Disusun Oleh :
Data kualitatif merupakan data dalam bentuk kata-kata Contoh : Catatan wawancara, transkrip
focus group, jawaban atas pertanyaan terbuka, transkrip rekaman video,artikel berita, dll
Bertujuan untuk membuat kesimpulan valid dari sejumlah besar data yang dikumpulkan.
Langkah-langkahnya adalah :
1. Data reduction
2. Data Display
Menampilkan data yang telah direduksi kedalam bentuk terorganisir dan padat. Contoh:
bagan,matriks, diagram, grafik, gambar,dll
3. Drawing conclusions
Pada titik dimana kita menjawab pertanyaan dalam penelitian dengan menentukan tema
yang ingin dipakai, dengan cara memikirkan pemaparan pada pola dan relasi yang diamati
atau dengan membuat perbandingan
1. Category reliablity
Bergantung pada kemampuan analis untuk memformulasikan kategori dan mampu secara
kompeten menilai defenisi pada kategori sehingga mereka setuju item yang mana pada
populasi tertentu berada pada kategori dan mana yang tidak
2. Interjudge reliability
Tingkat konsistensi antara pembuat kodifikasi yang memproses data yang sama
2|Page
Validitas mengacu pada bagaimana sebuah penelitian menghasilkan :
2) Bisa digeneralisasi atau ditransfer ke konteks dan setting yang lain (external validity)
Content analysis
Narrative analysis
Analisis naratif adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memperoleh dan
meneliti cerita tentang diri kita dan implikasinya bagi kehidupan kita. Data naratif sering
dikumpulkan melalui wawancara. Wawancara ini dirancang untuk mendorong peserta
menggambarkan kejadian tertentu dalam konteks sejarah hidupnya. Dengan cara ini, analisis
narasi berbeda dengan metode penelitian kualitatif lainnya; itu difokuskan pada suatu proses
atau urutan temporal, misalnya dengan memunculkan informasi tentang pendahulunya dan
konsekuensi dari insiden tertentu untuk menghubungkan insiden ini dengan insiden lainnya.
3|Page
CHAPTER 17
Research Report
Laporan yang ditulis dengan baik memiliki karakteristik yaitu kejelasan, keringkasan,
koherensi, penekanan yang tepat pada aspek penting, organisasi paragraf yang bermakna dan
terdapat transisi yang mulus dari satu topik ke topik pilihan yang tepat.
1. Title Page
2. Abstract
3. Acknowledgements (optional)
4. Contents
List of Tables
List of Figures
5. Introduction
6. Literature Review
7. Methodology
8. Results
9. Discussion
12. Appendices
Abstract
Menggambarkan dan menjelaskan apa tujuan dari penelitian, latarbelakang kunci dari teori,
dari mana data dikumpulkan,bagaimana data dianalisa,dan apa temuan kunci dan kesimpulan
ringkasnya
4|Page
Introduction
Merinci apa yang telah peneliti lakukan (aims or objectives), mengapa penelitian dilakukan
(justification) ,dan bagaimana laporan disajikan (structure or signposting)
Literature review
Methodology
Results
Dapat menggunakan tabel untuk data kuantitatif dengan menggunakan grafik jika bisa
menambah pemahaman. Apabila data kualitatif dapat menggunakan kutipan
-diskusikan implikasi atas hasil terkait tujuan penelitian -bisa dikombinasikan dengan hasil
studi kualitatif -common error nya adalah mendiskusikan temuan tanpa menggunakan referensi
-penelitian harus berlandaskan pada literature
Conclusion
Bagian kesimpulan memuat apa temuan kunci dan bagaimana itu terkait dengan tujuan
penelitian yang dijabarkan di introduction. Bagian kesimpulan juga umumnya memuat
rekomendasi untuk penelitian di masa yang akan datang
References
Referensi harus diberikan apabila penulis mengutip teks dari literatur. Sementara itu, footnotes
direferensikan secara terpisah di akhir laporan, atau di bagian bawah halaman tempat footnotes
terjadi.
Appendices
5|Page
Apendix adalah lampiran yang paling terakhir dimana tempat yang tepat untuk meletakkan
bagan organisasi, kliping koran atau materi lain yang mendukung teks laporan, narasi tentang
wawancara, dan apa pun yang bisa membantu pembaca mengikuti teks. Ini juga harus berisi
salinan kuesioner yang diberikan kepada responden. Jika ada beberapa lampiran, mereka harus
direferensikan sebagai Lampiran A, Lampiran B, dan seterusnya, dan diberi label dengan tepat.
Presentasi Lisan
Biasanya organisasi (dan instruktur di kelas) memerlukan sekitar 20 menit presentasi lisan dari
proyek penelitian, diikuti oleh sesi tanya jawab.
6|Page
Memahami Perilaku Stakeholders Indonesia dalam Adopsi IFRS: Tinjauan Aspek
Kepentingan, Bahasa, dan Budaya
Oleh : Sujoko Efferin & Felizia Arni Rudiawarni
Studi penelitian ini menindaklanjuti studi dari Albu et al. (2014). Albu et al. (2014) menyatakan
bahwa implementasi IFRS tidak terlepas dari kepentingan pencarian legitimasi dari
stakeholders setempat dalam lingkungan institusionalnya sehingga berimplikasi pada cara
mereka dalam merespons tuntutan implementasi tersebut. Studi ini mencoba mengadopsi
model yang diajukan oleh Albu et al. (2014) sebagai pisau analisis untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang masalah apa saja beserta respons para
stakeholders di Indonesia dalam lingkungan institusionalnya yang mengondisikan dinamika
implementasi IFRS di Indonesia.
Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah apa sajakah problematika yang muncul dalam
implementasi IFRS di Indonesia dan bagaimanakah respons para stakeholders selama ini?
Diharapkan studi ini dapat menambah pemahaman tentang keterkaitan antara implementasi
IFRS, bahasa, budaya, dan kepentingan stakeholders di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif (grounded theory). Penelitian interpretif
merupakan analisis sistematis terhadap tindakan dalam sebuah kelompok melalui pengamatan
yang mendetail untuk memahami bagaimana para pelaku menciptakan dan memelihara dunia
sosialnya. Yang menjadi ciri utama dari penelitian interpretif adalah adanya keterlibatan
langsung dan mendalam dari peneliti dalam bentuk kontak langsung dengan
pelaku/partisipan. kajian teori/literatur hanya sebagai informasi awal (bukan dasar mutlak
membuat pertanyaan penelitian), dan hasil penelitian yang sesuai dengan pengalaman pelaku.
Penelitian ini menggunakan Grounded theory method, Grounded theory method
mengandalkan saling peran antara data dengan teori yang sudah ada (Strauss dan Corbin 1998).
Data dianalisis untuk menemukan konsep-konsep kunci dan dimaknai dengan
membandingkan kesesuaian dan pertentangan antara emic view (persepsi
pelaku/partisipan) dan etic view (persepsi umum/teori). Perbandingan tersebut bertujuan
untuk meminimalisasi bias peneliti (melalui triangulasi) dan menemukan benang merah
untuk menghasilkan penjelasan yang dapat diterima secara lebih luas.
Strauss dan Corbin (1998) membagi langkah-langkahnya menjadi open coding
(pengelompokan data awal sesuai kategori tertentu), axial coding (hubungan antar kategori
awal), dan selective coding (penyederhanaan penjelasan dengan menggabungkan, memecah,
menghilangkan kategori-kategori awal tersebut). Proses tersebut berlangsung secara iteratif
sampai penjelasan yang diperoleh sudah mencakup isu-isu utama sesuai tujuan penelitian.
Hasilnya adalah penjelasan yang dapat berupa model, proposisi, atau bahkan hipotesis yang
dibangun dari data tersebut untuk dipahami pembaca.
Studi ini dilakukan mulai September 2012 sampai dengan Mei 2014. Metode pengumpulan
data yang dipakai adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen
7|Page
Ringkasan dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen ditampilkan dalam Tabel 1 sampai
3 berikut
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang persepsi, pemikiran, opini, dan
pengalaman dari pihak-pihak yang terlibat dan berkepentingan terhadap implementasi IFRS.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran akuntansi terkait
PSAK/IFRS. Ini meliputi diskusi, isu-isu yang menjadi sorotan, kontroversi, dan konsensus
Analisis dokumen dilakukan untuk mendapatkan data spesifik khususnya aturan main tertulis
yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang sudah mengadopsi IFRS.
Data yang terkumpul kemudian dilakukan triangulasi antar metode dan intra metode untuk
meminimalisasi bias peneliti
8|Page
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Disebutkan didalam jurnal bahwa penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan
oleh Albu et al (2014). Operasionalisasi dari model tersebut dilakukan dengan
mengidentifikasi lima stakeholders utama yang dianalisis secara berjenjang sesuai posisinya
masing-masing, yaitu :
1. regulator (meliputi DSAK, IAI, dan tim sosialisasi dan implementasi) dengan
konstituen eksternal IFRS (termasuk International Accounting Standards Board
(IASB)), pemerintah, auditor, preparer, dan perguruan tinggi
2. auditor dengan konstituen eksternal regulator dan preparer
3. preparer dengan konstituen eksternal regulator dan auditor
4. perguruan tinggi dengan konstituen eksternal IFRS, regulator, auditor, dan preparer
5. pengguna laporan keuangan dengan konstituen eksternal IFRS, regulator, dan klien
Respon stakeholders IFRS di Indonesia memiliki respons yang berbeda-beda: patuh,
kompromi, penghindaran, perlawanan, dan manipulasi.
Penjelasan dari perspektif berbagai pihak (partisipan) dalam bagian pembahasan dalam jurnal
ini diperoleh setelah mengidentifikasi berbagai tema yang paling sering muncul dan ditekankan
berulang-ulang oleh mereka selama studi lapangan dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan
metodologi grounded theory.
Berbagai tema tersebut teridentifikasi setelah peneliti melakukan open coding, axial coding,
dan selective coding dan untuk meminimalisasi bias peneliti, tema-tema tersebut telah
dikonfirmasi melalui serangkaian triangulasi yang meninjau silang data dari berbagai sumber
yang berbeda-beda. Kemudian pemaknaan data dikonfirmasi ulang ke partisipan terkait untuk
memastikan bahwa tidak ada misinterpretasi dari peneliti maupun tema-tema penting yang
tertinggal.
Sebagaimana yang dijelaskan peneliti pada bagian metode penelitian, penelitian ini termasuk
penelitian interpretif dimana ada keterlibatan langsung antara peneliti dengan partisipan.
Bentuk keterlibatan langsung tersebut dilakukan melalui wawancara sebagaimana yang
dijabarkan dalam bagian pembahasan.
Tabel berikut ini merupakan 5 stakeholder yang diteliti beserta metode pengumpulan data yang
digunakan untuk masing-masing stakeholder yang diteliti
9|Page
Berikut merupakan penggalan kutipan wawancara, observasi, dan analisis dokumen
Wawancara Pada Bagian Regulator : Kepentingan dan Tantangan
Auditor diletakkan pada garda terdepan untuk mengamankan imple-mentasi. Auditor adalah
sebagai posisi independen, yang menilai kepatuhan preparer pada standar. Ya itu, standar
adalah kewajiban yang diterapkan oleh preparer. (Bapak H, partner KAP dan regulator
Dari wawancara diatas, peneliti berpendapat bahwa regulator menganggap auditor adalah
ujung tombak implementasi IFRS.
Analisis dokumen
Selain wawancara, peneliti juga menggali informasi melalui analisis dokumen. Terkait dengan
penggalan wawancara diatas yang mana auditor merupakan ujung tombak dalam implementasi
IFRS maka auditor wajib melakukan pemutakhiran pengetahuannya terkait dengan IFRS dan
International Standards on Auditing (ISA). Regulator, melalui Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan melalui program Pendidikan
Profesional Berkelanjutan (PPL). Kemudian dari analisis dokumen, ditemukan bahwa hal ini
ditegaskan dalam Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional
(IAPI 2011). Prinsip ini mengharuskan akuntan agar memelihara pengetahuan dan keahlian
profesional untuk menjamin pemberian jasa profesional kepada klien (IAPI 2011).
Observasi Pada Bagian Pembelajaran akuntansi
Dibagian pembelajaran akuntansi, selain wawancara dan analisis dokumen, peneliti juga
melakukan observasi terkait pembelajaran akuntansi dimana peneliti melakukan observasi saat
proses kuliah terkait PSAK/IFRS.Dalam pengamatan tersebut, ditemukan bahwa materi kuliah
sudah disusun sesuai silabus dengan menitikberatkan pada aplikasi praktis untuk membentuk
professional judgment. Berbagai ilustrasi yang digunakan sudah dirancang untuk merangsang
daya pikir kritis dan kreatif mahasiswa.
Berikut hasil dari observasi tersebut :
Bagi mahasiswa dengan kemauan belajar yang tinggi, mereka akan mempelajari dahulu
materi kuliah. Itupun tidak banyak yang mencari referensi tambahan. Namun, bagi
mahasiswa yang kurang memiliki semangat tinggi, mereka cenderung pasif dan hanya
mengandalkan penjelasan dosen di kelas
Dari hasil observasi proses kuliah juga ditemukan bahwa keterbatasan waktu menjadi
kendala utama. Untuk mengajarkan konsep dan perlakuan akuntansi saja sudah hampir
tidak ada waktu tersisa, belum lagi jika ditambah dengan pembahasan kasus. Jadi,
rancangan kurikulum yang holistik memegang peranan vital.
10 | P a g e
Analisis Struktur Laporan Penelitian
Struktur laporan penelitian pada jurnal yang berjudul Memahami Perilaku Stakeholders
Indonesia dalam Adopsi IFRS: Tinjauan Aspek Kepentingan, Bahasa, dan Budaya
Deskripsi Komentar
Title page Sudah memenuhi
Contents (list of table Tidak terdapat Contents (list of table & list of figures) Tidak terdapatnya
& list of figures) contents (list of table &
list of figures) mungkin
dikarenakan data yang
dianalisis dalam jurnal
ini merupakan data
kualitatif sehingga tidak
menggunakan tabel
maupun bagan dalam
analisisnya. Tabel yang
ada pada jurnal ini
hanyalah tabel untuk
keperluan wawancara,
11 | P a g e
observasi, dan analisis
dokumen
Introduction Sudah memenuhi
12 | P a g e
appendice mungkin
dikarenakan isi
wawancara yang
disertakan pada bagian
pembahasan sudah
cukup untuk
mendukung isi jurnal
secara keseluruhan
13 | P a g e