
urethra ke dunia luar.
• Kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi pria terdiri
dari :
• vesicula seminalis
• glandula prostat
• glandula bulbourethral.
 
Testes.

• Testes terletak di dalam scrotum yakni kantong yang


terdapat diantara kedua paha bagian atas.
• Temperatur di dalam scrotum lebih kurang 96F, atau
lebih rendah sedikit dari temperatur tubuh
manusia.
• Temperatur yang rendah ini dibutuhkan agar sperma
dapat hidup.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 16
• Pada waktu fetus, testes berada didekat ginjal,
menjelang kelahiran testes turun kebawah dan
masuk ke dalam scrotum.

• Cryptorchidism adalah kondisi dimana testis tidak


turun kedalam scrotum, kondisi demikian tersebut
dapat menyebabkan seseorang menjadi infertil.

• Ukuran testes lebih-kurang 4 cmx 2.5 cm, terbagi


menjadi lobus-lobus.
• Setiap lobus berisi beberapa tubulus seminiferus.

• Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intertitialis


yang menghasilkan testosteron.

• Hormon yang memacu sel-sel intertitialis untuk


menghasilkan testosteron adalah LH.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 17
krisbantas/sistem reproduksi/s1 18
• Testosteron berfungsi untuk
• proses maturasi sel-sel sperma dan
• bertanggung jawab untuk terjadinya tanda-tanda
• kelamin sekunder pada pria
 mulai berkembang pada masa pubertas.

• Bagian-bagian dari sperma terdiri dari bagian


• kepala
• bagian tengah
• flagellum.

• Bagian kepala
• berisi 23 khromosom.
• pada puncak kepala sperma terdapat acrosome
yang berisi enzym penghancur dinding sel telur.
• pada bagian kepala terdapat juga nukleus.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 19
• Bagian tengah sperma
• berisi mitochondria yang memproduksi ATP
yang berguna sebagai sumber energi bagi
sperma.

• Flagellum
• berfungsi untuk motilitas, sehingga sperma
dapat bergerak.
• untuk pergerakannya flagellum membutuhkan
ATP sebagai energi.

Perjalanan sperma :

mulai dari tubulus seminiferus  rete testis 


epididymis  ductus deferens  ductus ejaculatorius
 urethra  dunia luar.
 
krisbantas/sistem reproduksi/s1 20
krisbantas/sistem reproduksi/s1 21
Epididymis  epididymides (plural)

• Merupakan tubulus
• dengan panjang lebih-kurang 6 meter
• berbentuk coil
• terletak pada permukaan posterior dari
masing-masing testes.

• Di dalam epididymis sperma menjadi mature


secara sempurna, dan flagella mulai berfungsi.

• Kontraksi otot polos pada epididymis mendorong sperma


masuk ke dalam ductus deferens.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 22
Ductus deferens

• Disebut juga vas deferens, ia berjalan mulai dari


epididymis pada scrotum masuk ke dalam abdomen
melalui canalis inguinalis.

• Canalis inguinalis adalah lobang pada dinding abdomen


yang terletak pada daerah inguinal kanan dan kiri
tempat masuknya spermatic cord.

• Spermatic cord merupakan lapisan jaringan ikat


yang membungkus organ-organ yang terdiri dari :
• ductus deferens,
• pembuluh darah testicular dan
• saraf.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 23
• Oleh karena canalis inguinalis merupakan lobang pada
dinding muskuler abdomen,
• maka area tersebut merupakan titik yang lemah
locus minoris resistensi pada daerah inguinal.
• area ini merupakan area yang paling sering
untuk terjadinya hernia.

• Setelah masuk ke dalam cavum abdominalis,


ductus deferens naik kearah atas melewati puncak
vesica urinaria
• kemudian turun lagi kebawah bergabung dengan
ductus ejaculatorius.

• Pada saat ejakulasi otot polos ductus deferens


ikut berkontraksi.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 24
Ductus ejaculatorius.

• Masing-masing ductus ejaculatorius menerima :


• sperma dari masing-masing ductus deferens
• sekresi dari masing-masing vesicula seminalis.
• Kedua ductus ejacullatorius kemudian bergabung
menjadi satu dengan urethra.
 
Vesicula seminalis

• Sepasang vesicula seminalis terdapat pada bagian


posterior dari vesica urinaria
• Sekresinya berisi fruktosa dan alkalin.
• Fruktosa berfungsi sebagai sumber energi untuk
motilitas sperma
• Alkalin berfungsi untuk memperkuat motilitas.
• Kedua ductus dari vesicula seminalis bergabung dengan
kedua ductus deferens membentuk ductus ejaculatorius.
krisbantas/sistem reproduksi/s1 25
Glandula prostat.

• Terletak tepat di bawah vesica urinaria


• Membungkus urethra ditempat urethra keluar dari
vesica urinaria.
• Glamdula prostat mensekresi alkalin yang berfungsi
untuk mempertahankan motilitas sperma.
• Otot polos glandula prostat ini berkontraksi pada
waktu ejakulasi membantu mendorong semen keluar
dari urethra.
 
Glandula bulbourethral

• Disebut juga glandula Cowperi


• Letaknya dibawah glandula prostat.
• Kelenjar ini bermuara pada urethra.
• Sekersinya bersifat alkalis, untuk melindungi
/membasahi urethra sesaat sebelum ejakulasi
krisbantas/sistem reproduksi/s1 26
• Bila diperhatikan semua sekresi dari kelenjar pada
sistema reproduksi pria berisi alkalin

• Hal ini penting oleh karena rongga vagina wanita berifat


asam (oleh karena adanya flora normal yang tinggal
disana).

• Alkalin membantu menetralisir keasaman pH vagina,


sehingga sperma tetap dapat hidup dan motil.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 27
krisbantas/sistem reproduksi/s1 28
Urethra dan Penis

• Urethra merupakan ductus yang terakhir dilalui sperma


sebelum ia keluar dari tubuh pria.
• Urethra sebagian besar dibungkus oleh penis.

• Penis merupakan organ genitalia externa.


• Bagian distalnya disebut glans penis yang disebelah
luarnya dibungkus oleh preputium.

• Di dalam penis terdapat tiga buah masa jaringan


cavernosa yang bersifat erektil;
• masing-masing berisi jaringan otot polos dan
• jaringan ikat yang kaya akan pembuluh-pembuluh
darah.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 29
• Bila darah mengalir kedalam jaringan pembuluh darah
dalam jumlah yang minimal, penis akan flaccid (layu).

• Pada waktu terjadi stimulasi sexual, arteri pada


penis mengalami dilatasi, pembuluh darah dan sinusoid
diisi oleh darah sehingga penis mengalami ereksi.

• Dilatasi arteria pada penis dipengaruhi oleh saraf


para simpatis.
• Pada waktu ereksi penis mampu untuk melakukan
penetrasi pada vagina wanita.

• Kulminasi dari stimulasi sexual adalah peristiwa


ejakulasi.

• Pada saat ejakulasi terjadi kontraksi pada semua


sistem ductuli dan kelenjar prostat.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 30
krisbantas/sistem reproduksi/s1 31
krisbantas/sistem reproduksi/s1 32
Semen

• Semen terdiri dari sperma dan sekresi dari :


• vesicula seminalis
• glandula prostat
• glandula bulbourethralis.

• Pada waktu ejakulasi rata-rata 2-4 cc semen


dikeluarkan, setiap 1 cc semen berisi 100 juta sperma,
pH dari semen 7.4.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 33
SISTEM REPRODUKSI WANITA

• Sistem reproduksi wanita terdiri dari :

• Sepasang ovarium
• Sepasang tuba falopian
• Sebuah uterus
• Sebuah vagina
• Struktur genitalia externa

• Sel-sel telur (ova) diproduksi di ovariun dan melalui


tuba falopian sampai di uterus
• Uterus merupakan tempat untuk tumbuhnya embrio
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 34
krisbantas/sistem reproduksi/s1 35
krisbantas/sistem reproduksi/s1 36
Ovarium

• Terdapat sepasang ovarium, berbentuk oval


• Terletak disebelah kanan dan kiri dari uterus
• Berada dalam cavum pelvis

• Ligamentum ovarii terbentang dari sisi medial dari


masing-masing ovarium ke dinding uterus, dan
ligamentum lainnya yang lebih besar merupakan
lipatan dari peritoneum yang menutup ovarium,
 sehingga ovarium tetap berada ditempatnya

• Didalam ovarium terdapat ratusan ribu follikel primer


yang telah ada sejak seorang wanita dilahirkan

• Sepanjang wanita mampu hamil hanya 300-400 dari


follikel primer tadi akan memproduksi ovum yang masak
krisbantas/sistem reproduksi/s1 37
• Setiap follikel primer ovarium berisi oocyte yaitu
calon sel telur.

• Disekitar sel oocyte terdapat sel-sel follikel yang


mensekresi estrogen

• Pemasakan suatu follikel membutuhkan FSH dan


estrogen
• Follikel ovarium yang masak disebut dengan
follikel de Graaf

• Lutenizing hormon (LH) menyebabkan terjadinya


porses ovulasi yaitu peristiwa pecahnya follikel ovarii
yang masak  lepasnya ovum (sel telur)

krisbantas/sistem reproduksi/s1 38
krisbantas/sistem reproduksi/s1 39
• Setelah follikel de Graaf pecah  follikel-follikel yang
lain mengalami kemunduran disebut follikel atretic
• Dibawah pengaruh LH, follikel yang pecah tadi menjadi
corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron

Tuba Fallopian

• Terdapat dua bua tuba fallopian, disebut juga tuba uterina


atau oviduct
• Masing-masing panjangnya lebih kurang 10 cm.
• Ujung lateral dari tuba uterina membungkus
ovarium mempunyai fimbriae, yaitu
• tonjolan-tonjolan yang berbentuk seperti jari-jari
tangan yang menyebabkan mengalirnya cairan
disekitar ovraium untuk mendorong ovum bergerak
kearah tuba fallopian
·         krisbantas/sistem reproduksi/s1 40
• Ujung medial tuba uterina bermuara pada uterus
• Ovum tidak bergerak aktif seperti sperma ,
• struktur dari tuba fallopian sedemikian rupa agar
ovum dapat tetap bergerak secara pasif menuju uterus

• Otot-otot polos yang melapisi tuba fallopian


berkontraksi memberikan gelombang peristaltik,
membantu mendorong ovum atau zygote kearah uterus

• Mukosa dari tuba fallopian sangat berlekuk-lekuk dan


terdiri dari jaringan epithel bersilia.

• Gerakan menyapu dari silia-silia tersebut membantu


ovum bergerak kearah uterus

krisbantas/sistem reproduksi/s1 41
• Proses fertilisasi biasanya terjadi pada tuba fallopian,
• bila tidak terjadi proses fertilisasi, ovum akan mati
dalam waktu 24-48 jam dan
• kemudian mengalami disintegrasi, baik didalam
tuba maupun didalam uterus

• Jika terjadi proses fertilisasi ovum menjadi zygote


dan kemudian dibawa ke uterus ( labih kurang 4-5
hari lamanya)

• Kadang-kadang zygote tidak dapat mencapai uterus


tapi tetap terus berkembang di luar uterus
 disebut kehamilan ektopik.
• Embrio yang berkembang dapat diimplantasikan
di tuba fallopian, di ovarium ataupun di rongga
abdomen.
 
krisbantas/sistem reproduksi/s1 42
krisbantas/sistem reproduksi/s1 43
Uterus

• Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah peer


terbalik dengan ukuran lebih kurang 7.5 x 5 cm
• Terletak superior dari vesica urinaria dan diantara
kedua uvarium, berada di dalam cavum pelvis

• Selama masa kehamilan uterus meningkat ukurunnya


dengan pesat, berisi plasenta untuk memberi
makan embrio/fetus.

• Pada akhir kehamilan uterus berkontraksi mendorong


bayi keluar darinya

krisbantas/sistem reproduksi/s1 44
• Bagian-bagian dari uterus terdiri dari :

• Fundus uteri  merupakan bagian superior dari


uterus, letaknya superior dari tempat tuba
fallopian bermuara pada uterus

• Corpus uteri  merupakan bagian sentral dari uterus

• Cervix uteri  merupakan bagian terbawah dari


uterus, bermuara pada vagina
 
• Lapisan-lapisan dari uterus terdiri dari :

• Epimetrium
• Myometrium
• Endometrium

krisbantas/sistem reproduksi/s1 45
krisbantas/sistem reproduksi/s1 46
• Epimetrium
• Merupakan lapisan terluar dari uterus, terdiri dari
jaringan serosa merupakan lipatan dari peritoneum

• Myometrium
• Merupakan lapisan bagian tengah terdiri dari
otot polos
• Selama masa kehamilan sel-sel dari otot polos ini
sangat meningkat ukurannya untuk dapat
mengakomodasi pertumbuhan janin.
• Pada akhir kehamilan myometrium berkontraksi
untuk mendorong bayi keluar

• Endometrium
• Merupakan lapisan terdalam dari uterus, terdiri dari
dua lapisan yaitu :
• Lapisan basilaris
• Lapisan fungsionalis
krisbantas/sistem reproduksi/s1 47
• Lapisan basilaris
• Langsung melekat pada myometrium, merupakan
lapisan vackuler tetapi sangat tipis dan bersifat
permanen

• Lapisan fungsionalis
• Lapisan ini bersifat tidak permanen, mengalami
proses pelepasan dan regenerasi mengikuti
siklus menstruasi.
• Dibawah pengaruh estrogen dan progesteron dari
ovarium, pertumbuhan dari pembuluh-pembuluh
darah mempertebal lapisan ini untuk menyiapkan
diri sebagai tempat implantasi zigote/embrio.
• Jika tidak terjadi proses fertilisasi, lapisan fungsionalis
ini akan lepas  menstruasi

• Selama masa kehamilan lapisan endometrium


membentuk pars maternalis plasentae
  krisbantas/sistem reproduksi/s1 48
krisbantas/sistem reproduksi/s1 49
krisbantas/sistem reproduksi/s1 50
Vagina

• Vagina merupakan tubulus muskuler yang panjangnya


lebih kurang 10 cm, memanjang dari cervix uteri ke
orificium vaginae pada (dasar pelvis)
• Terletak di posterior dari urethra dan anteroior dari rectum

• Muara vagina ditutup sebagian oleh membran tipis yang


disebut dengan hymen
• dapat ruptur pada saat sexual intercourse yang
pertama, atau oleh karena pemakaian tampon
selama periode menstruasi

• Fungsi dari vagina adalah :


• menerima sperma dari penis selama sexual intercourse
• menerima darah menstrusai dan mengeluarkannya
• sebagai jalan keluar bagi bayi dalam proses persalinan

krisbantas/sistem reproduksi/s1 51
• Mukosa vagina relatif resisten terhadap bakteri
pathogen.
• Flora (bakteri) normal dari vagina menjadikan
pH vagina menjadi asam, berguna untuk membantu
menghalangi pertumbuhan bakteri pathogen
 

Genitalia Externa

• Organ genitalia externa pada wanita disebut juga dengan


vulva, termasuk didalamnya adalah :
• clitoris
• labia mayora
• labia minora
• kelenjar bartholini
·        
krisbantas/sistem reproduksi/s1 52
• Clitoris merupakan suatu massa jaringan kecil yang
bersifat erektil.
• Fungsi satu-satunya dari clitoris adalah sebagai
reseptor sensasi, yaitu memberikan respons
terhadap rangsangan sexual
• sinus-sinus vaskuler pada clitoris menjadi penuh
oleh darah  aliran darah meningkat

• Mons pubis adalah dataran yang berisis lemak


terdapat diatas symphysis pubis, ditutup oleh kulit
yang ditumbuhi oleh rambut pubis

• Posterior dari mons pubis terdapat sepasang lipatan


kulit yaitu labia mayora (lateral) dan labia minora (medial)

krisbantas/sistem reproduksi/s1 53
• Area diantara labia manora ini disebut vestibula yang
terdapat muara orificium urethrae dan orificium vaginae
• Labia berfungsi untuk menutup kedua orificium tersebut

• Kelenjar Bartholini
• disebut juga dengan kelenjar vestibular terdapat
didalam vestibula
• duktusnya masing-masing bermuara pada mukosa
dari orificium vaginae.
• sekresi dari kelenjar ini membuat mukosa vagina
tetap basah dan melicinkan vagina selama sexual
intercourse
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 54
krisbantas/sistem reproduksi/s1 55
Siklus Menstruasi

• Terjadinya siklus menstruasi merupakan hasil kerjasama


dari
• aktivitas hormon-hormon ovarium dan kelenjar
pituitari anterior
• perubahan-perubahan pada ovarium dan uterus
akibat aktivitas hormon

• Hormon-hormon ovarium yang terlibat adalah


• FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior
• Estrogen diproduksi oleh follikel ovarium
• Progesteron diproduksi oleh corpus luteum

krisbantas/sistem reproduksi/s1 56
krisbantas/sistem reproduksi/s1 57
• Fluktuasi dari hormon-hormon tersebut mempengaruhi
terjadinya perubahan-perubahan pada lapisan endometrium
selama berlangsungnya satu siklus menstruasi

• Rata-rata satu siklus menstruasi lamanya adalah 28 hari

• Satu siklus menstruasi dapat dibagi menjadi 3 fase,


sesuai dengan perubahan-perubahan pada lapisan
endometrium :

• Fase menstrual
• Fase follikular
• Fase luteal

krisbantas/sistem reproduksi/s1 58
Fase menstrual

• Peristiwa lepasnya lapisan fungsional endometrium


dinamakan menstruasi

• Walaupun sesungguhnya pada saat lepasnya lapisan


tersebut merupakan akhir dari satu siklus menstruasi,
• tapi onset dari menstruasi sendiri merupakan tanda
yang mudah untuk digunakan sebagai petunjuk,
sehingga sering digunakan sebagai point permulaan
dari suatu siklus mens

• Rata-rata menstruasi berlangsung selama tiga sampai


enam hari

• Pada menstruasi sekresi dari FSH meningkat, dan beberapa


dari follikel ovarium mulai berkembang lagi
krisbantas/sistem reproduksi/s1 59
Fase follikuler

• Pada fase ini FSH menstimulasi :


• pertumbuhan follikel ovarii
• sekresi estrogen oleh sel-sel follikel ovarii

• Terjadi peningkatan sekresi LH tapi secara perlahan-


perlahan FSH dan estrogen memacu pertumbuhan
dan pemasakan ovum,
• disamping itu estrogen menstimulasi pertumbuhan
dari endometrium untuk proses regenerasi dari
lapisan fungsionale endometrium

• Fase ini berakhir dengan ovulasi, saat mana


terjadi peningkatan yang tajam dari LH menyebabkan
pecahnya follikel de Graaf
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 60
Fase lutheal

• Dibawah pengaruh LH follikel yang pecah tadi menjadi


corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron
• Progesteron menstimulasi lebih lanjut
• pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah dari
lapisan fungsional endometrium
• penyimpanan nutrien-nutrien seperti glikogen misalnya

• Begitu sekresi progesteron meningkat, sekresi LH


menurun dan jika ovum tidak dibuahi sekresi progesteron
juga akan menurun

• Tanpa progesteron endometrium tidak dapat dipertahankan


dan mulai lepas  peristiwa menstruasi

• Sekresi FSH mulai meningkat lagi (begitu estrogen


dan progesteron menurun)  siklus menstruasi mulai
lagi memasuki fase menstrual
krisbantas/sistem reproduksi/s1 61
 
• Setiap wanita rata-rata mempunyai siklus menstruasi
antara 23 – 35 hari.

• Wanita yang tidak mengalami siklus mens dinamakan


dalam kondisi amenorrhea

·        
• Kondisi amenorhoe dapat terjadi pada
• wanita hamil
• kurang gizi berat
• stress emosi ataupun
• adanya kelainan endokrin
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 62
krisbantas/sistem reproduksi/s1 63
Kelenjar Mammae

• Kelenjar mammae secara struktural ada kaitannya


dengan kulit
• Secara fungsional berhubungan dengan sistem reproduksi
karena kelenjar ini memproduksi ASI yang berfungsi
untuk memberi nutrisi pada keturunan

• Kelenjar mamae dibungkus oleh payudara yang terletak


anterior dari m. pectoralis mayor
• Jaringan kelenjar mammae dikelilingi oleh jaringan lemak
• Kelenjar alveolar memproduksi ASI setelah masa kehamilan
berakhir,
• ASI kemudian masuk kedalam duktus lactiverus
yang berkumpul kearah papilla mammae

• Kulit disekitar papilla mammae berwarna kehitaman


disebut dengan areola mammae
krisbantas/sistem reproduksi/s1 64
• Pembentukan ASI dibawah kontrol dari hormon-hormon.
• Selama masa kehamilan tingginya kadar estrogen dan
progesteron digunakan untuk menyiapkan kelenjar untuk
memproduksi ASI

• Prolactin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior


menyebabkan sintesa dari ASI setelah masa kehamilan
berakhir

• Penghisapan papilla mammae oleh bayi


• menstimulasi hypothalamus untuk mengirimkan
impuls ke kelenjar pituitari posterior
• Kelenjar pituitari posterior mensekresi oksitosin
yang berfungsi untuk kontraksi lapisan otot duktus
kelenjar lactiverus
 
krisbantas/sistem reproduksi/s1 65
krisbantas/sistem reproduksi/s1 66
krisbantas/sistem reproduksi/s1 67
HORMONE EFFECTS ON MAMMARY GLANDS

Hormone Secreted by Functions

• Estrogen • Ovary (follicle) • Promotes growth of duct system


• Placenta

• Progesteron • Ovary (corpus luteum) • Promotes growth of secretory cells


• Placenta

• Prolactin • Anterior pituitary • Promotes production of milk after


birth

• Oxytocin • Posterior piyutary • Promotes release of milk

krisbantas/sistem reproduksi/s1 68
krisbantas/sistem reproduksi/s1 69
krisbantas/sistem reproduksi/s1 70
MALE HORMONE

krisbantas/sistem reproduksi/s1 71

Anda mungkin juga menyukai