Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

DINAS KESEHATAN
UPTD UNIT PUSKESMAS MIRIT
Alamat: Jl. Daendels, Ds. Tlogodepok, Kec. Mirit, Kab. Kebumen,
Telp.(0287) 6651014 e-mail: puskesmasmirit.pm@gmail.com Kode Pos 54395

KERANGKA ACUAN
PENGELOLAAN PEMBERIAN MP-ASI
DI UPTD UNIT PUSKESMAS MIRIT

A. PENDAHULUAN
Gizi memegang peranan penting dalam  siklus hidup manusia.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat
kecerdasan. Pada  bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi
secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. 
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus
periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi
dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang
optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak
memperoleh makanan sesuai kebutuhan  gizinya, maka periode emas
akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh
kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy
for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan
empat hal penting yang harus dilakukan yaitu;  pertama memberikan air
susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir,
kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI
secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga
memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi
berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat  meneruskan pemberian
ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut
menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya  dibuat dari bahan
pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous
food).  

1
Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24
bulan melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya perbaikan gizi
secara menyeluruh. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi
dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara
langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah
kurang gizi pada anak, khususnya pada umur dibawah 2 tahun (baduta).
Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya. Ketika bayi
memasuki usia 6 bulan ke atas, beberapa elemen nutrisi seperti
karbohidrat, protein dan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung
dalam ASI  atau susu formula tidak lagi mencukupi. Sebab itu sejak usia 6
bulan, kepada bayi selain ASI  mulai diberi makanan pendamping ASI 
(MP-ASI) Agar kebutuhan gizi bayi/anak terpenuhi.  
Dalam pemberian MP-ASI  perlu diperhatikan  waktu pemberian MP-
ASI, frekuensi porsi, pemilihan bahan makanan,  cara pembuatan dan 
cara pemberiannya. Pemberian  MP-ASI  yang tepat diharapkan tidak
hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang
keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri.
B. LATAR BELAKANG
Upaya penanggulangan gizi buruk dan gizi kurang di masyarakat
dengan melalui proses komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang
merupakan upaya yang paling aman dan langgeng. Namun disadari bahwa
penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak yang nyata. Oleh
sebab itu penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk pada baduta dari
keluarga miskin saat ini dilakukan dengan pemberian MP-ASI sebagai
tambahan makanan.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan status gizi anak umur 0-24 bulan dari keluarga
miskin
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang
gizi balita
b. Cakupan pemberian MP-ASI baduta gizi kurang dari keluarga
miskin 75 % dari seluruh sasaran.
c. Lintas program mengetahui tugas masing-masing dalam kegiatan
pengelolaan MP-ASI
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

2
1. Kegiatan Pokok
a. Merencanakan kebutuhan MP-ASI
b. Mengusulkan sasaran pemberian MP-ASI
c. Pengadaan MP-ASI
d. Distribusi MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas.
e. Menyusun laporan pelaksanaan
2. Rincian Kegiatan
a. Pendataan sasaran melalui bidan desa
b. Merencanakan kebutuhan MP-ASI berdasarkan data sasaran bayi
umur 6-11 bulan dan balita umur 12-24 bulan.
c. Mengusulkan pengadaan MP-ASI kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kebumen dan juga dana BOK
d. Jika dana dari BOK pengadaan MP-ASI melalui proses yang sudah
ditentukan
e. Pengambilan MP-ASI dari Dinas Kesehatan
f. Mendistribusikan MP-ASI berdasarkan data sasaran
g. Memantau kegiatan pemberian MP-ASI
h. Monitoring dan evaluasi pemberian MP-ASI
i. Menyusun laporan pelaksanaan dan dilaporkan kepada kepala
puskesmas untuk ditindaklanjuti ke dinas kesehatan.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pendataan sasaran oleh bidan desa
2. Data diserahkan kepada petugas gizi
3. Distribusi MP-ASI ke desa
4. Pemberian MP-ASI dengan aturan pemberian sebagai berikut:
a. Bayi 6 -11 bulan diberikan MP-ASI bubur, diberikan selama 90 hari
b. Balita 12 – 59 bulan diberikan MP-ASI biskuit, diberikan selama 90
hari
5. Sasaran menerima MP-ASI melalui pembina wilayah dengan bukti
tanda tangan penerimaan
6. Penyerahan tanda tangan penerimaan kepada petugas gizi disertai
data evaluasi BB dan TB
7. Bidan desa memonitoring dan mengevaluasi pemberian MP-ASI
8. Laporan hasil monitoring dan evaluasi kepada petugas gizi
9. Petugas gizi melaporkan kepada kepala puskesmas untuk diteruskan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.

F. SASARAN

3
Balita gizi kurang 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapatkan
MP-ASI sebesar 75 %
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan 2015 2016
Des 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penentuan x
Sasaran
2. Pengadaan MP- x
ASI
2 Distribusi MP-ASI x x x x x x x x x x x x

3 Monitoring dan x x x x x x x x x x x x
evaluasi
4 Laporan x x x x x x x x x x x x
Pelaksanaan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evalusi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah selesai
pelaksanaan kegiatan pemberian MP-ASI sebagai bahan monitoring dan
evaluasi terhadap kegiatan pemberian MP-ASI. Pelaporan kegiatan
pemberian MP-ASI di lakukan setiap bulan .
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai bidan
desa sampai ke tingkat kabupaten.
2. Hasil pencatatan dan pelaporan dilaporkan di tingkat desa untuk
direkap dan dilaporkan ke puskesmas.
3. Petugas Gizi mencatat dan melaporkan hasil cakupan tiap-tiap desa
kemudian direkapitulasi.
4. Dilakukan pelaporan hasil dari kegiatan pemberian MP-ASI oleh
pemegang program kepada Kepala Puskesmas
5. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menganalisa hasil cakupan
pemberian MP-ASI tiap-tiap desa.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mirit Petugas Gizi

YAMOTO, SKM, MSi YUNI LISTYORINI, SST


NIP.196907111992031004 NIP. 19830614 200604 2 015

Anda mungkin juga menyukai