DINAS KESEHATAN
Jalan Teuku Raja Mahmud Telp (650)80001017,Fax (0650) 8001017
Email.:dinkes _Simeulue@yahoo.com-Website:www.dinkes.simeuluekab.go.id
A. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang
penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan
pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta
pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh
rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Keadaan gizi masyarakat
yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat. Untuk
mencapai tujuan tersebut program perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan melalui suatu rangkaian mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan
yang jelas, penentuan strategi intervensi dan tepat sasaran. Balita merupakan kelompok umur
yang paling sering menderita kekurangan gizi dan gizi buruk.Kebutuhan gizi untuk anak pada
awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Kekurangan gizi dapat
memberikan konsekuensi buruk dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini ditandai dengan
masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 % (Susenas, 2005). Dibanyak
negara 15-20% dari jumlah bayi secara keseluruhan merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia
diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007). Bayi dengan BBLR akan berpotensi mengalami
gizi buruk. Setiap anak dengan status gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13
masalah kurang Vitamin A juga perlu diwaspadai, 50 % balita masih menunjukan kadar vitamin
dalam serum<20 mcg/dl. selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak pada resiko
kematian karena penyakit infeksi ( Gizi Dalam Angka,2006).
Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi prevalensi ibu hamil Kurang Energi
Kronis (Bumil KEK), prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR), cakupan Asi Ekslusif, cakupan
desa dengan garam beryodium baik, pemantauan pertumbuhan, cakupan tablet tambah darah ibu
hamil, cakupan kapsul vitamin A dosis tinggi untuk balita dan ibu nifas. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Aceh Tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Gizi buruk 3.9%, Gizi kurang 3.9% balita pendek
19.3 % dan sangat pendek 11.5%, Baduta Pendek dan sangat pendek 29,9%. Balita sangat kurus
dan kurus 10,2%. Gemuk 8,0%.
B. Tujuan
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang optimal melalui Standarisasi Operasional
Prosedur yang menjadi dasar pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka
mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Teupah Barat
C. OUTPUT DAN OUTCOME
Keluaran (Output) Kuantitatif yang Diharapkan
Dengan mengacu kepada KAK program Gizi harus dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan melalui suatu rangkaian mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan
yang jelas, penentuan strategi intervensi dan tepat sasaran.
Hasil (Outcome) Kuantitatif yang Diharapkan
Meningkatnya pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka mengatasi masalah gizi
perorangan dan masyarakat diwilayah kerja UPTD Puskesmas Teupah Barat.
Pendampingan serta pelatihan Tim Pelaksana Bertujuan untuk meningkatkan pasitas SDM
dalam penyiapan pemberian makanan tambahan RGG
12
berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek balita
gizi kurang
D. PENERIMA MANFAAT
a. Masyarakat
b. Ibu balita di posyandu
c. Anak sekolah
d. Keluarga
e. Kader
Usulan
Usulan Satuan
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Lokasi Kecamatan
Output Biaya
Dana
Pendampingan Rujukan
Teupah
Balita stunting/Gizi 5 Desa 3.850.000 15.400.000 Desa
1. Barat
Buruk
Pemantauan Status Gizi
Teupah
(PSG) Balita di 18 Desa Rp. 3.550.000 42.600.000 posyandu
2. Barat
Posyandu
Pemberian Vit A pada
Bayi dan Balita di Teupah
3. 18 Desa Rp.3.550.000 7.100.000 posyandu
Posyandu Barat
Pemberian Vit A pda 10
Teupah
4. anak sekolah Sekolah 2.260.000 4.520.000 sekolah
Barat
TK/PAUD TK/PA
UD
8
Pendampingan dan
Sekolah
evaluasi pelaksanaan Teupah
SMP, 2.715.000 16.290.000
5. pemberian TTD pada Sekolah Barat
MTsS
remaja putri di sekolah
dan
SMA
Kunjungan Lapangan
bumil kurang energi
kronik, Anemia, Bumil Teupah
18 Desa Rp.3550.000 10.650.000 Desa
6. risti, bayi berat lahir Barat
rendah dan bayi balita
yang bermasalah gizi
G. METODE PELAKSANAAN
Edukasi/Konseling
Sosialisasi
Pengukuran Atropometri
ADIANUR, A.Md.Kep
NIP. 19650504 198701 1001