Latar Belakang
Menganalisis teks dan beragam bentuk data yang lain merupakan tugas
yang menantang bagi peneliti kualitatif. Menentukan bagaimana menyajikan data
dalam bentuk table, matriks, dan narasi memberikan tantangan tersendiri.
Seringkali peneliti kualitatif menyamakan analisi data dengan pendekatan untuk
analisis data teks dan gambar. Proses analisis jauh lebih dari itu. Proses itu juga
melibatkan pengorganisasian data, pembacaan pendahuluan pada database,
pengodean dan pengorganisasian tema, penyajian data, dan penyusunan
[enafsiran data. Langkah – langkah ini sering terkait dan membentuk spiral
aktivitas yang semuanya terkait dengan analisis dan penyajian data.
Table 8.1 Strategi Umum Analisis Data yang Dikemukakan oleh Para Penulis Terpilih
Huberman &
Strategi Analisis Madison (2005) Wolcott (1994)
Miles
(1994) Menyoroti informasi
Menulis catatan
Membuat Sketsa Ide pinggir pada tertentu dalam
catatan lapangan deskripsi
Menulis kalimat
Membuat catatan reflektif pada
catatan
Merangkum catatan Membuat lembaran
lapangan rangkuman tentang
Bekerja dengan kata - catatan lapangan
kata Membuat metafora
Mengidentifikasi Melakukan coding
kode abstrak atau coding Menulis kode,
konkret
Mereduksi Mengidentifikasi Mengidentifikasi
kode menjadi memo
tema atau pola keteraturan yang
tema yang menonjol berpola
Menghitung frekuensi Mencatat pola
dari kode dan tema
Menghitung
Menghubungkan frekuensi dari kode
kategori Faktor, mencatat
hubungan di antara
Menghubungkan Mengontekstualkan
variable, membentuk
kategori dengan dengan kerangka
rantai bukti logis
kerja
kerangka analitis
dalam literatur dari literatur
Menciptakan sudut
pandang Untuk latar,
audiensi, dan
pembaca Menampilkan temuan
dalam table, bagan,
Menampilkan data Menciptakan sebuah Membuat kontras gambar, dan diagram;
grafik atau gambar dengan perbandingan membandingkan kasus;
tentang kerangka membandingkan kasus
kerja dengan standar
Di luar unsur ini, penulis tersebut menyajikan fase yang berbeda dalam
proses analisis data. Huberman dan Miles (1994), misalnya menyediakan langkah
yang lebih detail dalam proses tersebut, misalnya dengan menulis catatan pinggir,
membuat rangkuman dari catatan lapangan, dan mencatat hubungan diantara
kategori tersebut. Sementara itu, Madison (2005) mengemukakan kebutuhan
untuk menciptakan sudut pandang – pendirian yang menandakan kerangka
penafsiran (misalnya, kritis) yang digunakan dalam studi tersebut. Sudut pandang
ini sangat penting dalam analisis dalam studi kualitatif kritis yang diorientasikan
secara teoretis, Walcott (1994) disisi lain, membahas pentingnya membentuk
deskripsi data, dan juga menghubungkan deskripsi tersebut pada literature dan
tema kultural dalam antropologi kebudayaan.
Analisis data tidak bersifat off-the-shelf (mengikuti apa yang sudah ada);
tetapi, analisis ini dikembangkan, direvisi, dan “dikoreografo” (Hubermman &
Miles, 1994). Proses pengumpulan data, analisis data, dan penulisan data
bukanlah proses yang mandiri – semuanya saling terkait dan seringkali berjalan
secara serempak dalam proyek riset. Para peneliti kualitatif sebagian besar
bersifat intuitif, lunak, dan relativistik, atau bahwa para anlis data kualitatif
bersandar pada tiga “I” – insight, intuition, dan impression (Dey, 199,
hlm.78). tidak dapat dipungkiri, para peneliti kualitatif melakukan hal – hal
yang tidak
biasa dan serendipitious mengandalkan keberuntungan untuk menemukan
sesuatu secara tidak sengaja), dan para penulis melakukan studi dalam cara yang
berbeda
– beda, menggunakan prosedur – prosedur analisis yang sering kali baru dan
terbentuk saat mereka berada di lapangan. Meskipun dengan keunikan ini, saya
meyakini bahwa proses analisis data kualitatif mengikuti kontur atau pola
tertentu.
Kontur ini paling baik ditampilkan dalam gambar spiral, spiral analisis
data. Sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 8.1 untuk menganalisis data
kualitatif, peneliti bergerak dalam lingkaran analisis daripada menggunakan
pendekatan linier yang tetap. Seorang analis masuk dengan data teks atau gambar
(misalnya foto, rekaman video) dan keluar dengan laporan atau narasi. Selama
dalam spiral analisis, peneliti bersinggungan dengan beberapa saluran analisis
dan berputar dan terus berputar.